Pustaka
Bahasa Indonesia

Garis Nasib NIla

50.0K · Tamat
Sholikhatin NIkmah
70
Bab
2.0K
View
8.0
Rating

Ringkasan

Nila,gadis canti dan pintar yang terpaksa harus putus sekolah karena masalah keuangan yang menimpa keluarganya, dia juga telah melakukan kesalahan bersama dengan kekasihnya yang kemudian menjadi suaminya,pada akhirnya,keduanya dapat hidup berbahagia,karena kepintarannya juga,meskipun Nila tidak pernah memiliki ijazah dia bisa bangkit dan membuktikan kepada orang-orang bahwa dengan bekerja keras dan semangat yang tinggi dia bisa mewujudkan impiannya,Randy dan Nila juga berhasil mewujudkan mimpinya mendirikan sebuah lembaga pendidikan,keduanya pun menjalani keghidupan mereka denga bahagia meski terkadang ada berbagai masalah yang mewarnai kehidupan mereka,namun pembawaan Nila yang tenang mampu membuat mereka keluar dari berbagai masalah yang mereka hadapi,keduanya hidup bahagia selamanya.

IstriLove after MarriagePernikahanBaper

Bab 1

Nila terbangun dari tidurnya karena terusik oleh belaian sinar mentari yang masuk menerobos melalui celah tirai jendela kamarnya. tidurnya semalam sangat pulas karena kemarin dia baru tiba di kota Semarang yang telah sepuluh tahun ditinggalkannya.perjalanan panjang yang dilaluinya dari kota Bandung ke kota Semarang dengan babperjalanan darat sungguh membuat tulang- tulang di tubuhnya menggeliat. Dengan malas Nila bangun dari tempat tidurnya,merapihkan tempat tidurnya dan berjalan kekamar mandi. Limabelas menit kemudian Nila sudah selesai mandi dan berganti dengan pakaian santai yang membuatnya terlihat segar dan energik. dia langsung menuju dapur untuk masak mi instan karena memang dia belum sempat berbelanja keperluan memasak dan keperluan sehari-hari,selesai makan dia bergegas keluar rumah untuk mendaftar sekolah karna memang ini hari terakhir batas pendaftaran di sekolah favorit yang diimpikannya dan setelah memasukkan berkas- berkas untuk pendaftaran dia langsung pergi ke supermarket terdekat untuk membeli barang-barang keperluan untuk sehari-hari,karena dikota ini dia memang tinggal sendiri,sementara orang tua dan adik - adiknya tetap tinggal dikota Bandung.setelah berbelanja dia bergegas pulang karena ternyata waktu sudah menjelang sore...tepat dijalan masuk gang rumahnya Nila menabrak seseorang." maaf...saya tidak sengaja," kata Nila tanpa melihat orang yang ditabraknya karena dia masih sibuk mengambil belanjaannya yang jatuh karena tabrakan tadi. Saat dia berjongkok untuk mengambil barang- barangnya dia melihat sepasang sepatu didepannya dan melihat keatas untuk memastikan pemilik sepasang sepatu itu adalah orang yang ditabraknya." kalau jalan hati-hati dong, jangan main tabrak aja, kamu pikir ini jalan nenek moyang mu apa!!" orang yang berdiri didepannya yang telah ditabraknya tadi marah- marah. " kan saya sudah minta maaf, bukannya memaafkan dan membantu kok malah sewot,, dasar" kata-kata Nila berhenti seketika setelah dia berdiri dan melihat wajah orang yang ditabraknya tadi. sesaat terkejut tetapi tak lama dia tersadar dan langsung pergi menuju rumahnya sambil menggerutu " ganteng - ganteng kok galak, dasar cowok angkuh." si cowok yang ditabrak Nila pun melotot,tapi kemudian dia juga pergi.

Satu minggu kemudian,Nila sudah mulai masuk sekolah,dia sangat bersemangat pagi ini.

"kau begitu sempurna,dimataku kau begitu indah..." dengan riang Nila bersenandung lagu favoritnya sambil bercermin memaatikan dirinya sudah rapi dan siap untuk berangkat ke sekolah. ini adalah hari pertama nya masuk sekolah di SMK favoritnya...

Ssetelah semua rapi dan dengan langkah ceria Nila berjalan keluar rumah dan mengunci pintu, didepan rumahnya sudah ada taxi online yang tadi dipesannya dan langsung mengantarkannya kesekolah.

Setengah jam kemudian Nila sampai di sekolahnya, menatap takjub gedung tiga lantai yang berdiri kokoh dihadapannya membuatnya lupa kalau dia sudah sampai dan hampir terlambat,Nila bergegas masuk dan menuju ke kelasnya.

"Halo semua..apakah bangku ini kosong?" sapa Nila pada teman- teman sekokahnya, dan hampir semua temannya membalas sapaan Nila karena memang Nila adalah anak yang pandai bergaul,meski di kota Semarang ini dia tidak banyak mempunyai teman.Dini salah satu siswa yang berada dikelas itu kemudian tersenyum dan menghampiri Nila,kemudian dia mengulurkan tangannya kepada Nila.

" Nila.." sambil mengulurkan tangannya Nila berkenalan dengan teman sebangkunya. "aku Dini...senang berkenalan dengan gadis manis sepertimu Nila, dan aku harap kamu mau menjadi teman sekaligus sahabatku." jawab Dini sambil menerima jabat tangan Nila.

"Sebenarnya ini tempat dudukku,tepat sekali kamu datang dan ingin duduk disini,aku belum memiliki teman sebangku saat ini,maka mulai sekarang kamu akan duduk bersamaku.

Mereka berdua pun langsung menjadi akrab dan Nila sangat bahagia memiliki sahabat seperti Dini.

"Nila,kita kekantin yuk,aku tahu banyak makanan khas kota ini yang lezat dan murah,kau pasti akan menyukainya."Dini menggandeng tangan Nila dan mengajaknya kekantin.

"Aku baik-baik saja dengan semua makanan,aku senang berwisata kuliner,aku juga senang mencicipi makanan-makanan khas suatu daerah,apalagi kalau yang gratis,he,,,he.."Nila tertawa,sementara Dini menggelengkan kepalanya mendengar celotehan Nila.

"Kalau gratis aku juga mau kali Nila,kamu ini ada-ada saja.Keduanya segera bergegas menuju kekantin,tetapi saat melewati ruang BP Nila dan Dini mendengar guru BP sedang menginterogasi seorang siswi,Nila melihat gadis itu tertunduk dan menangis,Nila dan Dini kemudian sepakat menunggu gadis itu keluar,mereka juga menunggu ditempat yang agak jauh,mereka tidak ingin menguping pembicaraan didalam.

"Nila,menurutmu gadis itu memiliki masalah apa ya,kan ini baru mesuk pertama,kenapa dia sudah berurusan dengan guru BP?"apa dia melanggar peraturan disekolah ini?"Dini sangat penasaran,tentu saja Nila hanya bisa menggelengkan kepalanya,mana dia tahu?kan tadi mereka bersama-sama terus.

"Dasar gadis bodoh,mana aku tahu?kita dari tadi bersama,kita tanyakan saat dia keluar dari ruang BP".Nila dan Dini akhirnya berhenti berbicara saat melihat gadis itu keluar dari ruang BP dengan masih menangis,kini malah dia menangis semakin kencang,sebenarnya gadis itu mencoba berhenti menangis,tetapi sepertinya hatinya sangat sedih.

"Maaf,kamu kenapa menangis?kenapa kamu bisa berada di ruang BP?bukankah kita baru masuk sekolah hari ini?"tanya Nila dan Dini penasaran,mereka berdua mengajak gadis itu kebelakang sekolah yang tidak ada siapapun,agar dia bisa bercerita dengan tenang.

"Sekarang ceritakan kepada kami,apa yang sedang kau alami,kenapa kau sampai di Bp dihari pertamamu masuk sekolah?"gadis itu menghapus air matanya dan mulai menceritakan kepada Nila dan Dini,ternyata dia sudah melanggar peraturan sekolah tadi pagi,dia memukul seorang kakak kelasnya yang menganggunya hingga kini kakak kelasnya itu harus dilarikan ke rumah sakit.

"Memng apa yang kau lakukan sampai dia masuk rmah sakit?"tanya Dini dan Nila secra bersamaan.

"Tadi padi,setelah jam masuk sekolah aku merasa ingin membuang air kecil,dan aku meminta ijin untuk pergi ke toilet,tetapi kakak kelas yang bernama anton itu tidak membiarkan ku keluar dari toilet setelah aku selesai tadi,dia mencoba melecehkanku,dia ingin menciumku dan tentu saja aku melawannya,aku tidak takut karena aku memang tidak bersalah,saat aku akan perdi,dia menarik tanganku dan memelukku,dia kembali ingin menciumku,tetapi aku berhasil menghindar kembali,dia tidak terima dan terus memaksaku,karena aku takut,aku menendang miliknya hingga berdarah,teman-temannya membelanya dan akhirnya aku harus berurusan dengan guru Bp."gadis itu menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya,Nila dan Dini merasa kasihan padanya,kemudian dia mengajak gadis itu kembali ke kelasnya,mereka berdua berjanji akan membantu teman barunya ini,

"Ngomong-ngomong,perkenalkan namaku Rossi,aku berada di kelas B,kalian siapa?" tanya Rossi kepada Dini dan Nila.

"oh iya sampai lupa,aku Nila dan ini sahabatku Dini.kami akan menjadi temanmu juga sekarang,kamu mau kan menjadi teman kami?aku dan Dini berada di kelas A,jadi kita bertetangga."Nila,Dini dan Rossi tertawa bersama,kini mereka kembali ke kelasnya masing-masing,Nila dan Dini sampai tidak jadi ke kantin karena malah menunggu ossi tadi,tetapi keduanya tidak mempermasalahkannya,yang terpenting mereka bisa membantu teman mereka,mereka juga jadi memiliki teman baru sekarang.

"Nila,kasihan Rossi ya?aku dengar anton itu memang mata keranjang,kita harus hati-hati saat bertemu dengannya."Nila mengangguk mendengar apa yang dikatakan Dini, kalau bisa Nila mungkin akan menghindarinya dari pada membuat masalah nantinya.