Pustaka
Bahasa Indonesia

Cinta dan Pengkhianatan

46.0K · Tamat
YuRa
40
Bab
2.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Ketika tulusnya cinta dibalas dengan pengkhianatan. Bagian tersulit adalah memaafkan pengkhianatan itu. Menasehati orang yang sedang jatuh cinta adalah pekerjaan sia-sia. Disaat penyesalan itu datang, semua sudah terlambat.

PerceraianPengkhianatanRomansaKeluargaIstriMenyedihkanPerselingkuhan

Reuni

"Pa, boleh nggak kalau aku ikut reunian dengan teman SMA?" tanya Tania pada Roni.

"Kapan dan dimana?"

"Lusa di aula hotel Bintang."

"Anak-anak diajak nggak?"

"Maksudnya?"

"Kita kan mau pergi reunian, jadi anak-anak mau diajak atau diantar tempat ibu?"

"E..e..aku pergi sendiri kok pa."

"Sendiri?"

"Iya.'

"Tujuan reuni itu apa?"

"Kumpul-kumpul dengan teman lama."

"Sambil mengenang memori waktu SMA? Termasuk cinta monyet di SMA? Gitu maksudnya ya?" tanya Roni

"Enggak juga sih.'

"Kenapa harus sendiri? Rata-rata kan sudah mempunyai keluarga, lebih bagus kalau reuni nya mengajak pasangan masing-masing sekalian berkenalan dan memperluas hubungan saudara. Siapa tahu nanti bisa menambah relasi bisnis. Jadi tidak melulu mengenang masa lalu."

"Jadi boleh nggak pergi?"

"Sama siapa perginya?"

"Nanti dijemput sama Selly, dia juga sendiri kok berangkatnya."

Roni kenal dengan Selly, teman Tania. Anak orang kaya dan suaminya memegang salah satu usaha orang tua Tania.

"Jam berapa sampai jam berapa?"

"Jam tujuh sampai jam sepuluh malam."

"Oke! Lewat jam sepuluh malam, papa jemput ke hotel."

"Makasih sayang." kata Tania sambil mencium Roni.

Inilah yang membuat Roni bucin dengan Tania, Tania pintar mengambil hati Roni.

***

"Kok pakaiannya seperti itu ma." tanya Roni ketika melihat Tania memakai pakaian yang menurut Roni terlihat ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh seksi Tania.

"Kenapa pa?"

"Pakaiannya terlalu ketat, Papa nggak suka kalau nanti banyak mata laki-laki yang melotot melihat Mama seperti itu."

"Terus harus pakai pakaian tertutup? Kayak ibu-ibu saja."

"Mama kan sudah ibu-ibu. Kalau masih memakai pakaian ini, nggak usah pergi!" kata Roni.

Akhirnya Tania mengalah, masuk ke kamar dan berganti pakaian. Keluar dengan pakaian yang tertutup, tapi tetap terlihat modis dan cantik.

"Nah kayak gini kan bagus, Ma. Tetap cantik seperti biasa," kata Roni.

"Makasih Mas."

"Ingat ya, Ma, jangan pulang malam."

"Oke."

Ada suara mobil berhenti di depan rumah. Tania keluar rumah diikuti oleh Roni. Tampak Selly keluar dari mobil dan berpamitan dengan Roni.

"Kami pergi dulu ya, Mas," kata Selly

"Oke, titip Tania," sahut Roni.

"Siip." Selly mengacungkan jempol.

Tania dan Sheilla masuk ke mobil Selly.

"Sebel aku sama Mas Roni," kata Tania

"Kenapa?"

"Hampir saja gagal pergi. Aku disuruh ganti pakaian."

"Itu tandanya sayang. Enggak mau istrinya dilihat banyak orang dengan pakaian yang seksi. Kamu pasti pakai baju ketat tadi ya?"

"Iya, ini aku tutup pakai cardigan," kata Tania sambil melepas cardigan, tinggal kelihatan dress yang tanpa lengan.

"Wow, seksi sekali. Hati-hati ya, jangan tergoda mantan," Kata Selly.

"Emang Ferdi datang?"

"Iya."

Mereka asyik ngobrol, ternyata sudah sampai ditempat reuni. Sebelum turun mereka sibuk merapikan pakaian dan dandanan.

"Hai Selly, Tania."

"Lily kan?"

"Iya, masa sudah lupa sih." jawab perempuan yang bernama Lily.

"Enggak lupa, cuma tidak ingat ha..ha...." kata Selly.

"Kamu ini, Sel, dari dulu nggak berubah," Kata Lily.

"Pasti berubah, Ly, sekarang udah emak-emak," jawab Selly.

"Emak-emak sosialita ya, Selly," kata Tania

"Yups betul. Ayo kita ke sana," ajak Selly.

Mereka asyik berbincang-bincang. Acara dimulai dengan sambutan ketua panitia. Dan diikuti acara-acara lainnya.

"Tania," sapa seseorang yang suaranya tidak asing bagi Tania. Tania menoleh.

"Ferdi!" panggil Tania dengan suara yang bergetar karena gemuruh di dada.

Deg-degan bertemu dengan mantan ketika cinta monyet. Berpisah karena kuliah di tempat yang berbeda dan komunikasi putus. Dulu belum ada hp apalagi internet, yang ada telepon rumah dan komunikasi berupa surat.

"Kamu masih cantik seperti dulu," kata Ferdi memuji Tania dengan mata tak berkedip. Menatap Tania yang berpenampilan sedikit terbuka.

"Terimakasih." Tania tersipu malu.

"Pa, disini ternyata. Apa kabar Tania," kata seseorang yang sepertinya dikenal Tania.

"Ini Amira istriku," kata Ferdi sambil menggenggam tangan perempuan yang bernama Amira.

"Amira ya? Sudah lama tidak bertemu, Wah cantik sekali kamu." Tiba-tiba Selly datang menyapa Amira.

Amira dan Selly berpelukan.

"Kamu juga tetap cantik Selly. Mana suamimu! Kok nggak diajak?" tanya Amira

"Sibuk, aku datang sama Tania." jawab Selly.

Tania tersenyum dan berjabat tangan dengan Amira. Tania masih bingung, kok bisa Ferdi menikah dengan Amira. Amira yang dia kenal merupakan anak yang pintar, kacamata tebal, tidak modis dan tidak pandai bergaul.

"Kami kesana dulu ya?" kata Amira sambil menggandeng tangan Ferdi dan melangkah pergi.

"Aku nggak nyangka kalau Ferdi menikah dengan Amira!" kata Tania

"Aku juga. Amira sekarang berubah ya? Tampilannya modis dan elegan seperti orang berkelas," jawab Selly.

"Aku ke kamar mandi dulu ya?" kata Tania sambil berjalan menuju toilet.

"Tania!" Seseorang memanggil ketika Tania keluar dari toilet.

Tania menoleh dan tersenyum sambil mengamati orang yang memanggilnya.

"Wisnu! Ingat nggak? Yang dulu pernah kamu tolak karena kamu ternyata sudah jadian dengan Ferdi!"

"Haha... Iya! Maaf aku lupa, kamu berubah."

"Tambah ganteng ya?"

"Iya," jawab Tania dengan jujur. Wisnu yang di depannya ini sangat berbeda dengan wisnu yang dulu ia kenal. Sekarang Wisnu kelihatan seperti orang sukses

"Kamu semakin cantik, seksi seperti masih gadis!" kata Wisnu sambil menatap Tania yang berpenampilan aduhai malam ini.

"Makasih." Tania senang mendengar pujian Wisnu. Sudah dua laki-laki yang memuji penampilannya.

"Ayo kita ke sana," ajak Wisnu sambil menuju ke tempat duduk.

Wisnu dan Tania berbincang-bincang. Ketika Tania menoleh ke arah lain, terlihat Ferdi yang sedang memperhatikan Tania. Ferdi tersenyum, Tania juga tersenyum malu.

Ternyata menyenangkan sekali bisa datang ke acara reuni, ketemu teman-teman dan tentu saja beberapa teman memuji penampilan Tania malam ini. Tania walaupun sudah memiliki tiga orang anak, tapi dia pandai merawat tubuhnya.

Acara hampir selesai, Tania mencari keberadaan Selly. Tania berjalan keluar menuju tempat parkir mobil Selly. Tiba-tiba dari sebuah mobil keluar Selly sambil merapikan pakaiannya, sepertinya Selly baru saja melakukan sesuatu di mobil entah dengan siapa. Tania menunduk dan bersembunyi di belakang mobil yang parkir.

Akhirnya Tania keluar dari persembunyian dan menuju mobil Selly.

"Kemana saja kamu, dari tadi aku nyariin."

"Ke toilet, sakit perut," jawab Selly

Sepanjang perjalanan mereka berbincang tentang reuni tadi. Selly tampak bahagia sekali.

"Ketemu siapa sih kamu Sel, kok kelihatan bahagia sekali?" tanya Tania.

"Ketemu teman-temanlah, emang ketemu siapa! Kamu tahu kan kalau mantanku tidak datang!" kata Selly.

"Ha...ha.. apa kabarnya Erwan ya Sel? Dimana dia sekarang?" tanya Tania

"Katanya ada tinggal di Jayapura."

"Jauh banget!"

Tak terasa sudah sampai di rumah Tania. Tania turun dari mobil.

"Makasih ya, Sel?" kata Tania

"Jangan lupa dipakai cardigannya. Nanti ketahuan suamimu, kalau kamu kayak gini bisa perang dunia ketiga, ha..ha," kata Selly

"Ups, hampir saja aku lupa." Tania langsung menyambar kardigannyangbtadi ditinggal di mobil Selly ketika acara reuni.

Tania membuka pintu pagar dan membuka pintu rumah karena memang dia membawa kunci. Roni masih nonton televisi di ruang keluarga.

"Belum tidur, Pa?"

"Gak bisa tidur karena mama belum pulang."

"Gimana, Ma, acaranya?"

"Ya ngobrol-ngobrol dengan teman-teman. Seperti acara reuni biasa!"

"Ya sudah, istirahat sana. Papa masih seru nonton film!"

Sampai kamar Tania berganti pakaian dan merebahkan badan, pikiran berkelana kemana-mana. Memikirkan tentang Selly, apa yang dilakukan Selly dan dengan siapa Selly tadi. Juga memikirkan Ferdi yang semakin gagah dan istrinya.

Klunting...klunting

Hpnya berbunyi ada pesan masuk.

[Selamat tidur Tania! Mimpi yang indah.]

Dada Tania berdebar-debar membaca pesan yang masuk. Dari siapa ya? Tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekati pintu, buru-buru Tania mematikan hpnya dan pura-pura tidur. Roni masuk ke kamar dan merebahkan diri.