Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 3

Daniel Abimayu Kim, yang juga dikenal, dengan Daniel Kim. Ceo yang bersifat dingin, namun sangat memperhatikan karyawannya. Pemilik perusahaan besar, dengan berbagai bidang usaha, Ekstraktif, Agraris, Industri, Perdagangan, Jasa dan Teknologi.

Semua berada, dalam satu gedung perkantoran berlantai 10. Yang disetiap lantainya, memiliki bidang usahanya masing-masing. Yang sering disebut sebagai kantor pusat. Dan memiliki kantor cabang diseluruh indonesia, juga dibeberapa negara lain.

Bisa dibayangkan, berapa banyak kekayaan yang dimilikinya. Dan seberapa berkuasanya dia, apapun yang diucapkan akan menjadi kenyataan. Begitulah pengaruh yang dimilikinya.

Namun, semua itu berbanding terbalik, dengan kehidupan pribadinya, terutama percintaannya. Kegagalannya beberapa tahun lalu, menimbulkan sedikit trauma. Dan ke enggannya, untuk memiliki hubungan. Membuatnya, menjadi sosok dingin, kepada wanita. Kecuali sang mama.

Seperti siang ini, mamanya menelpon putranya. Untuk mengingatkan, kembali janjinya. Yang akan makan malam, seperti yang sudah diatur sang mama. Bersama seorang gadis, yang adalah putri dari salah satu, rekan bisnis perusahaannya.

Entah sudah berapa banyak, gadis yang ditawarkan mamanya. Dan semuanya, berakhir dengan penolakan. Beberapa berakhir, setelah beberapa kali kencan. Dan tak sedikit juga, yang berakhir saat baru pertama kali berkencan.

Entah itu, sang wanita yang menolak. Dikarenakan, tidak tahan dengan sikap dinginnya. Ataupun, karena dia sendiri yang menolaknya. Dengan berbagai alasan, namun tak menyurutkan niat sang mama mencarikannya jodoh.

"Halo Daniel, kamu jangan lupa janjimu hari ini. Cobalah membuka hatimu Nak, Mama sudah sering kecewa padamu. Angel anak baik, dia juga putri rekan bisnis perusahaan kita. Dan ayahnya adalah, teman baik papamu!" ujar mama, mengingatkan Daniel.

"Iya Ma, Daniel usahakan untuk menemuinya. Tapi, Daniel gak bisa janji, akan pasti menerimanya. Daniel gak mau, menjalani pernikahan yang tanpa adanya perasaan Ma. Mama ngertikan, mau Daniel!" sahut Daniel ditelpon.

"Iya Nak, Mama ngerti. Tapi, kalau kamu sendiri, tidak berusaha membuka hatimu. Maka semua usah, akan sia-sia!" nasihat mama, kepada putranya. Yang dia sendiri pesimis, putranya akan membuka kembali hatinya.

"Iya Mama sayang, ya udah Mama istirahat. Jangan terlalu lelah!" ucap Daniel lembut.

"Iya Nak, tapi inget pesan Mama, cobalah membuka hatimu. Menerima seseorang, ya udah Mama tutup ya!" ucap sang mama mengakhiri.

Daniel pun, meletakan kembali hp nya. Sebenarnya, bukan maksud daniel, ingin mengecewakan sang mama. Namun dia benar-benar, belum menemukan seseorang, yang klop dan sesuai keinginannya.

Karena Daniel, benar-benar menyayangi mamanya. Apalagi, jika Daniel mengingat, bagaimana sang mama, mempertaruhkan nyawanya. Untuk membuatnya hadir, di dunia. Perjuangan seorang ibu, yang benar-benar luar biasa.

Daniel ingat, cerita mamanya saat sedang mengandung nya. Dimana beliau, harus mempertaruhkan nyawanya. Agar buah hatinya bisa lahir, saat mama mengandungnya diusia kehamilan ke empat bulan. Mamanya divonis, memiliki benjolan dirahim, dan harus dioperasi.

Namun, karena beliau takut, tindakan operasi akan menyelakai janinnya. Beliaupun, menahan rasa sakit, yang terus bertambah. Sampai akhirnya, Daniel lahir dan membawa kebahagian, untuk keluarganya.

Meskipun, disela kebahagiaan itu terdapat hal menyedihkan. Rahimnya harus diangkat, yang artinya beliau tidak akan bisa mendapat keturunan lagi. Dan akan menjadi istri, yang tidak lagi sempurna, untuk suaminya. Yang akhirnya, membuat dirinya, memutuskan. Untuk, mengijinkan suami tercintanya menikah lagi.

Saat teringat akan hal itu, Daniel benar-benar ingin menjadi anak yang berbakti. Pada sang mama, meskipun kadang mamanya, tetap tidak bisa memaksakan kehendaknya. Mengingat yang terpenting buatnya, adalah kebahagiaan putranya.

Daniel juga ingat,saat dia tumbuh remaja dan mengetahui perjuagan mamanya. Daniel yang awalnya baik, pada ibu tiri dan adik-adik tirinya. Berubah drastis, karena yang ada difikirannya saat itu. Papanya menghianati mamanya, yang sudah berjuang demi dia dan papanya.

Namun, saat dia akan melanjutkan pendidikannya diluar negri. Barulah Daniel tau kisah yang sebenarnya, bukan maksud mamanya untuk menutupi kejadian yang sebenarnya. Hanya saja, mamanya menganggap Daniel, waktu itu masih belum dewasa.

Dan saat mamanya, merasa Daniel sudah Dewasa. Dan akan bisa menerima semuanya, dengan pikiran jernih. Barulah sang mama, menceritakan semuanya. Saat itu, sang mama sedang membantu Daniel, mengemas pakaiannya untuk dibawa.

Setelah semua beres, Daniel yang akan pergi jauh. Ingin bermanja, pada wanita yang sudah melahirkannya, dengan penuh perjuangan. Daniel pun, meletakan kepala dipangkuan mamanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel