Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 6

Ya untuk apa dia memakai cadar yang membuatnya sulit bernafas dengan bebas itu, dia bukan Su Jia Limei yang lama, dia adalah An Jia Limei! Apa yang tidak disukainya tidak akan dia lakukan ataupun dia biarkan.

Jika karna wajahnya ini akan membuat sesuatu yang menghebohkan, dia tidak Peduli Sedikipun.

Sesampainya Su Jia Limei (baru) ditempat kakaknya, dengan ceria dia memanggil kakaknya itu. Ya dia akan mengabulkan keinginan kakaknya (yang lama) yang sudah sering memintanya agar sering tersenyum, ceria, dan manja kepadanya (Wei Heng). Dan dia akan mengabulkan keinginan kakaknya itu dikehidupan baru nya ini, walaupun kakaknya itu beda tapi dia yakin itu orang yang sama tapi hanya jiwa yang berbeda. Jia Limei yakin itu.

"Kakak" Panggil Jia Limei dengan suara ceria dan menepuk pundak kakaknya dari belakang. Karna kakaknya itu membelakangi nya. “Kenapa kau lama seka... " WeiCheng yang berbalik ingin mengomeli adiknya yang sangat lama itu, terhenti ketika dia melihat penampilan adiknya tersebut.

"Ck.. Aku tahu aku cantik, tidak perlu menatapku seperti itu" Ucap Jia Limei dengan malas. WeiCheng yang mendengar suara adiknya itu langsung sadar dan menatap adiknya itu dengan kesal.

"Kau yang sangat lama, aku sampai bosan menunggumu. Dan kenapa kau tidak memakai cadar mu lagi?, bukankah kau yang selalu bilang kalau ini amanah dari ibunda? " Tanya WeiCheng dengan suara binggung dan sedikit agak kawatir, bagaimana tidak adiknya ini sangat cantik, dia kawatir akan ada orang-orang yang iri dan menyakiti adiknya itu.

"lya kau benar, tapi umurku sebentar lagi akan memasuki umur 16 tahun, karna itu aku membuka nya sekarang " Alasannya dengan suara setenang mungkin. 'Ck aku tidak akan memakai cadar cadar apalah itu, yang pasti itu akan membuatku merasa pengap dan tidak bisa menghirup udara segar Kekaisaran ini yang sangat banyak pepohonan rimbun dan pasti udaranya sangat sangat segar. batin Su Jia Limei.

"Baiklah, tapi kau harus berhati hati, karna wajahmu ini pasti akan membuat putri putri lain cemburu dan akan menyakitimu" Ujar WeiCheng dengan lembut. Dia benar benar

sangat mengkhawatirkan adiknya itu.

Jia Limei yang mendengar ucapan kakaknya itu mengangguk dan memasang senyuman yang sangat manis. Dia tahu pasti kakaknya itu mengkhawatirkan dirinya, tapi kakaknya tidak tahu saja kemampuan adiknya yang cantik ini. Ucap Jia Limei pada dirinya sendiri.

WeiCheng yang melihat senyuman adiknya itu merasa gemas dan mencubit kedua pipi nya, membuat Jia Limei kesal dan mengerucutkan bibir bawahnya, membuat dirinya tambah menggemaskan.

"Ck cepatlah.. Kurasa semua orang sudah datang ke Aula makan kekaisaran, pasti hanya kita yang masih belum datang" Ketus Jia Limei karna masih kesal dengan ulah kakak nya itu, pasti pipinya sekarang merah

karna ulah kakak nya itu.

“Hahaha.. Baiklah adik ku yang cantik, mari kita pergi sekarang juga" Ucap WeiHeng membuka sedikit tangan nya bermaksud agar adiknya itu menggandeng lengannya.

Jia Limei yang mengerti maksud kakak nya itu hanya memutar bola mata nya, tetapi tetap saja menggandeng kakak nya itu dan mereka keluar dari kediaman bulan atau kediaman Jia Limei.

Ketika mereka sudah keluar dari kediaman Su Jia Limei, Jia Limei hanya berjalan dengan tenang sambil memegang lengan kakaknya itu, dan tidak memerhatikan kalau dia menjadi pusat perhatian para prajurit dan pelayan.

"Siapa itu, astaga dia sangat cantik"

“Kurasa dia adalah kekasih putra mahkota"

“Putri pertama yang sering dibilang gadis tercantik saja jauh kalah dari gadis itu"

“Astaga dia benar benar cantik"

"Kecantikan yang sangat langkah"

“Kenapa orang secantik itu baru pernah kulihat, apakah dia berasal dari Kekaisaran lain"

Bisik bisik pelayan dan prajurit sama sekali tidak menghentikan kakak beradik itu, WeiCheng dia berjalan dengan tatapan dingin dan aura kebangsawanan nya, sedangkan Jia Limei berjalan dengan tenang tapi dia agak kesal karena dari kediamannya sampai Aula makan kekaisaran sangat jauh membuatnya jadi sedikit kelelahan.

Terkadang WeiCheng juga memberikan tatapan tajamnya kepada para prajurit yang terang terangan menatap Jia Limei membuat para prajurit itu langsung menunduk ketakutan. Tapi Jia Limei acuh tak acuh saja diperhatikan, malahan dia menjadi senang karna wajahnya ini pasti akan menjadi heboh dan orang orang yang sering mengejeknya jelek pasti akan menjahit bibirnya sendiri karna telah mengejek orang yang salah. Hahaha memikirkan itu membuat dia tersenyum senang tampa di sadarinya.

Para prajurit dan pelayan yang melihat senyum Jia Limei langsung terpana, ternyata ketika Jia Limei tersenyum ada dua buah lesung pipi diwajahnya membuat dia menjadi imut dan bertambah cantik di waktu yang bersamaan. Benar benar kecantikan yang dapat menghancurkan sebuah Benua pikir mereka.

Sesampainya di depan pintu aula makan kekaisaran, penjaga mengumumkan kedatangan Putra Mahkota dan sesekali melirik Jia Limei, dia hanya mengumumkan kedatangan Putra Mahkota karna dia tidak tahu gadis yang berdiri di samping Putra Mahkota. Jia Limei juga sudah melepaskan

gandengannya kepada WeiCheng dan tatapannya sekarang berubah menjadi dingin dan sikapnya yang tenang membuatnya terlihat sangat anggun.

Ketika WeiCheng dan Jia Limei masuk ke aula makan, semua perhatian langsung tertuju kepada mereka lebih tepatnya ke arah Jia Limei karna mereka terpukau dengan wajah cantik Jia Limei.

Di Aula makan kekaisaran sekarang tengah berkumpul semua keluarga yaitu kaisar Su Wai, permaisuri Yu Xiaou dan 2 orang anaknya yaitu Putri pertama Su Xiang (17 tahun),dan Su Xiongnu (16 tahun) Pangeran ketiga, ada juga Selir utama Ju Ching dengan anak kembarnya Putri kedua Su Fei Xi (16 tahun) dan putri ketiga Su Fai Xa (16 tahun).

Juga Selir ke dua Ku Hen Ying dengan 1 orang anaknya pangeran kedua Su Hen Xai (17 tahun), dan Selir Ketiga Han Xu Ming dengan anak kembarnya juga tapi beda kelamin yaitu pangeran ke empat Su Han Jiau(4 tahun) dan Putri Kelima Su Han Jian (4 tahun). Sedangkan WeiCheng berumur 18 tahun yaitu Pangeran Pertama.

Sesampainya mereka di ujung meja yang kosong mereka langsung memberikan hormat kepada kaisar,lebih tepatnya hanya WeiCheng.

"Semoga Ayah Kaisar Diberikan Umur panjang dan selalu bahagia” ucap WeiCheng Membungkukkan 90 derajat badannya sedangkan Jia Limei hanya membungkukkan badannya sedikit dengan malas malasan, tanpa mengucapkan apapun. Dia tidak sudi mengucapkan semoga panjang umur kepada orang yang diinginkannya cepat mati!! Ayolah ayah Su Jia Limei itu bukan ayahnya(An Jia Limei). Wajah Ayah Su Jia Limei berbeda dengan wajah ayahnya di dunia modern dulu.

"Sssst, Mei Mei ayo berikan salam pada Ayah Kekaisaran" bisik WeiCheng yang hanya bisa didengar oleh Jia Limei.

Ketika mendengar ucapan kakak nya itu, Jia Limei memutar matanya secara terang terangan.

Jia Limei tidak mendengar kan kata kata kakaknya itu dan terus berdiri tenang di samping kakaknya dengan tatapan dingin atau lebih tepatnya tatapan malas tanpa senyum sedikitpun.

"Kau sangat cerewet, cepatlah aku sangat lapar, sampaikapan kau akan membungkuk seperti itu" ucap Jia limei tenang dengan menatap kakaknya itu bosan. Dan suara nya itu didengar oleh kaisar.

Tanpa mengucapkan apa apa lagi Jia Limei berjalan ke arah tempat duduk yang masih kosong. Meja itu berbentuk persegi panjang dengan 14 kursi dengan setiap ujung meja diduduki oleh kaisar dan permaisuri, dan enam-enam kursi yang saling berhadapan.

Di enam kursi sebelah kiri Kaisar duduk Selir utama Ju Ching dan dua kursi disamping Selir Utama duduk putri putrinya yaitu Putri kedua Su Fei Xi dan Putri ketiga Su Fai Xa, dan disamping mereka duduk Selir Kedua Ku Hen Ying dengan anaknya pangeran kedua Su Hen Xai dan kursi disamping Pangeran Kedua Kosong.

Sedangkan yang duduk di enam kursi sebelah kanan Kaisar, duduk Putri Pertama Su Xiang dan Pangeran ketiga Su Xiongnu dan disamping pangeran ketiga duduk Selir Ketiga Han Xu Ming, Putri Kelima Su Han Jian, Pangeran Keempat Su Han Jiau, dan terakhir duduk Su Jia Limei.

Jia Limei dengan santai duduk disamping Pangeran Keempat tidak lupa melipat kedua tangannya di bawah dada. Tidak menghiraukan semua tatapan yang mengarah kepadanya.

Melihat tingkah adiknya itu yang terlebih dahulu duduk tanpa disuruh membuat WeiCheng menghela nafas berat, setelah disuruh duduk oleh Kaisar barulah WeiCheng duduk di kursi kosong didepan Jia Limei, tidak lupa memelototi adiknya itu yang tidak ditanggapi Jia Limei.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel