Bab 2. Ku Tegur dengan Anggun Pembantu Julidku
Sesampainya mereka dikamar, mereka meletakkan tas yang mereka bawa. dan berganti pakaian menjadi baju mandi.
"Mas, aku mandi duluan ya." ucap Alissa hendak pergi
"sebentar, sayang. tadi.. ibu mu menelpon ku" ucap Bayu.
"ibu? ibu telpon apa mas? kenapa ibu gk telpon aku?" tanya Alissa, mengernyitkan alisnya
"kata ibu sih sudah telpon kamu. Cuma gk diangkat - angkat" jawab Bayu
"masa sih.." ucap Alissa berjalan menuju tasnya yang ia letakkan di meja rias. ia membuka ponselnya dan melihat riwayat telepon yang menunjukkan 'ibu, 7 panggilan tak terjawab' di layar ponsel Alissa.
"astaga.. iya, Mas. Tadi aku silent hpnya, makanya gk kedengeran" lanjut Alissa
"terus, ibu bilang apa ke Mas Bayu?" tanya Alissa
"tadi, ibu tanya kabarmu. lalu, bapak menyuruh kita pulang ke kampung" jawab Bayu
"ya sudah, besok kita pulang. kan urusanku sudah selesai" ajak Alissa
"gk bisa besok. kemungkinan lusa kita pulang, soalnya mau tanda tangan kontrak proyek mall yang ada di desamu itu" ujar Bayu
"loh, belum selesai emangnya? bukannya pakai dana perusahaanmu semua mas?" tanya Alissa
"awalnya begitu. cuma kamu ingat temanku gk? si Stefan? yang tahun lalu menikah?" tanya Bayu
"ohh, tau tau. yang badannya sedikit gendut, kan? tanya Alissa
"bener banget, yang itu. dia pengen invest ke proyekku yang itu. katanya istrinya hamil, katanya buat usaha jangka panjangnya" ucap Bayu.
"oalah.. Ya sudah kalau begitu lusa aja. seperti yang Mas bilang" ucap Alissa
"Ya sudah, aku mau mandi dulu ya, Mas" ucap Alissa berdiri dan menuju kamar mandi yang ada di kamar mandinya.
***
Alissa masuk kedalam bathup yang ada di kamar mandi itu. Kamar mandi mewah dan luas dengan fasilitas yang lengkap melebihi hotel bintang 5 miliknya yang didesain sendiri oleh suaminya tercinta, Bayu Nugraha. Setiap inchi dan setiap dekorasi yang ada nampak menenangkan pikirannya, saat sedang terlalu banyak kerjaan di kantor miliknya.
Selesai berendam, ia berjalan menuju kamar dan berganti pakaiannya dengan baju tidur. lalu, Melakukan ritual malam, Skincare malam. Ia berjalan menuju meja riasnya, meletakkan setiap cairan dan cream ke wajahnya.
"sayang, kalau ada yang menghinamu nanti daat kita pulang ke kampung ibumu. Kamu harus bilang ke Mas ya?" ucap Bayu yang keluar dari kamar mandi
"iyaa, sayangku. Nanti aku cerita semua ke kamu" ucap Alissa berjalan menghampiri suaminya dan memeluknya dari depan
"yuk tidur." ajak Alissa
"yuk.. tapi, mas ganti baju dulu" ucap Bayu
"iya, mas." ucap Alissa berjalan menuju kasur
***
Keesokan harinya, sinar mentari merambat masuk kedalam kamar Alissa dan Bayu melalui celah tirai jendela kamarnya. Cahaya itu mengenai wajah cantik dan halus milik Alissa.
Alissa bangkit dari tidurnya dan membangunkan Suaminya yang masih tertidur lelap.
"mas.. bangun, katanya mau ke kantor. terus Stefan katanya mau datang?" ucap Alissa sambil menepuk punggung suaminya itu.
"eeuuggh" ucap Bayu, menggeliat diatas kasur
."ihh, ayo bangun.." ucap Alussa, menepuk pantat suaminya
"ihhh, iya iya sayang. sebentar." ucap Bayu sedikit merintih kesakitan
Bayu membuka matanya perlahan, membangunkan badannya dan duduk sejenak diatas kasur.
"hari ini, kamu mau kemana sayang?" tanya Bayu
"aku, mau jogging mas. keliling kompleks aja" ucap Alissa
"ya udah kalau gitu. mas, mandi dulu ya. terus siap - siap ke kantor" ucap Bayu
"iya mas, aku juga mau siap - siap buat jogging" ucap Alissa
"ya sudah. hati - hati ya" ucap Bayu
"iya, mas juga ya", ucap Alussa menciup pipi suaminya itu.
**
Setelah siap, Alissa keluar dari kamar, ia berjalan menuju pintu keluar rumah. Saat sedang meregangkan badan, Lily, Kepala Pelayannya menghampirinya.
"nyonya, makanan sudah siap diatas meja" ucap Lily
"oh, iya Bi. nanti suruh Tuan makan duluan saja. karena saya mau jogging dulu" ucap Alissa
"baik, nyonya" ucap Lily dengan sopan
**
Alissa keluar dari rumahnya menuju jalanan kompleks rumahnya itu, Saat sedang asyik berlari kecil, ada seorang wanita dengan pakaian jogging berwarna merah hitam menghampirinya.
"eh, Alissa. Akhirnya kita ketemu juga" ucap Wanita itu berlari disebelah Alissa.
"eehh,, Chika.. tumben kamu jogging?" tanya Alissa
"iya nih, lagi pengen. udah seminggu ini aku jogging lohh.." ucap Chika.
Jessica Liana,, yang kerap disapa Chika adalah teman Alissa yang tinggal di kompleks itu, ia memiliki suami yang baik hati dan seorang anak kembar.
"oalah, terus anakmu Rana dan Roni,?" tanya Alissa
"ihh, kamu lupa ya? kan mereka udah aku masukin ke paud" ucap Chika sedikit memancungkan bibirnya
"oalah.. maaf, aku lupa. hehe, sibuk kerja soalnya. kemarin habis ikuti launching rancanganku" ucap Alissa menyengir
"ohh, yang waktu itu lo bilang ke gue? yang orangnya agak kolot itu?" tanya Chika
"iya, yang itu. untung aja kelar dalam sehari itu" ucap Alissa
"mana ada sehari, kamu kan ngerjain itu sebulan. soalnya orang itu mintanya aneh - aneh kan?" ucap Chika
"wih, iya. buset, masa minta bajunya seperti maunya? gagal fong jadi rancangan gue? mana norak lagi permintaannya" ucap Alissa
"ya udah, yang penting sudah clear kan masaalah launchingnya?" ucap Chika
"iya, bersyukur gue waktu itu istrinya juga ngikut" ucap Alissa mengusap dadanya.
"yuk, lanjut joggingnya" lanjut Alissa
"ahh, capek gue. mau duduk dulu, Lo aja yang jalan lagi" ucap Chika duduk di pinggir jalan
"yeee. dasar" ucap Alissa meninggalkan Chika
Alissa melanjutkan joggingnya, setiap bertemu orang. ia selalu disapa dengan senyuman ramah dari orang sekitar. Hingga RT pun menyapanya dengan ramah. Karena ia rutin membayar uang jika ada acara di kompleks itu. tetapi, tidak dipungkiri ada beberapa yang menatapnya sinis dan merasa iri dengan kehidupannya. Alissa cuek tak menanggapinya.
**
Selesai jogging, ia pun kembali ke rumahnya. Duduk dengan nyaman melihat halaman rumahnya yang selalu bersih, Bagaimana tidak? ia memiliki 3 tukang kebun disana. makanya halaman rumahnya terlihat bersih dan selalu rapi, bunga bunganya selalu terurus dengan baik, dan juga pohon - pohon berbuah dengan baik.
"nyonya, sudah selesai jogging?" tanya Lily ramah
"sudah, bi. saya mau masuk ke dalam dulu ya? bersih - bersih badan" ucap Alissa
"baik, nyonya" jawab Lily sopan.
**
Saat hendak masuk ke dalam kamarnya, Alissa tak sengaja mendengar salah satu pembantunya sedang mengobrol dengan pembantu lain.
"ihh, kasian banget ya Pak Bayu. Punya Istri seperti Bu Alissa." ucap pembantu 1 dengan rambut pendek bernama Siti, yang tengah membersihkan figura di ruang tamu rumah Alissa dan Bayu.
"kasian kenapa? Nyonya Alissa loh cantik, pandai merawat diri dan pekerjaannya sangat bagus" ucap pembantu 2 bernama Dewi, dengan rambut dikepang dua yang tengah mengelap jam kayu yang berdiri dengan gagahnya menghiasi ruang tamu milik Alissa.
"tapi kan, Nyonya belum kasih keturunan buat Pak bayu" ucap pembantu 1 yang sedari tadi menggunjing Alissa
"hustt, kamu ini ngomongnya sembarangan, kalau sampai di dengar Nyonya. habis kamu" ucap pembantu 2 memperingati
"nyonya, maafkan saya tidak mendidik mereka dengan baik. saya akan menegur mereka, sekarang" ucap Lily tak kuasa mendengar obrolan kedua pembantu itu.
"tidak bi, biar saya saja yang menegurnya." ucap Alissa
Alissa berjalan menghampiri kedua pembantu yang sedari tadi mebgobrol.
"Siti, Dewi" upanggil Alissa kepada kedua pembantu itu
"ehhh. iya nyonya" Siti kelabakan melihat nyonyanya datang.
"iya, nyonya. ada yang bisa dibantu" ucap Dewi menghampiri Alissa
"tadi saya dengar, kalian berdua membicarakan saya terus dari tadi" ucap Alissa. Mereka berdua hanya diam ketakutan.
"Siti? kamu suka dengan Tuan ya?" tanya Alissa
"apa? tidak nyonya. saya tidak berani." ucap Siti gugup
"lalu, mengapa kamu kasian padanya? saya dan tuan hidup bahagia disini. Tidak perlu dikasihani" ucap Alissa melipat kedua tangannya di dada.
"maafkan. saya nyonya. saya lancang, mohon maafkan saya" ucap Siti
"oke, tapi kamu harus ingat satu hal ya Siti. Disini kamu dipekerjakan oleh saya, saya yang membayar gajimu. jadi, tolong kondisikan bahasa dan cara bicaramu. ada saya, tidak ada saya, tidak pantas kamu membicarakan keburukan manjikanmu." ucap Alissa lembut
"baik, nyonya. maafkan saya, saya salah" ucap Siti menundukkan kepalanya
"Dan, untuk Dewi. saya harap kamu tidak ikut mengobrol saat jam kerja. kaliankan ada waktu istirahatnya sendiri. jadi kerjakan secepatkanya agar waktu istirahat kalian lebih lama." ucap Alissa
"baik nyonya" ucap Dewi sopan
"Bi, Lily. karena kepala pelayan. saya harap kamu mendidi mereka dengan cara yang lebih baik lagi" ucap Alissa meninggalkan mereka bertiga.
