2. Art & Supir Baru
Tiara kembali kerumah bersama Sumi dan suaminya. Tiara mempersilahkan Sumi dan suaminya masuk kedalam rumah dan menemui Kevin.
"Perkenalkan Pak, ini Kosim, suami saya" ujar Sumi yang kini sudah berada di ruang tamu bersama suaminya dan juga sang pemilik rumah.
"Saya kosim, suaminya Sumi" ujar pria berusia 46 tahun dengan tinggi badan 170cm dan berkulit gelap.
"Salam kenal Pak Kosim. saya Kevin, saya baru saja pindah kerumah ini. tujuan saya memanggil Pak Kosim, saya mau menawarkan pekerjaan untuk Pak Kosim sebagai supir pribadi di rumah ini. apakah Pak Kosim bersedia kerja disini?" ujar Kevin.
"Saya bersedia Tuan. kebetulan saya sedang membutuhkan pekerjaan" ujar Kosim.
"Aduh.. tidak usah memanggil saya dengan sebutan tuan, Pak" ujar Kevin.
"Tidak apa-apa Tuan. rasanya kurang pantas kalau saya memanggil bapak" ujar Kosim.
"Ah, ya sudahlah.. terserah Pak Kosim saja mau manggil saya apa. oh iya.. apakah Pak Kosim memiliki SIM?" tanya Kevin.
"Punya Tuan. saya dari dulu selalu punya SIM. karena duku saya juga sempat jadi supir truk" ujar Kosim.
"Wah.. berarti Pak Kosim sudah berpengalaman dong." ujar Kevin.
"Saya sudah lebih dari dua puluh tahun menjadi supir, Tuan" ujar Kosim.
"Ya sudah, kalau begitu mulai hari senin, Pak Kosim dan Ibu Sumi mulai bekerja disini. besok, Pak Kosim sama Ibu Sumi bisa tinggal disini. nanti biar saya cari orang buat bantu Bapak sama Ibu pindah kesini" ujar Kevin.
"Terima kasih Tuan.. tapi rasanya tidak perlu, karena saya dan istri saya tidak ada barang-barang berat. hanya pakaian saja" ujar Kosim.
"Pak, Bu.. silahkan di minum. maaf seadanya, soalnya saya belum sempat belanja" ujar Tiara datang membawa minuman dan beberapa cemilan.
"Terima kasih banyak Nyonya.. ini sudah lebih dari cukup" ujar Kosim.
"Eeh.. kok manggilnya nyonya?" ujar Tiara yang kemudian duduk disebelah suaminya.
"Tidak apa-apa Nyonya. tolong izinkan kami berdua memanggil dengan sebutan itu" ujar Kosim.
"Aduh.. ya sudah deh, terserah Pak Kosim dan Ibu Sumi saja" ujar Tiara.
"Maaf Pak, apakah anak Pak Kosim sama Ibu Sumi mengizinkan bapak sama ibu pindah kesini?" tanya Kevin.
"Kami tidak memiliki anak Pak. kami hanya hidup berdua" jawab Kosim sedangkan Sumi hanya menundukan kepala.
"Ah, maaf Pak, saya benar-benar tidak tahu" ujar Kevi merasa bersalah.
"Tidak apa-apa Tuan." ujar Kosim.
Tak lama kemudian Citra turun dari lantai atas dan menghampiri kedua orangtuanya.
"Dad, Mom.. ini siapa?" tanya Citra.
"Kenalin, sayang. ini Pak Kosim dan Ibu Sumi. mereka yang akan kerja disini. nanti Pak Kosim yang antar jemput kamu sekolah" ujar Kevin.
Citra langsung memperkenalkan diri kepada Kosim dan Sumi.
"Wah.. Non Citra cantik sekali. seperti orang luar negeri" ujar Sumi.
"Terima kasih, Bi.." ujar Citra yang kini duduk bersama kedua orangtuanya.
"Kami memang punya keturunan dari luar, Buk.. Ibu saya berasal dari Turki. sedangkan ayah suami saya berasal dari Belanda" ujar Tiara.
"Ah, pantas saja Non Citra cantik sekali. ternyata campuran dari tiga negara" ujar Sumi.
"Ah, bisa saja, bu Sumi" ujar Tiara.
"Maaf nyonya, panggil bibi saja. kurang enak kalau di panggil ibu. nanti saya di kira ibunya nyonya. kan nanti nyonya bisa malu" ujar Sumi.
"Eeh.. gak apa-apa dong Bu.. lagian kenapa saya harus malu" ujar Tiara.
"Rasanya kurang pantas saja, nyonya. lebih enak dipanggil bibi" ujar Sumi.
"Ya sudah iyah.. mulai sekarang saya panggil bibi, saja" ujar Tiara.
"Oh iya.. mendingan sekarang bibi pilih kamar saja, dulu. biar besok bisa langsung ditempatin" ujar Tiara.
"Bener tuh Bi.. terserah bibi sama pak Kosim mau pilih kamar yang mana" ujar kevin.
"Untuk Pak, Kosim. lebih baik kita lihat mobil dulu, siapa tahu ada tombol-tombol yang pak Kosim kurang paham" ujar Kevin.
"Boleh Tuan.." ujar Kosim.
Kevin dan Kosim pergi ke garasi, sedangkan Tiara menemani Sumi untuk memilih kamar.
"Hm.. gini nih, kalau malesnya kalau pindah rumah. kenuh, kagak ada temen" gumam Citra yang kemudian pergi kekamarnya dan memilih tidur.
"Maaf Tuan.. tugas saya selain antar jemput Non Citra, apa lagi?" tanya Kosim.
"Tugas utama Pak Kosim antar jemput anak saya sekolah, terus cuci mobil dan kalau Pak Kosim mau, Pak kosim sekalian urusin taman dan juga kolam renang. kalau pak Kosim mau, nanti saya gajinya saya tambahin. kalau tidak mau, tidak apa-apa, nanti saya cari orang lagi untuk mengurus taman dan bersihkan kolan renang" ujar Kevin.
"Mau Tuan.. biar saya saja yang urus taman dan kolam renang. daripada banyak diamnya, lebih baik saya yang kerjakan sekalian" ujar Kosim.
"Beneran nih..!" ujar Kevin.
"Benar Tuan, saya mau." ujar Kosim.
"Ya sudah, tapi kalau nanti pak Kosim merasa keberatan dan tidak sanggup, nanti langsung bilang saja. biar nanti saya cari orang lagi. sekarang pak Kosim coba saja, dulu" ujar Kevin.
"Siap Tuan.." ujar Kosim.
"Maaf Tuan, apakah rumah sebesar ini hanya di tempati oleh Tuan, Nyonya dan Non Citra saja?" tanya Kosim.
"Iya Pak. kedua orangtua dan juga adik-adik saya tinggal di belanda. sedangkan istri saya juga sama, Ibunya tinggal di Turki bersama sodara-sodaranya" ujar Kevin.
"Jauh-jauh semuanya yah.." ujar Kosim.
"Yah.. begitulah Pak." ujar Kevin.
"Oh iya, Pak. saya dan istri saya sering keluar kota, bahkan keluar negeri untuk urusan pekerjaan. jadi, nanti kalau saya dan istri saya tidak ada di rumah, saya titip putri saya ya, Pak" ujar Kevin.
"Baik Tuan.. saya pasti akan menjaga non Citra dengan baik." ujar Kosim.
"Terima kasih ya, Pak. nanti kalau pak Kosim sudah tinggal disini, pak Kosim tidak usah sungkan kalau mau apa-apa. mau makan atau minun, atau ngopi tinggal ambil saja. gak usah malu-malu" ujar Kevin.
"Baik Tuan.. sekali lagi, saya ucapkan banyak terima kasih, Tuan dan keluarga Tuan sudah membantu saya dan istri saya" ujar Kosim.
"Sama-sama Pak.. saya dan keluarga saya juga jadi terbantu sama pak Kosim dan istri bapak. kalau gitu, mari kita lihat-lihat mobil yang akan pak Kosim pegang" ujar Kevin yang kemudian memberitahu fasilitas mobil yang akan menjadi pegangan Kosim.
**
Ke esokan harinya Kosim dan Sumi pindah kerumah Majikan barunya. mereka dibantu oleh Tiara dan juga Citra.
"Mang Kosim sama bibi mau minum tidak? biar Citra ambilkan" ujar Citra.
"Gak usah Non. biar nanti bibi ambil sendiri saja" tolak Sumi.
"Citra.. kok kamu manggil PAk Kosim, mamang?" ujar Tiara.
"Eeh.. gak boleh ya Mom..?" ujar Citra.
"Tidak apa-apa Nyonya.. justru saya lebih suka di panggil mamang. karena para tetangga juga manggilnya gitu" ujar Kosim.
"Iya Nyonya.. suami saya memang sering dipanggil mamang. apalagi kalau sedang narik angkot. semua pasti manggilnya gitu" ujar Sumi.
"Begitu yah.. ya sudah deh, saya ngikut saja" ujar Tiara.
"Ya sudah, Citra ambilkan minum dulu yah.." Citra langsung mengambil minuman.
Walaupun Kevin dan keluarganya baru mengenal Kosim dan Sumi satu hari, tapi mereka begitu cepat akrab. apalagi Citra, ia begitu terlihat akrab dengan Sumi. Citra juga tidak merasa kesepian lagi karena ada Sumi yang bisa ia ajak mengobrol.
