Bab 9 seseorang itu
Kelvin menatap seseorang di meja paling pojok, ia memperhatikan gerak gerik pria itu dengan seseorang. Andi melihat Kelvin aneh, ia pun melihat arah tatapan Kelvin. Saat ada salah satu karyawan melintas di depan Kelvin , ia menaruh sesuatu di nampan tanpa disadari orang lain.
Tak lama, pelayan itu kembali dan Kelvin mengambil sesuatu di nampan dengan gerakan cepat pula. Andi menggeleng kepala heran darimana Kelvin mempelajari hal tersebut. Kelvin tak menghiraukan Andi yang tanpak melongo terlebih dahulu namun ia ingin cari tahu pria tersebut.
Gerik jemari tanga Kelvin mebuat ia segera mengetahui siapa pria tersebut , setelah cctv mungil itu di sambungkan di ponsel Kelvin.
"Brengsek. Ayo, Andi ikut aku," ajaknya
"Oke."
Andi dan Kelvin buru-buru masuk mobil mewah Kelvin dan melaju kencang. Beberapa saat mobil yang ditumpangi mereka berhenti di sebua rumahsakit tempat Mahesa di rawat. Tanpa menunggu lama para bodyguard sudah membawa seseorang mencurigakan dibawa dihadapannya.
"Siapa yang menyuruhmu," taya Kelvin dengan nada keras
"A-aku tak bisa ngomong siapa dia."
"Oke baiklah, bawa dia ke ruang bawah tanah. Buat dia sampai mengaku kalau tetep bungkam lempar ke kandang macan."
"Siap bos."
Para bodyguard membawa seseorang itu, sesungguhnya Kelvin tahu siapa pelakunya hanya saja ingin bermain-main dulu. Setelah itu, Kelvin dan Andi masuk ke dalam ruangan Mahesa. Saat membuka pintu Kelvin dan Andi terkejut, Ana tertidur di dekat ranjang Mahesa. Kelvin tersenyum dan menyelimutinya.
"Kau beruntung punya Ana, Kel."
"Kata siapa."
"Kau itu bodoh atau pintar sih, Kel."
"Sialan, kau ngatain aku. Denger ya Andi, aku tak tahu harus beruntung atau buntung. Udah, nggak usah bahas itu. Kau pulanglah."
"Kau ngusir."
"Hei, lihat wajahmu itu udah kusut, masih kuat."
"Hee... tahu aja. Oke makasih bos. Kau butuh bantuan aku siap."
"Oke, thanks."
"Oh ya berarti ini , kita nggak jadi ke pesta bukan."
"Iya, kita batalin karena musibah ini."
"Baiklah."
Andi keluar dari ruangan lalu, Kelvin membersihkan wajahnya dan tak lama ikut larut dalam mimpi.
Esoknya, Kelvin masih terhanyut dalam mimpi, tiba-tiba ada yang membangunkannya.
"Mas, ayo bangun," Ana menggoyangkan badan Kelvin agar bangun
Kelvin mengerjap-ngerjap dan melihat ternyata di depannya sudah ada perempuan cantik membangunkannya.
"Pagi mas," sapa Ana
"Pagi Ana, kau sudah bangun dari tadi."
"Iya mas, mas mau aku belikan makan apa. Nanti kita makan sama-sama."
"Tak usah sayang, biar aku suruh bodyguard aja. Kau duduklah sini."
"Baiklah."
Kelvin menelpon salah satu bodyguard dan tak lama terdengar ketukan dari pintu.
Tok
Tok
"Permisi bos."
"Makasih."
"Sama-sama bos."
Kelvin pun membawa kantong makanan dan ia mengajak Ana.
"Sayang, ayo kita makan."
"Cepet amat."
"Iyalah, biar kamu nggak kelaparan."
"Makasih."
Keduanya pun mulai makan bersama, tak berselang lama Mahesa terbagun
"Kel, Ana."
"Kakek."
Kelvin dan Ana meletakkan sendok lalu menghampiri Mahesa.
"Ada apa kek, apa ada yang sakit?"
"Tidak, aku pengen pulang. Kakek udah baikan."
"Iya, nanti Kelvin bicara sama dokter. Kakek tunghu ya, Kepvin 0anggil dokter."
Mahesa mengangguk dan Kelvin memencet bel dekat ranjang Mahesa.
Tanpa menunggu lama, dokter dan perawat datang.
"Selamat pagi tuan, nona," sapa dokter dan perawat
"Pagi dokter, suster."
"Apa ada keluhan sehingga memanggil kami?"
"Begini dokter, kakek saya sudah ingin pulang. Tolong periksa, apakah esok boleh pulang."
"Baik, saya periksa dulu ya."
Setelah memeriksa Mahesa, dokter mulai berbicara kembali
"Jadi begini ya, tuan. Tuan Mahesa besok boleh pulang. Saya akan memberikan vitamin untuk kesehatannya."
"Sukurlah, terimakasih dokter."
"Sama-sama. Kami permisi dulu."
"Silahkan."
Di tempat lain, seseorang tengah mengamuk karena rencananya gagal.
"Brengsek. Sialan kau, Kelvin."
"Aku akan membuat lebih kejam lagi dari ini."
Dari belakang nampak perempuan seksi mendekat dengan berbalut kimono transparan.
"Tenang sayang, aku akan bantu kamu."
"Bisakah ku pegang janjimu."
"Bisa."
Keduanya semakin dekat jaraknya hingga terjadilah pergulatan panas antara mereka.
Dua hari kemudian, seorang penguntit itu tewas mengenaskan akibat disiksa Kelvin agar segera mengaku. Kelvin menyuruh bodyguard itu untuk menguburnya dengan layak. Saat kelvin memutari tempat dimana orang itu disiksa ia menemukan sesuatu berupa foto. Ia tersneyum menyeringai, lalu menyimpan foto itu.
Setelah pergi dari ruang bawah tanah, ia bergegas ke hotel tempat acar sakralnya. Di kaar pengantin, Ana sudah selesai dirias. Wanita itu begitu cantik dengan gaun putih tanpa lengan itu, rambut panjangnya di bagian belakang di gulung, bagian depan di sisakan sehelai rambut di sisi kiri wajahnya dan diatas diberi mahkota kecil. Wanita itu hari ini disulap menjadi bidadari kahyangan.
"Kau cantik seli, Anan," puji Meta terpukau pada putrinya
"Makasih Bu."
"Iya Ana, aku sampai pangling sama kamu," ujar Rika kekasih Andi
"Kau bisa aja, Rik."
Tiba-tiba ada bel pintu berbunyi
Tintong
Tintong
"Andi."
"Ayo, sebentar lagi dimulai."
"Baiklah, ayo."
Andi, Ana, Rika dan Meta berjalan kelar dai kamar pengantin menuju tempat akad nikah. Sesampainya di ruag kaad, Kevin terkeut degan Ana yangmenjadi bak ratu bidadari. Mahesa tersenyum miring melihat Kelvin terpukau, ia menyenggol lengan Kelvin agar tersadar.
"Ehem, ingat tujuamu," sindir Mahesa agar Kelvin menyadarinya
Seketika Kelvin sadar jika ia tak mau terlarut daam percintaan, ia ingat ini hanya sandiwara untuk membalas sakit hati pada mertuanya.
Tak lama, akad nikah dimulai.
"Sudah siap," tanya penghulu
"Siap pak, silahkan dimulai," tutur Mahesa
"Baiklah. Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan kawinkan engkau Kelvin barata dengan Anatasya pratama dengan maskawin sebuah rumah senilai satu milyar dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya, Anatasya pratama dengan maskawin tersebut dibayar tunai.
"Gimana saksi."
"Sah."
"Sah."
"Alhamdulillah."
Kelvin dan Ana meraa lega akhirnya mereka sah kembali, keduanya pun menandatangi beras surat lalu memulai pasnag cicin di jari manis bergantia. Mahesa berdoa semoga Kelvin tak sakit hati karena ulahnya sendiri, sama halnya Rika dan Andi yang berdoa kebahagiaan keduanya.
Kini sau persatu kerbaat dan teman terdekat , maju untuk mremberikan selamat pada pengantin baru itu.
"Selamat ya bos," ujar Andi dan Rika
"Thanks, segeralah menyusul."
"Doain qja bis."
Lalu para karyawan pak Ndut datang bergantian.
"Selemat ya Kel, seegera mendapat momongan."
"Langgeng terus ya."
"Makasih semua."
Sekitar 500 meter dari tempat acara, seseorang kesal karena pernikahan keduanya. Ia pun memakai topeng lalu berjalan menuju tempat acara.
Sampai didepan ia ditahan para bodyguard Mahesa.
"Lepas."
"Stop nona, atau anda akan habis malam ini juga."
"Aku nggak peduli, yang aku peduliin calon suamiku menikah dengan jalang."
"Hahahhaha,Kau mengigau ya nona."
"Brengsek, silahkan tertawa sepuas kalian. Lihat ya, jika nanti aku jadi bos kalian, akan aku musnahkan kalian dan keluarga kalian."
"Lawaan aku dulu," seseorang menyahut
