Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

3. Satu Tahun Kemudian

1 Tahun kemudian...

Citra baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke17.

Citra terlihat senang karena mendapatkan ponsel keluaran terbaru.

"Nanti, kalau kamu lulus dengan nilai tinggi, dady akan belikan kamu mobil" ujar Kevin yang kini sedang duduk bersama anak dan istrinya di ruang keluarga.

"Citra tidak ingin mobil. lagian Citra juga belum bisa menyetir. Citra hanya ingin punya adek" ujar Citra.

"Hm.. kalau itu nanti..!!" momy kamu masih banyak kerjaan. kasihan kalau hamil sambil mengerjakan banyak kerjaan." ujar Kevin.

"Iya sayang.. nanti setelah kita pulang dari luar negeri, momy akan tepatin janji momy" ujar Tiara.

"Beneran..??" Citra menatap ibunya.

"Iyah.. momy janji" ujar Tiara.

"Mah.. mamah yakin?" tanya Kevin.

"Iya pah.. mamah juga sudah pengen punya anak lagi. biar Citra ada temannya juga" ujar Tiara.

"Ya sudah, terserah mamah saja" ujar Kevin.

"Yes.. akhirnya sebentar lagi punya adek" ujar Citra yang kelakunanya memang manja dan terlihat seperti anak-anak. padahal kini usia dia sudah tujuh belas tahun.

"Oh iya.. kapan dady sama momy keluar negeri?" tanya Citra.

"Dua hari lagi" jawab Tiara.

"Boleh tidak, Citra ikut" ujar Citra.

"Sayang.. kamu itu empat hari lagi mau ujian loh.. masa mau ikut. nanti kalau kamu tidak lulus bagaimana?" ujar Tiara.

"Iya sayang.. kamu lebih baik di rumah saja. kan di rumah ada mang Kosim sama bi Sumi" sambung Kevin.

"Hm.. ya udah deh. tapi kalau pulang jangan lupa bawa oleh-oleh" ujar Citra.

"Iya dong.. mana mungkin momy lupa sama anak kesayangan momy" ujar Tiara.

"Momy berapa lama disana?" tanya Citra.

"Hanya tiga minggu" jawab Tiara

"Kalau dady?" tanya Citra.

"Dady agak lama, soalnya banyak sekali yang harus dady kerjakan disana. yah.. sekitar satu bulan" ujar Kevin.

"Kok lama-lama semua sih..!!" keluh Citra.

"Iya sayang.. itu kan cuma satu tahun sekali" ujar Kevin.

"Begini saja, nanti setelah Dady pulang dari sana. kita jalan-jalan ke swiss, gimana?" ujar Kevin.

"Serius..!!"

"Iya, mana mungkin dady bohongin kamu" ujar Kevin.

"Awas loh kalau bohong, Citra bakalan ngambek, gak akan ngomong sama dady selama satu bulan" ancam Citra.

"Iya-iya.. dady gak akan bohong. ya sudah, sekarang kamu tidur. jangan sampai besok pagi berangkat sekolah kesiangan" ujar Kevin.

"Oke.." Citra langsung pergi menuju kamarnya.

**

Jam sudah menunjukan pukul 06:20.

Citra keluar dari dalam kamar dengan menggunakan seragam sekolah sambil menggendong tas di pundaknya.

"Loh.. Dady sudah berangkat, Mom?" tanya Citra kepada ibunya yang sendirian di meja makan.

"Iya, katanya ada sesuatu yang penting" jawab Tiara.

"Ya sudah, kamu sarapan yah. Momy juga mau berangkat" ujar Tiara yang sudah menghabiskan sarapannya.

Tiara mengecup kening Citra dan langsung berangkat menggunakan mobilnya. Tiara memang lebih suka menyetir sendiri, oleh karena itu, ia tidak ingin punya supir pribadi.

Citra sendirian di meja makan sambil menyantap sarapannya.

"Non.. nanti pulang sekolah mau Bibi masakin apa?" tanya Sumi yang menghampiri Citra.

"Em.. ayam geprek Bik.." jawab Citra.

"Tapi yang pedas Bik." lanjut Citra.

"Tapi nanti di marahin sama Momy Non Citra loh.. kalau makan yang terlalu pedas" ujar Sumi.

"Gak apa-apa Bik. lagian Momy kan gak ada di rumah. tapi Bik Sumi jangan bilang sama Momy" ujar Citra.

"Yah.. Bibi harus bohong dong..!!" ujar Sumi.

"Ayolah Bik.. kan tidak setiap hari" rengek Citra.

"Ya sudah iyah.." ujar Sumi.

"Ye.. terima kasih ya Bik.. kalau gitu, Citra berangkat dulu" ujar Citra berpamitan dan langsung keluar rumah.

"Ayo, Mang.. kita berangkat sekarang" ujar Citra kepada Kosim yang sedang mengelap mobil.

