Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

cahaya matahari menerobos celah kamar Nila, sementara siempunya kamar masih terbuai di dalam mimpi dan meringkuk dengan nyaman didalam selimutnya,sinar matahari sama sekali tidak mengusik tidur nyenyaknya. drtt...drtt... handphone diatas bantal Nila bergetar, tangan mungilnya yang putih meraba- raba masih dengan mata terpejam, tangan nya sudah hafal menekan tombol hijau di ponselnya..

" halo...siapa disana..." masih dengan terpejam dan malas nila menjawab teleponnya.sementara disebrang sana Revan geleng- geleng kepala dan memarahi Nila.

" Nila...kamu telat, cepat bangun dan bersiap- siap, Randy sedang menuju rumahmu untuk menjemputmu, kami semua sudah berangkat menuju lokasi lima belas menit yang lalu." Revan pun menutup teleponnya

Nila langsung terduduk dan melihat jam dinding dikamarnya yang sudah menunjukkan pukul 07.15 wib, padahal pendakian dimulai pukul 07.00 seharusnya sebagai panitia Nila sudah sampai di lokasi kumpul pukul setengah tujuh pagi.Nila langsung melesat kekamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi tanpa mandi dan menghujani tubuh mungilnya dengan parfum kesayangannya dan berganti baju secepat kilat.

celana jeans belel dan kaus warna hitam, warna favoritnya dengan rambut dikucir kuda yang menjuntai indah nenyentuh pinggangnya. pas saat nila selesai mengikat tali sepatunya Randy tiba dengan motor sportnya...tanpa bicara dan tanpa turun dari motornya Randy memakaikan helm ke kepala mungil Nila yang telah berdiri disamping motornya dan menarik tangan Nila agar segera memboncengnya.motor Randy melaju dengan kencang sehingga Nila hampir terhempas ke belakang...

" pegangan...kalau jatuh aku tidak bertanggung jawab. semuanya gara- gara kamu kita jadi terlambat....dimana dedikasimu..?" Randy kembali melajukan motornya dengan kencang.

satu jam kemudian Randy dan Nila tiba di pos terakhir sebelum pendakian.disana hanya ada Revan yang menunggu mereka karena teman- yang lain sudah berjalan terlebih dahulu.

" payah sekali kamu Nila...ayo...cepat agar kita bisa menyusul rombongan!". setelah menegur Nila, Revan langsung berjalan diikuti Nila dan terakhir Randy yang sengaja berjalan di belakang Nila karena takut terjadi sesuatu mengingat Nila seorang gadis dan mungkin baru sekali ini dia mengikuti kegiatan seperti ini

matahari semakin terik, Nila sudah ngos ngosan karena jalan yang dilauli semakin terjal,,bibir mungilnya terlihat kering,sepertinya Nila sangat kehausan, Randy yang berjalan dibelakangnya menjadi tidak sabar dan mendahului Nila...kini Nila yang tertingal di belakang.

Randy menoleh kebelakang dan melihat Nila membungkuk,tangannya bertumpu pada lututnya,,wajah mungilnya menjadi kemerahan karena sinar matahari yang semakin meninggi.

" kak Randy...boleh aku minta minumnya? aku lupa membawanya tadi karena terburu- buru."

Nila yang ngos- ngosan memberanikan diri meminta minum kepada Randy.Randy menghentikan langkahnya dan menurunkan ransel dari punggungnya, mengambil sebotol air mineral dan memberikannya kepada Nila yang terlihat sangat lelah. melihat isi botol mineral telah berpundah ke tenggorokan Nila dan melihat gadis kecil itu sangat kelelahan Randy merasa iba dan mengulurkan tongkat kayu yang dibawanya kepada Nila.

" ayo...berpeganglah pada kayu ini...biar aku bantu berjalan supaya bisa lebih cepat.." Randy bekata sambil mengulurkan kayu di tangannya,dan Nila bukannya menerima tongkat kayu itu tetapi malah bingung...dan dengan polosnya dia bertanya

" kenapa harus pakai kayu kak? nanti kalau tanganku lecet bagaimana?" Randy mendengus kesal. " kita belum begitu kenal...aku takut tanganku alergi bila bersentuhan dengan kulitmu". Nila pun melotot kearah Randy dan dengan terpaksa menerima uluran tongkat kayu dari Randy dan Randy langsung menarik Nila sehingga mereka berdua bisa mengejar kelompok temannya didepan mereka.

acara berjalan lancar,,sampah telah dipilah sesuai dengan jenis- jenisnya.yang organik langsung dipendam dibawah tanah sementara yang bisa didaur ulang akan dialokasikan di bank sampah...uang hasil penjualan pastilah masuk kedalam kas organisasi.

Kegiatan seperti ini adalah gagasan murni dari Randy,kemudian dia memasukkannya dalam kegiatan rutin yang dilakukan setiap tiga bulan sekali,Nila sangat kagum dengan ide ini,tetapi Nila sangat muak dengan yang mengajukan gagasan,ya semua itu terjadi karena hubungan antara Randy dan Nila tidak begitu baik,kesan pertama saat mereka bertemu membuat keduanya selalu seperti seorang musuh,mereka tidak pernah akur,bahkan Nila sering berfikir akan keluar dari organisasi remaja ini,tetapi Revan melarangnya,sahabatnya itu membujuk Nila agar tetap mengikuti kegiatan ini,Revan juga bilang kegiatan ini sangat positif dan berguna untuk melatih diri hidup bermasyarakat,ya memang benar sich,tetapi saat Nila melihat Randy,dia sangat sebal.

setelah memilah-milah sampah itu sesuai jenis dan memasukkannya kedalam tempat masing-masing sesuai namanya,mereka membawa sampah-sampah itu dan menaikkannya kedalam mobil yang sengaja di minta oleh Randy untuk mengangutnya secara khusus.

"kak Randy,kakak masih punya air minum tidak?aku haus sekali."Nila merasa tenggorokannya sangat kering,dan satu-satunya orang yang berada dekat dengannya saat ini hanya Randy.

"masih sedikit,ini untukmu saja,lain kali kalau mau pergi itu segala sesuatunya dipersiapkan sejak malam,jadi tidak ada yang ketinggalan."Randy menceramahi Nila sambil menyodorkan botol minuman kepada Nila,dengan sangat terpaksa,Nila menerimanya dan menghabiskan seluruhnya dalam sekali tegukan saja,Randy sampai melotot melihatnya,dia berfikir sepertinya gadis ini sudah satu minggu tidak minum.

"tubuhmu itu kecil,tetapi sepertinya perutmu sangat besar,apa kau tidak kekenyangan minum begitu banyak air.?"Randy masih memperhatikan Nila yang wajahnya memerah karena terkena sinar matahari.

"kalau dilihat-lihat,kamu lumayan cantik juga,sayangnya kamu adalah tipe wanita yang mudah marah."Randy terlalu banyak berbicara hari ini dan semua itu karena gadis kecil yang kini berada di hadapannya.

"makanya kakak jangan menatapku terlalu lama,nanti kalau kakak naksir aku baru tahu rasa!"Nila juga sangat kepedean,dia tidak tahu apa yang ada didalam fikiran Randy saat ini,semenjak tadi menjemput Nila dan memboncengnya,entah mengapa perasaan Randy agak berbeda,dia senang sekali menggoda gadis itu,saat Nila marah-marah,hati randy merasa terhibur dan semakin ingin menggodanya,tanpa mereka sadari, Revan telah mengamati keduanya,dia tersenyum penuh makna melihat tatapan Randy terhadap sahabatnya ini.

"eheemmmm...ehemmmm...asyik sekali sepertinya kalian berdua,apa kalian sudah baikan sekarang?" Revan menggoda keduanya dan mereka segera menundukkan pandangannya,terutama Nila,dia merasa pipinya memanas,dia tidak berani mendongak,takut ketahuan Randy dan Revan.

"apaan sih Van,kamu berfikir terlalu banyak."Nila merasa malu kalau berada terus disini,untuk itu, tanpa berbicara,Nila segera pergi meninggalkan kedua lelaki tampan itu,dia ikut bergabung bersama anggota yang lain untuk berkemas,hari menjelang sore,saatnya mereka kembali,besok mereka semua harus kembali ke sekolah,kembali beraktifitas dan selama satu minggu itu mereka akan disibukkan dengan rutinitas mereka masing-masing, begitupun Nila,Revan dan Randy.

"teman-teman semua,saatnya kita kembali,kita akan berdo'a bersama-sama sebelum melakukan perjalanan kembali,semoga kita semua diberikan keselamatan, hingga kita tiba kembali kerumah kita masing-masing,sekarang kita berdo'a sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing-masing,bedo'a mulai....berdo'a selesai,sekarang kita bersiap,ingat jangan sampai ada yang tertinggal,juga dengan barang-barang kalian."Randy sangat fasih dalam berbicara,dia memang sososk ketua yang sangat berwibawa.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel