Tiga
"Aduh, Kak, maaf banget ya pulangnya jadi malam. Naira pasti nyariin ya? Maaf ya kak..." Mia benar-benar merasa bersalah kepada Chandra. Bagaimana tidak? Lelaki itu terpaksa pulang telat karena terjebak hujan dan harus mengantar Mia terlebih dahulu.
"Gapapa, yaudah saya pulang ya?" Mia buru-buru mengangguk dari luar pintu. "Maaf ya, Kak..." katanya sekali lagi.
Setelah menjalankan mobilnya, Chandra memijat pangkal hidungnya pelan. Kalau saja Mia bukan adik Kaivan, pasti sudah Chandra mintain pap gunung kembar. Bisa-bisanya membuat waktu Chandra dan Naira terbuang selama dua jam.
Kan kasihan princess kesayangannya di rumah, untung Chandra sudah membeli sepuluh pcs kinder joy sebagai permintaan maaf kepada putri kesayangannya tersebut.
"Halo naira say--"
"Adek udah bobo, Pak. Tadi nangis tanyain bapak kenapa gak pulang-pulang."
Naira adalah patah hati terindah Chandra, apalagi kalau setiap lelah pulang bekerja dan lelaki itu hanya menemukan putrinya yang sudah terlelap tidur.
Chandra ingin sekali membangunkan kesayangannya tersebut, namun Naira terlalu pulas dan dirinya juga tidak tega. Jadi yah, mungkin memang quality timenya dengan Naira harus tertunda hari ini.
Setelah selesai membersihkan diri, seperti manusia pada umumnya Chandra langsung memainkan ponsel miliknya. Mulai dari membuka portal berita sampe sosial media.
Jemari Chandra biasanya tidak suka menekan instastory orang secepat ini, namun karena Kaivan membagian story yang hanya bisa dilihat oleh teman dekat Chandra jadi penasaran.
Video tersebut hanya berisi Kai yang meledek Mia karena hari ini hari pertamanya bekerja. Chandra tidak mengerti kenapa video ini dibagikan oleh teman-teman dekat saja, tapi pertanyaannya langsung terjawab ketika Mia muncul dari balik selimut dan memukul lengan Kai keras.
Lengan Mia terlihat dengan jelas karena gadis itu hanya menggunakan tank top berwarna abu-abu.
Ngomong-ngomong Mia dengan tubuhnya, Chandra jadi ingat saat Kaivan meninju salah satu teman hanya karena Mia.
Awalnya mereka sedang bersenda gurau seperti biasa. Lelucuon lelaki tidak jauh-jauh dari perempuan dan pesonanya. Chandra ingat betul saat itu Bayu, teman mereka yang paling somplak melontarkan kata-kata yang frontal. Entah itu lelucuon atau memang kenyataan Chandra tidak tahu, tapi Kaivan langsung meninju rahang Bayu ketika mendengar lelaki itu menjadikan Mia "objek" fantasinya.
Kaivan meradang, Bayu bahkan hampir saja dilempar gelas hanya karena bercandaannya tersebut.
Sejak saat itu, tidak ada satupun teman Kaivan yang berani menyebut nama Mia dalam obrolan mereka. Makanya, Chandra cukup berhati-hati karena jika salah memperlakukan Mia, bisa-bisa kepalanya penuh jahitan karena ulah Kaivan.
***
Mia langsung meminta nomor telepon Chandra kepada Kai saat sampai rumah. Hatinya benar-benar merasa bersalah, apalagi ponsel Chandra yang terus berbunyi ketika mereka sedang di jalan tadi. Pertanda kalau putri lelaki itu sedang menunggu papinya pulang.
Kak Chandra, udh tidur?
Blm. Tapi Naira udh
Maaf ya,
Bsk aku naik grab kok
Maaf doang?
Hng?
Gpp
Tp gaji kamu saya potong
:(
Yaudah
Mia merengut, masa gaji pertamanya dipotong karena hal seperti ini? Tapi biarlah, anggap saja itu uang yang dirinya keluarkan untuk naik grab car.
Becanda
Gpp ka,
Serius
Iya gpp
Udh jgn gt, nanti Kai nyamperin saya
Emg knp sih?
Kai nyeremin bgt emang ya?
Wah, Mia gak tau aja bagaimana Kakaknya saat diluaran. Padahal teman-teman Kai banyak yang tertarik pada Mia, namun tidak ada satupun yang berani mendekati ya karena garda terdepan Mia adalah seorang Kaivan.
Iya.
Kyk kuyang
Kak Chandra lg ngapain?
Aduh, kenapa Mia mengetik hal demikian sih? Kan jadi malu-maluin. Sumpah pokoknya kalau Chandra balas Mia gak akan balas lagi.
Lg liatin ig kamu
Fotonya selfie semua
Sama ootd pake tank top
Hah? Engga!
Eh maaf salah akun
Hah?
Udh ya saya mau tdr
Hhh apasih maksudnya Chandra ini? Bikin bingung Mia aja deh. Tapi karena ucapan Chandra tentang instagramnya, Mia jadi mengecek ulang feedsnya.
Memang ada beberapa foto Mia mengenakan tank top, tapi kan Mia tetap menggunakan outer sebagai pelapis. Bukan hanya tank top seperti yang lelaki itu maksud barusan.
Disisi lain, Chandra sedang tertawa membaca pesan Mia. Jadi begini ya sikap gadis 22 tahun? Gampang dibodohi.
Chandra sih kalau gak karena iseng malas menanggapi pesan Mia. Bukan karena apa, toh dirinya ikhlas kok mengantarkan Mia. Kenapa harus dibahas segitunya? Memang begitukah pemikiran gadis muda?
Tidak salah kalau Kaivan menjaga Mia sebegitunya, ya karena adiknya itu juga terlalu mudah dibodohi. Kalau Mia mengenal pria yang salah, bisa habis gadis itu dimanfaatkan lelaki kardus.
Perhatian Chandra teralih saat melihat peri kecilnya berdiri di depan pintu kamar.
"Papi?"
"Iya sayang. Ara kok bangun?" Chandra langsung menghampiri Naira dan menggendongnya.
"Papi baru pulang?"
"Udah daritadi. Tapi dedek bobo."
"Oh.."
"Papi beliin kinderjoy buat Ara. Besok dimakan ya."
"Papi darimana?"
"Kerja sayang."
"Papi punya pacar?" Chandra menganga. Darimana Naira punya pemikiran seperti ini?
"Engga dong sayang. Kenapa kamu tanya gitu? Hmm?"
Naira menggeleng. "Ara gak mau punya Mami. Maunya Papi aja, sama Ara. Boleh gak, Pi?"
