Bab 8 Setuju
"Ternyata Kelvin pewaris Mahesa group sekarang. Sungguh luar biasa, aku makin kagum padanya."
Ana ingat bagaimana perjuangan seorang Kelvin yang sering dihina Ibu nya tapi tak gentar. Ia tetap semangat menafkahinya.
......
Pagi hari, Kelvin sudah sampai di depan rumah Ana. Saat Ana membuka pintu, ia terkejut Kelvin sudah di depan rumah
"Mas."
"Eh hai, An. Maaf mengejutkanmu, aku sengaja pagi sekali karena ingin mendengar jawabanmu."
"Hanya itu mas."
"Sementara itu dulu. Lalu, bagaimana jawabanmu Ana."
Ana menggigit bibir bawahnya merasa ragu untuk menjawab tapi sudah ada yang menunggu jawaban.
"Aku, terima mas."
"Hah, yang bener."
Ana mengangguk malu dan tersenyum membuat Kelvin bersorak kegirangan.
"Yeah, akhirnya."
Meta mendengar keributan di depan rumah segera melihatnya dan ternyata
"Kelvin, kau."
"Iya Bu, maaf kalau mengganggu Ibu."
"Iya tak apa. Ada apa sebenarnya hingga kau bahagia sekali."
"Karena Ana mau menerimaku kembali, Bu."
"Yang bener, An."
"Iya Bu."
"Sukurlah, berbahagialah kalian, lalu kapan kalian."
"Iya Bu, masih. Secepatnya Kelvin mengurus. Oh ya Bu, Klevin ijin mengajak Ana ke suatu tempat."
"Iya silahkan, hati-hati."
"Iya Bu, kami berangkat dulu."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Di dalam hati Meta bersorak ria akan bisa menjadi orang kaya.
"Aku akui kau pandai Kelvin, takkan ku siakan kesempatan ini."
Kini, Kelvin dan Ana sudah di depan butik ternama.
"Ayo," ajak Kelvin pada Ana
"Mau apa di tempat ini, mas," tanya Ana bingung
"Mau tidur, kamu ada aja Ana. Udah, mending kita masuk dulu. Nanti kau tahu."
Ana mengangguk dan mengikuti langkah Kelvin
Saat masuk, para karyawan butik menyambut mereka dengan baik.
"Selamat siang tuan, bisa dibantu?"
"Iya selamat siang mbak, tolong ambilkan gaun dan tuxedo yang terbaik disini."
"Baik tuan."
Beberapa menit kemudian, karyawan butik membawa dua tuxedo dan Gaun cantik.
"Ini tuan, nona, gaunnya terbaik disini."
"Waw, ini keren sekali mbak. Baiklah sayang, kau coba dulu ya."
"Iya."
Setelah mencoba dua gaun, akhirnya Kelvin menyetujui gaun yang pertama. Dan tuxedo yang leda menjadi pilihan Kelvin karena serasi dengan gaun untuk dipakai Ana.
"Kau sungguh cantik sayang, mbak bungkus dua ini ya."
"Baik tuan."
"Ini tuan, oh ya pembayannya silahkan ke kasir."
"Baik, terima kasih."
Keduanya keluar dari butik dan Kelvon terkejut termyata asistennya AdibrsmaRika. Membuatnya mwngulas senyuman
"Ehem, ternyata," sindir Kelvin pada Andi
"Apaan sih Kel, ayo Rik kita masuk."
"Cie, kita. "
"Mari tuan Kelvin," pamit Rika
"Iya, hati-hati sama jomblo," Kel in emnahna tawa
"Apaan sih mas, kasihan tahu."
"Udah biarin, dia tak mungkin sakit hati. Kamu mau maka apa."
"Apa aja mas."
"Oke, siap ratu."
Mereka pun meluncur ke restauran. Sampai disana, Kelvin memesan makan mereka mulai makan bersama. Setelahnya, Kelvin mulai berbicara serius dengan Ana
"Ana, aku minta maaf jika dulu aku belum bisa membuatmubahaia karena aku hanya orang miskin. Hari ini aku ingin melamarmu untuk jadi istriku, untuk kedua kalinya. Maukah kau menerimaku."
Ana sungguh terharu atas perlakuan manis Kelvin, ia tak berpikiran negatif pada Kelvin karena ia tahu dulunya Kelvin sungguh baik.
Kelvin menatap Ana penuh arti, di hati dan pikirannya kehancuran. Bahkan ia tak sadar jika suatu saat akan jadi bumerangnya sendiri.
"Bagaimana Ana?"
"Iya mas, aku terima. Kan tadi aku udah jawab, kenapa tanya lagi."
"Ini kan cuma berdua, Ana. Dan ini sosial buatmu," Kelvin mengeluarkan sebuah kotak cincin berwarna merah dan membuka isinya berupa cincin berlian bermata putih.
"Mana tanganmu."
"Mau apa dengan yanganku."
"Udah mana sini," suruh Kelvin sambil tersenyu.
Kelvin memasangkan cincin pada jari manis Ana, membuat perempuan itu terkejut.
"Ini tanda aku melamarmu, maaf baru bisa sekarang memberikannya untukmu, Ana."
.
"Tak apa mas, ini sudah lebih dari cukup. Makasih."
"Sama-sama."
Tiba-tiba ada dering ponsel Kelvin, dan disana tertera nama Andi.
"Iya halo, Andi. Ada apa?"
"Kel, buruan ke rumahsakit. Kakek kecelakaan."
"Apa! Oke, aku akan segera kesana."
Kelvin menutup telponnya lalu mengajak Ana segera pergi.
"Ada apa mas, sepertinya cemas?"
"Kakek di rumahsakit, katanya kecelakaan. Ayo kita kesana, Ana," ajak Kelvin
"Iya ayo."
Ana dan Kelvin buru-buru keluar dari restauran dan masuk ke dalam mobil mewahnya. Kelvin memacu kendaraan agak kencang karena ia khawatir dengan Mahesa. Sesampainya di rumahsakit, Kelvin dan Aa sudha disambut bebrapa bodyguard Mahesa.
"Mari tuan," ucap salah satu bodyguard
Kelvin mengangguk dan berjalan beriringan dengan Ana diikuti para bodyguard. Tak lama, Kelvin dan Ana sampai di ruangan Mahesa dan masuk
"Kakek."
"Kelvin, duduklah nak."
"Bagaimana bisa terjadi ini kek," tanya Kelvin cemas
"Kejadiannya begotu cepat, ban belakang mengalami pecah ban. Untung sopir kita bisa mengendalikannya dan kita hanya lecet saja dan kakek shock."
"Kelvin akan mengusut kejadian ini sampai tuntas, kek."
"Oh ya siapa dia, Kel."
"Em, ini Ana. Calon istriku, kek."
"Oh ya."
"Hai kek, saya Ana. Apa ada yang bisa Ana bantu,"
"Tak ada nak, kau sungguh cantik dan baik. Semoga Kelvin senantiasa selalu ada disampingmu selamanya," ucapnya dengan nada menyindir pada Kelvin
Kelvin merasa ucapan Mahesa sungguh tak biasa ia berfikir sindiran untuknya. Tapi, Kelvin tak mau berpikiran negatif dulu, karena disaat terpuruk Mahesa yang nomor satu di membantunya.
"Kakek, Istirahatlah. Kelvin akan mengantar pulang Ana."
"Em, mas. Bolehkah aku merawat kakek."
"Apa kau beneran mau merawat kakek, Ana."
"Iya, mas. Apa wajahku terlihat bercanda."
"Oke, lalu bagaimana kakek."
"Kakek setuju. Kakek bahagia punya cucu emnnatu seprti Ana, Kel. Kau harus jaga dia selamanya."
"Iya kek. Ya udah Kelvin keluar dulu, kau mau titip apa Ana."
"Tak ada mas."
"Oke, kalau ada apa-apa kabari aku. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Kelvin keuar ruangan lalu menelpon Andi
"Halo Andi, kau diaman."
"Aku lagi tidur."
"Model apa tidur, bisa ngomong."
"Siapa sih."
"Lihat siapa yang menelpon mu, Andi."
Andi yang setengah sadar melihat ternyata si penelpon adalah Kelvin. Ia mengucek mata dan berusaha menetralkan kosentrasinya.
"Hee, maaf bos. Ada apa kau mengganggu mimpiku."
"Sorry, aku pengen ketemu kamu."
"Urgent kah."
"Iya. Aku yinghu di cafe SS."
"Oke siap."
Kelvin menutup telpon lalu berbicara padabodygauraf
"Tolong jaga kakek 24 jam dan laporkan siapa saja yang masuk ruangan. Jika ada mencurigakan tangkap. Oh ya kalau istirahat tong bergantian jadi teyap ada yang siaga.:
"Siap bos."
"Aku pergi dulu, kalau ada apa-apa kabari."
"Baik bos."
Kelvin memcu kendataannya lumayan kencang agar segera sampai di cafe . Samapu disana, Kelvin memesan cemilan dan minuman dan tak lama Andi samapi.
"Hai Kel. Ada apa?"
"Aku curiga dengan kecelakaan kakek, seperti ada yang sengaja."
"Siapa menurutmu."
"Orang dalam rumah."
"Begini aja Kel, kau pasang aja cctv di rumah lengkap, nanti tahu gerak gerik semua."
"Oke, aku akan lakukan. Apakah nanti malam jadi dateng ke acara ceo maestro."
"Kita lihat saja nanti. Ini minumlah, aku tau masih setengah sadar."
"Thanks."
Saat keduanya asyik bercanda, nampak pria tak asing sedang berbincang dengan seseorang.