"Oh iya, ayo Non.." Kosim membukakan pintu untuk Citra.

Beberapa menit kemudian Citra sampai di sekolah paling elit di kota itu.

"Woy.. Cit.." tiga orang gadis seusia Citra menghampiri Citra.

"Tumben kalian sudah datang.? biasanya jam segini belum pada datang" ujar Citra kepada tiga temannya.

"Lagi pengen ajah." ujar teman Citra.

Mereka beremoat berjalan menuju kelas mereka.

"Gila.. seger banget pagi-pagi gini liat tiga bidadari sekolah"

"Iyah, bikin mata yang ngantuk jadi langsung melotot"

"Para primadona sekolah kita memang top deh..!"

"Menurut Elo, siapa yang paling cantik di antara mereka bertiga dan siapa yang ingin kalian dapatkan?"

"Kalau gue sih, Gisel"

"Menurut gue Bella yang lebih cantik"

"Mila juga cantik dan sexy"

"Tapi menurut gue Citra yang paling cantik. wajahnya mulus banget, body nya juga aduhai, ditambah lagi dia yang paling tinggi di antara mereka berempat"

"Elu tau gak, kenapa kita gak memilih Citra?"

"Kenapa?"

"Kita tidak memilih dia, karena kita sadar kalau dia itu gak mungkin kita dapatkan. jadi, kita pilih yang masih ada harapan buat kita dapetin"

"Memangnya kalian yakin, kalian bisa dapetin Gisel atau Bella."

"Yah.. siapa tau aja mereka khilaf dan mau sama kita. haha.."

Begitulah para siswa laki-laki di sekolah Citra saat mereka melihat keemlat siswi paling cantik di sekolah mereka. menurut mereka Citra adalah yang paling cantik karena memiliki wajah campuran eropa, indonesia dan ada sedikit mirif seperti orang arab.

Sedangkan Gisel, gadis cantik yang memiliki keturunan korea. sedangkan Bella dan Mila asli pribumi, namun wajah mereka tidak kalah cantik dengan Citra, Mila dan Gisel. apalagi di antara mereka berempat, Bella memiliki dada yang paling besar dan Mila memiliki bokong yang sangat sexy.

"

"Cit.. tadi langeran Elo nanyain tuh.." ujar Bella.

"Siapa?" Citra mengernyitkan dahinya menatap Bella.

"Siapa lagi kalau bukan Rangga" ujar Bella.

"Cie.. bentar lagi ada yang pensiun jadi jomblo nih..!" ledek Gisel.

"Sikat Cit.. dia itu orangnya baik loh..!" sambung Mila.

"Kalian apaan sih..!! Gue sama Rangga cuma berteman tau.." ujar Citra.

"Awalnya temen, tapi lama-lama jadi demen" ledek Gisel.

"Sudah ah, jangan ngomongin yang tidak-tidak" ujar Citra dengan wajahnya yang memerah.

**

Saat bell pulang sekolah berbunyi, Citra keluar kelas bersama dengan ketiga temannya.

"Hai.. Citra." sapa seorang siswa tampan yang menghampiri Citra.

"Eeh.. iya, ada apa?" tanya Citra.

"Hem.. kita duluan ya, Cit.." ketiga teman Citra itu meninggalkan Citra berdua.

"Malam minggu kamu ada acara tidak?" tanyanya.

"Enggak ada sih.. memangnya kenapa?" tanya Citra.

"Jalan yuk..!! nongkrong di cafe, gitu..!!" ujarnya.

"Maaf Rangga, tapi sepertinya aku tidak bisa. soalnya aku tidak di izinkan keluar malam sebelum selesai ujian" ujar Citra kepada pria bernama Rangga. pria yang Citra sukai sejak pindah sekolah.

"Kalau gitu, hari minggu saja. gimana, bisa gak?" tanya Rangga.

"Em.. gimana nanti aja yah. soalnya takut ora gtua aku tidak ngizinin" ujar Citra.

"Ya sudah tidak apa-apa. tapi nanti bisa atau tidaknya, kamu kabarin aku yah" ujar Rangga. mereka berdua mengobrol sambil berjalan menuju parkiran.

"Siapa dia? jangan-jangan dia pacarnya Citra?. tidak bisa di biarkan, aku harus segera menyingkirkan dia sebelum dia mendapatkan keper4wanan Citra. karena hanya aku yang boleh menikmatinya" gumam seseorang yang melihat Citra dan Rangga berjalan berdua dan terlihat sangat dekat.

"Rangga, aku duluan yah. supir aku sudah sampai" ujar Citra melihat Kosim sudah datang.

"Oh iya,, nanti aku chat kamu, boleh tidak?" tanya Rangga.

"Boleh kok.." jawab Citra tersenyum. kemudian Citra bergegas menghampiri Kosim dan langsung pulang menuju rumah.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel