6. Keputusan mutlak
Di Perusahaan milik keluarga Adhulpus
"Tentang wanita muslim itu, apa kamu yakin bro ingin pindah keyakinan karenanya?" ucap Brayen
"Aku dengar agama Islam adalah agama yang kuat, segalanya diatur oleh agama itu!"
"Kehidupan kita sekarang sangat jauh darinya, apa kamu sanggup meninggalkan semua hal demi wanita itu?....... Sanggup saat meninggalkan kebiasaanmu yang bebas tak terikat oleh peraturan agama yang kuat, dan apa kamu sanggup jika makanan dan minum saja dipilihkan oleh agama?" jelas Brayen
"Aku bisa mencobanya!"
"Ini adalah keputusan yang didalamnya tidak terdapat pilihan kedua bro!" ucap Brayen
"Apa kamu pikir jika tidak bisa melewatinya kehidupanmu akan kembali lagi seperti semula?" lanjutnya
"Tidak bro, agama bukanlah sebuah percobaan!" jelas Brayen
"Bukan itu maksudku, tapi aku tidak boleh menyerah sebelum mencobanya. Aku sangat yakin dalam hal ini!" tegas Adhulpus
"Bagaimana jika tuan Francois tidak menerima keputusanmu itu bro?" pertanyaan Brayen membuat CEO tampannya berpikir
"Aku akan memperjuangkannya!" tegas Adhulpus setelah terdiam beberapa saat
"Ada apa denganmu, seperti apa wanita muslim itu hingga kamu berani mengambil keputusan seperti ini!" heran Paxton yang saat ini datang mengunjungi dua sahabatnya itu, dan Brayen sudah menceritakan sejak awal kepadanya.
"Kamu hanya penasaran pada wanita itu bro, jadi pikirkan sekali lagi keputusanmu ini!" ucap Brayen mengingatkan
"Kalian tidak mengerti!" ucap penuh penekanan Adhulpus
"Bukanya kami menentang keputusanmu, tapi pikirkan sekali lagi, kehidupan kita sangat jauh berbeda dengannya!" jelas Paxton
"Aku akan bicarakan ini dengan ayahku!" keputusan final Adhulpus
"Apa wanita muslim itu sudah menerimamu?" pertanyaan Paxton membuat CEO tampan itu terdiam
"Bahkan dia belum memberikanmu jawaban yang pasti, hanya memintamu mencari arti dari kitab suci agamanya!" perjelas Brayen
"Dia setuju bro, aku memintanya menunggu agar bisa memenuhi persyaratannya" jelas Adhulpus
"Bagaimana dengan Ayahmu nanti, apa dia akan setuju?....... Aku rasa tidak!" yakin Brayen
"Engkau tau sendiri bahwa tuan Francois sangat keras dalam berprinsip!" ucap Paxton
"Apa maksud kalian?....... Seharusnya mendukung keputusanku ini, bukannya malah bicara sembarangan!"
"Bukannya aku menakutimu, tapi engkau tau sendiri kepribadian kalian sama. Keputusan ayahmu tidak bisa diubah, sama halnya denganmu!" jelas Brayen
"Bagaimana jika orang tua wanita muslim itu tidak menerimamu?" lanjutnya
"Bukankah akan sia-sia pengorbananmu nanti?"
"Bro sadarlah dengan statusmu sekarang ini, apapun yang engkau lakukan akan menjadi pemberitaan" Brayen mengingatkan karena tuan mudanya itu seolah menjadi buronan media, penerus keluarga Adhulpus keturunan bangsawan yang memiliki kekayaan tingkat Dunia.
"Jaga nama baik keluargamu, jadi berhentilah mengambil keputusan yang akan mengecewakan banyak pihak!" ucap Paxton
"Pilihlah wanita yang tidak mempersulit keadaanmu, banyak wanita cantik di Dunia ini bro, jadi jangan tergesa-gesa mengambil keputusan!"
"Aku mencintainya dengan hati, bukan nafsu!.......Jadi mau sebanyak apapun wanita cantik di Dunia ini, cintaku hanya untuk satu wanita yaitu Azqila!" jelas Adhulpus
"Aku ingin hidup normal layaknya manusia biasa, melakukan hal yang aku sukai dan hidup tanpa tekanan. Aku ingin hidup sesuai keinginanku!" lanjutnya
"Tapi kamu adalah anak pertama dari keluarga Adhulpus, yang seharusnya menjadi pewaris serta menjaga nama baik keluargamu!"
"Apa menurut kalian menikahi wanita muslim itu sebuah kesalahan, merusak nama baik keluargaku?" ucapan CEO muda itu membuat kedua sahabatnya menghembuskan nafas dengan berat
"Apa kamu tidak takut pada ayahmu?" pertanyaan Paxton
"Ayah memang sangat tegas, tapi aku tidak akan menyerah sebelum memulainya!"
"Kamu memang keras kepala!" ucap Paxton
"Berjuanglah bro, kami sudah mengingatkanmu dan jika nanti sesuatu hal terjadi pada hubungan kalian berdua aku akan setia membantumu!" jelas Brayen membuat sahabatnya itu memeluknya. Sedang Paxton tersenyum melihat mereka, dan bergabung kedalam pelukan persahabatan sejati itu.
Semua kekhawatiran sahabatnya tidak menggoyahkan keputusan pria tampan yang merupakan CEO muda.
Keesokan harinya di Masjid pusat Köln (Zentralmoschee Köln) Seorang pria tampan yang gagah kini berdiri dihadapan bangunan itu, dengan pandangan fokus kearah bangunan. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya membuat Adhulpus kaget.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini nak?" tanya seorang pria yang sebaya dengan tuan Francois dan merupakan imam di masjid itu.
"Saya ingin menemui seseorang yang bisa memperkenalkan Islam dan membuat saya jatuh hati pada agama itu" jelas Adhulpus
"Baiklah nak, ayo ikut saya masuk!" ajak paman itu
"Apa paman yang akan menuntun saya?" tanya Adhulpus saat mengetahui identitas paman itu
"Iya nak Adhulpus,"
"Paman mengenal saya?"
"Tentu mengenalmu, mana ada masyarakat Jerman yang tidak mengenalmu!" jelas paman itu
"Anak dari seorang Jendral, dan memiliki amanah yang amat besar di Dunia ini diberikan kekayaan yang luar biasa. Dan atas izin Allah itu akan menjadikan pengantarmu ke syurga kelak tergantung padamu nak!" jelas paman itu
"Bagaimana pandangan Islam mengenai harta paman?" penasaran Adhulpus
"Sangat penting harta untuk Dunia ini, tapi dalam pandangan Islam harta berguna saat engkau bisa menjadikan hartamu sebagai penyelamat dirimu kelak. Manusia di Dunia ini berpikir sama terhadap harta ialah untuk menikmati hidup, tapi dalam kehidupan umat muslim harta adalah jalan untuk mempermudah akhirat, karena memberi lebih baik daripada meminta."
"Untuk apa harta banyak nak, jika hatimu tak tenang dan jauh dari kedamaian. Engkau sudah memiliki banyak harta tapi masih takut kehilangan harta itu sendiri, hingga hari-harimu hanya disibukkan oleh pekerjaan tanpa mengenal siapa yang menciptakan dirimu dan harta yang engkau sibukkan itu!"
"Luangkan waktumu untuk mengenal sang pencipta nak, belajar tentang apa tujuan manusia hidup di Dunia ini, dan kepada siapa dia akan kembali, dan bagaimana cara kembali dengan keadaan yang baik!"
"Aku ingin mengenal Allah dan Rasulullah dalam Islam paman!" ucap Adhulpus
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
"Allah tempat meminta segala sesuatu."
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
"(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
"Itu adalah salah satu surah dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang siapa tuhan dalam agama Islam."
"Rasulullah adalah petunjuk arah bagi manusia yang ingin tau tentang agama Islam. Nabi Muhammad diberikan Wahyu oleh Allah malalui Malaika Jibril sehingga turunlah setiap potongan-potongan ayat dalam Al-Qur'an, yang disampaikan Rasulullah pada sahabat-sahabatnya saat itu. Hingga salah satu diantara mereka tepilih menjadi penulis kitab suci Al-Qur'an yang nantinya sampai akhir zaman tidak pernah akan berubah satu ayat pun didalamnya. Dan atas izin Allah mempermudah umat Islam dalam mempelajari serta menghafalkannya hingga tidak bisa seseorang dapat mengubah kitab suci Al-Qur'an itu sendiri."
"Apa paman yakin Al-Qur'an itu dari Allah?" pertanyaan Adhulpus membuat imam itu tersenyum sebelum menjelaskannya.
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa"
وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِۦ وَٱدْعُوا۟ شُهَدَآءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ وَلَن تَفْعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ
"Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir."
"Itu adalah surah Al-Baqarah nak, penjelasan untuk orang-orang yang ragu atas kitab suci Al-Qur'an" jelas paman itu yang membuat Adhulpus seolah tertampar, potongan ayat itu bukan hanya menentangnya untuk mendatangkan satu surah semisalnya, tetapi kitab suci Al-Qur'an itu juga meremehkannya dengan berkata ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang hebat.
Beberapa saat Adhulpus terdiam
"Tuntun aku mengucapkan dua kalimat syahadat paman!" pintanya dengan mata berkaca-kaca
