Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12

Sebuah gedung dengan dekorasi yang indah dan mewah, serta banyak sekali bunga mawar merah dan putih dimana-mana. Banyak orang yang berdatangan dengan memakai gaun pesta. Tak lupa papi dan mami ali juga hadir, mama dan papa prilly juga ada. Orangtua ulle dan kirun juga hadir serta evan dengan anita.

Anita mengambil penerbangan pertama kemarin sore dari singapura untuk menghadiri acara pertunangan mila dan Kevin.

Dan disinilah sekarang prilly dan ali. Ali terlihat tampan dengan kemeja berwarna putih dan jas berwarna biru tua, dan celana dengan warna senada. Disampingnya prilly menggunakan dress diatas lutut berwarna biru dengan beberapa hiasan dan rambut yang di curly dibiarkan terurai membuatnya terlihat anggun dan bercahaya, mungkin juga efek dari hamil yg membuatnya semakin bersinar dan cantik.

Anita yang datang bersama mereka memakai gaun sampai mata kaki berwarna hitam tanpa lengan, menampakan dadanya yang indah dan rambut yang ditata rapi hingga memperlihatkan leher jenjangnya. Disamping anita ada evan yang menggunakan kemeja berwarna hitam dibalut dengan jas berwarna hijau mimint dengan dasi kupu-kupu warna senada membuatnya terlihat menawan

Tak lama datang kirun dan ulle. Kirun dengan setelan jas berwarna merah bata dan kmeja biru langit dan celana dengan warna senada. Dan ulle tak kalah menawannya dengan dress berwarna merah marun selutut dengan rambut yg ditata rapi dan sepatu dengan warna senada.

Saat semuanya sedang berbincang-bincang tiba-tiba semua perhatian tertuju kepada dua sejoli yang sedang menuruni tangga dengan saling berpegangan tangan.

Terlihat sangat serasi, kevin yang memakai kemeja putih dibalut jas hitam dan dasi kupu-kupu berwarna hitam.

Disampingnya mila memakai gaun tanpa lengan berwarna pink dengan belahan didepan sampai paha, memperlihatkan kaki jenjangnya saat berjalan, rambut yang dibiarkan terurai terlihat indah dengan hiasan sebuah mahkota dikepalanya.

Setelah beberapa ucapan dan kata-kata dari sang MC, kini mila dan kevin saling memakaikan cincin kejari pasangannya.

Setelah selesai dan kevin mencium kening mila semua tamu undangan yang hadir langsung bertepuk tangan.

Semua tamu mengucapkan selamat kepada mila dan kevin. Dan sekarang mila dan kevin menghampiri prilly, ali, ulle, kirun, anita dan evan.

"Akhirnya loe berdua nyusul gw juga" sahut kirun seraya mengucapkan selamat kepada keduanya

"Selamat yah mil, vin, ternyata kalian berdua tunangan juga" sahut prilly memeluk dan mencium mila dan menyalami kevin.

Giliran dengan ali, evan, ulle dan anita mengucapkan selamat.

"Oya gimana nich kehidupan rumah tangga loe pril?" tanya mila

"Gw? Ya kayak yang loe liat aja" sahut prilly nyengir

"Alham baik-baik aja" sahut ali seraya merangkul prilly

"Kalian harus cpet-cepet nikah. Enak lho uda nikah slalu ada yang nemenin" sahut ali tersenyum

"Hhaaa loe bilang enak, kayaknya tiap malem loe dikasih jatah yah sama bini loe yg cerewet ini" sahut kirun

"Ya begitu lah, makanya kan sekarang langsung dapet hasilnya" sahut ali santai

"Ikh ali, apaan sich?" sahut prilly yg kini wajahnya sdah merona karena malu

"Gak perlu malu prill, lagian kalian udah sah ini" sahut evan enteng

" ya tuch bie, c evan bener"

"Bentar-bentar dech maksud loe dengan hasilnya itu apa? Gw gak ngerty" sahut ulle

"Tunggu tunggu,,, apa loe hamil prill?" tanya mila penasaran dan mendapat anggukan dari prilly

"Bener prill? Kamu hamil? Berapa bulan?" tanya anita lebih antusias

"Baru 1bulan mbak" sahut prilly

Dan langsung mendapat pelukan dadakan dari mila, ulle dan anita seraya memberi selamat.

"Woyyy,,, gw gak bisa nafas nich.. Anak gw kasian" teriak prilly dan akhirnya mila, ulle dan anita mlepas pelukannya

"Sowry" sahut ulle nyengir

"Abisnya kita seneng mau dapet keponakan" sahut anita

"Seneng sich seneng mbak, tapi kan klo meluknya rame-rame dan rebutan gitu bkin illy sesak juga.. Lama-lama bisa mati kan,, kasian anak gw syok" sahut prilly seraya mengelus perutnya

"Lebay loe" sahut kirun tertawa

"Gimana ngidam loe prill?" tanya ulle penasaran

"Wakh itu jangan dtanya le, dia bener-bener nyiksa gw dan buat gw bner-bner harus ekstra sabar ngadepinn maunya yang aneh-aneh" keluh ali

"Oh jadi kamu gak nerima? Dan kepaksa gitu?" Sahut prilly meninggikan suaranya dan mengkerucutkan bibirnya

"Ya elah sayang, aku kan cuma bercanda, lagian aku ikhlas xxo nurutin mau kamu" sahut ali

"Nurutin apa? BuktinYa kamu umbar di depan sahabat-sahabat aku, keliatan gak ikhlas" sahut prilly mulai sewot sedangkan sahabat-sahabatnya saling bertukar pandang bingung melihat perdebatan ali dan prilly

"Kata siapa aku gak ikhlas bie sayang? Aku ikhlas xxo,, udah jangan ngambek lagi yah, aku minta maaf dech" sahut ali membelai rambut prilly tapi prilly masih cemberut

"Wakh guys bulan depan uda masuk bulan ramadhan,, gak kerasa banget yah" sahut kevin menetralkan suasana

"Iya bener vin," sahut anita

"Tapi tahun ini gak ada digo, padahal tiap bulan puasa dy yang paling rajin bkin tajil bantuin mama buat buka puasa dan dia yg paling rajin terawehan, skrg gak bakalan ada lagi yg bkinin tajil dan bangunin gw buat sahur" seru kevin membuat prilly sedikit termenung

"Ekh sowry prill, li, gw tadi gak berniat buat-" kata-kata kevin terpotong ali

"Gpp vin, gw malah ngerasa sedih gak bisa ngenal ade gw sendiri... Tapi seenggaknya dengan denger cerita dari loe, gw bisa tau kebiasaan dy gimana" sahut ali tersenyum pahit

"Sayang, kamu jangan sedih yah" sahut prilly menggenggam tangan ali dan membuat ali menatap prilly

"Aku gpp sayang, aku cuma ngerasa jadi kakak yang gak berguna. Dan gak bisa di andelin sama adik sendiri" sahut ali

"Ngguk sayang, kamu itu kakak yang paling baik buat digo. Buktinya sekarang kamu banting tulang sampai menjual mobil kesayangan kamu buat bkin usaha restorant sesuai keinginan digo, kamu mengusahakannya padahal kamu gak memiliki bakat dalam hal itu. Digo diatas sana juga pasti sangat bangga sama kamu sayang" sahut prilly penuh kasih sayang membuat ke 6 sahabatnya termasuk anita dan evan tersenyum melihatnya.

"Makasih yah sayang, kamu memang bidadari hati aku" sahut ali tersenyum dan membelai pipi prilly

"Khemmmm, gw laper nich" sahut kirun

"Ikh loe ki, ganggu orang lagi romantis-romantisan aja" teriak prilly

"Bukan tempatnya disini,, ayo mimih kita nyari makan, pipih laper nich" sahut kirun merangkul ulle

"Omg helllooooooo,,,, jijik banget dech loe" teriak prilly

"Berisik banget sich loe,, anak loe mirip gw baru tau rasa loe" sahut kirun beranjak bersama ulle

"Ikh amit-amit" sahut prilly seraya mengusap perutnya dan berhasil membuat semuanya tertawa.

"Ali...." sahut seorang wanita bule dengan rambut pirang bergelombang, badannya yang kurus dan tinggi, kulitnya yang putih dan hidung yang mancung.

Dan membuat ali, prilly, anita, evan, mila dan kevin ikut menengok

"Nessa?" sahut ali kaget

"Hai ali apa kabar?" sahut nessa tersenyum dan menyodorkan tangannya

"Alham baik, kamu sendiri gmna?" tanya ali menyalami tangan nessa dan nessa menahan tangan ali cukup lama membuat ali mengeluarkan tenaganya untuk memaksa melepaskannya dan kejadian itu tak luput dari penglihatan prilly

"Nessa? Xo loe ada disini?" tanya anita yang kaget melihat nessa

"Hai nit, van... Iya gw lagi liburan kerumah sepupu gw, kebetulan dia temen kampusnya tuan rumah disini... Aku seneng banget bisa ketemu sama kamu lagi, ali" sahut nessa tersenyum penuh arti ke ali

"Oya ness kenalin ini prilly istri gw, sowry waktu pernikahan kita, gw gak sempet undang loe. Gw kehilangan kontak loe ness" sahut ali seraya merangkul prilly

"Jadi kamu udah nikah li?" sahut nessa gak percaya

"Iya ness, malahan bentar lagi gw akan segera punya anak" sahut ali mengelus perut prilly

Nessa semakin terpaku seperti tersambar petir mata'y berkaca-kaca

"Astaga... Apa kamu gak pernah liat aku ali? Selama ini aku mencintaimu, aku menginginkanmu dan saat aku ingin memperjuangkanmu dan memintamu menerima aku, kamu bilang kamu udah nikah? Apa impian aku hanya sebatas mimpi saja" batin nessa

"Nes, loe gpp?" Tanya anita

"G-gw,, gw gpp nit. Oh iya salam kenal yah..." ucapan nessa tertahan

"Prilly, nama aku prilly" ujar prilly tersenyum

"Oh ya prilly salam kenal yah, baiklah aku permisi dulu senang bisa ketemu kalian" sahut nessa dan langsung berlalu pergi dengan berurai air mata

"Xxo dia nangis sich?" tanya prilly heran

"Mungkin dy sakit hati denger c ali udah nikah" sahut anita

"Lho emang kenapa?" tanya prilly mengernyitkan dahinya

"Dy terobsesi sama ali dari jaman kuliah, udah berkali-kali dia nembak ali tapi c ali'y so kecakepan jadi dy dicuekkin trus" ujar evan terus terang

"Ya gw emang cakep,, ya lagian gw cuma nganggap dia teman aja gak lebih" sahut ali santai

"Pantesan saja tadi dia langsung kaget gitu dan langsung syok" sahut prilly

"Kasian juga yah" sahut mila

"Uda biarin aja, ayo sayang kita pulang uda makin malam gak baik buat kamu dan anak kita" sahut ali

"ayo,, mil vin kita balik duluan yah" sahut prilly cipika cipiki dengan mila

"Iya prill, jaga kesehatan loe dan bayi loe yah.. Kalian langsung balik ke bandung?" tanya mila

"Iya kita balik besok pagi" sahut ali

"Gw masih kangen sama loe" sahut mila

"Main dong ke bandung, biar gw ada temen" sahut prilly

"Insa allah dech, kalau ada waktu luang gw main kesana"

Setelah pamitan ali dan prilly pun berlalu

***

Disebuah rumah mewah bernuansa gaya eropa, seorang gadis sedang menangis didalam kamar yang tak lain adalah nessa.

"Kenapa tuhan? Kenapa? Ini gak adil, dy masih saja tak pernah memandangku. Padahal aku slalu mencintainya...hikzz" teriak nessa

Seorang ibu paruh baya masuk kedalam kamar

"Nessa sayang kamu kenapa sayang?" tanya ibu itu khawatir

"Ali ma,, dia sudah menikah dan istrinya sedang hamil... Hancur sudah semua impian aku mah, hancur impian aku untuk milikin ali, dan sekarang aku hanya bisa bertahan dalam keterpurukan ini sampai ajal aku tiba" teriak nessa

"Apa????? Ali sudah menikah?" tanya ibu itu tidak percaya

"Iya ma, nessa sudah bertemu mereka, mereka terlihat bahagia" sahut nessa pedih

"Sayang, kamu harus bisa ngerelain dan lupain ali, mungkin dia bukan jidih kamu" sahut ibu itu

"Aku gak bisa ma, aku gak Bisa ngelupain ali,, aku sangat terobsesi sama ali" tangis nessa semakin pecah

"Kalau saja waktu itu nessa gak dirawat dirumah sakit karena penyakit kanker ini mungkin nessa lah yang akan jadi istrinya ali" sahut nessa

"Jangan salahin keadaan sayang, ini sudah takdir tuhan" sahut ibu

"Tapi tuhan gak adil mah," teriak nessa " dy memberikan penyakit mematikan ini, dy menjauhkan ali dari aku, dy gak pernah penuhi kemauan aku.... Salah aku apa mah? Sampai tuhan menghukum aku seperti ini?" tanya nessa semakin histeris

"Tenang sayang, tenanglah" ibu nessa semakin khawatir dan tiba-tiba nessa kesakitan memegang kepalanya

"Awwww" sahut nessa kesakitan seraya memegang kepalanya

"Kamu kenapa ness?" tak lama nessa langsung pingsan kepangkuan mamahnya

Ibu nessa khawatir dan langsung memanggil keluarganya yang lain dan membawa nessa kerumah sakit.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel