Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7

Pagi ini seperti biasa Nila telah selesai berganti seragam putih abu- abunya, meski mungil nila berpostur lebih tinggi diantara teman- temannya. baju putih lengan pendek dan rok abu- abu panjang yang dikenakannya serta rambut yang diikat ekor kuda menambah kecantikannya yang alami,terlihat imut dan menggemaskan. setelah memakai sepatu dan mengunci pintu rumahnya Nila berjalan dengan riang menuju sekolahnya.saat hendak membuka aplikasi taxi online Nila kaget karena Randy ternyata sudah berada didepan rumahnya.duduk di jok motor sportnya,dengan tas ransel berada didepan dadanya dan senyum manis menghiasi wajah tampannya terlihat segar dan menawan.membuat Nila semakin jatuh cinta padanya.

" kak Randy disini..?" Nila berlari menghampiri Randy dengan senyum manisnya.

" Iya dong...kan mau mengantar pacar kesayangan berangkat sekolah.." goda Randy sambil mencubit hidung Nila yang sudah berdiri didepannya.

" Apaan sih kak Randy...jadi malu ni..." Nila tersenyum, kepala kecilnya tertunduk karena malu." ayo naik...ini helmnya dipakai dulu.." Randy menyerahkan helm kepada Nila dan Nila segera membonceng Randy, melingkarkan kedua tangannya kepinggang Randy dengan erat.

" Mulai hari ini kakak akan mengantarmu sekolah dan menjemput saat pulang nanti.."

Randy melajukan motornya kearah sekolah Nila dengan kecepatan rata- rata. 30 menit kemudian mereka tiba di sekolah Nila.suasana sekolah masih sepi hanya beberapa murid yang sudah datang, dan ada pak Fi'i sang tukang kebun sekolah yang sedang menyapu didepan gerbang.Nila turun dari motor Randy dan mencium tangan Randy dan berpamitan untuk masuk kelas.setelah itu Randy langsung menuju kampusnya.

" Pagi pak Fi'i..." sapa Nila kepada tukang kebun disekolahnya. Nila memang akrab dengan guru- guru dan juga semua karyawan disekolahnya.Nila memang anak yang gampang bergaul ,rajin dan pintar,terutama untuk mata pelajaran akutansi sesuai dengan jurusan yang diambilnya.

" Wah...Nila...bahaya ni, baru pacaran aja udah cium- cium tangan segala...bisa - bisa ga sampe lulus udah nikah nanti.." goda pak Fi'i

" Aduhh...pak Fi'i mikirnya kejauhan deh...ya enggak bakalan lah....udah ah aku masuk kelas dulu ya pak..!" Nila melambaikan tangannya pada pak Fi' i dan berjalan kedalam kelas,.kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar...bel istirahat berbunyi dan para siswa berhamburan menuju kantin sekolah.Nila dan Dini juga berjalan menuju kantin untuk membeli makanan.

" Nila...tadi pagi kamu diantar siapa...?" tanya Dini sambil melahap batagor didepannya sementara Nila asyik memakan mie ayam favoritnya.

"Oh...kak Randy yang nganter aku...dia pacarku sekarang...kami jadian minggu lalu." ucap Nila sambil menyeruput es jeruk didepannya.

"oh iya bagaimana kabar Rossi,hari ini aku tidak melihatnya,apa urusannya sudah selesai?apakah Anton tidak mengganggunya lagi?"Nila sangat khawatir dengan keselamatan sahabatnya itu,bagaimanapun juga,meski hanya untuk membela diri,apa yang dilakukan Rossi adalah melakukan penganiayaan sehingga ada korban bahkan harus dilarikan ke rumah sakit.

"aku juga belum tahu Nil, kita tunggu besok saat dia kembali masuk sekolah,kita akan bertanya langsung padanya,semoga saja semua urusannya bisa diselesaikan secara kekeluargaan,kasihan Rossi,apalagi orang tanya sudah meninggal dunia.ngomong-ngomong, kok bisa kamu punya pacar secepat ini?kamu tidak pernah cerita kepadaku kalau kamu punya gebetan? lalu bagaimana mungkin statusmu berubah secepat ini?"tanya Dini penasaran.

"ya begitulah Din,aku juga nggak tahu,aku aja masih nggak percaya kok."Nila mengatakan yang sebenarnya,karena dia sendiri sangat terkejut dengan apa yang kini dialaminya,dari musuh menjadi pacar,kalau mengingat saat dia dan Randy selalu bertengkar,Nila menjadi geli sendiri,Nila menggelengkan kepalanya dan semua itu tidak lepas dari pandangan Dini.

"Ciee...yang udah laku..." goda Dini.tangan dini menggelitik pinggang Nila,sehingga Nila merasa geli dan tertawa,keduanya kemudian saling mengejar,setelah Dini tertangkap oleh Nila,dia gantian menggelitik Dini sampai Dini berteriak minta ampun

" Hush...laku...kamu kira aku dagangan apa..." omel Nila pada Dini.Selesai makan bel masuk berbunyi dan mereka semua kembali melanjutkan proses kegiatan belajar mengajar yang tersisa hingga bel pulang pun berbunyi.Nila merapihkan alat- alat tulisnya,memasukkan kedalam tas dan segera keluar kelas dan menunggu didepan gerbang.kepala kecilnya celingukan kekiri dan kekanan mencari Randy yang akan menjemputnya.Pandangannya berhenti kepada sosok akrab yang telah dikenalnya.Randy memarkirkan motornya disebelah utara sekolah Nila, menunggu dibawah pohon tabebuya yang berbunga ungu.Nila pun berlari menghampiri Randy dengan gembira dan berteriak memanggil nama Randy.

" kak Randy....sudah lama kakak menungguku? " tanya Nila saat sampai di sampingnya.

" Baru 5 menit yang lalu...ayo cepat...aku akan mengajakmu kesuatu tempat.." Randy mengulurkan helm pada Nila dan memakaikan jaketnya untuk dipakai Nila.

" Mau kemana kita kak??" tanya Nila yang sudah duduk menempel di punggung Randy

" Udah...nanti juga kamu tau sendiri..." Randy melajukan motornya dengan perlahan.

"Memangnya kita mau kemana kak,kenapa tidak bilang langsung?jadi aku kan nggak penasaran."Nila protes pada Randy yang sedang memboncengnya.

"Sudah sayang,kamu diam saja,kalau perlu kamu tidur dipunggung kakak,nanti kakak bangunkan kalau sudah sampai."Randy menggenggam kedua tangan Nila yang melingkar erat di perutnya,Nila yang memang merasa agak lelah,menyaandarkan kepalanya dipunggung Randy,rasanya memang sangat nyaman,sudah lama sekali Nila tidak merasakan hal seperti ini,tak terasa matanya terpejam,Randy memperlambat laju motornya,tetapi saat berkali-kali Nila hampir terjatuh,Randy menghentikan motornya,dia menunggu sampai NIla terbangun baru akan melanjutkan perjalanan mereka,untung saja,Nila tertidur tidak terlalu lama,jadi Randy bisa segera meanjutkan perjalanan mereka.

"maaf ya kak,aku jadi tertidur,kakak jadi harus berhenti berkendara,kita kok sampai disini sih kak?ini dimana?kakak tidak berniat menculikku kan?"tanya Nila dengan polosnya,Randy yang mendengar kata-kata Nila menggelengkan kepalanya.

"Pikiranmu kreatif sekali ya sayang,tetapi terlalu percaya diri seperti biasanya. kamu itu tidak perlu kakak culik sudah menyerahkan diri sama kakak,malah kamu yang akan menculik kakak kan?"tanya Randy sambil mencubit hidung Nila,kemudian Randy kembali fokus pada perjalanan mereka yang kini sudah mendekati tujuan mereka,Nila melihat pemandangan disekitarnya yang begitu asri,udaranya sangat sejuk,membuat mata Nila kembali ingin terpejam.tetapi tentu saja saat ini dia akan menahan sekuat tenaga rasa kantuknya,dia tidak mau nanti Randy malah mengajaknya pulang,kan nggak lucu kalau sudah setengah perjalanan mereka berbalik dan pulang hanya karena Nila yang mengantuk,kelemahan nila saat terkena hembusan angin memang seperti ini,dia seerti berada dalam buaian yang nyaman dan matanya selalu ingin terpejam,Nila mengeratkan pelukannya pada Randy,tubuh Randy seketika menegang,dia tersenyum,hatinya bahagia saat Nila menempel erat dipunggungnya seperti ulatpohon sirsak.

"oops..kalau Nila tahu dia aku samakan dengan ulat pohon sirsak,dia pasti akan mengamuk,dan sampai besok juga belum akan reda marahnya."kata Randy didalam harinya,Nila memang belum begitu bisa mengontrol emosinya,jadi terkadang Randy harus mengeluarkan stok sabarnya yang dia simpan didalam gudang dihatinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel