#####Chapter 3
Mo Sheng berusaha mengalah dan meminta Xiao Xiao untuk menunjukkan apa yang tidak disukainya agar nanti dia bisa merubahnya sesuai keinginan Xiao Xiao. Tapi Xiao Xiao dengan dinginnya berkata kalau dia tidak punya waktu untuk merubah foto-foto itu.
Mo Sheng pun menyarankan agar pemotretan diulang lain hari saja. Tapi Yuan Feng cemas karena pemotretan ini harus diselesaikan minggu ini juga. Mendengar itu, Xiao Xiao langsung mengklaim kalau minggu ini dia sibuk. Hmm... tapi dari ekspresi managernya, sepertinya Xiao Xiao berbohong.
Yuan Feng semakin emosi dan langsung mengkonfrontasi Xiao Xiao dengan surat kontraknya. Sayangnya saat dia hendak menunjukkan surat kontraknya Xiao Xiao, dia melakukannya dengan sangat kasar hingga tak sengaja tangannya menyentuh d*da Xiao Xiao.
Xiao Xiao tentu saja langsung merobek surat kontrak itu dengan penuh amarah dan mengancam akan memperkarakan perbuatan Yuan Feng padanya barusan ke pengadilan. Yuan Feng tidak takut bahkan mengancam balik akan menuntut Xiao Xiao ke pengadilan.
Setelah mereka kembali ke kantor dan memberitahukan masalah ini pada kepala editor, Mo Sheng merasa bersalah dan meminta maaf. Tapi kepala editor tidak mempermasalahkannya karena dia tahu kalau Xiao Xiao memang orang yang tidak tahu aturan.
Kepala editor lalu menelepon managernya Xiao Xiao dan mengancam akan memperkarakan masalah ini ke pengadilan. Mendengar itu, Mo Sheng berusaha menyalahkan dirinya sendiri dan meminta pada kepala editor agar diizinkan bicara dengan Xiao Xiao.
Dia hendak mengatakan kalau dia dan Xiao Xiao teman lama tapi Yuan Feng langsung menghentikannya. Kepala editor tetap bersikeras akan menuntut Xiao Xiao agar Xiao Xiao tahu diri.
Yuan Feng meminta Mo Sheng untuk tidak memberitahu kepala editor tentang status hubungannya dengan Xiao Xiao karena siapa tahu kepala editor nantinya akan membuat situasi Mo Sheng jadi semakin sulit.
Tapi Mo Sheng tetap bersikeras ingin bicara dengan Xiao Xiao karena siapa tahu jika mereka bicara baik-baik, mereka akan bisa menyelesaikan masalah ini. Yuan Feng akhirnya berhenti menasehatinya.
Dan karena Mo Sheng bersikeras untuk bicara dengan Xiao Xiao, Yuan Feng pun langsung memberinya nomor telepon Xiao Xiao. Mo Sheng berusaha menghubungi nomor telepon itu tapi Xiao Xiao tidak mengangkatnya.
Xiao Xiao ternyata memang sengaja mematikan teleponnya. Karena saat itu dia sedang bertemu dengan pengacaranya dan memberitahu pengacaranya bahwa dia ingin menuntut pihak majalah TREASURE... dan si pengacara itu tak lain adalah Yi Chen.
Yi Chen berusaha menasehatinya bahwa Xiao Xiao lah yang cari masalah duluan jadi seharusnya Xiao Xiao yang harus cemas, pihak majalah mungkin akan menuntut Xiao Xiao duluan.
Xiao Xiao dengan penuh percaya diri mengatakan bahwa dia sama sekali tidak mencemaskan apapun karena Yi Chen adalah seorang pengacara hebat.
Yi Chen langsung tertawa mendengarnya, dia merasa tersanjung dipuji seperti itu tapi masalahnya ini adalah ke-5 kalinya seseorang ingin menuntut Xiao Xiao.
Kalau Xiao Xiao terus menerus bersikap seperti ini, tahun depan Yi Chen mengancam tidak mau lagi menjadi pengacaranya.
Xiao Xiao langsung pura-pura tersinggung, Yi Chen pasti tidak terlalu peduli padanya karena dia bukan Zhao Mo Sheng.
Xiao Xiao memberitahunya bahwa dia tidak puas dengan hasil kerja si fotografer karena si fotografer dalam pemotretan kali ini adalah seorang fotografer baru yang baru datang dari luar negeri.Yi Chen meneliti isi kontraknya.
Dalam surat kontrak itu disebutkan bahwa persyaratan fotografer haruslah yang memiliki pengalaman minimal 5 tahun (di Cina), tapi jika fotografer yang memotret Xiao Xiao tadi berasal dari luar negeri maka itu artinya pihak majalah telah melakukan pelanggaran kontrak.
Awalnya Yi Chen berniat menyerahkan masalah ini ke pengacara lain saja, Yi Chen bahkan berjanji akan mencarikan pengacara yang hebat. Xiao Xiao pun setuju-setuju saja tapi... sebelum pergi dia memberikan selembar kertas yang tertulis nama fotografernya: Zhao Mo Sheng.
Begitu membaca nama itu, Yi Chen langsung berubah pikiran dan memutuskan untuk menangani kasus ini sendiri.
Yi Chen lalu menyuruh asistennya untuk menghubungi Mo Sheng dan menyuruh Mo Sheng untuk datang ke firma hukum untuk membuktikan apakah dia benar-benar punya kredibilitas sebagai fotografer profesional atau tidak. (niat aslinya pasti pengen ketemu Mo Sheng tuh... hehehe)
Keesokan harinya, Mo Sheng pergi ke firma hukumnya Yi Chen untuk menyerahkan resume dan portfolio-nya.
Saat dia tiba di depan firma hukum itu, dia membaca papan nama firma hukum itu adalah Firma Hukum Yuan, Xiang, He.
Mo Sheng menyadari bahwa di firma hukum itu ada seorang pengacara yang bermarga 'He'. Tapi dia tidak benar-benar berpikir bahwa pengacara bermarga He itu adalah Yi Chen.
Saat Mo Sheng memperkenalkan namanya pada resepsionis dan janji pertemuannya dengan salah satu pengacara di firma hukum ini, resepsionis memberitahunya bahwa pengacara yang dijadwalkan bertemu Mo Sheng saat ini sedang meeting dan karenanya Mo Sheng diminta untuk menunggu di cafe yang berada didekat firma hukum itu.
Mo Sheng pun menunggu... dan terus menunggu di cafe dari siang sampai malam. Tapi anehnya si pengacara yang ditunggunya tidak muncul-muncul juga, bahkan saat hujan turun deras pun pengacara itu masih saja belum datang.
Dasar Yi Chen... ternyata dia tidak sedang meeting tapi memang sengaja membiarkan Mo Sheng menunggu. Dia sebenarnya berada didalam mobilnya yang terparkir didepan cafe sambil mengawasi Mo Sheng dengan tatapan tajam.
Setelah beberapa saat lamanya, asistennya Yi Chen menelepon untuk memberitahu kalau Mo Sheng masih menunggunya di cafe.
Awalnya, Yi Chen dengan nada penuh kegetiran menyuruh asistennya untuk bertanya pada Mo Sheng bagaimana rasanya menunggu seseorang.
Tapi sepertinya cinta Yi Chen pada Mo Sheng masih sangat kuat hingga ia cepat-cepat mengubah keputusannya dan menyuruh asistennya untuk pergi mengambil dokumennya Mo Sheng agar Mo Sheng bisa pulang.
Dari dalam mobilnya, Yi Chen melihat asistennya datang menemui Mo Sheng lalu cepat-cepat pergi setelah menerima dokumennya Mo Sheng. Setelah si asisten pergi, Mo Sheng pun berlari pulang menembus hujan dengan memakai tasnya sebagai payung. Tanpa ia sadari, ia sebenarnya berlari melewati mobilnya Yi Chen.
Setelah Mo Sheng menghilang dari pandangannya, Yi Chen menelepon asistennya untuk menyuruh si asisten membatalkan kontraknya ke Amerika, karena sekarang dia tidak mau pergi ke Amerika. (ohohoho... soalnya Mo Sheng udah balik yah? ^^)
Setelah itu Yi Chen kembali ke firma hukumnya untuk meneliti resume dan portfolio-nya Mo Sheng. Melihat tulisan nama Mo Sheng mengingatkan Yi Chen akan kenangan saat dia bertengkar dengan Mo Sheng hanya gara-gara tulisan tangan Mo Sheng yang jelek.
Juga saat dia berusaha mengajari Mo Sheng tapi Mo Sheng tidak mau mendengarkannya malah dengan santainya Mo Sheng berkata bahwa dia tidak perlu belajar karena dia akan menyandarkan hidupnya sepenuhnya pada Yi Chen.
Saat itu, Yi Mei tiba-tiba datang untuk menanyakan sesuatu pada Yi Chen tapi ia langsung terdiam sedih saat melihat nama Zhao Mo Sheng.
Saat Mo Sheng kembali ke kantor, dia langsung dimarahi oleh salah seorang editor (Wen Ming) karena Mo Sheng baru kembali ke kantor sekarang padahal pegawai yang lain sedang sibuk kerja lembur.
Mo Sheng berusaha menjelaskan alasan yang sebenarnya tapi Wen Ming tidak mau dengar alasan apapun. Dia lebih marah lagi karena gara-gara Mo Sheng, bulan ini mereka tidak punya foto untuk untuk bagian cover.
Wen Ming memberi Mo Sheng waktu setengah jam untuk mengedit foto-fotonya. Mo Sheng pun melakukan perintahnya.
Sesaat kemudian, Mo Sheng menyerahkan hasil editan fotonya, tapi Wen Ming lagi-lagi mengkritik fotonya yang katanya tidak sesuai tema... bla bla bla... ia bahkan menghina Mo Sheng sebagai fotografer tidak profesional lalu menyuruh Mo Sheng mengedit ulang foto-fotonya.
Sementara Mo Sheng menerima semua kemarahan dan hinaan Wen Ming dengan kepala tertunduk sedih.
Saat Wen Ming dan pegawai lainnya sedang sibuk mendiskusikan jalan keluar lain dengan cara mengontak model lainnya, Mo Sheng sudah bergerak duluan mengirim email ke seorang model kenalannya. Tapi saat Wen Ming melihat apa yang dilakukannya, dengan kasarnya dia menyuruh Mo Sheng untuk mengurusi editan fotonya saja karena Mo Sheng baru kembali dari luar negeri jadi Mo Sheng pasti tidak punya kontak dengan model manapun.
Saat Mo Sheng break sejenak untuk mengambil air di dapur, tak sengaja dia mendengar beberapa pegawai menggosipkannya dan menuduhnya palsu karena mereka tidak percaya kalau Mo Sheng berasal dari luar negeri.
Mo Sheng sangat sedih dan merasa bersalah telah membuat semua orang bekerja lembur karenanya.
Tapi Yuan Feng berusaha menghiburnya dan menyemangatinya untuk tidak terlalu memikirkan ucapan orang-orang itu, lagipula dalam masalah ini yang salah bukan cuma Mo Sheng seorang.
Yuan Feng mengaku ikut bersalah telah menghina Xiao Xiao, karena itulah merasa tidak enak melihat Mo Sheng disalah-salahkan seorang diri.
"Terima kasih, Yuan Feng"
"Sebenarnya, staf majalah ini adalah orang-orang yang simple minded. Kau akan menyadarinya setelah beberapa waktu. Kalau tidak, aku pasti tidak akan betah bekerja disini cukup lama"
Mereka berdua lalu membelikan beberapa bungkus makan malam untuk semua staf. Awalnya semua orang menerima makan malam itu dengan senang hati. Tapi saat Wen Ming mengomeli Mo Sheng lagi dan menolak makan malam itu, semua orang langsung ikut-ikutan mengembalikan makan malam mereka ke Mo Sheng.
Hanya Yuan Feng yang sama sekali tidak mempedulikan omelan Wen Ming. Bahkan saat Wen Ming tidak melihat, Yuan Feng langsung komat-kamit dengan kesal di belakang punggung Wen Ming.
