Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Apartemen

Benar kata Bos Deni. Seorang pria tinggi, berperawakan kekar dan tampan, dengan aura dingin serta tatapan tajam, datang menjemput Hana setengah jam kemudian.

Hana mengikutinya tanpa ragu. Sementara Bos Deni kembali ke Indonesia. Tugas pria gila itu sepenuhnya sudah selesai, sekarang gilirannya untuk beraksi.

"Semangat!! Ini untuk 250 juta." Gumamnya dalam hati. Dia hanya mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri.

"My name is Radit. I am Mrs. Reynand's assistant."

Suara seseorang yang mengaku bernama Radit ini sukses membuat Hana terkejut. Bukan suara dingin yang membuatnya takut, namun Bahasa Inggris yang baik dan fasih yang membuatnya tidak berkutik.

Jelas jika orang seperti ini adalah jenis orang kaya yang tidak boleh di singgung. Mereka memiliki semacam otoritas yang telah di garis bawahi, yang memisahkan antara pimpinan dan bawahan, ras dan suku, serta si kaya dan si miskin.

Begitulah cara mereka bekerja.

Sepertinya.. Hana harus berhati hati selama di sini. Dia tidak boleh berbuat ulah dengan orang orang seperti ini, juga tidak di izinkan untuk menyinggung Miss Reynand.

Anggaplah ini sebagai pantangan yang akan terkena kutukan atau kesialan jika sampai melanggarnya.

Bukan hanya itu, namun, kata Miss Reynand yang tercetak tebal juga telah membuat Hana kesusahan menelan ludah. Apa maksudnya dengan kata 'Miss Reynand'?

Terdengar cukup tabu, membuat nyalinya ciut saat menghadapi situasi semacam ini.

Hana menepuk dahinya sendiri. "Mati!!" Jangan bilang jika dia akan mempunyai klien seorang wanita??

Jika memang demikian, maka tamatlah riwayatnya. Kebetulan Amira tidak mengajari bagaimana cara melayani seorang wanita, dan dia juga tidak tau menau tentang hal itu. Bagaimana cara mereka memuaskan diri, bagaimana cara mereka berhubungan seks, bagaimana cara mereka.. aish.. itu tidak penting untuk sekarang. Intinya adalah dia pasti akan menemui ajalnya hari ini.

"Just calm down."

Melihat ketegangan yang di tunjukan oleh seorang gadis cantik yang duduk di kursi belakang melalui kaca, Radit mencoba menjelaskan.

"You dont need to worry. Miss Reynand is the one paying you. While Mr Reynand is the one who needs your services. What is your name i can call??" (kamu tidak perlu khawatir. Nona Reynand adalah orang yang membayarmu. Sementara Tuan Reynand adalah orang yang membutuhkan jasamu. Siapa namamu yang bisa ku panggil?)

"Oh.. okey."

Jawab Hana seraya celingukan. Dia sungguh malu karena terlihat seperti seorang idiot. Bisa bisanya dia berpikir akan mengurusi seorang lesbian? Hanya orang bodoh yang akan memikirkan itu, dan dia adalah salah satunya.

Sepertinya.. Hana perlu memberikan 10 point untuk IQ Radit yang tidak bisa di anggap enteng. Astaga.. dia menggelengkan kepalanya. Otaknya pasti sudah kemasukan air sampai terlalu banyak berpikir.

"You can call me NA-NA." Hana sengaja mengeja kata Na-na dengan tempo lambat.

"All right Miss Nana. Ill take you to Mr Reynand apartmen." (baiklah Nona Nana, saya akan mengantar anda menuju apartemen Tuan Reynand). Ucap Radit ramah. Namun tidak menghilangkan kewibawaannya.

Hana menundukan kepala, "Baiklah" Jawabnya kemudian. Radit hanya assistant, namun sudah seperti itu. Lalu bagaimana dengan bosnya?? Itu benar benar membuat Hana takut setengah mati.

〰️〰️〰️

Lima belas menit kemudian, mobil berhenti tepat di depan sebuah gedung yang tinggi nan mewah.

Hana mengintip melalui jendela. Mengawasi bangunan itu dari atas ke bawah dari ujung kiri ke ujung kanan. Tidak ada satu halpun yang luput dari perhatiannya.

Mungkin, ini adalah apartemen milik seseorang yang harus dia temani.

Jelas jika orang itu adalah tipe manusia beruang yang pernah di ciptakan sebagai pengisi bumi. Pantas saja, orang itu rela kehilangan ratusan juta hanya untuk pelayanan seorang wanita muda. Sudah bisa di tebak jika Tuan Reynand adalah pria tua bangka, bau tanah, hidung belang, mesum, menjijikan dan mengerikan yang pernah ada.

Ekspresi Hana berubah suram. Entah kenapa semangat membara yang sempat dia rasakan, mendadak layu seketika. Rasanya seperti memompa balon hingga besar, namun balon itu tiba tiba meletus. Hingga menyisakan rasa putus asa serta patah semangat yang mendalam.

Membayangkan harus berbagi ranjang selama tiga hari dengan pria gendut, membuatnya ingin mundur teratur. Namun, lagi lagi.. dia tidak memiliki kuasa.

Nyawa Ibunya lebih penting dari apapun saat ini, bahkan tubuhnya sekalipun. Jadi.. dia tidak di izinkan untuk menyerah. Setidaknya dia bisa membayangkan pria tampan seperti Ji Chang Wook saat bercinta dengan gendut sialan itu, dan semua masalah akan terselesaikan dengan baik sesuai rencana.

"Ehm.."

Suara deheman Radit telah membuyarkan lamunannya. Hana yang mengerti arti dari deheman itu segera turun dari mobil.

Hana berjalan di belakang mengikuti Radit yang memimpin jalan. Dia terus mengikuti Radit sampai pria itu menghentikan langkah pada salah satu unit di lantai lima belas.

Radit mengangguk setelah menempelkan kartu hingga pintu terbuka. Lalu mempersilahkan agar Hana segera masuk ke dalam tanpa banyak bicara. Kemudian dia menyerahkan koper milik Hana yang sedari tadi memang di bawakan olehnya.

"Thank you." Ucap Hana sebelum dia masuk dan menutup pintunya kembali. Sejujurnya dia tidak hanya mati rasa, namun juga mati gaya.

Dia takut dengan anjing tua yang tinggal di sini. Itu jelas, bukankah tujuan awalnya datang ke sini memang untuk menemani anjing itu? Lalu kenapa dia masih risau dan melayangkan protes? Bukankah itu tidak masuk akal??

Di tambah, ini adalah apartemen, bukan kondominium ataupun rumah. Kondominium atau Rumah adalah milik istri sah, sementara apartemen adalah tempat dimana para anjing tua menyembunyikan seorang harem dari kecurigaan si Istri.

Seperti itulah kira kira pola pikir para pria penggila seks. Tidak ada hal lain yang mereka pikirkan selain kepuasan, gairah, dan seks.

Hana enggan memikirkan. Dia meletakan kopernya secara asal, lalu mengambil sebuah patung batu di atas meja. Dia memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya ke dalam seraya memegang patung itu erat erat.

Ini adalah simbol penjagaan diri. Bisa mencegah beberapa penyakit. Contoh kecilnya adalah penyakit biadab jika si anjing tiba tiba menerkam dan menggigitnya. Dia rasa, patung ini akan sangat membantu keselamatannya.

Namun, setelah semua ruangan berhasil dia jelajahi sepenuhnya, dia tidak menemukan siapapun. Aneh.. apakah dia memasuki kamar yang salah?? Tapi.. rasanya tidak mungkin, setiap unit memiliki id cardnya tersendiri.

Sudahlah.. biarkan saja, bukankah ini merupakan pertanda baik?? Bibir Hana mengembang tanpa sadar, membentuk sebuah senyum. Lalu dia memegang dadanya, setidaknya dia akan aman untuk sekarang.

Hana melihat ke luar jendela. Melihat langit yang sangat cantik. Namun, sayang sekali. Kecerahan langit tidak secerah hatinya. Hatinya terlalu kusut dan suram untuk di bandingkan dengan hamparan langit indah dengan warna orange yang mendominasi.

Dia mengambil hpnya. Lalu mengabadikan sedikit moment kala senja di negri orang dengan beberapa bidikan. Bagaimanapun, ini pertama kalinya dia pergi ke luar negri. Jadi, sangat wajar jika dia sedikit kampungan.

Setelah di rasa cukup, dia menyimpan hpnya kembali. Mengawasi matahari hingga hilang sepenuhnya di peraduan. Menyisakan kegelapan langit dari ujung ke ujung. Tidak ada cahaya apapun selain cahaya dari lampu yang menyala hampir di semua tempat. Berkelap kelip layaknya bintang yang bertaburan di atas sana.

Gedung gedung tinggi pencakar langit juga tidak jauh berbeda. Tampak indah meski di saksikan pada malam hari.

Dengan suhu udara yang relatif stabil membuatnya tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin. Masih berada pada taraf normal. Jadi.. ini tidak berpengaruh untuk kesehatan serta daya tahan tubuhnya meski dia berada pada lingkungan yang berbeda dari negara tempatnya berasal.

Di tambah, dia bisa menyesuaikan diri dengan mudah karena Filipina tidak berbeda jauh dengan Indonesia, yaitu negara yang sama sama memiliki iklim tropis. So, its time to enjoy new life for the next three days. (Jadi, saatnya menikmati kehidupan baru untuk tiga hari ke depan)

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel