Bab 3
Nila menjalani hari- harinya dengan riang, tak terasa satu minggu telah berlalu dan itu artinya akan ada pertemuan rutin karang taruna untuk membahas acara besok pagi yaitu mendaki gunung. sama seperti biasanya,pertemuan kali ini juga diadakan di basecame mereka dan agenda kali ini akan dibentuk panitia untuk pelaksanaan kegiatan besok pagi.
" Nila...sudah siap kah cantik?" Revan sudah sampai didepan rumah Nila,sementara Nila sedang mengambil kunci di belakang pintu dan langsung mengunci pintu.
"ayo van... aku sudah siap...." Nila menggandeng tangan Revan...selama perjalanan mereka mengobrol. " van...itu kak Randy apa memang seperti itu?" saat Nila bertanya Revan berhenti dan menatap Nila dengan heran.
" maksudmu..?"... tanya Revan heran.
" umm...apa dia itu memang sombong dan angkuh...sepertinya dia tak tersentuh...dengan sesama lelaki saja dia tak banyak bicara,apalagi sama perempuan...aku lihat sepertinya dia menutup diri." dengan penasaran Nila bertanya kepada Revan tentang Randy. " memang dia seperti itu...tapi dia baik dan tegas...dia benar - benar sosok pemimpin sejati.." kekeh Revan.." kenapa?? kamu suka ya...?" goda Revan sambil melirik Nila
"ih...amit- amit... ga bakalan ya...orangnya aja sombong,angkuh dan dingin...bisa jadi apa aku kalau punya cowok kaya dia...." Nila marah dan sumpah serapah keluar dari bibir mungilnya. Revan menghela nafas dan mencubit hidung Nila kemudian dia berkata menasehati Nila yang sudah dianggapnya seperti saudaranya itu. tak terasa mereka telah sampai di balai pertemuan, Nila duduk di pojok dan tersembunyi dibelakang Revan,dia benar-benar enggan melihat Randy.
acara pembentukan panitia telah selesai dan Nila ditugaskan menjadi wakil Randy...dengan muka cemberut Nila terpaksa menerima tugas itu karena teman- temannya memang sengaja mendekatkan mereka dan berusaha menjodohkan mereka karena ketidaksukaan Nila terhadap Randy yang sangat mencolok dihadapan teman- teman mereka ketika berinteraksi sehingga mereka semua menjadi gemas dan sengaja menjodohkan mereka berdua.
setelah pembawa acara menutup pertemuan kali ini dan memberitahukan untuk panitia agar tetap tinggal untuk mempersiapkan alat- alat dan juga hal- hal yang perlu dibawa untuk acara besok,semua anggota yang bukan panitia langsung membubarkan diri.sementara Revan, Nila,Randy dan lima orang lainnya tetap tinggal untuk membahas dan bermusyawarah mempersiapkan hal- hal untuk acara besok pagi.
setelah semuanya selesai dan pesiapan untuk acara besok pagi sudah terkumpul,pertemuan pun dibubarkan dan semua bergegas pulang kerumah masing- masing. Nila terlihat cemas karena Revan tidak terlihat,tadi Randy menyuruh Revan untuk mengcopy berkas- berkas susunan acara untuk besok pagi...tapi kenapa belum balik lagi. " Revan...dimana sih kamu...aku kan takut pulang sendiri..." Nila bergumam sendiri, meski suaranya berbisik tetapi karena sudah malam jadi terdengar jelas oleh Randy yang sedang mengunci pintu basecame mereka,sementara teman- teman yang lain sudah membubarkan diri dari tadi.
" Revan sudah pulang, tadi dia chat aku dan menitipkanmu padaku untuk mengantarmu pulang...ayo cepat..ini sudah malam..." kata- kata Randy dengan acuh dan berjalan kearah rumah Nila tanpa menunggu jawaban Nila terlebih dahulu.
" dasar cowok angkuh...untung saja aku membutuhkanmu untuk mengantarku pulang...seandainya aku berani...ogah banget pulang bareng manusia sombong macam dirimu." gerutu Nila sambil berjalan menunduk.." bruk..." tiba-tiba Nila berhenti karena dia menabrak punggung seseorang.
" ngomong apa kamu tadi..." Randy melotot dan memarahi Nila
" umm nggak ngomong apa- apa...kamu salah dengar barangkali...atau berhalusinasi" Randy dan Nila pun melanjutkan perjalanan mereka dan setelah beberapa saat mereka sampai didepan rumah Nila.
tanpa bicara sepatah kata pun Randy berbalik dan langsung berjalan meninggalkan Nila
" terima kasih kak Randy..." kata- kata Nila tiba- tiba menghentikan langkah Randy, dia berbalik menatap Nila dengan tatapan dingin, kemudian Randy berbalik lagi dan pulang. Nila yang masih berdiri dan ketika melihat sosok dihadapannya tanpa bicara dan pergi begitu saja, dia menghentakkan kakinya, hatinya merasa sakit saat kata- katanya tidak didengar,Nila kemudian menjadi uring -uringan sendiri.
"ya ampuun,sebenarnya terbuat dari apa sih orang itu?kok bisa ya dia bersikap seperti itu,nggak ada manis-manisnya sama sekali dech."Nila menggerutu sendiri,dia kemudian masuk kedalam rumaahnya dan mengunci semua pintu dan jendela,nila kemudian mengambil ponselnya yang tadi tertinggal,dia melihat ada banyak sekali missed call dari Revan,juga pesan whatsapp yang dikirim Revan untuknya,dia meminta maaf pada Nila karena terpaksa pulang duluan karena ada yang harus dikerjakan,sehingga dia menitipkan nila kepada Randy.padahal niat asli Revan sudah jelas ingin membuat Randy dan Nila berbaikan dan bisa berhubungan seperti teman-teman mereka yang lain,tidak seperti kucing dan tikus,Nila segera menghubungi Revan.
Drrtttt...drtttt
"Hallo Revan,maaf tadi ponselku tertinggal dirumah,aku sekarang sudah berada dirumah,kamu tenang saja."Nila berbicara dengan sangat cepat,saat revan menghawatirkannya di seberang sana.
"syukurlah Nila,aku sangat takut kamu digondol kucing kalau pulang sendiri,"Revan tertawa terbahak-bahak menggoda Nila.
"Memangnya aku ikan asin apa digondol kucing, yang ada aku akan dikerubut kumbang-kumbang karena aku kan mirip bunga yang sedang mekar."jiwa narsis Nila seketika muncul,Revan juga membenarkan kata-kata Nila,gadis itu lebih mirip bunga yang sedang mekar ketimbang ikan asin,mereka pun akhirnya mengobrol hingga larut malam.
"Nila,sudah dulu ya,sekarang tidurlah,besok jangan sampai kesiangan lho,kita akan star jam tujuh pagi,jadi kalau bisa kamu harus tiba di basecamp pukul setengah tujuh pagi ya."Revan memperingatkan sahabatnya itu,sementara Nila masih belum mengantuk,dia kemudian sholat isyak dan bermain dengan ponselnya hingga dini hari.
"Ya ampun,kenapa mataku tidak bisa segera terpejam,kalau besok aku terlambat,habislah aku,pasti si keytua yang sombong itu akan memarahiku.ayo Nila kamu harus segera tidur sekarang."Nila seperti orang gila,berbicara seorang diri,dia segera meletakkan ponselnya dimeja belajarnya dan dia segera berbaring ditempat tidurnya,karena matanya tidak segera terpejam,Nila kemudian bernyanyi.
"Nina bobok,oh nina bobok,kalau tidak bobo diseruduk kebo,,,oh bukan,aku salah ,seharusnya yang kusuruh bobok Nila bukan Nina,pantas saja mataku tidak segera terpejam,oke..sekarang kita ulangi ya,,, Nila bobok oh Nila bobok,kalau tidak bobok digigit nyamuk,,bobok lah bobok oh Nila bobok,,,kalau tidak bobok diseruduk kebo,,,akhirnya Nila tertidur setelah berulang kali menyanyikan lagu Nila bobok ciptaanya sendiri,gadis itu angat cerdik bukan,,dia selalu membuat rang lain tertawa elihat tingkah lakunya yang kadang kekanakan,tetapi,sebenarnya Nila sangat dewasa,dia selalu ingin meringankan beban kedua orang tuanya,makanya Nila memilih sekolah di kota kelahiran ayahnya,lagi pula,sayang sekali rumah ini kosong setelah neneknya meninggal duania sebulan yang lalu,selain agar rumah ini terawat,biaya sekolah disini lebih murah,beberapa bulan ini usaha ayah dan ibunya agak mengalami kemunduran,maka dari itu Nila menawarkan diri menempati rumah ini seorang diri,dia ingin membuktikan bahwa dia adalah anak yang mandiri,Nila yakin kedua orang tuanya akan bisa mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi saat ini.
