Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3. Perjanjian

Sudah pasti Aulia yang ketakutan itu pun semakin panik saja. Meski tak bisa melakukan apapun tapi ia menyadari bahwa sepertinya Saputra akan melakukan hal yang buruk padanya. Hingga kemudian Saputra pun berbalik pada Sinta yang sama tegang nya seperti Aulia. 

Saputra lalu mendekat pada Sinta dan ia nampak membisikan sesuatu pada Sinta yang terlihat semakin aneh. Bagaimana tidak? Karna seketika ekspresi wajah Sinta nampak berubah dan sekilas ia menatap pada Aulia. 

"Ya Tuhan! Apalagi yang akan ku alami sekarang? Apa yang di rencanakan oleh dua orang jahat itu padaku? Kumohon tolong aku, Tuhan! " Batin Aulia. 

Sayangnya, belum sempat Aulia mengetahui apa yang di rencanakan Saputra dan juga Sinta. Tiba tiba seorang pria bertubuh tegap yang tak jauh berbeda dengan penampakan Saputra itu masuk lalu tanpa banyak bicara langsung menarik tangan Aulia.

Ia lalu membawa Aulia ke dalam sebuah mobil hitam yang terparkir di depan club. Meskipun masih dalam keadaan bingung namun Aulia berusaha berontak dan menolak ketika pria dengan setelan serba hitam itu membawanya. Namun seolah robot, pria itu bahkan tidak menunjukan ekspresi atau reaksi apapun meski Aulia terus memberontak. 

Setelah sampai di depan pintu mobil, pria itupun membuka pintu mobil bagian belakang dan dengan santai ia berkata, "Cepat masuk ke dalam mobil dan jangan banyak tingkah! "

"Siapa kau!?! Lepaskan aku! Apa yang akan kau lakukan padaku?! "Teriak Aulia. 

" Masuk dan jangan banyak tanya! " Ucap sang pria sambil mendorong Aulia untuk masuk ke dalam mobil. 

Aulia tetap menolak untuk masuk ke dalam mobil sehingga pria itu terpaksa melakukan sedikit pemaksaan agar Aulia mau masuk ke dalam mobil. Dan tak lama Saputra pun ikut masuk ke dalam mobil dan ia duduk di kursi depan. Lalu dengan santainya Saputra memberi kode pada pria yang sepertinya adalah ajudan nya itu untuk segera menjalankan mobil dan pergi. 

Jangan ditanya. Sudah pasti Aulia semakin panik saja. Bayangkan saja, baru saja ia dijebloskan ke sebuah club malam dan kini ia di bawa pergi oleh orang orang aneh yang bahkan tak pernah ia kenal. Aulia yang ketakutan itu akhirnya terus memukul kaca mobil dan terus berteriak, "Tolong! Lepaskan aku! Kumohon lepaskan aku! " Teriak Aulia. 

Anehnya Saputra dan ajudanya yang ternyata bernama Johan itu bahkan seolah tidak mendengar teriakan Aulia. Dua orang itu terlihat tetap tenang meski sejak awal Aulia terus berontak sembari memukul kaca mobil seperti orang gila. 

Tak lama mobil yang mereka kendarai sampai di sebuah mansion elite dan ternyata mobil itu masuk ke dalam mansion itu. Pada akhirnya Johan kembali menarik tangan Aulia dan ia memaksa Aulia untuk masuk ke dalam bangunan megah itu bersamanya. Johan kemudian membawa Aulia ke sebuah ruangan dan ia meminta Aulia untuk duduk di sebuah sofa. 

"Sebaiknya kau lakukan apa yang ku katakan jika kau masih ingin selamat! Lagi pula saat ini kau tidak punya pilihan! " ancam Johan. 

Ya. Apa yang di katakan oleh Johan memang benar adanya. Saat ini Aulia memang tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang di perintah kan oleh Johan dan juga Saputra. Aulia pun akhirnya duduk di sofa seperti yang di katakan Johan. 

Seperti sebelumnya Saputra pun kemudian muncul dan masuk ke dalam ruangan itu. Dengan santainya ia lalu duduk di hadapan Aulia lalu ia berkata, "Apa kau tau? Aku telah membelimu dan kini kau terbebas dari cengkraman wanita germo itu. " ucap Saputra. 

Mendengar bahwa kini ia telah bebas dari Sinta sudah pasti Aulia merasa sangat senang. Namun, setelah melihat Saputra ia tau bahwa sekarang ia akan punya masalah baru lagi. Aulia bahkan tidak begitu saja percaya dengan semua ucapan Saputra. Ia pun terus menatap tajam penuh kebencian pada pria tampan di hadapanya itu. 

"Apa?? Mengapa kau menatapku sepeti itu? Mana tanda terimakasih mu padaku? " ucap Saputra

Lalu tanpa basa basi Aulia pun berkata, "Apa maumu?! Kenapa kau membawaku! " cerca Aulia. 

Sontak Saputra pun tersenyum miring melihat sikap Aulia yang kasar itu. Sangat jauh berbeda dari sikap Aulia ketika berada di club tadi. Kali ini Aulia bahkan berusaha untuk memberanikan dirinya meskipun sebenarnya ia masih sangat ketakutan. 

"Kucing liar! Tidak masalah, kurasa ini akan menyenangkan! " senyum miring tergambar dari wajah Saputra. 

"Kenapa tidak menjawab pertanyaanku?! Apa maumu? Kenapa kau membawaku ke tempat ini?! " bentak Aulia. 

Aulia yang sudah berada di puncak amarahnya itu pun mulai memperlihatkan matanya yang semakin berkaca kaca. Tapi hal itu justru membuat Saputra terkekeh dan ia menganggap bahwa sikap Aulia yang seperti itu sangat menghibur dirinya. 

Puas bermain main dengan emosi Aulia akhirnya Saputra pun melempar sebuah dokumen ke atas meja. Dengan menyilangkan kedua tangan Saputra berkata, "Aku punya penawaran untukmu. Dan pasti nya ini akan menguntungkan juga bagimu. " ucap saputra santai. 

"Jangan bertele tele dan katakan dengan jelas apa yang kau inginkan dariku?! " Aulia berbicara dengan nada tinggi karna sudah tidak bisa menahan amarahnya. 

"Ck, Bukankah sudah ku katakan aku telah membelimu dari Sinta. Itu artinya kau adalah budakku sekarang! Tapi aku bisa membebaskan mu dengan syarat kau bersedia melalukan sebuah perjanjian! " ucap Saputra. 

"Perjanjian apa?! Apa kau akan kembali menjualku seperti Sinta?! " cerca Aulia. 

"Tidak seburuk itu, sayang. Aku hanya ingin kau menikah dan menjadi istriku hanya selama satu tahun saja. Jika kau berhasil melakukan itu, maka aku akan membebaskan mu. " 

Aulia terdiam dan ia tak berani mengatakan apapun sekarang. Karna sudah pasti jika salah mengambil keputusan maka hidupnya akan semakin hancur. Untungnya Saputra memberi waktu pada Aulia untuk berpikir sampai besok pagi untuk menjawab penawaran yang ia berikan. 

"Pikirkan dengan baik karna kesempatan tidak akan datang dua kali. Oh ya, sebagai reverensi kau bisa membaca dokumen itu. Dan sampai bertemu besok pagi! " 

Saputra kemudian beranjak dari duduknya dan ia pun keluar dari ruangan itu. Dan setelah perginya Saputra dari ruangan itu, kembali Johan lah yang memiliki kendali. Kali ini Johan memperingatkan Aulia bahwa ia tidak bisa bertingkah apalagi mencoba kabur karna saat ini Aulia dibawah penjagaan yang sangat ketat. 

Johan akhirnya keluar dari ruangan dan meninggalkan Aulia sendiri disana. Sadar bahwa kini hidupnya ada dalam keputusanya, maka Aulia pun mulai berpikir dengan sangat keras. Seperti saran dari Saputra maka Aulia pun mencoba untuk membuka dokumen yang ditinggalkan di atas meja dan mulai membacanya. 

Dalam dokumen itu tertulis, jika Aulia bersedia melakukan perjanjian untuk menjadi istri Saputra selama satu tahun. Maka Aulia akan dibebaskan tanpa adanya syarat apapun. Tapi jika ia menolak melakukan perjanjian, maka selamanya ia akan tetap menjadi budak bagi Saputra. Dan penawaran itu hanya berlaku satu kali saja. 

"Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tidak mau menjadi budak seumur hidupku! Tapi jika aku bersedia melakukan perjanjian itu, apakah benar Saputra tidak akan mengingkari janjinya? " lirih Aulia sembari menjatuhkan dirinya ke sofa. 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel