Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

4. Belum Di Balas

Tidak ada balasan dari Luna yang membuatku kepikiran macam-macam. Hingga pagi hari sebelum beragkat pun aku mengecek ponsel dan melihat apakah ada pesna dari Luna, tetapi tetap saja nihil, tidak ada jawaban darinya.

"huft.. jangan-jangan marah benerna dia"kata ku dalam hati.

Akupun bernagkat dengan galau. Entah mengapa, kok bisa seorang siswi bikin galau aku .

"selamat pagi pak Firman"kata bu Intan

"eh pagi juga bu, kok kayaknya segar banget ibu hari ini"kataku berbasa-basi

"ah masak sih pak, bapak bisa saja deh, bapak ada apa kok kayaknya ada sesuatu yang gak beres, ada masalah ya pak"kata bu Intan

"ah enggak bu, biasa saja kok"kata ku

"ah gak mungkin, raut wajah bapak beda dari sebelumnya"kata bu Intan

"ah ibu ini bisa saja, saya mungkin ngantuk kurang tidur, maklum banyak kerjaan hehe"kata ku

"tidur cepat dong pak, atau mending cari istri pak biar ada temannya kalau tidur, kan enak kalau tidur di temani hihi"kata bu Intan

"hehe iya bu, masih muda, belum siap"kata ku mengelak

"ah bapak ini, orang bapak pasti udah bisa tuh bikinnya, masak belum siap"kata bu Intan

"ah kalau itu sih bisa bu, tapi yang lainnya entah, masih ragu bu hehe"kata ku

"ah bapak ini bisa saja nyambungnya, emang beneran bapak masih jomblo ya pak"kata bu Intan

"iya bu, gak tahu juga gak ada yang deket"kata ku

"ah bapak ini, masak cowok setampan bapak ini jomblo, gak percaya deh"kata bu Intan

"iya bu serius kok"kata ku

"ah sayang sekali ya saudara saya udah ada calon, tahu gitu aku kenalin deh kemarin"kata bu Intan

"mungkin belum jodoh bu"kata ku

"iya pak, mari masuk pak"kata Bu Intan

Semenjak tadi dari parkiran hingga ruang guru terus mengobrol dengan bu Intan yang menbuat ku melupakan apa yang terjadi kemarin dan semalam.

Namun tetap saja aku kepikiran tentang Luna yang sepertinya di campakkan oleh Surya sang ketua OSIS yang tampan itu dan lebih memilih gadis lain.

Aku pun melihat halaman dimana Surya bermain basket dan dia pun terlihat di gemari beberapa cewek yang sengaja menyaksikan Surya bermain. Tentu saja mereka ingin menyaksikn cowok ganteng itu berkeringat yang bisa membuatnya semakin keren itu.

"wah kalau cowok tampan sih kayak gitu ya pak, pasti banyak penggemarnya"kata bu Lisa tiba-tiba datang

"eh bu Lisa, iya sih bu"kata ku

"tapi sayang sekali, entah kenapa dia gak mau memacari salah satu cewek itu, apa memang dia ingin jomblo aja ya, coba kalau saya lima belas tahun lebih muda, pasti saya kejar tuh dia"kata bu Lisa

"iya bu, gak tahu kenapa ya bu kok gak mau pacaran "kataku yang mengira bahwa Surya hanya memanfaatkan cewek-cewek yang dekat dengannya untuk di nikmati seperti yang terjadi kemarin.

"hmm terus kenapa kalau bapak masih jomblo sekarang, padahal bapak tuh juga tampan"kata bu Lisa

"ah ibu ini, saya fokus ini dulu bu, untuk cari cewek nanti dulu bu"kata ku

"owh, gak salah nih pak, bapak jangan-jangan"kata bu Lisa

"eh enggak bu, saya normal kok bu, masih normal kok, masih suka cewek"kata ku

"terus"kata bu Lisa

"ya belum ada yang cocok aja sih bu, entah kenapa"kata ku

"hmmm emang kriteria bapak seperti apa"kata bu Lisa

"entah bu, saya lihat saja sih cocok apa enggak"kataku yang sebenarnya kriteria terbaikku adalah bu Salma

"hmmm jangan-jangan ya bapak suka cewek tapi ceweknya udah ada yang punya"kata bu Lisa

"eh, enggak kok bu, enggak, saya nyari yang single kok"kata ku

"hmm gak apa-apa kok pak kalau dapat yang sudah punya, siapa tahu lebih cocok hehe"kata bu Lisa

"ah ibu ini"kata ku

Dari kejauhan, aku melihat sesosok cewek yang menatap Surya dengan tatapan tajam seolah dia sangat membencinya. Dan dia adalah Luna yang membuatku galau semalaman.

Aku melihatnya dari kejauhan tanpa di sadari oleh Luna yang aku cari sejak tadi tidak muncul. Ingin aku menghampirinya tetapi dia berada di kejauhan dan juga bel tanda masuk pun berbunyi.

"Lihatin apa pak"kata bu Lisa

"eh enggak bu, lagi lihat para siswa siswi yang sedang main itu bu"kata ku

"owh, seru ya kalau masih sekolah, bisa main gak ada beban gitu"kata bu Lisa

"iya bu, enak banget kalau masih sekolah gitu, bebannya hanya satu, sekolah"kata ku

"iya pak, eh bentar, bapak tahu gak cewek cantik yang sedang sendirian itu pak"kata bu Lisa

"eh yang mana bu"kata ku

"itu, yang kelas dua belas, Luna namanya"kata bu Lisa yang membuatku kaget

"eh iya, itu ya bu"kata ku

"iya pak, tahu gak dia sendirian kenapa, karena di jauhin sama teman-temannya sih"kata bu Lisa

"eh kenapa bu"kata ku

"yah tahu sendiri lah pak, dia kan pernah pacaran sama Surya, ketua OSIS kita yang tampan itu, makanya dia agak di jauhi sama cewek-cewek, kasihan pak"kata bu Lisa

"hoo gitu, kok bisa gitu"kata ku

"yah tahu sendiri, tuh banyak yang nontonin Surya, pasti cemburu lah pak, apalagi hanya Luna yang merupakan pacar Surya, yang ketahuan sih hehe"kata bu Lisa

"maksudnya"kata ku

"yah, hanya Luna saja yang resmi jadi pacar Surya pak, padahla Surya itu agak sulit lho orangnya, tapi entah mengapa dia kok jatuh cinta ke Luna, yah meskipun cantik tapi gak paling cantik di sekolah ini, masih ada Sofia, sekretaris OSIS dan beberapa yang lainnya, tapi entah mengapa Surya tuh ngejar-ngejar Luna dari dulu"kata bu Lisa

"hmm gitu ya bu, terus mereka udah putus?"kata ku

"ya katanya sih gitu pak,sejak Surya jadi ketua OSIS sih katanya putus"kata Bu Lisa

"wah gitu ya, terus mereka berdua gimana"kata ku

"yah seperti itu lah pak, tapi anehnya mereka masih jomblo, katanya sih karena mereka sebenarnya masih saling suka, tapi yah karena Surya banyak penggemarnya, jadinya putus, tapi gak tahu juga sih yang benar yang mana"kata bu Lisa

"owh gitu ya"kata ku mencerna

Jadi memang dulu Surya mengejar-ngejar Luna sejak kelas sepuluh dan baru bisa jadian di kelas sebelas beberapa bulan sebelum Surya jadi ketua OSIS.

Mengejar selama lebih dari setahun, tapi hanya jadian beberapa bulan, mereka putus yang tidak di ketahui sebabnya.

"hmm apa mungkin Surya selingkuh ya kayak kemarin, yang cewek kayaknya menjelekkan Luna, kasihan, tapi siapa cewek kemarin ya, apa Sofia, sekretaris OSIS atau ada cewek lain?"kataku dalam hati.

"tapi yah pak itu urusan anak muda, kita gak bisa ikut-ikut juga"kata bu Lisa

"lho kenapa bu, kan kita sebagai guru harus memberitahu yang bagus dong"kataku

"pokoknya jangan berurusan dengan Surya pak, bahaya"kata bu Lisa

"eh kenapa bu"kata ku penasaran

"pokoknya jangan deh pak, bahaya titik"kata bu Lisa

"iya bu"kata ku

"ya udah pak, udah bel, saya masuk kelas dulu"kata bu Lisa

"eh iya bu, saya juga akan masuk kelas"kataku

Aku dan bu Lisa pun berpisah dengan masing-masing masuk ke kelas. Kepalaku semakin banyak pertanyaan terutama tentang Surya dan Luna itu dimana meskipun sudah tahu mereka mantan kekasih, tetapi hubungan mereka seolah ada yang tidak beres dengan cewek yang kemarin seolah menjelekkan Luna dimana Luma ternyata juga di jauhi oleh teman-temannya karena alasan pernah pacaran dengan Surya, suatu alasan yang anak muda banget.

"Luna baik-baik saja gak ya dia, kasihan juga anak semuda itu"kataku kepikiran

Karena kepikirn terus, sepulang sekolah pun aku selalu melihat ke arah kelas Luna dimana hingga banyak temannya pulang, Luna masih belum keluar dari dalam kelas.

Aku pun penasaran dan ketika agak sore hari, aku berjalan berkeliling dengan tujuan ke arah kelas Luna dimana Luna belum nampak batang hidungnya keluar dari dalam kelas.

Setelah berjalan beberapa lama, akupun sampai di kelas Luna. Dan ternyata Luna masih ada di dalam kelas sendirian.

Aku pun lalu masuk ke dalam untuk menyala Luna karena khawatir dan kasihan juga dengan dia.

"Luna, gak pulang"kata ku menyapa

"eh pak Firman, belum pak, bapak juga belum pulang?"kata Luna

"belum, ngapain di sini sendirian"kata ku

"gak ngapa-ngapain sih pak, gak tahu juga di rumah gak ada orang"kata Luna

"lho orang rumah kemana semua"kata ku

"orang tua masih kerja pak"kata Luna

"terus kakak adik?"kata ku

"saya anak tunggal pak"kata Luna yang membuatku lebih kaget lagi karena jelas dirinya kesepian karena tidak ada saudara maupun teman.

"mau bapak temenin Lun"kata ku

"hmm gimana ya pak, bapak benerna gak pulang"kata Luna

"enggak sih, malas"kata ku

Aku pun mendekat ke arah Luna dan langsung duduk di sebelahnya.

"eh kamu kok gak balas pesan saya"kata ku

"eh bapak emang kirim pesan, kapan pak"kata Luna kaget.

Luna lalu membuka ponselnya, dan dia pun langsung terkaget dan bingung. Aku yang melihat ponselnya pun langsung kaget karena apa yang di lihat nya.

"eh kamu lagi nonton?"kataku

Dengan jelas aku melihat layar ponsel Luna yang ternyata sedang memutar film bokep di sana, bokep amatiran yang entah siapa pemerannya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel