Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#####Chapter 4

Tak lama kemudian, Mo Sheng mendapat telepon dari seorang super model internasional, David Morgan, yang kebetulan sedang berada di Shanghai dan bersedia meluangkan waktu 2 jam untuk melakukan pemotretan dengan majalah TREASURE.

Saat Mo Sheng memberitahukannya pada Wen Ming, dia langsung tercengang.

Keesokan harinya, Yuan Feng dan Wen Ming berada di studio pemotretan untuk melihat jalannya pemotretan David Morgan.

Karena sudah pernah beberapa kali bekerja sama, Mo Sheng dan David Morgan terlihat cukup akrab (tapi aku rada bingung gimana ceritanya mereka bisa berkomunikasi pakai 2 bahasa, Mo Sheng bahasa Cina dan David Morgan bahasa Inggris, dan herannya mereka saling mengerti gitu XD).

Mo Sheng bertanya apakah David Morgan bersedia difoto oleh rekannya, David Morgan langsung menyetujuinya karena dia tidak bisa menolak permintaan wanita seimut Mo Sheng.

Si rekan itu adalah Yuan Feng yang langsung mengangkat kameranya dengan sangat antusias untuk memotret David Morgan.

Setelah sesi pemotretan David Morgan selesai, Wen Ming ternyata masih belum puas juga. Dia kembali ngomel-ngomel mempermasalahkan biaya untuk membayar David Morgan yang menurutnya sangat mahal dan juga karena majalah mereka adalah majalah wanita,

Wen Ming cemas bagaimana reaksi pembaca mereka nantinya saat mereka melihat cover majalah mereka adalah seorang pria dan bukannya wanita seperti biasanya.

Saat itu juga, ada salah seorang staf wanita yang baru saja datang sambil menenteng sebuah koper besar dan dengan antusias memberitahu Wen Ming bahwa pembaca mereka nanti pasti akan sangat senang melihat wajah David Morgan.

Pegawai itu adalah Xiao Hong yang bergegas pulang dari perjalanan bisnisnya di luar negeri hanya demi melihat David Morgan.

Jika staf yang lain tidak ada yang berani menentang Wen Ming, Xiao Hong malah sebaliknya. Saat Wen Ming mengomelinya karena dia pulang sekarang dan bukannya besok, dia langsung menatap mata editor Wen dengan tajam sambil menjawab secara blak-blakan kalau dia pulang lebih cepat demi bertemu dengan David Morgan.

Xiao Hong bahkan tidak mempan terhadap segala sindiran Wen Ming. Wen Ming menyindir Xiao Hong kencan buta 50 kali, tapi Xiao Hong dengan sangat pedenya mengoreksi kalau dia kencan buta 80 kali (hahaha).

Wen Ming jelas kalah walaupun dia tidak mau mengaku dan langsung pergi dengan kepala terangkat tinggi-tinggi penuh harga diri.

Sayangnya, Xiao Hong harus kecewa saat diberitahu kalau David Morgan sudah pergi.

Xiao Hong sangat ramah pada Mo Sheng bahkan bersedia membantu Mo Sheng memilih foto cover, dia juga memberitahu Mo Sheng bahwa tidak semua orang di kantor majalah mereka yang bersikap kasar seperti Wen Ming. Mereka lalu memutuskan untuk pergi makan bersama.

Wen Ming pergi ke sebuah restoran untuk menemui temannya yang ternyata Yi Mei. Dari pembicaraan mereka, sepertinya Wen Ming sedang memiliki masalah serius sampai-sampai dia membutuhkan bantuan pengacara dan Yi Mei membantunya untuk berkonsultasi dengan Yi Chen.

Wen Ming lalu curhat pada Yi Mei tentang masalah si fotografer baru tepat saat orang yang dia bicarakan datang bersama Xiao Hong dan Yuan Feng.

Yuan Feng sangat senang bertemu Yi Mei lagi, Yi Mei membalas sapaannya sebelum akhirnya menyapa Mo Sheng dengan keakraban yang canggung "Mo Sheng, kau sudah kembali dari Amerika?"

Di restoran lain, Yi Chen bertemu dengan Xiao Xiao untuk membicarakan kasusnya tuntutan Xiao Xiao pada pihak majalah.

Saat Yi Chen bertanya apakah Xiao Xiao akan membawa kasus ini sampai ke pengadilan, Xiao Xiao langsung menggodanya dengan bertanya apakah Yi Chen merasa tidak sanggup setelah mengetahui siapa orang dia tuntut?

Yi Chen langsung menyangkalnya dan beralasan kalau dia cuma mengkonfirmasi.

Yang mengejutkan Yi Chen, Xiao Xiao ternyata tidak benar-benar berniat untuk menuntut Mo Sheng.

Oooooh... Xiao Xiao ternyata teman yang baik yah, sepertinya dia melakukan ini demi mempertemukan Yi Chen dan Mo Sheng.

Tapi betapa kecewanya dia saat Yi Chen memberitahu kalau dia dan Mo Sheng belum bertemu.

"Sepertinya setelah beberapa tahun berlalu, kau benar-benar sudah berubah. Aku kira kau sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengannya. Apa kau sudah punya kekasih baru?"

"Kurasa apa yang sedang kita bicarakan ini tidak ada hubungannya dengan kasus ini"

"Jadi apa kau pikir jauh lebih baik untuk membiarkan duri dalam hatimu?" tanya Xiao Xiao

"Apa yang sedang kau lakukan? Berharap semua pasangan di dunia ini akan berakhir bersama?"

Xiao Xiao langsung menjawabnya dengan senyum manis, Yi Chen langsung mencemoohnya karena dia tidak menyangka kalau Xiao Xiao akan melakukan sesuatu yang sangat menggelikan.

"Aku memang menggelikan" ujar Xiao Xiao

Xiao Xiao tidak mengerti, jelas-jelas di antara Yi Chen dan Mo Sheng ada kesalahpahaman tapi kenapa Yi Chen tidak mau menjernihkan kesalahpahaman mereka itu?

Saat Yi Chen bersikeras tidak ada kesalahpahaman antara dia dan Mo Sheng, Xiao Xiao langsung memperingatkannya bahwa walaupun sekarang Mo Sheng sudah kembali tapi mungkin saja besok dia akan pergi ke Amerika lagi, kalau itu terjadi maka Yi Chen pasti akan sangat kesepian dan harus menghabiskan sisa hidupnya dengan terus menerus bekerja seumur hidup.

Yi Chen tidak menanggapinya malah cepat-cepat pamit pergi dengan alasan ada janji lain.

Padahal sebenarnya dia pergi ke supermarket. Setelah memasukkan beberapa ramen kedalam troli, Yi Chen melewati tumpukan kaleng bir tempat dia bertemu dengan Mo Sheng waktu itu.

Tapi saat itu juga, Yi Chen mendapat pesan dan dia langsung buru-buru pulang. Saking buru-burunya, tak sengaja dompetnya terjatuh.

Tak lama kemudian, dompet itu ditemukan oleh seorang satpam yang kebingungan mencari pemilik dompet itu. (trus belanjaannya tadi dia bayar pakai apa yah?)

Di restoran, semua orang duduk bersama dalam satu meja. Menyadari Yi Mei dan Mo Sheng saling mengenal, Yuan Feng bertanya apakah mereka pernah teman kuliah di universitas yang sama?

Yi Mei berkata kalau dia dan Mo Sheng memang teman tapi mereka tidak kuliah di universitas yang sama, hanya saja letak universitas mereka berdekatan.

Bahkan untuk membuktikan pertemanan mereka, Yi Mei mengkomplain Mo Sheng karena Mo Sheng tidak menghubunginya saat dia pulang dari Amerika padahal mereka sudah pernah bertemu di supermarket.

Mo Sheng berbohong mengatakan bahwa dia tidak melihat mereka waktu itu. Yi Mei bilang mungkin saja karena waktu itu ada banyak orang di supermarket, dia sebenarnya juga tidak yakin kalau yang dia lihat waktu itu adalah Mo Sheng. Walah, teman apaan? percakapan mereka palsu banget gitu.

Yi Mei berkata bahwa dia baru yakin kalau Mo Sheng benar-benar sudah kembali waktu dia melihat file-nya Mo Sheng di meja kerjanya Yi Chen.

Mo Sheng tidak mengerti apa maksud Yi Mei, Yi Mei pun memberitahu bahwa Yi Chen adalah pengacara yang menangani kasus tuntutan hukumnya Xiao Xiao.

Melihat Mo Sheng tidak tahu menahu tentang Yi Chen yang menangani kasus hukumnya Xiao Xiao, Yi Mei langsung tersenyum senang menyadari mereka belum saling bertemu.

Keesokan harinya, Mo Sheng dipanggil kepala editor untuk membicarakan tuntutan hukumnya Xiao Xiao.

Mo Sheng memberitahunya bahwa pengacaranya Xiao Xiao masih belum menemuinya, kepala editor jadi bingung sebenarnya mereka benar-benar mau dituntut atau tidak.

Tapi apapun yang akan terjadi nanti, kepala editor tetap menyemangati Mo Sheng dan meminta Mo Sheng untuk berkonsentrasi dengan pekerjaannya saja.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel