Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Pesona presdir tampan

Pagi nya, Kelvin sudah bangun dan terlihat semakin tampan dengan setelan jas warna navi. Kini, pria itu turun dan menuju ruang makan. Tak lama, kakek Mahesa keluar dari kamar dan masuk ke ruang makan menyapa Kelvin yang sudah ada disana.

"Pagi Kel," sapa ramah Mahesa

"Pagi Kakek."

"Gimana tidurmu, nak."

"Alhamdulillah nyenyak Kakek , terimakasih semuanya."

"Kau itu makasih terus, sekarang ayo kita mulai makan. Setelah ini pembalasanmu akan di mulai."

Kelvin tersenyum lalu berdoa dan mulai menyantap makanannya.

Selesai makan bersama, keduanya mulai berangkat dengan diantar sopir keluarga. Sampai di kantor, Kelvin terkejut kantor milik Mahesa begitu besar dan megah. Kelvin masuk lobby bersama Mahesa dan sesorang menyambutnya dengan sopan

"Selamat pagi tuan Mahesa dan tuan Kelvin," sapa Andi asisten Mehesa

"Pagi Andi, oh ya mulai hari ini kau akan bertugas mendampingi kemanapun dengan Kelvin. Kau mengerti kan."

"Siap tuan Mahesa, mari silahkan duduk tuan."

Kini, Mahesa sudah berada di aula ia sengaja mengumpulkan para karyawan agar tahu pemegang perusahaan saat ini dan juga menyiarkan di televisi agar orang yang menghina Kelvin tak bisa mengatainya lagi.

"Saatnya pembalasan di mulai," batin Mahesa bahagia

"Selamat pagi semua, saya selaku asisten tuan Mahesa minta maaf sudah menyita waktu kerja kalian. Tuan Mahesa hari ini akan memberikan pengumuman sedikit untuk kita semua. Silahkan tuan."

"Selamat pagi semua, saya Mahesa akan menyampaikan point khusus untuk kalian semua. Mulai hari ini Mahesa grup akan di pegang oleh Kelvin mahesa cucu angkat saya. Saya minta dukungan dari kalian semua. Terimakasih, Ayo Kelvin."

"Selamat pagi semua, saya Kelvin akan menggantikan posisi kakek di kantor. Saya minta kerjasamanya jika saya ada salah mohon ditegur, terimakasih."

Dan siaran itu membuat Ana menengok ke acara televisi saat ia bekerja, hanya saja terlihat punggungnya. Ana kemudian kembali bekerja sednagkan satu sisi Meta melihat Kelvin sampai terbatuk-batuk karea tampilannya berbeda.

Uhuk ... uhuk

"Apa itu beneran menantu sialan ku itu, ah pasti hanya prasangka ku saja."

Di kantor, Kelvin mulai diajari Andi tentang perusahaan hanya butuh sekitar dua jam saja, pria tampan itu bisa menguasai.

"Saya kagum dengan anda tuan Kelvin."

"Hei, Andi. Kau pasti masih seumuran dengan ku. Panggil aku Kelvin aja, tak enak rasanya pakai kata 'Tuan'.

"Tapi saya tak enak pada tuan Mahesa."

"Kalau ada kakek, kau panggil sesukamu. Tapi jika berdua panggil nama aja, oke."

"Oke."

"Deal," Kelvin menjabat tangan Andi

"Deal."

Kedua pria tampan itu kini jadi idola para karywa di kantor, mereka menyukai kepemimpinan Kelvin yang baru beberapa jam. Tak lama, ada beberapa telpon dari pihak Luar negeri mengajak kerja sama dengan Kelvin.

Sungguh di luar dugaan Andi, sesudah itu Kelvin mendapat klien membuat kesempatan bagus perusahaan Mahesa maju lebih cepat.

"Permisi tuan," ucap Sekretaris Rika

"Iya Rika, ada apa?" taya lrut Kevin

"Maaf tuan, ada seorang wanita ingin bertemu anda."

"Siapa?"

"Ceo dari Maestro, tuan."

Andi seketika menoleh mendengar ceo itu, ia ingat grup itu dulunya selalu menolak kerjasama dengan Mahesa grup.

"Ehem, Rika. Kau tahan dulu ya."

"Baik tuan."

Rika bergegas keluar dari ruangan dan Andi pun berbicara

"Maaf Kel, ceo itu seperti ada sesuatu kau harus berhati-hati. Karena dulunya dia tak pernah mau menjalin kerjasama dengan perusahaan ini."

"Baiklah, terimakasih mengingatkanku."

"Sama-sama."

"Oh ya, kau bilang pada Rika jika ceo itu boleh masuk dan satu lagi, kau sungguh cocok dengan Rika."

Deg

Andi mendadak salah tingkah mendengar ucapan dari Kelvin. Tak lama, asisten itu keluar dari ruangan dan bilang pada Rika.

Sesaat, ceo Maestro masuk dan menampakkan sosok wanita cantik dengan body seksi nya.

"Selamat siang tuan Kelvin, senang berjumpa dengan anda."

"Siang nona. Silahkan duduk, ada perlu apa sehingga anda sampai datang kesini."

"Saya ingin menjalin kerjasama dengan pihak Mahesa group karena saya tahu anda ahli nya bukan."

"Anda berlebihan nona, saya bari saja bergabung dan masih dini untuk dikatakan seperti itu. Oh ya nona, kami perlu membaca dulu proposal anda."

"Ok baiklah, ini. Oh ya ini ada undangan pesta kalau anda berkenan bisa hadir dengan saya pribadi."

"Terimakasih nona, jika ada kesempatan saya hadir."

Ceo maestro itu pun berlalu meninggalkan ruangan, sedangkan kelvin dan Andi sudah menahan tawanya sejak tadi.

"Hahahahaha, sumpah nggak tahan aku.."

"Apalagi aku, Kel. Baru kali ino dia malu sejadi-jadinya."

"Ya udah kita makan siang dulu, ajak Rika."

"Kenapa dia diajak."

"Aku tahu kau suka dengannya, bro. Udahlah mending buruan dikejar daripada kau gigit jari."

Keduanya turun dan menuju kantin kantor, disana semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Presdir ini kita bikin betah di kantor."

"Iya, aku lama-lama di kantor. Aku rela."

Sedangkan Andi dan Kelvin acuh tak menghiraukan ucapan para karyawan

"Kel, kau pesen apa?" tanya Andi

"Aku ikut kamu aja, ini kan pertama kalinya."

"Oke, tunggu."

Tak lama mereka menikmati makan siang bersama dan tiba-tiba ada seruan dari seseorang.

"Kel, Kelvin kan," tanya Fiki adakah salahsatu karyawan Mahesa grup

"Kau salah orang."

"Hei, Kel. Kau itu sombong sekali sekarang. Kau tak ingat siapa yang memberi tumpangan padamu," teriak Fiki membuat Kelvin geram.

"Kau bilang apa?"

"Aku bilang kau tak ingat siapa yang memberi tumpangan padamu."

"Oke, memang aku lupa. Lalu kau mau apa?" ucap Kelvin menantang membuat nyali Fiki menciut.

Fiki pergi mninggalkan kantin lalu berusaha menelpon Ana namun tak juga diangkat.

"Kemana perempuan ini, sama menyusahkan dengan Ibunya."

Sedangkan Kelvin mengajak kembali ke ruangannya. Karena masih ada pekerjaan menumpuk.

Di ruangan, nampak macam-macam bunga berjejer rapi membuat Andi dan Kevin rmlongo.

'Ini udah kayak floris arja, Kel."

"Iya Andi, siapa pelakunya."

Kelvin mengambil kartu di salahsatu bunga itu tertulis disana ucapan dari seseorang yang pernah ia cintai.

"Ana," batin Kelvin tak percaya bisa tahu dia ada di sini.

Terdengarlah suara ketukan dari pintu ruangannya

Tok

Tok

"Iya masuk."

"Ada apa Rika?"

"Ada wanita ingin bertemu dengan anda tuan, ia mengaku sebagai mertua anda."

Kelvin tersenyum menyeringai, mertua mata duitan itu cepat terlena duniawi nya.

"Suruh masuk."

"Baik tuan."

Dan masuklah wanita paruh baya dengan senyum manisnya

"Hai Kel," sapa Meta mantan mertua dengan senyum dan ramah tak seperti dulu yang ogah menatapnya

"Hai Bu, apa kabarnya?" sapa balik Kelvin ramah tapi tahu jika mertuanya ada maksud

"Kabarku baik Kel, kau terlihat berbeda. Oh ya, jika kau masih menyukai Ana. kembalilah."

Kelvin tersenyum tipis dan tiba-tiba ada yang menjawab pertanyaan Meta

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel