Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Penata Rias

Matanya yang terlelap kini terbangun dengan perlahan, Chyntia gadis cantik nan indah itu merasakan tubuhnya terasa sangat pegal dan gatal. Kepalanya terasa pusing dan dia sekolah tidak bisa berdiri karena perasaan yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam dirinya.

“Apa yang terjadi padaku?” tanya Chyntia sendiri pada dirinya. Tangan kanannya menyentuh lembut kepalanya terasa sakit dan kemudian memijitnya berharap bahwa rasa sakit yang ada di kepalanya hilang seketika.

Bukannya rasa sakit yang ada di kepala indahnya itu menghilang tetapi malah semakin menjadi-jadi, dia terduduk di atas jerami kering dengan beberapa hewan ternak yang ada di sekitarnya. Masih sangat pagi dan pintu gubuk itu terbuka tiba-tiba dan muncul pria tua sangar yang terlihat dengan wajah yang tidak menyenangkan membuka pintu itu.

“Di mana berlian kotorku, aku akan mencucinya dan menjualnya pada salah satu manusia terkaya di negeri kita!” James, dia terlihat sangat buruk, pada wajahnya dia tampak sangat serakah dan seakan tidak peduli dengan kondisi Chyntia yang tidak baik-baik saja.

Mata Chyntia tampak sangat ketakutan dia mundur dan bersandar di dinding gubuk.

“Aku tidak akan menikah dengan pria yang kau jodohkan untukku. Dia adalah pria yang kejam dan aku tidak ingin menjadi istrinya!” Chyntia yang tampak sangat cemas.

Terdengar tawa pada pria tua ini lalu kedua putranya yang jahat pun muncul di belakangnya. Chyntia semakin takut, karena dia sudah merasakan betapa kasarnya kedua putra James Nicky Davis.

“Oh gadis kecil seberapa kali kau telah menolak keinginanku tapi kau tetap melakukannya? Sudah berkali-kali hahahhaha!” tawa pria tua ini terdengar sangat menggelar dalam gubuk.

“Beri saja dia pelajaran Ayah. Jika dia tidak mendengarkan!” saran Ian, dia berpura-pura untuk berada di sisi ayahnya padahal di dalam hatinya terdapat rasa ingin untuk menculik Chyntia.

“Aku tidak akan menghukumnya hari ini putraku karena aku akan menjualnya pada tuan Devino Milano Rogers!” balas James, dia kembali tertawa terbahak-bahak dan diikuti dengan tawa yang kejam oleh kedua putranya.

Chyntia semakin merasa takut dihadapan ketiga pria ini, dia tak bisa berkata apa-apa bahkan berniat untuk kabur pun dia tidak memiliki cara untuk itu. Sedangkan di dalam hati Liam, dis berhenti tertawa dan menolak sedikit ke arah sang adik, di dalam hatinya dia merasa ada kejanggalan yang terletak dalam tawa Ian.

“Baiklah seret dia masuk ke dalam kamarnya dan suruh penata rias untuk meriasnya dengan cantik, malam ini Tuan Milano Rogers akan segera datang dan meminangnya!” kata James dengan nada suara yang jahat, dia berbalik dan pergi dari sana.

Kedua putranya pun mengangkat tubuh Chyntia berdiri tegak, Chyntia meringis minta tolong negara kedua saudara tirinya tidak menyeretnya dengan kasar dan tidak membawanya kepada pria yang bernama Devino Milano Rogers.

“Tolong kalian jangan bawa aku kepadanya, aku mohon biarkan aku pergi!”

Mendengarkan dari gadis cantik itu terasa dalam diri Ian dia sangat ingin melepaskan Chyntia, lalu memiliki Cynthia sendiri untuk dirinya sendiri tetapi karena adanya Liam di sana membuat Ian merasa ragu karena tatapan yang diberikan oleh Liam sudah cukup mencurigainya.

“Jangan berpikir yang aneh-aneh adikku, karena kita akan membawa saudari diri kita ke hadapan Tuan Rogers!” tegur Liam, mereka berjalan ke arah rumah dengan menyeret tubuh Chyntia, tetapi tangan Ian menyeretnya dengan lemah dan berhenti tepat saat itu. “Apa yang kamu lakukan, adikku kenapa berhenti?”

Chyntia tak mengatakan apa-apa, dan hanya menunggu bagaimana Ian akan bereaksi saat itu.

“Kau tahu kakakku bahwa aku menatapmu sebagai seseorang yang sangat mengancam bagiku, karena kau sendiri menatapku dengan tatapan yang selalu mencurigaiku,” kata Ian, “Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?” sambung Ian.

Liam menelan saliva hanya dan berpikir bahwa apa yang dikatakan oleh adiknya itu memang benar bahwa sejak pagi dia memandangi sang adik dengan tatapan yang mencurigakan.

“Apa maksudmu adikku, tidak usah berkata demikian atau berpikir seperti itu, kau cukup bantu aku menyeretnya dan membawanya masuk ke dalam kamarnya!” ucap Liam, “apa sekarang kau menaruh kecurigaan kepadaku adikku hanya karena aku menemukanmu berniat untuk melakukan sesuatu pada saudari tiri kita?”

“Apakah kau berpikir bahwa aku akan melakukan sesuatu yang buruk pada Chyntia?” tanya Ian dangan lantang smabil melepaskan cengkeraman tangan miliknya dari lengan Chyntia.

“Hei adik kecilku Kenapa kau terlihat sangat marah padaku?” Liam yang terlihat mengernyit heran dengan apa yang dilakukan oleh adiknya.

Sedangkan gadis cantik ini memikirkan sesuatu bahwa ini adalah momen yang tepat untuk dia kembali kabur tapi tangan dari Liam masih berada di lengannya sehingga dia tidak bisa pergi atau kabur begitu saja.

“Kau selerti tidak menyukaiku Liam, apa kau berpikir bahwa aku menyukai gadis bodoh ini?” Ian kembali bertanya pada sang kakak.

“Diam lah Ian! Kita bawa saja gadis ini masuk ke dalam kamarnya tidak usah berdebat di sini!” kata Liam yang berusaha untuk tetap sabar dan tidak berapi-api dalam menghadapi reaksi berlebihan dari adiknya, lalu dia kembali berkata, “Ayo Chyntia aku bawa kau masuk ke dalam kamarmu sendiri! Aku tidak butuh bantuan dari adikku yang bodoh!” Maka saat itu Liam menyeret tubuh adik tirinya masuk ke dalam rumah sedangkan adik kandungnya yaitu Ian berdiri ke aku di tempatnya saat ini menaruh sebuah dendam di dalam hati sang kakak.

“Kau akan ingat apa yang kau lakukan padaku ini, Liam!” Ucapan itu muncul dari bibirnya dan tetap ternyata aja menatap sang kakak yang melaju pergi menghilang dan masuk ke dalam rumah bersama gadis yang membuatnya selama ini terobsesi akan kecantikan gadis itu.

Liam sendiri menyeret tubuh Cynthia masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya di dalam sana dengan seorang penata rias yang akan menangani Cynthia selama seharian karena sore ini atau mungkin malam ini mereka akan kedatangan tamu yang sangat-sangat penting.

Tubuh Chintya tergeletak di atas lantai dan seorang wanita setengah baya berdiri di sana menunggu Cynthia untuk bangkit dan menatap wanita itu. Cynthia kemudian mendongak dan memandangi seorang wanita yang kini menarik tangannya lalu dia, gadis cantik ini berdiri dengan tegak di hadapan snag wanita, yang bekerja sebagai seorang penata rias. Wajahnya cukup matang dan cantik, mereka kini saling berhadapan.

“Kau memang sangat cantik, seperti yang dikatakan oleh orang-orang Cynthia,” kata wanita setengah baya itu dan wanita itu adalah satu-satunya wanita yang di pernah dilihatnya dan tidak dikenal olehnya, siapa gerangan wanita ini? Itu adalah kesan pertama Cynthia saat melihat wanita yang berdiri di hadapannya, wanita yang bisa dikatakan cukup cantik dengan riasan yang sederhana.

“Kau siapa? Apa aku mengenalmu?” tanya Cynthia dengan lembut.

“Oh kau tidak mengenalku rupanya, baiklah pertama-tama aku mungkin akan memperkenalkan diriku padamu, nona cantik,” kata wanita itu sambil membuka kotak rias yang ada di atas meja rias milik Cynthia. “Tapi sebelumnya bolehkah aku meminta tolong untuk kau setidaknya duduk saja dulu dan menunggu aku untuk menyiapkan apa saja yang akan aku lakukan padamu,” lanjut wanita itu sebelum dia memperkenalkan dirinya pada Chyntia.

Karena tak tahu apa yang harus dilakukan maka Chyntia hanya menuruti wanita itu. Cynthia memilih untuk duduk di ujung ranjang dan menunggu wanita setengah baya itu untuk berbicara lagi.

Wanita setengah baya itupun berbalik kepada Cynthia setelah dia menyiapkan beberapa alat rias di atas mejanya.

“Pertama-tama Nona, aku akan memperkenalkan diriku,” kata wanita itu, “Aku adalah Cia kau bisa memanggilku dengan sebutan Cia, dan aku adalah penata rias yang diutus oleh Tuan Milano Rogers untuk mempersiapkan dirimu agar kau tampil cantik di hadapannya saat dia datang pada hari ini,” sombong ya dengan tatapan cukup ceria.

Chyntia mengernyit dia tidak senang dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu apapun yang menyangkut dengan Milano Rogers adalah sesuatu yang tidak disenangi. Maka berdirilah Chintya dan berhadapan dengan Cia.

“Kau datang dan menjadi bagian dari hal kejam ini?”

“Hal kejam seperti apa yang kau maksud Chyntia? Apa yang dilakukan oleh Tuan Milano Rogers bukanlah sesuatu yang kejam, dia hanya mencari seorang wanita untuk dipersunting dan kau adalah wanita atau calon wanita yang bisa dia persunting, jika kau tidak menyukai  seorang Milano Roger maka tenang saja kau tidak perlu cemas berdoalah agar dia tidak menyukaimu!” kata wanita itu lagi. Membuat Chyntia mengernyit kembali, keningnya berkerut dan nafasnya seolah panas. Dia betul-betul ingin kabur dari sana segera.

Mereka saat ini hanya berdiam diaman di tempatnya lalu kembali wanita itu wanita yang bernama Cia ini berkata , “Masuklah ke dalam kamar mandi mu lalu bersihkan tubuhmu.” Cia sambil mencium bau tuh Cynthia yang terasa seperti bau hewan ternak. “Astaga kau memiliki bau yang buruk. Apa kau semalam tidur di ... Oh lupakan sekarang kau masuk ke dalam sana mandi lah!” Cia mengangkat tangan lal dia mendorong tubuh Chyntia dengan cukup kasar dan yang bisa dilakukan Cynthia hanyalah menuruti perkataan itu karena mungkin dia akan diseret masuk lagi ke dalam kamar mandi hanya karena dia menolak untuk menuruti. Cukup Ian dan Liam yang menyeretnya, lengan Chyntia sudah terasa sangat sakit karena diseret-seret sejak semalam.

Maka masuklah kau di situ dan dia bersihkan dirinya sendiri sambil menangis terisak mengingat bahwa dia akan dijual oleh pria yang sangat kejam padanya kepada pria yang juga dikenal sebagai sosok yang sangat-sangat keji.

Setelah itu dia keluar dari kamar mandi dan bertemu kembali dengan Cia, wanita setengah baya itu yang bertugas sebagai seorang penata rias kemudian membersihkan tubuh Chyntia. Kuku-kuku Chyntia yang cukup panjang dipotongnya lalu rambutnya ditata sebagus mungkin dan dirapikan, dia diberikan gaun terbaik yang ada di dalam kota dan betul-betul dipercantik wajahnya.

Setelah semua itu dilakukan oleh Cia, ketika sore tiba akhirnya sebuah mobil mewah datang ke kediaman James Nike Davis dan disambut dengan sangat meriah.

“Lihat Chyntia sosok kejam yang kau maksud telah tiba!”

Dan Cynthia bangkit dari duduknya berlari pelan menuju jendela lalu menengok keluar jendela melihat sosok Devino Milano Rogers.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel