Chapter 5
Sebenarnya ketika salah satu prajurit kepercayaan WeiCheng memberitahu bahwa Jia Limei dituduh melakukan perbuatan yang tidak dilakukannya dan akan dihukum dengan pukulan keras di punggungnya. Membuat WeiCheng sangat marah dan langsung kembali Kekaisaran dari tugasnya menjaga perbatasan yang ditugaskan oleh kaisar. Yang hanya dia fikirkan ketika itu adalah bagaimana dia bisa cepat cepat sampai menyelamatkan adiknya itu, karna dari perbatasan sampai Kekaisaran membutuhkan perjalanan seharian penuh, dan karna itulah dia terlambat sampai Kekaisaran.
Ketika dia tiba di Kekaisaran dia langsung pergi ke alun alun tapi yang dia lihat hanya beberapa orang pelayan dan penjaga yang sedang bergosib, ketika dia tiba didepan mereka dan menanyakan keberadaan putri keempat, mereka berkata Su Jia Limei sudah kembali kekediaman nya bersama pelayannya. Karna itulah dia langsung bergegas kekediaman adiknya itu dan melihat adiknya itu menagis,membuatnya lagi lagi menahan amarah.
“Mmm.. Baiklah, sekarang kau bersihkan dirimu dan obati luka mu itu, apakah sangat menyakitkan?" Tanya WeiCheng dengan lembut tapi sangat jelas diwajahnya itu kalau dia sangat kawatir, membuat Jia Limei tersenyum tulus, karna kakaknya yang sedang dia rindukan dan akan selalu mengkhawatirkan dirinya ada didepan nya walaupun WeiCheng tidak ingat atau tidak tahu mengenai dunia modern tempat mereka tinggal dulu, tapi Jia Limei sangat bersyukur kakaknya masih ada dihadapannya sekarang.
“Tidak, ini hanya luka kecil, aku akan mandi sekarang, dan akan mengobati luka ku sendiri" Jawab Jia Limei dengan tenang dengan suara nya yang lembut itu.
“Tapi bagaimana kau akan mengobatinya sendiri, aku akan memanggil kan tabib dan
menyuruhnya mengobatimu." Ucap WeiCheng dan akan berdiri tapi ditahan oleh tangan lembut seseorang membuat nya menatap orang yang menahannya tersebut.
“Aku akan mengobatinya sendiri, aku tidak mau diobati oleh tabib, ini hanya luka kecil, aku bisa melakukannya sendiri" Keras kepala Jia Limei dan berjalan ke arah pemandian nya membuat WeiHeng hanya bisa mengangguk pasrah dengan sikap adiknya itu.
"Baiklah, tapi apakah kau mau istirahat atau mau pergi bersamaku ke aula makan kekaisaran untuk makan bersama atau kau mau makan disini Saja seperti biasa?" Tanya WeiCheng
ragu ragu karna biasanya adiknya ini akan selalu menolak makan bersama yang lainnya dan dia akan selalu memaksa adiknya itu agar ikut dengannya. Tapi kalau sekarang dia sepertinya tidak akan memaksa adiknya itu seperti biasanya karna kondisi adiknya tersebut.
Jia Limei yang mendengar pertanyaan dari kakanya itu tersenyum miring dan berbalik ke arah kakaknya dengan ekpresi tenang “baiklah aku akan ikut dengan mu, tapi kau harus menungguku, kita akan pergi bersama" Perintahnya dan berbalik lagi ke arah pemandian nya. WeiCheng yang mendengar itu hanya menghala nafas nya dan pergi ke gazebo samping kediaman adiknya itu untuk menunggunya. Di pemandian Su Jia Limei Ketika sudah sampai di tempat pemandian di kediamannya Jia Limei tidak bisa menahan matanya untuk melihat pemandian ini, tempat mandinya itu sungguh luar biasa, karna pemandian nya ini tertutup dengan banyak papan karna tempatnya yang sangat luas, dan didepannya ada kolam yang muat untuk 5 orang berendam di dalamnya, dan juga uap dari airnya yang mengepul keatas karna airnya itu hangat dan mawar yang menutupi semua air yang ada dikolam, wangi mawar menguar di dalam pemandian itu, dan akan membuat orang yang ada didalamnya merasa tenang.
‘Sepertinya ayah Su Jia Limei ini memeng tidak membeda bedakan anaknya walaupun dia kurang menunjukkan kasih sayang nya ke Su Jia Limei tidak seperti ke anak anak nya yang lain. batin An Jia Limei
"Baiklah kau boleh keluar, karna ketika aku mandi kau tidak perlu melayani ku, aku bisa sendiri’ Ucap Jia Limei acuh tak acuh. Karna Su Jia Limei sendiri yang meminta pelayan pelayan yang lainnya bertugas di luar kediamannya saja, dan yang melayani nya hanya GuJi, tapi jika dia kemana mana akan ditemani pelayan pelayan yang lainnya termasuk GuJi.
Gu ji (pelayan pribadi Jia Limei) setelah dia mengatakan baiklah dia langsung keluar dari tempat pemandian tersebut.
Ketika sudah melihat Gu ji pergi Jia Limei menanggalkan pakaiannya dan langsung masuk kedalam kolam yang sudah ditaburi mawar tersebut, ketika dia sudah duduk di dalam air tersebut persaan tenang langsung menjalar kedalam tubuhnya, membuat fikirannya yang sedang kacau itu langsung merasa damai.
Selama 30 menit, Jia Limei baru selesai dengan mandinya dan mengambil baju yang sudah disiapkan untuknya oleh GuJi yang diletakkan di tempat meja kayu tak jauh dari tempat dia berendam tadi.
Ketika Jia Limei melihat pantulan nya didepan cermin yang besar cukup untuk melihat tubuhnya dari kepala sampai kaki itu, Jia Limei benar benar cocok memakai pakaian apapun, karna badan nya yang sangat bagus, mungkin antara Putri Putri kediaman Su lainnya Su Jia Limei yang lebih tinggi walaupun dia yang paling muda. pakaian yang dipakainya sekarang
adalah pakaian muslim/ Hanfu bewarna ungu polos yang terbuat dari sutra yang sangat lembut sampai menyentuh tanah dan di bagian lingkaran pinggangnya ada hiasan bunga bunga kecil yang membuat lekuk tubuh indahnya terlihat.
Ketika dia sudah keluar dari dalam pemandian nya yang ada di dalam kamarnya itu dia langsung menuju meja rias, dia memanggil GuJi dan menyuruhnya untuk menandaninya karena dia tidak bisa
sama sekali berdandan.
GuJi yang disuruh menandani nona nya itu agak bingung, karna biasanya nona nya sendiri yang akan menandani dirinya sendiri, tapi apa mungkin karna dia sudah melihat wajah nona nya, nona nya itu mau dia yang menandani dirinya sekarang. Ya.. mungkin karna itu.
GuJi mengeringkan rambut Jia Limei terlebih dahulu menggunakan asap yang wangi yang tidak diketahui apa itu oleh Jia Limei dan dia juga tidak ingin tahu, dia hanya membiarkan GuJi melakukan apa yang dia inginkan, dan dia menerima hasilnya.
Setelah rambut Su Jia Limei kering, GuJi mengambil sedikit rambut bagian tengah Jia Limei dan menyanggulnya agak tinggi dan meletakkan berbagai jepit rambut kecil yang imut setara dengan warna baju yang dikenakan Su Jia Limei tersebut. Karna kata Jia Limei dia tidak mau terlalu ribet. Setelah dia menyanggulnya dan membiarkan rambut lainnya tergerai dan dia langsung mengambil bedak dan menepuk nepuk kan ke wajah Jia Limei sedikit karna warna kulit Jia Limei yang sudah putih, dan memakaikan pewarna di pipinya bewarna pink dengan sangat tipis tapi masih terlihat. Dan terakhir memakaikan sedikit pewarna bibir bewarna pink karna bibir Su Jia Limei yang memang sudah alami bewarna pink pekat.
Setelah selesai GuJi menatap nona nya itu. dan tertegun, nona nya ini benar benar sangat cantik, di bandingkan dengan nonanya ini dia seperti sebuah kerikil yang tak pernah diperhatikan. Padahal dia sering mendengar pelayan lain memberi tahu bahwa dia cantik karna dia masih muda,umurnya hanya lebih tua 2 tahun Saja daripada Su Jia Limei dan sekarng umurnya 17 tahun, tapi jika dibandingkan dengan nonanya dia benar benar bukan apa apa.
"Baiklah, ayo kita berangkat" Ucap Jia Limei dengan suara yang sangat lembut, membuat GuJi tersadar akan keterpanaannya terhadap nona nya itu.
"Ahh.. Baik nona, ta.. tapi apakah anda tidak memakai penutup wajah anda nona" Tanya GuJi ragu ragu, karna biasanya nona nya itu akan memakai cadar nya dimanapun dia berada, bahkan di kediamannya sekalipun.
"Hahaha.. Untuk apa?, sudah lah, ayo.. " Ucap Jia Limei dengan tenang.
