Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

9. Get Back Together

Family 100 tanpa bintang

Billal caem

Masih hidup gak grup ini?

Billal caem invite Cintanya abang

Billal caem

Haloooo

Pada kemana

@Mama cantique @Papa datar @Kakak sold out @Bang Zi?? @babang Anyep @Cintanya Abang

kalian kemana?

Dede emesh mau nyampah

Cintanya Abang

Apa ini?

Billal caem

Apa itu?

Mbak, lagi apa?

Aku kesepian

Tiada berkawan

Abang Anyep

Kemana lo?

Billal caem

Aku berada di tempat yang bisa memahamiku

Memahami bagaimana perasaan ku

Kakak Sold out

Rumah Opa

Billal Caem

Keadaan yang memaksaku untuk keluar dari zona nyaman dan aman ini.

Begitu berat cobaan yang sudah aku lalui untuk sampai disini.

Cintanya Abang

Rumah Kakek

Billal caem

Memangnya kenapa jika aku berteman dengan kesepian?

Apalagi yang ingin kau perlihatkan padaku?

Abang Anyep

Mulai gila

Bang Zi??

Rumah Rayyan

Billal caem

Perlukah aku menceritakannya padamu bagaimana rasanya menjadi aku?

Apakah kau sanggup menjadi seperti diriku walau hanya sesaat?

Kakak Sold out

Rumah Opa uyut?

Kamu dimana sih Billalnya belum terlihat?

Billal caem

Ku berikan senyumanku padamu

Walaupun hatiku patah

Walaupun hatiku berbunyi kratak-kratak

Walaupun hatiku hangus terbakar

Senyumanku akan tetap terukir.

Mama Cantique

Mama cari psikiater dulu

Pa?

Cari Biang onar dimana

Papa Datar

Gak perlu di cari Ma

Coret aja dari KK

Abang Anyep

Setujuuuuuuuu

Coorreeetttttt

Mama Cantique

Dia anakmu Pa!

ANAK YANG KELAKUANNYA MIRIP KAMU PA!!!

CARI BIANG ONAR SEKARANG JUGA!!!

Billal caem

Aku sudah biasa menerima bullying

Aku sudah biasa teraniaya

Aku hanya bisa tersenyum walaupun hatiku hangus

Kakak Sold out

Beneran gila ternyata

Ma?

Billal mulai menggila

Dirumah Om Theo gak ada lho

Cintanya Abang

Kamu dimana Bil?

Semua cariin kamu

Abang Anyep

Gue kagak

Billal caem

Apa yang ku dapatkan jika aku kembali ke dunia nyata yang keras ini.

Sungguh keras keras sekali gak tipu.

Masihkah ada yang menyayangi diriku?

Mama Cantique

Kamu kemana Billal sayang?

Sayangnya Mama, anak manjanya Mama, biang onarnya Mama yang mirip Papa

Billal caem

Hanya Mama yang menyayangi diriku

Ma yang bawah jan disebutlah?

Abang Anyep

Alhamdulillah sadar

Bang Zi??

Sepertinya habis kejedot

Cintanya Abang

Kejedot apaan bang Zi?

Bang Zi??

Kejedot gapura pintu rumah

Billal lagi disini

Share located

Billal caem

Kok lo mudah banget nemuin gue

Dasar si coklat

Cintanya Abang

Wihh hebat euy bang AKP nemuin Billal

Abang Anyep

Pulang Bil

Kakak Sold out

Kamu kok bisa di rumah Papa Angkasa?

Pulang ya Bil

Billal caem

Auto pindah

Sudah tidak ada lagi tempatku untuk berdiam

Kalian sudah membuatku tersiksa

Sungguh kejamnya dunia ini

Mama Cantique

Obat kamu habis?

Pulang bil sebelum Mama seret kamu

PULANG SEKARANG

Billal caem

Aku tidak akan kembali walau bagaimanapun kalian membujukku

Aku sudah menyadari satu hal bahwa hanya kesepian yang menjadi teman hidupku

Papa Datar

Coret dari KK

Billal caem

Aku menuntut keadilan untuk ku

Untuk dede emesh sepertiku

Aku berteriak keadilan

Keadilan

Perjuangkan keadilan untuk Billal

Billal yang selalu terdholimi

Billal yang selalu teraniaya

Abang Anyep

Obatnya beneran abis Ma, Pa

Seret aja biang onar

@Bang Zi?? ayo ikutan nyeret dia

Bang Zi??

Dengan senang hati

Papa Datar

Gak perlu

Papa sudah coret Biang onar dari KK

Send picture

Tuh sudah Papa coret?

Billal caem

Otewe pulang

Sungkeman

Lebaran sudah tiba

Papa Datar

Terlambat wahai anak muda

Namamu sudah papa coret

Abang Anyep

Auto ngakak????????????????????

Bang Zi??

Ikutan ??????????????????????

Kakak sold out

??????????

Cintanya Abang

Ikut????

Mama Cantique

Rasain kamu wahai biang onar

Bye-bye Biang Onar?

Papa Datar

Bye?

Billal caem

Tydacccccccccccccccccccccc

???

Andara dan Mia sedang duduk bersama di sebuah resto kekinian yang Instagramable. Sepulang dari kuliah, mereka mengistirahatkan sejenak otak mereka di sini.

Memesan secangkir red Velvet dan spaghetti iblis. Jangan ditanya lagi bagaimana pedasnya. Gila aja kalau kalian ngerasa betah banget pedasnya.

”Ra, kenapa ini pedas banget sih ... kata lo ini manis? Manis pala lo peyang.” Andara tertawa terbahak-bahak melihat wajah Mia yang sudah memerah.

Andara kembali menikmati spaghetti itu bersama dengan red Velvet yang manis. Rasa pedasnya hilang seketika, berganti dengan rasa manis dari red Velvet.

Dua orang anak lelaki datang menghampiri Andara. Wajah keduanya mirip sekali, membuat Andara bingung membedakan keduanya.

”Kalian ganteng banget sih, Mama kalian dimana?” Andara mengusap pipi kedua bocah lelaki itu, mereka hanya tersenyum dan menunjuk ke arah Shaenette yang sedang berjalan bersama seorang lelaki berbaju doreng.

”She's my Mom and he's my Dad, jelas salah satu dari mereka berdua, ”I'm Neano, and my brother Keano, and you?”

”Andara, can you call me aunty.” Mereka berdua tersenyum kepada Andara.

Mia bahkan menghentikan aksi kepedasannya, saat melihat Shaenette datang bersama suaminya. Dia bahkan mengira, jika Shaenette belum menikah.

”Ini suami chef? beneran nggak tipu-tipu?, Andara bahkan sudah melotot ke arah Mia yang terlalu frontal untuk bertanya.

”Mia mulut lo!, Geram Andara, ,maaf chef, maaf Pak, dia emang nggak punya rem mulutnya,

Shaenette dan suaminya tertawa, lalu mempersilahkan keduanya duduk kembali. Sedangkan suami Shaenette harus undur diri.

Andara memperhatikan interaksi kedua bocah lelaki dengan ayah mereka, saat Ayah mereka harus kembali bekerja. Bahkan Andara jadi teringat dengan abangnya yang kini belum juga pulang dan belum ada kabar.

Ingin bertanya, tetapi dia ragu. Lebih tepatnya takut, iya jika kenal, jika tidak kenal kan di sangkanya Andara suka mengada-ada. Padahal dia berkata jujur.

,Maaf Pak, boleh saya bertanya?, Lelaki itu mengangguk, Andara mengeja dalam hati dengan teliti nama yang tertera di pin seragam khas seorang tentara itu.

”Apa Pak Billal, mengenal Abang saya? namanya Nugie Mahesa?” Andara juga menunjukkan foto dirinya dan Nugie yang sedang berfoto bersama, ,ini sebelum Abang saya berangkat tugas,

”Ya, saya kenal, Ada apa?” tanya balik Billal.

Buset deh, kilat bener kalau jawab. Selow kali Bapak. Batin Andara.

”Abang saya tidak ada kabarnya selama satu minggu ini, Mama saya sangat khawatir.” Andara teringat akan mamanya yang sering gelisah beberapa hari ini, karena nomor Nugie tidak bisa di hubungi.

”Nanti akan saya kasih tahu dia, tapi memang sepertinya akan sulit untuk dihubungi, karena keadaan di sana.” Andara mengangguk memgerti, mungkin memang seperti ini tugas mereka.

***

Andara benar-benar di batas ambang kesabaran yang menipis. Kenapa Rendy harus muncul di depannya dengan wajah yang benar-benar menyebalkan. Ah ralat, Rendy memang menyebalkan dari awal.

Dia bahkan menyuruh Andara cepat berganti pakaian, karena ibunya sudah menunggu di rumah. Andara hanya memperhatikan Mamanya yang mengangguk.

Fix, Andara benci hari ini. Andara benar-benar membenci Rendy. Lihat saja, suatu hari nanti, dia akan mendepak Rendy dari lingkungan keluarga ini, sesuai keinginan Papanya. Dan dia akan bersama dengan chef Aiden.

Eh Aiden? membayangkannya saja sudah bisa membuat senyumam di bibir Andara terbit. Dia bahkan selalu berharap agar Aiden benar-benar menjadi kekasihnya.

Halu lo tingkat dewa banget si Ra. Batinnya mengejek.

Andara mengabaikan Rendy yang menyetir, dia kembali mencari data diri tentang seorang Aiden Luwiston. Laki-laki baik yang pernah mengantarkan dirinya pulang ke rumah.

Andaikan perkataan Aiden kapan hari itu benar, dia samgat berharap Aiden datang ke rumahnya kembali, sebagai seorang pacar, tunangan atau calon suami kalau bisa. Kembali berharap, hanya itu yang bisa Andara lakukan.

Siapa tahu Tuhan mendengar doa dan kehaluannya, jadinya Andara bisa bersanding dengan Aiden suatu hari nanti. Rendy mengambil paksa hape Andara, dia benar-benar tidak suka di cuekan seperti ini. Sedari perjalanan sampai ke rumahnya, Andara hanya memandang hapenya, tanpa mempedulikan Rendy.

”Bisa gak sih, kamu nggak main hape?” Andara memandang Rendy malas, emangnya dia nggak pernah ngaca ya?.

”Kita udah putus betewe. Jadi jangan pernah urusin kehidupan gue lagi, balikin hape gue!”

”Kita nggak putus, karena Mama ingin kamu tetap sama aku!”

Semvak Mimi Peri!

Andara diam, dia memilih keluar dari mobil dan membanting pintu mobil Rendy sampai berbunyi keras.

”Heiy, nanti rusak mobil mahal aku.”

”Bodo. Ganti sama angkot sana yang murah!”

Andara menghentakkan kakinya, lalu masuk ke dalam rumah Rendy, mengabaikan hapenya yang masih dalam genggaman tangan Rendy.

”Dasar bocah!”

”Dasar Pak Tua!”

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel