Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7 Drama

"Mas, kamu tahu tempat ini," tanya Ana lembut

"Em, iya. Kau udah lama kerja disini."

"Dua bulan, mas."

"Ayo turun, aku juga akan menemui bos mu."

"Baiklah."

Kelvin turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Ana. Sungguh Ana penasaran, pekerjaan Kelvin yang terlihat semakin tampan dan berwibawa. Ana dan Kelvin segera masuk ke dalam destauran. Sungguh mereka terkejut kedatangan Kelvin.

"Kelvin," seru para pegawai, Ana semakin heran dengan Kelvin karena para teman kenal dengannya.

"Kelvin, kau sungguh beda," sapa salah satu pegawai

"Kalian berlebihan, aku masih tetap Kelvin."

"Kelvin kau sungguh beruntung ya."

"Kalian juga, oh ya mana bosmu."

"Aku disini, bocah tampan," ucap pak Ndut sambil menyunggingkan senyuman dari belakang mereka.

Kevin menoleh kearah suara dan ternyata mantan bosnya. Ia berjala emngahmpiri lalu mencium punggung tangan Pak Ndut.

"Apa kabarmu, nak kelvin."

"Baik alhamdulillah, pak. Pak Ndut makin bulet aja," gurau Kelvin

"Hahahahaha, kau bisa saja Kel. Oh ya, ngomong-ngomong kok bisabaregan dengan Ana."

"Em dia calon istriku."

"Cie," sorak semua pegawai membuat Ana malu seperti udang rebus.

"Udah ya, kasihan Ana. Gimana kalau acara pernikahanku kalian datang ya."

"Boleh-boleh. Kapan lagi bisa dateng ke acara orang kaya."

Ana menoleh kearah Kelvin seakan ingin mendengar penjelasan Kelvin, Kelvin tersenyum dan mengedipkan mata genitnya pada Ana.

Tak lama, Kelvin berpamitan pada semua. Para pegawai pun tak terkecuai Ana mulai bekerja setelah Kelvin pergi dari restauran.

"Ana, kau kenal Kelvin dimana?" Tanya Nana teman kerjanya

"Dulu kami bersahabat "

"Lalu."

Saat akan menjawab, mereka berdua mendapat deheman dari pak Ndut

"Ehem."

Kedua perempuan cantik itu akhirnya kembali bekerja,sedangkan Kelvin baru saja tiba di kantor. Saat masuk ruangan ia terkejut ada Mahesa yang masih berada disana.

"Kakek," sapa Kelvin pada Mahesa

"Kel, kamu darimana saja."

"Maaf kek, baru kelar urusan di luar. Ada yang bisa Kelvin bantu."

"Nggak Kel, kakek cuma menghawatirkanmu. Ya sudah aku kembali pulang karena kau sudah di sini."

"Baik kek, mari Kelvin antar."

Mahesa mengangguk dan kelaur dai ruangan diikuti Kelvin. Di dalam lift Mahesa berkata, "Jika kau mash mencintainya kejarlah namun jika hanya membalas jangan pernah kau melangkah ingat itu Kelvin."

Deg

Kelvin terkejut Mahesa bisa tahu isi otaknya apalagi kata-katanya membuat ia berpikir.

Mahesa tersenyum lalu berkata, "Kau tak usah terkejut, kau lupa siapa kakekmu."

"Iya kek, maaf."

Sampai di lobby, Mahesa dan para karyawan mengangguk hormat lalu Mahesa masuk ke dalam mobil. Setelah mobil yang di tumpangi Mahesa tak terlihat lagi, Kelvin kembali ke ruangannya.

Di ruangan

"Kel, ini yang harus kamu tanda tangani," Andi memberikan berkas pada Kelvij

"Oke."

"Oh ya apakah tadi itu bagian drama itu?"

"Maksudmu, Andi."

"Waktu di luar."

"Kau tahu saja, ya, begitulah. Ini sudah," Kelvin memberikan kembali berkas pada Andi

"Oh ya, Kel. Apakah kamu mi datang di acara pesta ceo cantik itu."

"Kalau kau ikut, aku juga ikut. Aku juga pengen ngerti pesta orang kaya sekaligus bawa tuh Rika. Aku akan bawa Ana."

"Oke."

Tak terasa pukul 5 sore, Kelvin buru-buru dan menjemput Ana di tempat kerja. Sampai di depan restaurant tempat Ana bekerja. Kevin tak semena-mena masuk ia hanya menunggu hingga Ana keluar.

Beberapa menit, Ana keluar bersama teman-temannya. Lalu, Kelvin turun dari mobil menghampiri.

"Ana," sapa Kelvin

"Mas, mau beli, maaf tutup."

"Hei, siapa yang mau beli. Aku mau jeput kau, ayo."

"Cie, Kelvin Ana," goda Nana

"Apaan sih, Na."

"Kau mau ikut bareng kami, Na," Kelvin menawari

"Oh nggak Kel, aku jalan kok deket soalnya. Udah sana buruan pulang."

"Baiklah, kita pulang dulu, Na."

"Iya hati-hati."

Ana dan Kelvin masuk ke dalam mobil dari kejauhan ada seseorang sakit hati, menatap keduanya berdua.

"Aku akan mengambil apa yang harus aku ambil."

.....

Ana dan Kelvin berhenti di sebuah restauran mewah, membuat Ana menoleh kearah Kelvin.

"Kita makan dulu, aku laper."

Ana tersenyum dan mengangguk, keduanya masuk kedalam restauran dan disambut para pegawai. Sampai disana mereka dikejutkan oleh seseorang tak asing, dia adalah Tika berpakaian seorang pelayan. Tika sama terkejutnya tapi berusaha profesional lalu menghampiri.

"Selamat sore tuan, nona. Mau pesan apa."

Kelvin tersenyum miring lalu berkata, "Aku mau makanan paling mahal untuk istriku."

"Ba-baik tuan, permisi."

Setelah kepergian Tika, Kelvin berucap kembali

"Miris."

"Udah mas."

"Kau terlalu baik, Ana."

"Aku belajar darimu, mas."

"Kenapa aku."

"Jawba ada pada dirimu."

Tak lama, pesanan diantar oleh dua orang, Ana dan Kevin mulai menyantap makanan mereka dan saling bercanda bersama. Di hati Tika ada rasa sesak sakit hati melihat pemandangan menyakitkan.

"Brengsek, lihat saja aku akan membuat kalian berpisah," ucap Tika sambil mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipinya.

.....

"Ana, aku ingin berbicara padamu."

"Apa mas."

"Maukah kau kembali menikah denganku, Ana."

Uhuk... uhuk

Ana sontak terbatuk mendengar pernyataan Kelvin

"Ehem, tapi apa mas sudh bpert8mbangkan lagi."

"Udah, tinggal menunggu jawabanmu. Ibu sudah merestui kita Ana, jadi tak ada lagi masalahnya."

"Ana akan memikirkannya."

"Apa ada cowok lain di hatimu Ana."

Ana pun buru-buru menjawabnya

"Ah, nggak-nggak. Cuma aku mau memikirkannya," ucapnya sambil menutup mulut

Kelvin tersenyum puas mendengar jawaban Ana karena sudah dipastikan Ana takkan menolak hanya pura-pura butuh waktu.

"Ya udah, ayo kita pulang. Esok, aku harap sudah ada jawabanmu Ana."

Ana mengangguk lalu beranjak dari kursi bebarengan Kelvin dan keluar dari restauran. Kelvin mengantar Ana sampai di depan rumah. Saat Kevin akan masuk mobil ada seruan dari belakang Ana.

"Kelvin, kau tak mampir ker umah," seru Meta

"Oh tidak Bu, Kelvin ada urusan. Kapan-kapan aja ya Bu."

"Baiklah, kau hati-hati."

"Iya Bu. Ana aku pulang dulu, assalamualaikum."

"Iya hati-hati mas. Waalaikumsalam."

Setelah mobil yang ditumpangi Kelvin mulai menjauh dari rumah ana, ia dan Meta masuk ke dalam rumah.

"Ana. Bagaimana kau dengan Kelvin."

"Apaan sih Bu, aku tahu Ibu baik karena Kelvin sekarang kaya bukan."

"Siapa yang bilang. Ibu sadar jika cinta tak bisa dipaksakan. Udah ceritain hubunganmu dengan Kelvin selanjutnya."

"Dia memintaku untuk emnikah kebali, Bu."

"Apa!"

"Ibu kenapa terak."

"Maaf-maaf, terus kau jawab apa?"

"Aku jawab, akan memikirkannya dulu."

"Huh, dasar kau ya. Udah ada jalan baik malah dipikirkan dulu. Dasar kau payah, Ana."

"Udah Bu, Ana masuk kamar. Capek."

"Ya, terserah kau saja Ana."

Di kamar, Ana menaruh sling bag lalu ia duduk bersandar di kursi setelah itu Ana yang penasaan pekerjaan Kevin, ia membuka internet lalu menemukan jawabannya.

"Tak mungkin."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel