Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Heat (2)

[ Author POV ]

Lukas meletakkan tubuh Wisnu ke atas kasurnya yang mana hal ini adalah yang pertama kali baginya membawa seseorang ke kamarnya. Ia tidak tau lagi harus membawa cowok Omega yang tengah mengalami heat ini kemana. Ia tidak tau rumahnya, bahkan kontak kenalannya pun tak punya. Wajar saja, karena Lukas baru dua kali berpapasan dengannya selama ini.

Lukas memperhatikan gerak-gerik dan juga ekspresi yang di keluarkan oleh Wisnu dengan berdiri tegak dan tangan yang di taruh di dadanya.

"Pertama kali mengalami heat, huh?" ujarnya sambil masih menatap datar Wisnu yang mengeluarkan ekspresi nafsu dengan wajah yang merah matang dan mata yang sendu menatapnya.

Setengah kancing baju yang di kenakan Wisnu sudah terbuka, dan itu tentu saja bukan Lukas yang melakukannya. Wisnu sendiri lah yang membuka beberapa kancing tersebut si perjalanan tadi. Sementara Lukas sendiri susah menyetir karena tangan Wisnu selalu mengganggunya dan menggerayanginya di mobil. Setelah mobil berhenti, Lukas segera meraba saku Wisnu untuk mencari obat penawar heat yang mungkin saja di bawanya. Namun ia tidak menemukan benda tersebut, dan saat itulah Lukas langsung mengetahui kalo ini adalah heat pertama Wisnu.

Ada niat di benak Lukas untuk menurunkan Wisnu di jalan dan membiarkannya di sadarkan dengan Alpha lain yang mungkin saja akan ikut terangsang dengan feromon yang di keluarkan oleh Wisnu. Karena bisa di akui, feromon Wisnu sangat kuat. Hanya dengan sekali rasa, Lukas tau, kalau Wisnu adalah omega dominan.

Lukas sedikit membesarkan matanya saat melihat Wisnu membuka celananya dan menanggalkan semua yang ia kenakan hingga saat ini dirinya tidak mengenakan apapun di tubuhnya. Lukas tidak mau ikut campur, dia hanya diam sambil ingin memperhatikan apa yang akan Wisnu lakukan untuk memenuhi heat yang di alaminya.

"Enghhh... Shhh" suara desahan Wisnu terdengar saat dirinya memasukkan satu jarinya ke lubang kecil dengan warna kulit yang kemerahan. Cukup terkejut karena ini pertama kalinya bagi Lukas melihat seorang pria omega memenuhi nafsu heatnya.

Jadi di sana hal yang harus di lakukan untuk cowok omega. Pikir Lukas.

Tangan Wisnu yang satunya kini beralih ke penisnya yang sudah berdiri dengan ukuran yang tidak seberapa di bandingkan dengan yang Lukas miliki. Dan itu membuatnya terkekeh sebentar melihat benda tersebut berdiri tegak dan sedang di mainkan oleh Wisnu.

Namun tanpa di sangkanya, Wisnu ternyata merespon kekehan Lukas dan membuatnya menoleh ke arah Lukas dengan pandangan nafsu. Setelahnya Wisnu melepaskan pegangannya pada penisnya dan beralih untuk meraih baju Lukas dan menariknya hingga membuat Lukas yang tidak siap pun oleng dan berakhir dengan dirinya yang hampir menindih tubuh Wisnu di bawahnya.

Wisnu tersenyum menggoda sambil memajukan kepalanya untuk membisikkan sesuatu di telinga Lukas.

"Tolong masukin dengan sesuatu yang lo milikin, Lukashhh." ucap Wisnu yang benar-benar sudah berada di puncak heatnya. Ini bahkan sudah di luar kendalinya. Masa heat ini sudah merubah sosok Wisnu yang pemalu dan juga penyadar diri.

"Gue nggak bernafsu sama cowok omega. Sekuat apapun feromon yang keluarin. Itu nggak membangkitkan nafsu Alpha gue." ujarnya yang tentu saja dengan nada dingin.

Lukas berniat untuk bangkit dari posisinya dan kembali berdiri. Namun itu tidak berhasil, karena Wisnu kembali menariknya dan langsung mencium bibirnya lembut.

"Gueehh mohhonnh.." ucapnya lagi setelah menyelesaikan ciuman yang ia berikan.

Lukas terdiam. Apalagi saat feromon yang di keluarkan Wisnu bertambah kuat dan sangat penuh di ruangan ini, membuatnya tanpa sadar sudah mengeluarkan keringat ragu di dahinya. Ia menatap manik Wisnu yang masih sendu dengan pipinya yang memerah lalu beralih menatap otong Wisnu dan juga tangan yang masih berada di dalam lobang miliknya.

"Ok, gue bantu lo. Cuma jari. Nggak lebih." ujar Lukas akhirnya.

Setelah itu Lukas merubah posisinya yang tadinya hampir menindih Wisnu, kini menjadi dirinya yang sudah berhadapan dengan lubang kemerahan itu. Wisnu ngeh, dan langsung mengeluarkan jarinya dari sama.

Lukas menatap jarinya sebentar dan berganti menatap lubang di depannya. Setelahnya ia memajukan satu jarinya dan menempelkannya di lubang itu.

"Enghhhshh.." desah Wisnu yang langsung merespon sentuhan Lukas. Bahkan saat ini Wisnu tengah mengigit bibir bawahnya karena hanya itu saja sudah terasa begitu nikmat.

Melihat reaksi itu, tanpa membuang waktu lagi, Lukas langsung memasukkan satu jarinya di lubang tersebut. Dan rasa yang pertama kali ia rasakan adalah sempit dan hangat. Sepertinya ini benar-benar yang pertama kalinya Wisnu melakukan hal ini. Tapi mengapa ekspresi Wisnu seakan-akan sudah sangat handal. Apa karena ini bukan dirinya yang sebenarnya?

"Akhhhh emnhhh" desahan Wisnu kini sudah semakin berirama seiring Lukas memaju-mundurkan jarinya di lubang tersebut. Saking terbawa suasananya, Lukas tidak sadar kalau saat ini ia sudah memasukkan tiga jari sekaligus di lubang itu.

Lukas menikmatinya, walaupun ia tau ia tidak menginginkan ini. Karena bisa berbahaya baginya jika ia terbawa lebih jauh dari ini.

Desahan demi desahan terus keluar dari mulut Wisnu. Dengan bibir yang digigit, mata di tutup, dan tangan yang meremas sprei. Membuat Lukas menilai bahwa pemandangan ini sangatlah indah di matanya. Tanpa terasa pun, Lukas akhirnya mengeluarkan feromon yang mana seharusnya ia tidak lakukan.

Karena hal itu tentu saja bisa membangkitkan Wisnu dan menambah volume omeganya bertambah pesat. Wisnu pun langsung menyadarinya ia membuka matanya dan mengangkat sedikit kepalanya untuk menatap Lukas. Setelahnya ia berkata.

"Guehhh mau lebihhh dari inihhh. Apahh kamuhh nggak mau masukin milikmu itu?" ujar Wisnu sambil masih mendesah nikmat. Ia bahkan tidak sadar kalau sudah menggunakan kata kamu di kalimatnya.

Lukas sendiri yang mendengar itu merasa seperti mendapatkan izin untuk melakukan sesuatu yang lebih dari ini. Karena dirinya juga sudah terlarut dengan feromon Wisnu, ia pun tanpa malu langsung mengeluarkan penisnya yang langsung mencembul besar dari celananya. Tentu saja Lukas tidak membuka seluruh celananya, ia hanya membukanya sebagian.

"Lo mau gue masukin ini?" tanya Lukas dengan keringat yang juga sudah bercucuran di dahinya.

Wisnu mengangguk tanpa ragu. Sesuatu dalam dirinya meronta kegirangan begitu melihat milik Lukas yang sangat besar dan terlihat begitu memuaskan.

"Lo yakin?" tanya Lukas lagi.

"Iyahhh, masukin semuanyahh" balas Wisnu yang sudah tidak tahan.

Mendengarnya, Lukas pun dengan perlahan memasukin barang miliknya yang sudah membesar dan keras ke dalam lubang milik Wisnu. Lumayan rumit untuk awalnya, tapi karena sudah pemanasan dengan tiga jarinya tadi. Akhirnya penisnya pun masuk seutuhnya ke dalam lubang sempit itu.

"Aaaagghhhh... Shhghhh" erang Wisnu merasakan benda padat yang begitu besar di dalam dirinya. Sakit memang, tapi entah kenapa Wisnu tidak ingin benda itu keluar dari dalam sana.

Lukas sendiri pun masih diam, tidak berniat menggerakan dirinya menunggu reaksi selanjutnya yang di keluarkan oleh Wisnu. Setelah di rasa pas, akhirnya Lukas menggerakan pinggulnya untuk memulai sesuatu yang juga sudah membara dalam dirinya. Awalnya bergerak perlahan, namun begitu mendengar desahan nikmat yang keluar dari bibir Wisnu, membuatnya tambah bernafsu dan menaikkan tingkat gerakkannya menjadi lebih cepat.

Tapi saat ia tengah melakukan itu di pertengahan menit. Tiba-tiba sesuatu yang besar membuat otaknya tersadar, kalau saat ini dirinya sedang tidak menggunakan pengaman yang mana harusnya selalu ia bawa untuk keadaan seperti ini. Ini bahaya, ia tidak bisa melanjutkannya.

Apalagi saat ini ia tengah memasuki seorang omega dominan yang sangat rentan akan kehamilan. Jadi dengan begitu, dengan sekali tarikan, Lukas mengeluarkan penisnya dari dalam lubang itu dan langsung menerima desahan kecewa dari bibir Wisnu.

Lukas menatap Wisnu yang menatapnya dengan tatapan yang sama. Setelah itu ia tersenyum kecut.

"Lo selesain sendiri masa heat lo. Gue juga akan nyelesain apa yang udah membuat gue begini." ujarnya, setelah itu berbalik dan berjalan menjauh dari Wisnu menuju kamar mandi untuk menyelesaikan sesuatu yang tertunda tadi. Berbeda dengan Wisnu yang malah langsung terpejam begitu sosok Lukas sudah tidak terlihat dari pandangannya.

Ia terlelap begitu saja, karena tiba-tiba dirinya merasa lelah dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Dan ya... Dia akan menyesali perbuatannya kali ini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel