Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 5

Annisa bergegas berjalan menuju rumahnya, nampak dikejauhan sang ibu sedang duduk-duduk diteras. Annisa tak sabar, untuk memberitahukan ibunya, apa yang terjadi hari ini.

"Assalamuallaikum bu!" Nisa menyapa, lalu menyalimi ibunya.

"Waallaikumsalam, baru pulang nak?" tanya ibu pada putrinya, yang pulang lebih sore dari biasanya.

"Iya bu, tapi Nisa punya kabar baik bu," jawab Nisa sumringah.

"Ada apa nak, kayak nya seneng banget?" tanya ibu penasaran.

"Iya bu, hari ini tadi Nisa melamar disebuah perusahaan besar. Dan diperusahaan itu, mereka tidak menerima pegawai berdasarkan pedidikannya, tapi berdasarkan kreatifitas,daya saing tinggi dan kerja keras. Yang artinya, mereka menerima berdasarkan kualitas bu!" Nisa menjelaskan, pada ibunya dengan nada bahagia.

"Alhamdulillah kalau begitu nak, apa udah diterima nak?" ibu jadi penasaran.

"Belum sih bu, tapi setidaknya hal itu menjadikan Nisa punya keyakinan dan mendapatkan harapan baru. Bahwa diluar sana, masih ada yang bisa melihat manusia lain, bukan hanya dari latar belakang pendidikan dan gelar saja." Nisa mencurahkan harapan dengan pandangan jauh kedepan.

"Ohh iya nak, ya udah ayok masuk, kamu pasti lapar kan?" tanya ibu yang yakin bahwa anaknya belum makan nasi dari siang dan hanya mengganjal perut saja.

"Hehehe, iya bu bangettt, ayokk bu masuk. Randi belum pulang bu?" tanya Nisa keberadaan adik semata wayangnya.

"Tadi siang dia pulang buat makan Nak, tapi pergi lagi. Dia bilang akan lembur hari ini, bengkelnya sedang ramai. Sebagai pegawai baru, dia harus nunjukin, bahwa dia adalah pegawai rajin dan bertanggung jawab!" jawab ibu menjelaskan.

"Oh gitu bu, ibu masak apa hari ini?" tanya Nisa.

"Masak sambal tempe pake udang, kebetulan tadi ada sisa udang yang gak laku ibu jual nak. Ya udah, kamu bersih-bersih ibu siapin dulu makannya!" sahut ibu. Ya ibu Nisa selama ini, membesarkan kedua buah hatinya, dengan berjualan sayur keliling.

Setelah Bersih-bersih, Nisa pun keluar kamar dan mendekati ibunya, untuk makan. Perutnya yang dari siang, hanya diisinya air dan roti, sudah meronta-ronta. Nisa memang sengaja, tidak makan diluar, untuk menghemat. Uang hasil jualan onlinenya, tidak seberapa, dan dia tidak mau menyusahkan ibunya.

Ditempat lain....

Daniel bersiap-siap, untuk pergi makan malam. Menunanikan janjinya, pada mamanya. Meskipun, daniel merasa enggan, dan sudah bisa menebak akhir dari semuanya, yaitu saling menolak.

Selama ini, bukannya Daniel tidak mencoba membuka hatinya. Selain dikarenakan rasa kecewanya, dimasa lalu. Daniel benar-benar, mencari seorang wanita yang bisa setulus ibunya. Daniel juga selektif dalam menilai wanita, yang akan dijadikan pendampingnya.

Bukannya tak ada wanita, yang menggugah hatinya sama sekali. Ada beberapa wanita, yang menarik perhatiannya. Namun saat dia menyuruh Brian asistennya, untuk menyelidiki. Ternyata banyak hal, yang Daniel tidak suka dari mereka.

Saat Daniel menyelidiki, wanita-wanita itu. Banyak fakta yang Daniel temukan, ada yang hobinya dugem, ada yang suka minum-minum, ada yang kerjanya hanya shoping sepanjang hari. Menghabiskan harta orang tuanya, ada juga yang cuma berniat, untuk memanfaatkannya saja.

Malah ada yang masih punya kekasih, mungkin mereka mau pergi berkencan. Hanya karna, paksaan orang tuanya yang tak mau menolak mama.

Dan karena Daniel trauma, dengan kesehatan mamanya. Daniel sampai mengecek, hasil tes kesehatan mereka. Dan banyak yang terlihat cantik, tapi malah memiliki kesehatan yang tidak baik.

Namun demi tidak mengecewakan sang mama, Daniel tidak pernah mengungkapkan kebenaran. Menurutnya, biar saja mamanya berfikir, dialah yang banyak maunya. Sehingga tidak bisa, menyukai para wanita itu.

Begitu pun sekarang, saat mamanya menyuruhnya makan malam dengan Angel. Daniel sudah menyuruh Brian, menyelidiki semua yang menyangkut wanita itu.

Tak lama, Brian masuk keruangan Daniel. Dan Brian, menyerahkan amplop yang dibawanya.

"Ini bos, semua data tentang nona Angel. Beserta keluarganyanya," ucap Brian.

Daniel membuka amplop dan melihat isinya. Menelitinya sebentar, lalu mulai berkomentar.

"Ternyata benar dugaanku, keluarga rusdiantoro. Sedang mengalami, kendala keuangan!" ujar Daniel, sambil terus memeriksa.

"Benar bos, perusahaanya sedang mengalami pailit. Diakibatkan, salah satu anak perusahaannya. Gagal dalam produksi, dan mengalami kerugian, yang tidak sedikit!" jelas Brian.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel