Bab 10
Nila sudah rapi dengan celana jeans dan kaos putih juga mengenakan hoodie warna merah, kali ini rambut panjangnya dibiarkan tergerai tetapi dimasukkan kedalam hoodie nya karena perjalanan yang akan ditempuh lumayan jauh.tepat setelah mengunci pintu, Randy datang dengan motor sportnya, helm yang digunakan tentu saja helm berstandar SNI untuk perjalanan jauh berpasangan dengan helm milik Nila.
" Sudah siap sayang..?" Randy bertanya sementara tangannya mengambilkan helm milik Nila yang berada disebelah jok motornya.
"Sudah sayang...ayo kita berangkat sekarang, cuaca agak mendung takut hujan..." Nila mendekati Randy yang segera memakaikan helm ke kepala mungil Nila.
Dua jam sudah mereka berkendara, rasanya tulang- tulang Nila seperti remuk redam dan Randy yang mengetahuinya langsung meminggirkan motornya untuk istirahat sebentar karena perjalanan masih satu jam lagi...Randy berhenti disebuah warung bakso dan langsung memesan du mangkuk untuk mereka berdua karna tadi pagi belum sempat sarapan.
" Sini sayang...kakak pijit pinggangmu...perjalanan jauh memang agak menjengkelkan karna kita mengendarai motor..." Randy melambaikan tangannya pada Nila yang langsung mendekat dan duduk disebelah Randy yang langsung memijat- mijat pinggang Nila dengan lembut.setelah dirasa cukup Nila meminta Randy untuk berhenti memijat karena bakso yang mereka pesan sudah datang.
" Makasih kak...udah lumayan ilang pegelnya...nich bakso kita juga udah siap...ayo makan..." dengan semangat 45 Nila menuang saos kecap dan cuka kedalam mangkuk baksonya...terakhir Nila memasukkan 5 sendok penuh sambal yang membuat randy geleng- geleng kepala.
"Sayang...jangan banyak - banyak sambelnya...bukannya takut kalo kamu sakit perut..tapi kasihan abang baksonya nanti tekor kalau semua pelanggannya seperti kamu..." Randy dengan gemas mencubit hidung Nila.
" Ih...kak Randy kirain khawatir sama Nila...nggak taunya khawatir sama abang baksonya...memangnya siapa yang pacar kakak...?" Nila mengerucutkan bibirnya yang merah karena sambal yang Nila ambil terlalu banyak.
Randy menatap bibir mungil Nila sambil menelan ludah...seketika Randy ingin menggigit bibir ranum Nila yang menjadi candu baginya...tapi niat itu diurungkan Randy karena tempat mereka makan sedang ramai pembeli. dengan menahan keinginannya Randy mengacak - acak rambut hitam gadisnya.
Setelah dirasa cukup istirahat Randy dan Nila melanjutkan perjalanan mereka.
Pukul 09.30 motor randy sudah memasuki rumah nenek Nila...halaman yang luas dan banyak pepohonan besar menjadikan rumah nenek Nila terlihat sangat asri dan alami. udara disekitar mereka pun tampak sejuk bikin semua orang betah dan enggan meninggalkan rumah ini...
"Tok- tok.... nenek...Nila datang nek...." Nila mengetuk pintu tetapi rumah itu terlihat sepi...
" Kemana nenek mu sayang...kok sepertinya tidak ada orang dirumah...?" Randy yang dari tadi ikut mengamati rumah nenek Nila juga tidak melihat siapapun...jarak rumah nenek dan para tetangga sangat jauh karena di pedesaan belum banyak rumah seperti dikota.
Nila mengambil ponsel di sakunya dan menelepon nenek...
" Drtt...drttt...halo nek..nenek dimana...ini Nila sudah sampai tapi rumah nenek tidak ada orang...bukannya Nila sudah bilang nenek kalau hari ini mau datang..." begitu tersambung Nila langsung memberondong pertanyaan kepada neneknya.sementara disebrang nenek menggelangkan kepala
" Nila sayang...nenek minta maaf karena tiba- tiba ada urusan...saat ini nenek sedang dirumah tantemu dikota Jogja...tantemu baru saja melahirkan dan pamanmu sedang tugas luar kota...jadi nenek harus menemaninya dulu..." nenek Nila menjelaskan panjang lebar perihal kepergiannya.
" Kuncinya ada di bawah pot dekat pintu...jadi kamu bisa masuk...besok kalau kamu sudah cukup beristirahat datanglah kerumah tantemu...liburmu juga satu bulan kan...daripada dirumah sendiri." nenek Nila memang seperti itu...kalau bicara pasti panjang lebar...
" Oke nek...udah dulu ya Nila capek banget..mau masuk dan istirahat dulu..." percakapan nenek dan cucu berakhir.
Nila segera mengambil kunci dan membuka pintu, mempersilahkan Randy masuk dan Nila kedapur untuk membuatkan Randy minum.
" Sayang...ini teh nya...nenek sedang dirumah tante...belum tau kapan pulang...jadi bagaimana??? kita istirahat sebentar dan pulang atau kita menyusul kerumah tante...?" Nila meletakkan dua cangkir teh dan cemilan ysng tersedia dirumah nenek.
" Kita istirahat sebentar dan pulang saja ya sayang...nggak enak kalau kerumah tantemu..." Randy menyeruput tehnya dan duduk bersandar di sofa karena kelelahan, sementara Nila duduk didepan Randy dan melepaskan hoodie nya karena merasa kegerahan...rambut panjangnya Nila cepol keatas dengan asal- asalan tetapi membuat Nila terlihat imut dan menggemaskan.
Randy menatap gadisnya lekat...dua pekan tidak bertemu membuat Randy kangen berat.tanpa bicara Randy berdiri dan meraih tangan Nila menariknya ke kamar tamu yang berada paling dekat dengan ruang tamu rumah nenek Nila.
" Kakak..."
Belum sempat nila menyelesaikan kalimatnya Randy sudah kembali menutup pintu dan mengunci nya...dengan nafas yang memburu Randy duduk ditepi tempat tidur yang ada di kamar tamu dan mendudukkan Nila di pangkuannya...seperti serigala yang lapar menemukan daging segar Randy melahap bibir mungil ranum milik Nila. lumatan Randy yang awalnya lembut menjadi berapi- api...lama sekali mereka berciuman sampai Nila merasa kehabisan oksigen barulah Randy melepaskan ciumannya dan ciuman Randy pindah ke leher mulus Nila sementara tangan Randy bergerak ke bawah untuk mengangkat ujung kaos Nila dan melepaskannya.
" Kakak ma mau apa..." Nila ketakutan dan tubuhnya bergetar sementara tangannya menutupi dadanya yang masih tertutub pakaian dalamnya. Randy tidak menjawab pertanyaan Nila dan menyingkirkan tangan Nila yang menutupi dadanya. Randy melepaskan kait bra Nila dan gundukan kenyal yang indah milik Nila terekspose jelas didepan mata Randy..Randy mencium belahan dada Nila, tangan kirinya melingkar dipinggang ramping Nila sementara tangan kanannya meremas halus dada sebelah kiri Nila dan bibir Randy melumat dada Nila yang satunya.lidah Randy bermain liar di puting Nila dan Nila yang ketakutan menggelinjang sambil menahan erangan dari mulutnya yang rasanya ingin berteriak untuk memperingatkan Randy untuk berhenti tetapi apalah daya Randy yang telah bernafsu semakin liar menyentuh seluruh tubuh Nila mulai pinggang hingga leher.
Randy membaringkan tubuh Nila di tempat tidur dan menindih Nila dibawahnya.tanpa Nila sadari Randy telah melepas celananya dan segera melepas pakaiannya sendiri dan kembali menindih Nila yang matanya terpejam karena takut dan malu, sementara nafasnya tersengal - sengal menahan erangan yang akan keluar dari mulutnya. Randy segera menjelajahi setiap inchi tubuh Nila...memberikan tanda diseluruh tubuh Nila dengan kismark..usia Randy dan nila terpaut 7 tahun jadi meskipun Randy belum pernah melakukan dengan orang lain tetapi naluri kelelakiannya sudah faham dengan hal - hal seperti itu.
" Kakak...jangan lakukan itu sama Nila...please kak...Nila tak dapat membendung air matanya memohon agar Randy menghentikan aktifitasnya..
" Kenapa sayang....apa kamu tidak mencintai kakak hem...?" Randy membelai rambut Nila yang masih menangis.
" Please kak...kakak boleh melakukan apapun yang kakak mau...tapi Nila mohon jangan mengambil sesuatu yang belum saatnya kita lakukan...aku tau kakak mencintai ku tetapi bukan seperti ini kak...kita salah jika melakukan ini...kumohon kak..." Nila memeluk tubuh Randy yang sudah polos...sama seperti Nila...mereka berdua sudah naked.
Randy mencium bibir Nila...dan menghiburnya.
" Iya sayang...kakak tidak akan melakukannya...tetapi ijinkan kakak memelukmu sebentar seperti ini...sebentar saja...boleh kan? Randy menarik tubuh Nila ke pelukannya memeluknya dari belakang dan menyelimuti tubuh mereka hingga ahkirnya keduanya terlelap karena lelah.
Satu jam kemudian Randy bangun dan langsung kekamar mandi untuk meredakan hawa panas yang ada ditubuhnya.setelah selesai mandi dan berganti pakaian randy membangunkan nila agar segera mandi dan pulang ke kota Semarang.
keduanya memutuskan untuk pulang saja...takut keduanya tidak bisaenahan diri kalau tinggal dirumah nenek sendirian.setelah mengunci pintu Nila dan Randy segera pergi dan kembali pulang ke kota Semarang.
