Bab 3. Perjalanan Pulang Kampung
Setelah Alissa pergi, Dewi menyikut Siti.
"Apa kataku? kamu itu, kebiasaan ngomongin nyonya" ucap Dwi
"maaf, aku tidak tahu kalau nyonya sudah pulang" ucap Siti
"Siti, jadi kamu kamu sering ngomongin nyonya dibelakangnya ya?" tanya Lily
"eeehh, gk sering bu Lily." ucap Siti
"jadi, ini bukan pertama kali? betul Dewi?" tanya Lily
"iya, Bu. Saya sudah memperingati dia setiap kali ngomongin nyonya. Tapi, tidak pernah didengarkan" ucap Dewi
"Siti, karena kamu sudah berani ngomongin nyonya. apakah kamu sanggup jika dipecat hari ini?" ucap Lily
"Bu, lily... jangan pecat saya!! saya mohon.. dikampung masih ada orang tua saya yang harus saya biayai" ucap Siti berlinang air mata
"jadi, kamu paham kan? harus bagaimana?" tanya Lily
"paham, Bu Lily. saya tidak akan mengulangi kesalahan saya." ucap Siti
"dimanapun dan kapanpun. kamu tau? Nyonya Alissa itu sangat baik pada siapapun. tapi, jika hatinya tergores, ia lebih kejam melebihi siapapun" ucap Lily
"baik, Bu lily..." ucap Siti menunduk paham
"Ya sudah, kalian bekerja lagi. saya mau menyiapkan makanan buat nyonya. Ingat, jangan ngatain nyonya lagi" ucap Lily meningglakan Dewi dan Siti
"inget tuh.." ucap Dewi
"iyaa.. syukurlah aku nggak dipecat" ucap Siti mengelus dadanya
"nyonya itu baik tau" Ucap Nina yang baru saja selesai menyapu teras rumah
"soalnya, aku disini udah lama. yahh, walaupun lamaan Bu lily sih. cuma nyonya memang orang baik, setiap tahun kasih bonusan. ada THR juga pas lebaran sama tahun baru" ucap Nina
"serius kamu?" tanya Dewi dan Siti, mereka baru saja bekerja disana selama 3 bulan, karena pembangu lama juga sering membicarakan Alissa dan pembantu satunya sering menggoda Bayu.
"dulu kasusnya hampir mirip kamu Siti. dua pembantu dipecat oleh Tuan karena mengatai nyonya dan menggoda Tuan. makanya kalian hati - hati" ucap Nina
"ya sudah.. aku mau masuk dulu" ucap Nina
"untung aja aku selamat. kalau tidak, aku bakalan dipecat juga" gumam Siti
Mereka pun kembali ke aktifitas masing - masing.
***
Diruang makan terlihat Lily tengah menyiapkan makanan untuk dimakan oleh Alissa, disana Alissa sudah duduk dengan anggunnya.
"makanannya sudah saya siapkan Nyonya. Silahkan dimakan." ucap Lily
"makasih ya Bi." ucap Alissa
Dari arah dapur, Nina menghampiri Alissa yang sudah selesai makan.
"nyonya... nyonya, tadi Tuan menyuruh saya untuk berbelanja kebutuhan Nyonya dan Tuan saat pulang kampung nanti" ucap Nina
"oh, begitu. Tuan sudah kasih uangnya ke kamu, Nina?" tanya Alissa
"sudah nyonya. ini uang yang diberikan oleh Tuan" ucap Nina memperlihatkan uang 10 lembar berwarna merah kepada Alissa
"ini kurang, saya tambahin lagi. kamu juga beli keperluan yang lain ya? ajak Siti dan Dewi untuk menbantu kamu, bilang sama Pak Giman untuk mengantar kalian bertiga." ucap Alissa
"Dewi... Siti..." panggil Alissa
Dewi dan Situ berlari dari arah dapur menuju meja makan
"iya, nyonya" ucap keduanya
"kalian berdua temani Nina untuk belanja kebutuhan saya dan tuan selama saya pergi ke kampung. lalu, saya juga menanbahkan uang untuk kebutuhan kalian semua." ucap Alissa
"baik, Nyonya" ucap Siti
"Nyonya, mau ke kampung? tidak lama kan disana Nyonya?" tanya Dewi
"mungkin sedikit lebih lama. karena sudah lama sekali saya tidak pulang ke kampung" ucap Alissa
"kenapa?" tanya Alissa
"anu, Nyonya...saya takut kalau nyonya lama - lama, rumah jadi sepi" ucap Dewi
"kan ada kalian yang menjaga rumah, kalian kan ada 4 orang, gk akan sepi kan?" ucap Alissa tersenyum ramah
"tapi, kami takut. kalau gk ada nyonya ada yang hilang dikamar nyonya sama Tuan nanti kami terkena masalah." ucap Dewi menunduk
"nggak akan jadi masalah, karena kamar saya dan tuan kan saya kunci sebelum berangkat." ucap Alissa
"syukurlah bu, jangan lupa kunci ya bu." ucap Dewi
"iya, iya.. kamu takut tertuduh seperti di rumah majikanmu yang dulu ya?" tanya Alissa
"iya, Nyonya. saya takut.." ucap Dewi
"tenang.. nggak akan kejadian kalau disini" ucap Alissa tersenyum ramah.
"baik, nyonya." ucap Dewi
"nggak perlu takut, kalau begitu kalian boleh pergi, tapi jangan lupa dibereskan ya. saya ada urusan lagi sebentar" ucap Alissa
"baik nyonya."
Alissa pergi meninggalkan ruang makan, mereka bertiga membereskan makanan yang tersisa dimeja makan.
"Nyonya kelihatannya kerjaannya gampang ya. gambar gambar baju buat orang. Ternyata sibuk sekali.." ucap Dewi
"iya, kadang suka telat makan juga. kasian nyonya" ucap Nina
"wahh, ternyata susah juga ya kerjaan nyonya. nyonya sering pergi dinas juga ya? soalnya selama disini nyonya berangkat pagi, pulang malam" tanya Siti
"ooh. jangan ditanya, nyonya itu super sibuk. pernah dinas luar kota dan jegeri juga" ucap Nina
"wooww.. hebatt!!!" ucap Siti dan Dewi
"sudah, cepat bereskan. terus temani aku belanja ya" ucap Nina
"oke, mba.." ucap Siti dan Dewi
***
Beberapa jam kemudian, Nina, Dewi, dan Siti pulang dari Supermarket dengan belanjaan yang banyak. mereka dibangu oleh Pak Giman membawanya masuk.
Tak lama dari mereka masuk, Bayu juga telah sampai dirumah. Alissa menghampiri suaminya itu.
"wahh, pas. kalian pulang" ucap Alissa
"iya nyonya."
"banyak sekali belanjaan kalian?" tanya Bayu
"iya, Mas. tadi aku suruh mereka beli keperluan mereka juga." ucap Alissa
"oalah, begitu. Ya sudah, mas masuk ke kamar dulu ya" ucap Bayu
Bayu pergi meninggalkan mereka dan berjalan menuju kamarnya.
"Nyonya.. tadi ini uangnya sisa. masih ada satu juta" ucap Nina
"makasih ya Nina.. kalau begitu kalian siapkan keperluan saya dan masukkan dalam bagasi mobil Avanza saya yang berawarna hitam itu ya" ucap Alissa
"nyonya, nggak pakai mobil yang biasa nyonya pakai atau tuan pakai? atau pakai mobil yang lebih besar?" Tanya Nina
"ah, gk perlu. saya mau pakai yang avanza hitam aja." ucap Alissa
"baik, kalau nyonya minta seperti itu" ucap Nina
"oh ya, nanti kalau saya terlalu lama. kalian boleh pulang bergantian ya. karena saya juga nggak tau pulangnya kapan" ucap Alissa
"baik nyonya"
Alissa menyusul suaminya dikamar. Sedangkan Nina, Dewi dan Siti membawa barang kebutuhan majikannya ke dalam mobil yang diperintahkan.
"Nyonya itu bukan orang sombong rupanya ya.. buktinya dia masih mau pakai mobil ini" ucap Siti
"begitu tadi kamu ngatain nyonya." ucap Dewi, menyenggol Siti
"ya kan khilaf" ucap Siti
"khilaf kok sering" ucap Dewi, menggelengkan kepala
lily pun menghampiri mereka bertiga yang berada di bagian belakang mobil dengan membawa beberapa barang yang diperlukan majikannya.
"duh, Nyonya berapa hari perginya sih. kenapa banyak banget yang dibawa" ucap Lily kesusahan membawa barang yang diperlukan majikanmya itu.
**
keesokan harinya, Matahari bersinar terang menyinari pekarangan rumah milik Alissa dan Batu. terlihat Alissa sudah siap dengan pakaian casualnya dan juga Bayu dengan baju sederhananya.
"Lily, Saya sama Nyonya pergi dulu ya.. kalian jaga rumah. terus bilang sama pak satpam suruh semua satpam mengatur shiftnya." Ucap Bayu
"baik, Tuan." ucap Lily
"kalau begitu kami berangkat dulu" ucap Bayu
"hati - hati, Tuan dan Nyonya.." ucap semuanya
Mereka berdua pun masuk kedalam mobil Avanza hitam. Bayu menyalakan Mesin dan mereka pergi meninggalkan rumah besar yang mereka tinggali. perjalanan daei Kota Kardia menuju desa Kolak membutuhkan waktu 6 jam lamanya.
**
Ditengah perjalanan, Bayu mampir sebentar ke sebuah toko untuk menbeli Kue kesukaan mertuanya.
"sayang, Mas keluar duku ya. mau beli kue buat Ibu sama bapak." ucap Bayu
"Aku ikut mas." ucap Alissa
"ya sudah. ayo" ajak Bayu
mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam Toko.
"selamat datang.. silahkan dipilih berbagai varian rasa dan bentuk kuenya" ucap pegawai toko
"loh.. Alissa? Bayu?" ucap pemilik toko
"eh, tante Rosa?" ucap Alissa
"kalian mau kemana?" tanya Rosa, pemilik Toko
"kita, mau ke kampung Tante" ucap Bayu
"oalah, ke kampungnya Alissa ya?" tanya Rosa
"iya tante." ucap Bayu
"loh, tapi kenapa pakai mobil lama kalian?" tanya Rosa
"oh, iya tante. Alissa kepengennya pakai itu" ucap Bayu
"oalah, ya sudah. kalau begitu silahkan dipilih kuenya" ucap Rosa
Rosa Susilawati, Tante kandung Bayu, adik dari alm Bapaknya Bayu. kedua orang tua Bayu sudah lama tiada, setelah mereka menikah, mungkin sudah hampir 4 tahun lalu mereka meninggalkan dunia ini. Hanya tinggal Rosa keluarga yang Bayu punya. Rosa orang yang sangat baik kepada mereka berdua. Dulu, sebelum mereka sesukses ini, Rosa yang menolong mereka.
mereka pun melanjutkan perjlanannya lagi.
