Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 4

Walaupun kaisar memang tidak terlalu mementingkan Su Jia Limei tapi dia tidak membedakan anak anaknya dan memberikan semua anak anak nya itu kehidupan yang layak,agar dia terlihat adil di mata semua rakyatnya.dan kadang memberikan sesuatu seperti aksesoris, giok, permata, gelang, anting, pedang, baju dan sebagainya.

Dan karna itu lah saudari saudari Su Jia Limei akan selalu mengambil semua yang diberikan kaisar kepadanya dan hanya meninggalkan semua barang yang tidak berharga dan terlihat sederhana, membuatnya selalu tidak seperti putri pada umumnya yang memakai perhiasan perhiasan yang mahal dan berharga. Tetapi dia selalu saja diam ketika saudari saudari nya itu mengambil barang barang miliknya.

Walaupun seperti itu dia Su Jia Limei lama masih sangat bersyukur karna masih diberikan tempat tinggal yang sangat layak, baju yang bagus bagus walaupun tidak dipadukan dengan aksesoris mewah, dan makanan yang selalu lezat dan menyehatkan, walau dia lebih sering makan di kediaman nya sendirian tidak di aula makan kekaisaran tempat keluarga nya berkumpul untuk makan, dikarenakan sifatnya yang pemalu, walau pernah sekali sekali pergi ke aula makan kekaisaran yang dipaksa oleh dia kakak Su Jia Limei yang wajahnya masih belum diketahui oleh An Jia Limei karna wajah kakaknya itu masih agak kabur dipikirannya, tapi dia tahu kalau kakak Su Jia Limei ini begitu menyayangi Jia Limei.

“Ekmm.." Suara itu berasal dari orang yang baru masuk kekediaman Su Jia Limeéi. Walaupun dia sudah menegur orang yang masih sesegukan di samping lemari itu tapi Jia Limei masih belum melihat orang itu yang sedang melihatnya.

Karna merasa tidak ada jawaban dari Jia Limei orang itu lama kelamaan semakin dekat kepada Jia Limei dan berjongkok dengan satu kaki nya di depan Jia Limei dan membelai lambutnya dengan lembut.

"Mie-er.." Ucap orang itu lembut, suaranya seperti angin yang berhembus dengan tenang, membuat orang yang mendengar suara nya juga akan merasa tenang dan damai, tapi disuara nya itu juga terselib kekhawatiran yang sangat mendalam kalau didengar lagi dengan seksama.

er : panggilan orang yang sudah dekat / panggilan sayang

An Jia Limei yang merasakan seseorang mengelus rambutnya dengan lembut, mengegadahkan kepalanya keatas untuk melihat orang yang memanggilnya itu. Dan dia langsung saja mematung melihatnya, ‘di.. dia, dia, ba.. bagaimana mungkin’ batin An Jia Limei, tapi bukan hanya dia yang terkejut, dua orang yang ada didepannya ini juga sama sama terkejut karna melihat wajah An Jia Limei tanpa cadarnya.

"Mi.. Mie-er.. Kau, WA.. Wajahmu'" Ucap orang didepannya ini dengan terbata bata karna tidak tahu lagi harus bicara apa. Karna Jia Limei tidak pernah sama sekali menunjukkan wajahnya kepada siapapun bahkan orang yang berjongkok didepannya sekalipun, karna ketika orang itu meminta melihat wajahnya Jia Limei selalu bilang bahwa ibunda nya memesan agar tidak memperlihatkan nya kepada Siapa Pun. Yang hanya di angguki oleh orang itu dengan pasrah waktu itu.

An Jia Limei tidak mempedulikan apa yang diucapkan oleh orang didepannya, dan kembali mengeluarkan air mata semakin deras tanpa suara sedikitpun. Dan langsung menubruk orang yang ada di depannya itu. Dan membuat orang itu lagi lagi kaget.

"Ak.. Aku Sa.. Sangat hiks Me..Merindukanmu hikshiks" Lirih Jia Limei terisak dan tambah mengeratkan pelukannya.

"Kenapa ka.. kau meninggalkanku hiks waktu itu hiks"

Lanjut An Jia Limei yang masih terisak. orang yang dipeluk oleh An Jia Limei ketika mendengar suara Jia Limei lagi baru tersadar dari keterkejutan nya dan langsung menampilkan raut wajah sangat bahagia, dan membalas pelukan Jia Limei tak kalah erat.

"Shettt.. Aku disini, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, maafkan aku, maaf." Ucap orang itu dengan suara penuh penyesalan sambil mengelus rambut Jia Limei untuk menenangkannya.

Jia Limei yang mendengarkan ucapan orang itu lama kelamaan suaranya hanya terdengar isakan saja, tapi tidak melepaskan pelukannya kepada orang itu.

Ya.. Orang yang dipeluk nya itu adalah An WeiHeng, kakak Jia Limei di dunia modern dan juga di jaman kuno ini, tapi nama An WeiHeng di zaman ini bukan itu melainkan Su WeiCheng yang diingatnya di dalam ingatan nya ketika melihat WeiCheng didepannya.

Su WeiCheng sangat menyayangi adik satu ibunya ini, tapi karna dia adalah Putra Mahkota dia selalu meninggalkan istana untuk pergi berperang, karna itu lah Su Jia Limei selalu merasa sendirian karna tidak ada kakak nya ini, dan selalu mengurung dirinya di kediamannya. Walaupun Su Jia Limei yang lama masih agak canggung didekat kakaknya karna kakaknya itu sering pergi, tapi dia menyayanginya karna hanya kakaknya saja yang sangat baik dan terlihat sangat menyayanginya. Tapi Su Jia Limei yang lama tidak pernah berpelukan seperti ini bersama WeiCheng karna itulah WeiCheng sangat senang karna adiknya tidak canggung lagi bersamanya.

Perlahan lahan WeiCheng melepaskan pelukannya pada Jia Limei dan menghapus air mata dipipi adiknya itu menggunakan tangannya. "Sudahlah, jangan menagis lagi, kau akan semakin jelekyang sering dikatakan orang orang itu" Ejek WeiCheng sambil terkekeh.

Jia Limei yang mendengar ejekan kakak nya itu memajukan bibir bawahnya kedepan, dan melipat kedua tangan nya dibawah dada nya "aku tidak akan pernah jelek dengan ekpresi apapun itu" Ucap Jia Limei

mengangkat dagunya tinggi, dengan masih ada bakas bekas air mata di pipinya itu, membuat dia terlihat sangat mengemas kan.

WeiCheng yang mendengar kepercayaan diri adiknya itu tertawa terbahak bahak, dari mana datang nya kepercayaan diri adiknya itu yang baru dia lihat. Apakah ini sifat adiknya yang sebenarnya, kalau iya dia sangat senang.

"Apakah karna ini kau selalu menutup wajahmu?" tanya WeiCheng dengan ekspresi yang berubah serius menatap Jia Limei. " Ya seperti itulah, aku tidak ingin pria pria di luar sana memperebutkanku karna aku yang sangat sangat cantik ini"jawab nya dengan mengibaskan rambutnya itu dengan menampilkan wajah sombongnya.

WeiCheng yang melihat kelakuan adiknya itu tidak bisa kalau tidak menggeleng kan kepala nya. Apakah dia masih adiknya Su Jia Limei? Kenapa ekpresinya cepat sekali berubah, tadi menangis dan sekarang sangat mengemas kan. Tidak jauh beda dengan pelayan pribadi Su Jia Limei yang juga terbengong bengong melihat sifat baru nona nya itu.

Sebenarnya ketika salah satu prajurit kepercayaan WeiCheng memberitahu bahwa Jia Limei dituduh melakukan perbuatan yang tidak dilakukannya dan akan dihukum dengan pukulan keras di punggungnya. Membuat WeiCheng sangat marah dan langsung kembali Kekaisaran dari tugasnya menjaga perbatasan yang ditugaskan oleh kaisar. Yang hanya dia fikirkan ketika itu adalah bagaimana dia bisa cepat cepat sampai menyelamatkan adiknya itu, karna dari perbatasan sampai Kekaisaran membutuhkan perjalanan seharian penuh, dan karna itulah dia terlambat sampai Kekaisaran.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel