Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

5 Isak Tangis Luna

Luna pun buru-buru mematikan ponselnya dan dia pun menunduk malu karena ketahuan olehku kalau dia sedang menonton film enak itu.

Luna pun langsung terdiam menunduk. Akupun bingung akna berkata apa karena canggung yng kita rasakan bersama.

"Lun"kata ku

"iya pak, maaf"kata Luna

Luna pun juga canggung, padahal baru kemarin kita berciuman dan saling meremas benda pusaka kita masing-masing meskipun masih berpakaian lengkap.

Tidak berapa lama kemudian, justru Luna sedikit terisak.

"hiks"

"eh kamu kenapa Lun kok nangis"kata ku

"hiks...maaf pak"kata Luna

"eh gak apa-apa, ada apa"kata ku

"maaf pak, Luna aneh ya pak"kata Luna

"aneh kenapa?nonton itu?wajar sih Lun, aku dan mantanku pernah nonton juga kok"kata ku

"bukan, ya itu juga sih, tapi pak, kenapa semua orang menjauh pak"kata Luna

"eh menjauh gimana Lun, bukannya kalian tuh saling berteman satu sama lain"kata ku.

"enggak pak, Luna gak punya teman, mkanaya sendirina di sini, Luna merasa diri Luna aneh pak"kata Luna

"hah?aneh gimana"kata ku

"gak tahu pak, aneh aja gak seperti mereka"kata Luna

"maksudnya Lun"kata ku

"enggak deh pak hehe"kata Luna tiba-tiba tersenyum sambil mengusap air matanya

Aku yang melihatnya pun keheranan dengan sikap Luna yang cepat berubah drastis dalam sekejap itu, dari sedih langsung ceria hanya dalam hitungan detik.

"hehe gak apa-apa pak, eh ya apa bapak tadi, bapak semalam kirim pesan ya pak"kata Luna mengecek ponselnya

"iya Lun"kata ku

Luna pun melihat-lihat ponselnya dan melihat pesan. Cukup banyak pesan yang belum dia baca.

"ah iya pak, tenggelam maaf ya pak gak baca, habisnya Luna udah tidur semalam hehe"kata Luna

"iya gak apa-apa, bapak kira kamu marah dengan bapak kemarin"kata ku

"marah kenapa pak"kata Luna

"ya yang kemarin, kita berciuman terus aku remas punya kamu"kata ku

"owh itu, enggak kok pak, biasa saja kok, kenapa pak? jangan-jangan bapak ini"kata Luna

"jangan-jangan kenapa"kata ku

"ah gak deh, entar bapak kepengen lagi"kata Luna

"kalau kepengen lagi gimana Lun "kata ku

"ah bapak ini sama aja deh, tapi jangan di sini pak"kata Luna

"eh serius?"kata ku

"lho bapak gak mau?ya sudah"kata Luna

"eh mau mau Lun"kata ku tidak mungkin menolak

"hmm dasar bapak ini, masak bapak mau sama siswa sendiri sih pak "kata Luna

"eh jangan salah, umur kita gak beda jauh lho Lun"kata ku

"lho serius pak?"kata Luna

"iya, bapak kan baru lulus kuliah, jadi paling selisih lima tahunan sama kamu"kata ku

"hooo gitu ya, benar juga sih kuliah kan empat tahun"kata Luna

"iya benar"kata ku

"hooo gitu ya pak, hmmm apa ya, berarti lebih pantas di panggil kak ya daripada pak gitu"kata Luna

"iya sih, agak aneh saya kalau di panggil pak gitu, orang adik saya aja hampir seumuran kamu kok"kata ku

"wah wah beneran nih, adik bapak cowon apa cewek"kata Luna

"cowok juga Lun"kata ku

"hoo pasti ganteng dong"kata Luna

"gantengan kakaknya lah"kata ku

"hmm gitu ya, eh bentar ada yang telepon pak, bentar ya, halo"kata Luna menerima telepon

Luna pun pergi karena menerima telepon. Akupun menunggunya di kursi depan dekat pintu kelas.

Namun Luna langsung berubah raut wajahnya ketika kembali seolah dia sedang marah.

"eh kenapa Lun kok marah"kata ku

"ih benar-benar ya si Surya"kata Luna

"kenapa lagi Surya Lun"kata ku

"udah ganti cewek lagi pak dia, lagi main di sana dengan adik kelas dasar"kata Luna seolah cemburu

"eh kok kamu tahu?"kata ku

"nih pak, baru di kirimin video sama cewek itu, seolah mau pamer kalau dia sampai menaklukkna Surya, emang apaan kok ngirim ke aku"kata Luna sambil memertontonkan video amatir tentang seorang cewek sedang enak dengan cowok dimana cowok itu benar Surya

"eh di rekam?"kata ku

"iya pak, sok banget, iya ya tete dia lebih gede dari punya ku, huh"kata Luna tetap marah dan jengkel seolah cemburu karena Surya yang sedang main dengan cewek lain itu.

"eh tapu Lun"kata ku

"iya ya punya ku kecil banget gini, mana ada yang mau lagi"kata Luna sambil meremas toketnya yang berukuran mini itu.

Aku pun menelan ludah karena kelakuan Luna itu dimana meskipun kemarin sudah meremasnya, tetapi tetap ingin lagi kalau di perlihatkn seperti itu.

"bapak mau kok Lun"kata ku

"apa pak?"kata Luna

"bapak tetap mau meskipun punya kamu kecil, menggemaskan gitu kayaknya"kata ku

"ah bapak gombal dah, mana ada pak yang mau"kata Luna

Luna yang seolah jengkel itu pun langsung duduk. Akupun lalu mendekatinya dan mulai mencium bibirnya kembali seperti kemarin dan tentu saja Luna membalasnya.

mmmmppphhh...

Tidak lupa, tangan aku bergerak dengan meremas dada milik Luna yang imut itu.

"bapak mau kok Lun, menggenaskan kayak gini, udah kamu jangan gitu, kamu punya sesuatu yang menarik juga kok"kata ku

"hmm bapak, apanya yang menarik dari Luna, wajah biasa, dada dan bokong kempes gini, gak menarik pak"kata Luna

"kamu cantik kok, saking cantik nya, Surya sampai mau kan sama kamu dulu"kata ku

"itu dulu pak, sekarang dia sudah merasakan yang lain, mana mau lagi dia sama aku"kata Luna

"emang kamu mau balikan sama Surya"kata ku

"iih ogah deh pak, ngapain juga, adanya skait hati nanti dia main sama cewek lain, tiap hari ganti orang"kata Luna

"emang selalu ganti ya Lun"kata ku

"enggak juga sih pak, tapi ini cewek ke berapa ya, entah, banyak deh korbannya"kata Luna

"hmm gitu, tapi kamu yang pertama kan"kata ku

"hmm iya sih pak, kita saling meepas perjaka dan perawan waktu itu, setahun lalu pak"kata Luna

"hah?serius?"kata ku

"iya pak serius"kata Luna

"terus"kata ku

"ya mau gimana lagi pak, ya terus, terus main pak, hampir setiap hari pak, di ruangan kemarin itu pak"kata Luna

"kok bisa ruangan itu Lun"kata ku penasaran

"yah itu ruangan khusus dia pak"kata Luna

"kok bisa, emang ketua OSIS punya ruangan sendiri"kata ku

"gka sih pak, hanya dia saja yang begitu, maklum anak orang penting, jadi ya gitu, seenaknya, huh"kata Luna

"terus dia sering melakukannya di sana, gak ada yang tahu gitu"kata ku

"beberapa sih tahu pak, apalagi cewek-ceweknya, terus pak satpam pasti tahu juga dan aku yakin beberapa guru tahu, tapi yah gak bisa berbuat apa-apa sih pak, maklum"kata Luna

"hmmm gitu ya Lun, pantesan kok kayak ruangan privat gitu"kata ku

"ya gitu lah pak, heran kok para cewek itu mau aja di gilir sama dia, aku ya ogah"kata Luna

"owh makanya kamu putus sama dia karena itu"kata ku

"enggk pak, karena ada hal lain, dan setelah putus sama aku, dia menggila dan gilir tuh cewek, udah berapa perawan yang dia ambil"kata Luna

"hah?serius?"kataku heran dan penasaran dimana diriku belum pernah merasakan bagaimana merasakna memek perawan karena baru satu memek yang aku rasakan, itu pun sudah tidak perawan.

Tanpa terasa, batangku terus tegang tanpa terkontrol. Dan itu jelas terlihat oleh Luna yang sudah pernah memegangnya kemarin.

"hmm bapak ini, langsung aja berdiri mendengar cerita gitu ya pak"kata Luna

"eh iya Lun, maklum masih normal"kata ku

"hmm bapak ini, mau nyari tempat lain pak?dimana ya apa toilet kemarin aja ya, gak ada tempat yang aman sih pak kayaknya "kata Luna

"gak tahu juga sih, belum hafal ruangan sekolah ini Lun, tapi kamu beneran"kata ku

"bapak kira aku nonton film itu karena gak pengen, jelas pengen pak apalagi di tambah kelakuan Surya, jadi pengen balas dendam deh, dan bapak harus bertanggung jawab karena sudah dua kali mencium ku dan juga merekas dada ku pak"kata Luna

Akupun jelas bersemangat karena mendengar ajakan Luna yang tidak tiba-tiba itu. Baru kemarin kita berbincang dan malah sudah berciuman kemarin dan barusan seolah kita memang sudah berpasangan, padahal belum.

"hmm tapi pak, bapak emang pernah melakukannya? jangan-jangan belum, hanya pernah ciumn dan remas doang "kata Luna

"bapak udah gak perjaka Lun, yah meskipun baru dengan satu cewek sih"kataku

"hmm berarti Luna mau deh jadi yang kedua pak hihi"kata Luna

"hah?,serius?"kata ku

"gak mau?karena aku bekas Surya pak"kata Luna

"eh enggak enggak, gak gitu konsepnya"kata ku

"ah bener kan aku emang aneh dan gak ada yang mau karena badanku yang tipis"kata Luna sedih lagi.

"eh gak gitu Luna cantik, gak gitu juga, bapak gak masalah kok, senang aja, nih gemas, malah bapak kepengen banget nih"kata ku sambil memeluk Luna dan mulai meremas dadanya.

"udah pak, jangan di sini kalau mau beneran"kata Luna

"dimana"kata ku

"sini ikut Luna "kata Luna

Luna pun berjalan dan akupun mengikutinya dari belakang. Tanpa di duga, Luna menuju ruang guru dan masuk ke dalamnya.

"eh di ruang guru Lun"kata ku

"iya pak"kata Luna

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel