Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Mencari Informasi

Hari ini Tania dan Meta pulang dari Jakarta.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hore Mama pulang," jawab Alfi sambil berlari mendekati Tania.

"Ini oleh-oleh untuk kalian," kata Tania. Waktu di Jakarta Tania menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh, tentu saja dengan ditemani oleh Ferdi.

Anak-anak sibuk membuka barang bawaan Tania.

"Makasih ya, Ma, bajunya bagus," kata Roni sambil mengenakan pakaian yang di beli Tania. Roni membuka oleh-oleh dari Tania di kamar.

"Sama-sama, Pa."

Mereka berbincang-bincang, melepas rindu karena tidak bertemu beberapa hari.

Sebenarnya Tania malas mau melayani Roni, tapi karena kewajiban mau tidak mau ia tetap melayani. Tania terbawa suasana, membayangkan melakukannya dengan Ferdi. Tanpa tersadar di saat puncak ia menyebut nama Ferdi. Roni kaget, langsung menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa, Pa?" tanya Tania

"Enggak apa-apa, Ma?"

Mereka melanjutkan yang tertunda walau pikiran Roni melayang kemana-mana. Sepertinya ada yang tidak beres!

***

Saat istirahat kantor, Roni sengaja pergi ke kantor Ferdi.

"Selamat Siang pak? Ada yang bisa saya bantu," tanya resepsionis, ketika Roni di meja penerima tamu.

"Saya mau bertemu dengan Pak Ferdi," jawab Roni

"Maaf Pak, Pak Ferdi sedang di Jakarta."

Roni kaget mendengarnya.

"Dari kapan ya, Mbak?"

"Hari Senin Pak. Hari Jumat baru pulang dari Jakarta. Ada pesan, Pak?"

"Enggak, nanti saya telpon Pak Ferdi. Terimakasih ya, Mbak!"

"Sama-sama."

Sampai di rumah, sudah ada Tania dan anak-anak sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Pa, Papa sakit ya? Kok kelihatan lesu sekali" tanya Tania.

Ingin rasanya ia menjawab, iya Papa sakit hati. Tapi ada anak-anak dan Roni belum punya bukti yang cukup kuat, untuk membongkar pengkhianatan yang dilakukan Tania.

"Papa capek, Ma. Banyak kerjaan tadi," jawab Roni.

"Ya udah, Papa mandi dulu, nanti Mama buatkan teh hangat untuk Papa," kata Tania.

"Terimakasih, Ma."

Tania tersenyum, hati Roni menangis. Pintar sekali kamu bersandiwara Ma, kata Roni dalam hati.

Pikiran Roni melayang tidak karuan, ia tidak bisa tidur memikirkan informasi tentang Ferdi. Ia juga takut untuk membayangkan jika semua ketakutannya menjadi kenyataan. Tengah malam Roni terbangun, tidak menemukan Tania di sampingnya. Roni bangun dan melangkah dengan pelan mencari Tania. Tania ada di meja dapur dan tentu saja dengan hp ditangannya.

Drtt...drtt

"Nggak usah video call, nanti Roni dan anak-anak bangun. Chat aja ya?" kata Tania ketika mengangkat telepon. Kemudian ia memutuskan panggilan dan sibuk berbalas chat.

Roni kembali ke kamar dengan langkah gontai. Ingin sekali rasanya ia menangis, tapi masih bisa ditahan.

***

"Maaf Meta, aku mau nanya? Waktu di Jakarta kemarin Tania pergi sama siapa?" tanya Roni pada Meta.

Roni meminta Meta untuk bertemu, karena ingin mencari tahu info tentang Tania waktu di Jakarta.

"Saya nggak tahu Pak. Soalnya saya pergi dengan teman saya yang kerja di Jakarta. Bu Tania ada di hotel. Waktu saya ajak jalan nggak mau, katanya pengen istirahat," jawab Meta.

"Ada sesuatu yang bisa kamu info kan sama aku nggak?" tanya Roni.

"Maksudnya Pak?"

"Maaf ya Meta, sebenarnya ini masalah pribadi. Aku harap kamu nggak membicarakan ini dengan siapapun. Aku mencurigai Tania berhubungan lagi dengan mantannya."

"Masa sih, Pak."

"Kemarin ia sudah minta maaf tidak akan berhubungan lagi dengan Ferdi. Waktu pulang dari Jakarta, ia mengigau menyebut nama Ferdi. Aku berusaha mencari Ferdi di kantornya, ternyata dia ada di Jakarta pada saat kalian ke Jakarta. Jadi aku berpikiran Tania bertemu dengan Ferdi di Jakarta"

"Ooo, maaf Pak. Saya benar-benar tidak tahu."

"Nggak apa-apa Met, mungkin aku harus cari informasi lain. Aku mohon jangan cerita kalau aku menemuimu ya Met?"

"Iya Pak."

"Terimakasih."

"Sama-sama Pak."

Roni pamit dan pulang dengan tidak membawa hasil apa-apa.

**

Roni menemui Selly, karena ini satu-satunya cara, untuk mendapatkan informasi tentang Tania dan Ferdi.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya pegawai di butik Selly.

"Saya mau bertemu dengan Ibu Selly," jawab Roni

"Sudah membuat janji dengan beliau Pak?"

"Belum."

"Bilang saja Pak Roni mau ketemu." jawab Roni

"Tunggu sebentar ya Pak?"

Pegawai Selly naik ke lantai atas menemui Selly. Tak lama kemudian turun lagi menemui Roni.

"Silahkan masuk Pak. Mari saya antar!"

"Terimakasih," kata Roni.

Sampai di ruangan Selly.

"Assalamualaikum, Bu Selly," sapa Roni.

"Waalaikum salam, eh Mas Roni silahkan masuk. Silahkan duduk," kata Selly

"Terimakasih."

"Ada apa Mas? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Selly

"Maaf Selly, kalau aku mengganggu. Aku mau tanya tentang hubungan Tania dengan Ferdi," tanya Roni

Selly kaget mendengarnya.

"Maksudnya Mas?"

"Hubungan Tania dan Ferdi sekarang."

"Dulu mereka memang pacaran waktu SMA. Tapi kalau sekarang aku nggak tahu mas."

"Apa Tania nggak pernah cerita sama kamu Sell?"

"Enggak. Memangnya ada apa Mas?" Selly penasaran. Ia merasa cemburu ketika Roni bertanya tentang hubungan Tania dan Ferdi. Karena Selly juga menyukai Ferdi, mereka sering melakukan hubungan terlarang. Hanya untuk bersenang-senang atau sekedar mencari sensasi baru, ketika mereka bosan dengan pasangan masing-masing.

"Aku merasa Tania berhubungan lagi dengan Ferdi. Kemarin sempat Tania berhubungan, terus berjanji padaku tidak akan mengulanginya. Hp sempat aku sita beberapa hari."

"Pantaslah aku telepon nggak pernah aktif," kata Selly.

Roni menceritakan pada Selly.

"Oke Mas, aku memang tidak tahu hubungan mereka sekarang. Tapi aku akan mencari informasi tentang mereka," kata Selly.

"Terimakasih ya Sell, aku tidak ingin rumah tanggaku hancur."

"Iya Mas akan aku usahakan," kata Selly

Akhirnya Roni pamit pada Selly.

"Sialan, ternyata mereka berhubungan di belakangku. Awas kamu Tania, kamu tidak bisa merebut Ferdi dariku lagi," kata Selly dalam hati.

***

Selly mencoba menelpon Tania.

"Halo Tania."

"Halo Sell."

"Kemana aja. Kok beberapa hari yang lalu aku telpon kamu kok nggak aktif. Kayaknya sibuk sekali ya?"

"Panjang ceritanya Sell, nanti deh aku ceritain!"

"Ooo, istirahat siang aku jemput ya? Kita makan diluar!"

"Oke," kata Tania sambil menutup panggilan telepon.

Ketika istirahat siang, Selly menjemput Tania. Mereka pergi makan siang bersama.

"Emang ada masalah apa kok hp nggak aktif. Katanya mau cerita," tanya Selly ketika mereka menunggu makanan pesanan.

"Mas Roni menuduhku selingkuh dengan Ferdi, jadi ia menyita hpku," kata Tania.

"Kok bisa menuduhmu, emangnya kamu ngapain!"

"Hanya berbalas pesan dan video call saja."

"Ya wajar kalau Mas Roni cemburu. Kamu juga juga sih mancing perkara. Emang kamu pernah ketemuan sama Ferdi?" tanya Selly

"Ya ketemuan di butikmu itu," kata Tania.

"Kayaknya sekarang dia lagi di Jakarta."

"Kok kamu tahu Sell?"

"Aku lihat status wa dia. Mungkin dia lagi honeymoon dengan Amira ya? Tuh lihat foto mereka berdua!" Kata Selly sambil menunjukkan foto Amira dan Ferdi.

Wajah Tania langsung berubah.

"Kamu cemburu ya?" tanya Selly.

"Emang aku punya hak untuk cemburu? Dia kan bukan siapa-siapa aku," kata Tania.

"Iya juga sih! Ngiri deh ngeliat mereka mesra seperti itu. Sepertinya keluarga bahagia ya?"

Tania semakin berbeda raut wajahnya.

"Eh kok kita jadi ngomongin dia sih, haha," kata Selly mencairkan suasana.

"Kalau seandainya Ferdi mendekatimu lagi, apa yang kamu lakukan? Membuka hatimu untuk Ferdi atau menutup rapat-rapat hatimu dengan menolak Ferdi?" tanya Selly.

"Ish kamu ini nanya apaan sih," kata Tania.

"Ya siapa tahu! Ferdi menceraikan Amira dan mengajakmu untuk meninggalkan Roni," lanjut Selly.

"Pertanyaanmu kok semakin aneh sih," kata Tania.

"Kemarin kamu ke Jakarta kan? Ketemu sama Ferdi nggak?" tanya Selly.

"Kok kamu tahu kalau aku ke Jakarta?"

"Eee..aku mampir ke kantormu. Kata orang kantor kamu sedang ke Jakarta dengan Meta," jawab Selly dengan berbohong.

"Ooo."

Mereka makan siang sambil bercerita tentang apa saja. Selly belum berhasil mengorek informasi tentang hubungan Tania dan Ferdi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel