Bab 2
Nila merasakan letih sekali hari ini, setelah seharian beradaptasi dilingkungan sekolahnya,berinteraksi dengan teman - teman baru.sambil mendengarkan musik di hanphone nya menggunakan earphone tak sadar sampai tertidur. " mbak sudah sampai.." driver taxi online yang membangunkannya sambil memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah Nila. "makasih pak, maaf ketiduran, ini ongkosnya pak...kembaliannya buat bapak aja"Nila turun dari taxi dan menutup pintunya " sama - sama mbak,," taxi pun segera meninggalkan halaman rumah Nila. setelah meletakkan tas dan berganti pakaian Nila langsung menuju dapur untuk membuat mie instan untuk makan siang...memang tadi dikantin,Nila tidak sempat jajan karena malah mengobrol bersama Dini dan Rossi tentang masalah Rossi,apalagi Nila sedang dalam masa pertumbuhan jadi nafsu makannya sangat besar, meskipun begitu tubuhnya tetap mungil.
Tok- tok... "siang...Nila...boleh aku masuk??" Nila segera berlari menuju pintu saat mendengar ketukan..." iya- iya sebentar... waah ternyata si tampan Revan,teman masa kecilku yang semakin tampan.." begitu pintu terbuka ternyata tamu yang datang adalah Revan,teman masa kecil sekaligus tetangga dekat Nila." apa kabar Nila teman imutku,,kamu semakin cantik saja.." sapa Revan sambil merentangkan tangannya untuk memeluk Nila, begitupun Nila segera menghambur ke pelukan Revan. setelah dirasa cukup melepas kangen Revan pun mengutarakan niatnya datang kerumah Nila untuk mengajaknya keluar menghadiri acara karang taruna di lingkungannya,dan Nila pun dengan senang hati menyanggupi ajakan Revan." tapi nanti aku dijemput ya van... karna aku baru tiba disini...aku masih malu ketemu sama orang- orang.." jawab Nila dengan manja." siap tuan putri...aku pulang dulu ya...nanti jam 7 malam aku jemput...harus sudah siap ya...awas kalau belum...aku ga mau nunggu lagi...jadi pas aku kesini kita langsung berangkat." ancam Revan "oke" Nila memamerkan jari tangannya tanda ok.
waktu menunjukkan pukul 18.50 wib, Nila sudah siap dengan penampilannya yang mungil,imut dan menggemaskan.dia mengenakan jeans warna hitam dan kaos warna merah, rambut panjang sepinggangnya dibiarkan tergerai,semakin menambah kecantikannya yang alami tanpa polesan make up..karna Nila memang senang berpenampilan polos dan apa adanya, namun penampilannya yang sederhana itulah yang membuat kecantikannya semakin menonjol.
Revan sudah sampai didepan rumah Nila, dan Nila sudah diluar menunggu Revan . " hai cantik...uhh cantik amat sih.." goda Revan. "apaan sih van, biasa aja kali....ayok...nanti telat...aku malu kalau sudah banyak yang datang." rengek Nila sambil berjalan dengan menggandeng tangan Revan. mereka pun berjalan sambil mengobrol menceritakan tentang kehidupan mereka saat mereka terpisah jarak selama ini...dan tak terasa mereka sudah sampai dibalai pertemuan tempat acara berlangsung... banyak remaja putra dan putri yang sudah tiba, ini bukanlah pertemuan formal tetapi pertemuan rutin yang diadakan setiap satu minggu sekali. anggotanya terdiri dari remaja putra dan putri yang seusia anak-anak sekolah menengah dan juga ada yang sudah dibangku kuliah...
" halo semua...aku bawa anggota baru yang cantik tapi sayang dia masih jomblo. hehe" ekeh Revan, reflek tangan mungil Nila mencubit perut Revan " apaan sih van, malu tau." muka Nila langsung memerah karena malu dan gugup.tapi dia tetap menyapa semua yang hadir " halo teman-teman semua...salam kenal untuk kalian semua,,mohon bimbingan untuk saya ..terima kasih sudah diijinkan bergabung.." Nila mengucapkan kata- katanya agak gugup, dan disambut hangat oleh semua yang hadir. " ayo lapor pak ketua dulu,," kata Revan sambil menyeret Nila masuk ke gedung sekretariat sekaligus basecamp anak- anak remaja di kota Semarang tempat Nila tinggal.
" pak ketua, ini lho si cantik Nila yang aku ceritakan tadi,jangan di nakalin ya karena dia sangat mungil,,mulai hari ini dia bergabung dengan kita." Revan mengenalkan Nila pada ketua karang taruna dilingkungan Nila. " selamat bergabung di karang taruna lingkungan kita, semoga dengan mengikuti kegiatan di sini waktu luang kita lebih bermanfaat. oh ya siapa tadi nama kamu??" tanya Randy si ketua, dia masih asik dengan proposalnya karena minggu depan akan diadakan kegiatan mendaki gunung dan agendanya adalah bersih -bersih disekitar gunung...karena banyak pendaki yang belum sadar sehingga membuang sampah tidak pada tempatnya.
" perkenalkan,nama saya Nila,,,senang bergabung disini,mohon bimbingan pak ketua karena saya masih baru bergabung." Nila memperkenalkan diri dengan hati yang bahagia.Tetapi Randy seperti tidak asing dengan suara cewek ini....seperti ....dengan rasa penasaran dia melihat kearah si empunya suara, dan bang...tangan Randy dibantingkan ke meja, Nila pun kaget,ternyata si ketua adalah orang yang ditabraknya kemarin
" kamu..."
" kamu.."
Nila dan Randy berkata bersamaan sambil menunjuk muka masing- masing.Revan yang melihat kejadian itu pun bingung,dia menatap Randy dan Nila secara bergantian,Revan menaikkan alisnya.
"Kalian sudah saling kenal?"tanya Revan dan Randy dan Nila,kedua orang dihadapannya itu pun saling membuang muka,tidak ada yang mau menjawab pertanyaan Revan.
"kalian berdua kenapa? kalian baru saja bertemu sudah seperti musuh,nanti jatuh cinta sukurin kalian."Revan menjitak kepala Nila yang langsung melotot ke arah Revan.
"Idih,,amit-amit jabang bayi...ogah banget jatuh cinta sama orang sombong seperti gunung es itu,,hii."Nila sepertinya agak mual membayangkan kalau dia sampai memiliki pacar Randy.
"siapa juga yang mau punya pacar manja kayak kamu." Randy tak kalah sewot,Revan melihat keduanya dengan geregetan,jadi pingin jodohin keduanya biar tahu rasa.
"sudah,ayo kita mulai rapatnya,anak-anak yang lain sudah menunggu,kalian berdua malah bertengkar dari tadi,apa kalian tidak malu,?"tanya Revan pada Randy dan Nila.
"Ngapain pake malu?lagian aku kan nggak salah,dia duluan yang mulai,udah tua juga,nggak mau ngalah sama anak kecil."Nila memelototi Randy,sementara Randy jadi semakin jengkel,moodnya mendadak menjadi buruk,apalagi tadi dikatakan tua oleh Nila.
"Dasar gadis tidak tahu malu,aku sudah tahu dari awal kalau kamu memang menyebalkan."Randy kemudian keluar dari ruangan itu kemudian menuju tempat anak-anak yang lain berkumpul.
"Nila,kenapa kamu bisa bermusuhan dengan Randy,dia itu ketua kita,kamu harus meminta maaf padanya,kalian harus bersikap lebih dewasa sedikit dong!"Revan menasihati Nila.
"iya-iya mbah Revan,cucumu ini akan menuruti kata-katamu,mbah Revan tenang saja ya."Nila terkikik melihat mata Revan mau meloncat keluar.
"Nila..dikasih tahu kok malah cengengesan,awas nanti kamu kuwalat lho!Revan sangat gemas dengan tingkah Nila.Keduanya kemudian keluar dari ruangan itu dan menyusul Randy yang sudah memulai rapatnya,dia melihat kearah Nila dengan wajah yang sangat menakutkan,seperti mau menelan Nila bulat-bulat,Nila sendiri menjadi agak takut dengan Randy.
"sttt,van,lihat deh,kak Randy melotot tuh...aku takut.."Nila berbisik ditelinga Revan,sementara Revan langsung melihat kearah Randy,dia tidak percaya dengan kata-kata Nila,setahu Revan ,meskipun Randy pendiam dan agak sombong,dia tidak pernah mengintimidasi anggotanya,tetapi saat Revan melihat mata Randy yang sedang menatap tajam kearah Nila,Revan langsung menelan air liurnya dan kembali berbisik ke arah Nila.
"Nila,kamu harus hati-hati,sepertinya kamu dalam masalah sekarang."setelah revan berkata demikian,Nila tertunduk,dia merasa sangat takut sekarang.
