Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Pembajakan

Nadia tiba di apartementnya yang kosong, dari catatan yang ditinggalkan kelihatannya Della dan Tika baru akan kembali besok lusa, dan artinya dia harus membersihkan apartement sendiri, dia hanya berharap besok tidak ada panggilan tugas mendadak yang mengharuskannya terbang kembali. Memang jadwalnya cukup padat mengingat bulan depan dia mengajukan cuti selama seminggu, dia sudah berjanji pada keluarganya untuk pulang dan menghadiri acara syukuran ulang tahun pernikahan orangtuanya dan acara ulang tahun ke-17 adik bungsunya. Nadia memang jarang pulang karena kesibukannya, tetapi dia selalu menghubungi keluarganya dan saling bertukar cerita, keluarganya sangat mengerti kesibukannya dan hanya berpesan supaya dia menjaga kesehatannya jangan sampai kelelahan dan sakit.

Nadia membersihkan apartement dengan cepat, setelah itu dia segera membersihkan diri dan berniat untuk tidur sampai besok pagi, sebenarnya dia kesal dengan ulah rekan-rekannya tadi, tetapi bagaimana lagi, mereka semua sedang berusaha mencari kesempatan menunjukan kemampuan mereka yang dirasa Nadia adalah sia-sia, karena malah membuat penumpang mereka terganggu, dalam kelelahannya inipun dia masih bersyukur dia memutuskan bertukar tempat dengan Tasya, dia yakin kapten pasti sudah menegur perbuatan mereka semua yang menganggu kabin utama.

Aldrich membaca berkas data awak kabin yang dibawakan Scott, dengan cepat dia mencari nama Nadia, dia membaca dengan penuh konsentrasi dia tersenyum melihat alasan mengapa wanita ini ingin menjadi seorang pramugari 'Ingin berkeliling dunia'

Diusianya yang cukup muda dia sudah menduduki posisi sebagai pramugari senior dan memiliki jam terbang yang cukup tinggi, wajar saja dia tampak begitu terlatih dalam menyelesaikan permasalahan penumpang, tetapi yang dia heran adalah didata awak kabin ini membaca jika Nadia harusnya saat penerbangan itu berada dikabin utama, tetapi mengapa dia bisa bertugas di kabin ekonomi? Dia ingin mengetahui semua hal tentang wanita ini, satu-satunya wanita yang bisa membuatnya penasaran dan ingin mengenalnya lebih dekat dan dia adalah wanita pertama yang bisa membuatnya tidak bisa berkonsetrasi dengan pekerjaannya seperti saat kemarin di pesawat.

Apakah mungkin doa Ed padanya sudah terkabul? Jika benar dia harus meminta maaf pada mommnynya karena telah membuatnya sedih.

Nadia sedang bersantai dengan membaca buka dan mendengarkan musik saat kedua temannya memasuki apartement mereka, "Selamat datang kembali" sapanya pada kedua temannya.

"Kelihatannya ada yang sedang bersantai karena tidak ada panggilan tugas" sahut Della

"Harus itu...mengingat perjalanan terakhir kemarin cukup melelahkan" jawab Nadia

"Lelah bagaimana, apakah gara-gara bos Andritz yang ada dipenerbanganmu itu?" tanya Tika

"Apakah dia benar-benar orang yang bertugas mengakusisi maskapai kita?" tanya Della lagi

"Dengar ya....aku tidak mengetahui bagaimana rupa orang itu, bahkan aku tidak perduli siapa mereka, yang membuatku lelah karena ulah awak yang lain. Aku bertukar tempat dengan Tasya karena dia sedang sakit bulanan, aku kasihan padanya dan awak lain yang mengetahui pimpinan Andritz ada di kabin utama berani meninggalkan area tugas mereka hanya untuk melihat adatau melayani orang itu. Bagiku merepotkan sekali, bukankah biasanya orang kaya memiliki pesawat jet sendiri mengapa dia menggunakan pesawat komersil?" jawab Nadia pada kedua temannya itu.

"Hahaha....Nadia...Nadia....mungkin dia mau menilai bagaimana kinerja maskapai yang akan mereka beli, jadi dia tidak menggunakan pesawat pribadinya. Lagian kamu terlalu baik hati, enak-enak di atas kenapa pindah ke bawah" kata Della.

"Della....kamu seperti tidak mengenal Nadia saja, hatinya itu terbuat dari kapas...terlalu lembut untungnya dia keras kepala dan judes jadi agak sulit memanfaatkannya" kata Tika mengomentari komentar Della.

"Betul juga...eh, kalian dengar tidak info tentang pengurangan karyawan? Dan aku dengar sudah ada beberapa dari mereka mendapat tawaran dari maskapai saingan kita." tanya Della

"Iya, aku dengar tentang itu, kudengar mereka menawarkan gaji yang lumayan dan yang menawarkan mereka itu salah satunya si muka dua" jawab Tika. Si muka dua yang dimaksud adalah pilot mantan pacar Nadia, mereka memang memberikan julukan itu karena mereka kesal saat mereka mengetahui dia menghianati Nadia sahabat mereka, untungnya Nadia mampu melewati semua itu dan menyembuhkan hatinya, walau sampai sekarang Nadia belum memiliki kekasih lagi tetapi mereka yakin Nadia pasti akan menemukan pasangan yang terbaik buatnya suatu hari nanti.

"Maksud kalian karyawan kita dibajak mereka? kalian berdua memang berniat pindah?" tanya Nadia pada kedua temannya.

"Iya, mereka membajak orang-orang kita dan jelas aku tidak berminat pindah, kaptenku bilang itu semua berita yang tidak jelas dan mereka menggunakan kesempatan ini untuk membuat maskapai kita tampak buruk" kata Della

"Betul aku juga setuju denganmu, Del...lagian mana mungkin kita ditawarin pindah sama mereka mengingat si muka dua mana mungkin berani mencari kita selain itu jika meminta kita pindah artinya meminta kaptenmu dan sayangku juga pindah" tambah Tika. Tika juga sudah memiliki kekasih, kekasihnya Darren bekerja dibagian IT maskapai mereka, mereka berdua bertemu secara tidak sengaja pada acara perpisahan salah satu rekan mereka yang mengundurkan diri karena akan menikah, dan Derren merupakan teman dari calon suami teman mereka itu.

"Bagaimana denganmu, Nad? Apakah kamu akan pindah jika mendapat tawaran itu?" tanya Della kembali.

"Dari awal aku tidak berminat mendengarkan dan masuk dalam obrolan yang tidak jelas ini, aku hanya berpikir mengapa orang-orang yang berhasil dibajak itu tidak pernah berpikir jika Andritz adalah salah satu perusahaan besar dunia dan sepengetahuanku mereka belum pernah masuk dalam usaha penerbangan dan ini menjadi yang pertama karena itu harusnya mereka tidak mungkin mengurangi karyawan, Andritz pasti tidak memiliki karyawan pengganti jadi dia pasti membutuhkan kita. Aku rasa maskapai mereka aslinya kuatir jika sampai Andritz benar-benar mengambil alih mereka akan semakin kalah, jaringan Andritz cukup luas dan dengan jariang hotelnya mereka jelas bisa memadukan penerbangan kita dengan hotel mereka" Nadia mengutarakan apa yang ada dalam pikriannya, memang Nadia memiliki hati yang lembut tetapi dia untuk masalah otak dia memiliki otak yang cemerlang dan selalu berpikrian positif.

"Pemikiranmu benar juga, aku hanya heran mengapa mereka semua panik, bukankah jika memang ada pengurangan karyawan dan kita terkena dampaknya kita masih belum terlambat untuk mencari pekerjaan di maskapai lain" kata Tika

"Itu karena kita yakin kita punya kemampuan sedangkan mereka yang tidak yakin memiliki kemampuan kerja akan menggunakan kesempatan ini untuk pindah" lanjut Nadia.

"Benar juga, aku hanya berharap semua cepat menjadi jelas, bosan aku mendengar topik yang sama akhir-akhir ini. Kembali ke topik awal, infonya yang datang kemarin adalah putra sulung pimpinan Andritz yang bertanggung jawab untuk pengembangan bisnis baru, dia dinobatkan menjadi pembisnis muda yang sukses versi media baru-baru ini. Masih lajang dan jarang tampil dimuka umum, berbeda dengan adiknya yang menjadi pengacara muda terkenal dan cukup dikenal sebagai seorang player tetapi kata orang kakaknya lebih tampan daripada adiknya" kata Della, entah darimana dia mendapatkan berita itu. Tetapi memang yang dikatakannya hampir benar, Aldrich memang jarang tampil di media karena dia tidak menyukai ketenaran. Soal ketampanan sebenarnya Al dan Ed sama-sama tampan hanya saja karena Al jarang tampil orang-orang mengatakan bahwa dia lebih tampan.

"Nad, kamu tidak berminat mendekatinya? Siapa duga dia jodohmu."tanya Tika

"Hahaha....bertemu saja tidak pernah, apalagi kenalan. Lagian dia jadi pembisnis sukses dan masih lajang dipastikan istrinya nanti pasti akan kesepian, karena dia pasti lebih mementingkan pekerjaannya, jadi jelas aku tidak berminat" Kata Nadia menjawab candaan teman-temannya.

"Benar juga, atau jangan-jangan dia penyuka sesama jenis" lanjut Della

"Hush...jangan menilai orang lain tanpa bukti yang jelas, mungkin saja dia patah hati karena dikhianti kekasihnya dan masih mengobati hatinya yang terluka" kata Nadia

"Kata-katamu mengingatkanku pada seseorang....siapa ya?" tanya Tika dengan bergaya sedang berpikir.

"Hahahaha.....iya...aku juga merasa seperti mengenal seseorang yang seperti yang kamu katakan itu Nad" tambah Della.

"Memang siapa? Aku pasti tidak mengenal orang yang kalian maksud itu" Jawab Nadia dengan santai, dia mengetahui kedua sahabatnya itu sedang menggodanya.

"Lho kamu tidak mengenalnya, tunggu sebentar" kata Della, dia membuka tas tangannya dan menggeluarkan wadah bedaknya dan membuka kacanya dan diarahkan pada Nadia, "Ini orangnya" lanjutnya dan meledaklah tawa mereka bertiga secara bersamaan.

"Sudah-sudah....sakit perut aku dari tadi tertawa, sekarang aku mulai lapar apakah ada makanan?" kata Tika.

"Aku sedang malas masak, tadi siang hanya makan buah kalau mau masih ada buah dikulkas" jawab Nadia.

"Kita pesan saja, aku juga lapar tadi dipesawat tidak sempat makan" kata Della.

"Memang sibuk sekali sampai tidak sempat makan?" tanya Tika

"Tika...Della itu selalu sibuk jika dipesawat, dia tidak sempat makan karena sibuk menyuapi kapten yang sedang mengendari pesawat karena jika kapten kelaparan nanti tidak bisa fokus" jawab Nadia dan kembali mereka tertawa.

"Pesan nasi bebek bu Sri saja, sudah lama tidak makan bebek" kata Tika

"Yup, pesan itu saja. Nad, pesankan ya...seperti biasa. Kita mandi dan beresin koper dulu" kata Della sambil berdiri dari duduknya disusul oleh Tika.

"Lho...kok aku yang pesan?" tanya Nadia

"Karena kalau kamu yang telepon dijamin si Udin pasti langsung segera mengantarkannya tanpa menunggu lama, dan bu Sri pasti langsung membuatkan pesananmu dengan bonus-bonusnya yang lengkap mengingat kamu mau dijadikan menantunya" kata Della sambil tertawa.

"Dasar!!!" Nadia menjawab sambil melempar bantak kursi pada Della. Memang nasi bebek bu Sri adalah langganan mereka, warungnya ada di jalan belakang apartement mereka dan dari mereka bertiga bu Sri sangat menyayangi Nadia, Nadia sering membawakan pakaian bekas layak pakai dan buku-buku pelajaran milik adik bungsunya untuk Udin oleh sebab bu Sri menganggap Nadia seperti putrinya tetapi Tika dan Della suka menggoda Nadia sebagai calon menantu bu Sri.

Nadia menelepon Udin, memesan pesanan teman-temannya dan akhirnya dia memutuskan ikut memesannya dan seperti dugaan teman-temannya Udin dengan semangat menerima pesanannya dan tidak sampai 30 menit pesanannya sudah tiba. Nadia turun ke lobby apartement untuk mengambil pesanan sekaligus membayarnya.

"Kok cepat, Din. Jangan bilang pesanan kami didulukan lagi" kata Nadia pada Udin.

"Tidak, mbak Nad. Kebetulan baru selesai menyiapkan pesanan, orderan mbak Nad masuk jadi langsung dibuatkan, mbak Nad dan teman-teman sedang libur ya, kok semua kumpul" tanya Udin, dia mengetahui Nadia dan teman-temannya adalah pramugari.

"Baru kembali semua tadi sore, dan kata Tika dia kangen nasi bebek, makanya sekalian Della dan aku ikut pesan. Ini uangnya, lebihnya ambil saja buat jajanmu"

"Lho...tidak usah mbak" kata Udin sambil mengoroh kantongnya untuk mengambil uang kembalian

"Tidak apa-apa, kamu ambil saja atau kasih si mbok, kalau kamu tidak mau ambil mbak marah lho"

"Oh...baiklah mbak, terima kasih mbak Nad."

Tika dan Della keluar dari kamar mereka masing-masing dan melihat Nadia sedang menata meja makan, "Tuh kan benar...kalau Nadia yang pesan kita tidak perlu menunggu lama" kata Della.

"Setuju, ayo kita mulai aku sudah lapar" kata Tika.

"Tuan, sepertinya dugaan tuan benar, dari hasil penyelidikan yang dilakukan telah beredar informasi mengenai pengambilalihan maskapai ini oleh Adnritz dan berita yang menyebar adalah akan ada pengurangan tenanga kerja, hal ini membuat beberapa karyawan panik. Dugaan kami ini ulah dari maskapai saingan maskapai ini karena mereka menawarkan gaji tinggi untuk merekrut karyawan yang bersedia pindah ketempat mereka." Scott menjelaskan pada Aldrich hasil penyelidikannya.

"Apakah ada karyawan yang keluar dan pindah ketempat mereka?"

"Sudah ada beberapa yang mengajukan, dan mereka sudah mengatakan disetujui atau tidak mereka akan tetap keluar. Kuatirnya maskapai ini akan kekurangan tenaga kerja dan menghambat proses akusisi kita, karena selama proses pengambilalihan pasti tidak akan dilakukan penambahan personil"

"Biarkan mereka keluar, kita tidak memerlukan karyawan yang tidak loyal, hanya mendengar berita yang tidak jelas mereka sudah mengundurkan diri, minta pihak maskapai untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, aku rasa mereka juga tidak ingin menunda terlalu lama proses akusisi ini mengingat mereka membutuh dana segar untuk menutupi permasalahan mereka yang lain."

"Baik tuan, akan saya sampaikan ke mereka. Ini laporan dan hasil penyelidikan yang tuan minta tentang pramugari atas nama Nadia Larasati Wijaya" Scott menyerahkan satu amplop yang masih tersegel pada atasanya itu. Sebenarnya dia heran atas permintaan atasannya itu, tetapi dia tidak berani untuk menanyakannya karena dia yakin bosnya tidak mungkin akan menjelaskannya.

"Apakah dia juga ikut mengundukan diri?" Tanya Aldrich pada Scott, sebenarnya dia kuatir jika Scott mengatakan 'iya'.

"Tidak tuan, dia tidak mengundurkan diri. Dia masuk dalam karyawan yang tidak terpengaruh dengan persoalan akusisi ini" jawab Scott.

Jawaban Scott itu membuat Al bernafas lega, Al juga heran mengapa dia bisa begitu mengkuatikan wanita itu termasuk dalam kategori yang mengundurkan diri.

Setelah Scott meninggalkannya dia segera membuka laporan yang diberikan padanya tadi, dia membaca dengan teliti hasil penyelidikan tentang wanita itu, semakin dia membaca dia tertarik pada wanita ini. Dalam laporan itu juga tertulis jika keluarga wanita ini adalah keluarga yang harmonis, dan hubungannya dengan keluarga juga cukup dekat. Dia juga pernah mengalami seperti yang dia alami, penghianatan oleh kekasihnya dan saat dia membaca keterangan jika status wanita ini sekarang adalah lajang dan tidak sedang dalam membina suatu hubungan dia tersenyum bahagia, sekarang dia harus memikirkan bagaimana cara mendekati wanita ini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel