Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5

Senja diatas gunung adalah pemandangan yang sangat indah,begitu pun saat mata hari terbit, Nila berdiri dipuncak gunung,benar- benar sebuah prestasi baginya karena memang ini adalah pengalaman pertamanya.

selama dikota Bandung dia selalu disibukkan dengan kegiatan disekolah karena dulu Nila menjadi sekretaris OSIS disekolahnya...jadi saat ini Nila benar- benar bahagia...benar- benar indah ciptaan Engkau Tuhan...

priiiitt...prittt...peluit sudah berbunyi saatnya mereka membubarkan diri...ini adalah saat nya mereka kembali setelah Randy selesai memimpin do'a, meskipun besok adalah hari libur tanggal merah tetapi kegiatan ini hanyalah pengenalan terhadap alam sekitar jadi tidak bermalam, Nila baru ingat kalau ternyata besok adalah tanggal merah,dia sangat bahagia sekarang,dia akan tidur seharian besok....setelah acara penutupan selesai semua anggota bergerak turun.setelah beberapa saat mereka semua tiba di post tempat kendaraan mereka diparkir..."semua posisi sesuai saat berangkat tadi ya."..begitu Revan memberi aba- aba semua langsung menuju kendaraan saat berangkat tadi...setelah semua naik Revan menyuruh segera berangkat agar sampai dirumah tidak terlalu malam. sebelum mobil berangkat Revan berteriak kepada Nila dan Randy

" kalian berdua hati - hati ya...awas langsung pulang,jangan mampir - mampir." sambil melambaikan tangan mobil yang membawa Revan dan teman- teman perlahan menjauh meninggalkan Nila dan Randy yang segera menyusul mengendarai motor sportnya.

kali ini Randy menjalankan motornya perlahan,karena udara pegunungan sangat dingin...meski Nila sudah mengenakan jaket,tetap saja udara sangat dingin jika berkendara terlalu cepat.

setengah jam sudah Randy dan Nila mengendarai motornya, ketika tiba di sebuah warung makan Randy membelokkan motornya dan berhenti di warung lalu menarik Nila turun dari motornya. "aku lapar...kita istirahat sebentar sambil makan...aku lihat kamu juga tadi belum makan...nanti sakit." Randy menggandeng tangan Nila dan masuk ke warung makan sambil memesan makanan untuk mereka berdua.

jantung Nila tiba- tiba berdebar saat Randy menggandengnya, dengan perasaan takut Nila melepaskan tangan Randy yang menggandeng tangannya." maaf kak Randy...bukannya kakak takut alergi saat bersentuhan dengan kulitku?,entah apa salahku padamu kak,,,sepertinya kau sangat membenciku"

Nila menggigit bibirnya saat berbicara dengan suara yang bergetar karena dingin nya cuaca di pegunungan.sementara Randy tetap diam sambil mengaduk- aduk minuman hangatnya.makanan pun segera datang.

" cepat makan dan segera kita pulang karena malam semakin larut, aku usahakan kita bisa dirumah sebelum jam delapan.mereka makan dalam diam, dan terjebak dengan fikiran mereka masing masing.

Randy dan Nila melsnjutkan perjalanan mereka, motor sport mereka melaju sangat lambat.tiba- tiba Randy berbicara

" Nila...maaf sebelumnya kalau aku terkesan sombong dan angkuh,bukan maksudku bersikap seperti itu...aku memang seperti ini."

Nila terdiam mendengar apa yang dikatakan Randy, dan Randy meneruskan kata- katanya

" Nila...taukah kamu bahwa kita saat ini sedang menjadi bahan perbincangan?" Nila hanya menggeleng...Nila bukanlah sosok yang senang bermain...selain kesekolah dan kegiatan karang taruna dia lebih senang berada dirumah." kita sekarang sedang digosipkan bahwa kita ada hubungan,semua itu berawal saat aku mengantarkanmu pulang kemarin malam, para biang gosip itu mengira kita sedang menjalin hubungan. " Randy menceritakan semua yang didengarnya dari obrolan teman- temannya tadi saat pendakian." jadi bagaimana menurut kakak? apa yang harus kita lakukan?" Nila balik bertanya pada Randy. " hmmm"...setelah menari nafas Randy melanjutkan kata- katanya

" kalau menurutku,posisi kita saat ini sudah terlanjur basah Nila...jadi lebih baik kita mandi sekalian." Nila pun bingung dan kembali berranya.." maksud kak Randy??" Randy menghentikan laju motornya tetapi tetap duduk diatas motor sportnya." bagaimana kalau kita jadian...?" Nila yang mendengarkan perkataan Randy membeku. seketika terlintas saat pertama kali pertemuan mereka diawali dengan peristiwa yang tidak menyenangkan.Randy kembali melanjutkan kata- katanya.." Nila...maukah kau menjadi pacarku?" Nila bergetar mendengar kata- kata Randy tang tiba- tiba memintanya menjadi pacar."aku nggak tau kak...aku bingung..." kepala Nila semakin menunduk...jantungnya berdebar sangat kencang...hingga Randy mungkin bisa mendengarkan detak jantungnya. Randy kembali menjalankan motornya, dan dia berkata dengan percaya diri..." kalau begitu mulai sekarang kita pacaran.." sambil menarik tangan Nila dan meletakkannya di pinggangnya sehingga Nila kini menempel di punggung Randy...tak terasa saat ini mereka telah sampai dirumah Nila...setelah turun dari motor Randy dan mengembalikan helm kepada Randy dan berjalan masuk ke rumahnya,,tetapi Randy lebih dulu memegang pergelangan tangan Nila,menariknya dengan keras sehingga kini Nila berada dalam pelukan Randy, karena malu Nila membenamkan wajahnya didada Randy,dengan lembut Randy meraih wajah mungil Nila dengan kedua tangannya sehingga Nila bisa menatap wajah Randy...

sebelum Nila bisa menyadari situasi Randy tiba-tiba mencium Nila di bibir mungilnya, melumatnya dengan penuh kelembutan dan Randy bisa merasakan bahwa gadisnya baru pertama kali berciuman.ya ini memang ciuman pertama Nila. Randy sendiri tidak menyangka hubunganya dengan Nila akan berakhir seperti ini,sejak bertemu dengan Nila,Randy merasakan sesuatu yang lain,dan semua itu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,Randy tidak tahu, apakah yang demikian itu adalah rasa cinta,atau entahlah,yang pasti saat betemu dengan Nila, Randy ingi sekali selalu membuat gadis itu marah dan merajuk,Randy sangat menyukai saat Nila marah-marah dan memandangnya dengan tatapan yang tajam,Randy merasa saat Nila mengeluarkan wajah galaknya dia terlihat sangat imut.

peristiwa yang dialami Nila hari ini benar- benar diluar dugaan, baru tiga minggu nila berada dikota Semarang,sekarang sudah berubah setatus menjadi pacar orang,terlebih lagi pertemuan mereka yang tidak menyenangkan membuat Nila benar- benar heran kenapa tadi dia menerima Randy dan mau menjadi pacarnya. meskipun Nila jengkel dengan sikap angkuh Randy, tapi memang Randy adalah pria yang tampan,tak tersentuh dan tak banyak bicara.Randy adalah cowok mandiri,Nila yakin bahwa sebenarnya Randy adalah seorang lelaki yang baik,hanya saja pertemuan mereka terkesan dramatis,kalau mengingat kejadian itu,Nila menjadi geli sendiri,saat ini bahkan Nila terlihat seperti orang gila,dia tersenyum-senyum sendiri mengingat awal pertemuan mereka.

"Ya Allah,,semoga Engkau memberikan yang terbaik untuk kami,jika kami berjodoh,jaga hati kami untuk selalu saling menyayangi,karena saat ini Nila belum yakin dengan perasaan yang dimilikinya terhadap Randy,Nila yakin Randy juga merasakan hal yang sama,mereka hanya akan menjalaninya mengikuti arus,biarlah mereka mencoba menjalani hubungan ini terlebih dahulu,karena baik Randy maupun nila belum tahu apa yang akan mereka hadapi kedepannya,mereka masih terlalu dini untuk memikirkan hal-hal lainnya.

"Nila,,saatnya tidur dengan nenyak."Nila memang selalu berbicara sendiri, karena dia sangat lelah,Nila segera tertidur,sementara Randy malah tidak bisa memejamkan matanya,dia teringat rasa manis bibir Nila yang kini menjadi candu untuknya,dia masih ingin merasakannya lagi,bibir mungil itu terasa sangat manis dan kenyal,Nila masih sangat polos,Randy sangat paham karena Randy pernah beberapa kali menjalin hubungan sebelum ini,dia bisa merasakan kegugupan Nila saat Randy mencium bibirnya tadi,da Raandy segera mengetahui kalau tadi adalah ciuman pertama Nila.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel