Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 6 Menghalalkan

rafi beberapa hari ini lebih sering menyendiri, lusa dia dan keluarganya akan pergi menjemput ayya.

" ayya...aku benar- benar jatuh cinta padamu, aku tidak bisa menahannya lagi..." rafi bergumam sendiri, dia kemudian menemui umi dan abinya yang kebetulan sedang bersantai diruang keluarga.

" abi...umi...ada yang mau rafi bicarakan,,dan sangat penting." umi hana dan kyai bashori saling memandang.

" sepenting apa itu rafi...kenapa wajahmu seserius itu?" kyai bashori menahan tawa, umi hana kemudian menyuruh rafi untuk duduk disebelahnya.

" umi,abi...rafi mau mengakui sesuatu..." rafi tertunduk,dia sedikit gugup,padahal tadi dia sudah mempersiapkan diri.

" cepat fi...mau ngomong apa...?" abinya sudah tidak sabar, apa sebenarnya yang ingin rafi bicarakan.

"bii..biarkan rafi berbicara,jangan dipotong terus." umi hana memperingatkan suaminya.

" mmm...umi..abi...sebenarnya rafi sangat menyayangi ayya..." kata- kata rafi agak terbata, kyai bashori dan umi hana tidak begitu terkejut, mereka sudah melihatnya sejak lama.

" kami tahu, lalu apa masalahnya?bukankah kalian saudara, jadi sudah pasti kalian harus saling menyayangi dan melindungi." kyai bashori sebenarnya tahu dengan jelas maksud rafi, tapi dia sengaja menggoda putra samata wayangnya itu.

" mm...maksud rafi, rafi mencintainya bi...bukan cinta seorang kakak terhadap adiknya, tetapi cinta seorang lelaki kepada seorang perempuan" akhirnya rafi berhasil mengaku, umi hana dan kyai bashori tersenyum puas.

" lalu, kenapa kau mengaku pada kami? kenapa tidak mengaku pada ayya,,,sebenarnya kau mencintai ayya atau kami?" kyai bashori masih ingin mengerjai putranya.

" ya jelas rafi mencintai abi dan umi, tetapi rafi juga mencintai ayya, dan rafi ingin menghalalkannya bi..." kyai bashori yang sedang menyeruput kopinya menjadi tersedak.umi hana segera menepuk punggung kyai bashori.

" maksud mu apa fi...jangan bercanda dong fi.. abi jadi tersedak ini..." kyai bashori tidak berpura- pura kali ini,dia sangat terkejut.

" rafi tidak bercanda bi, rafi ingin menikahi ayya bi...rafi mohon do'a restu kepada abi dan umi..." kyai bashori tersenyum samar dan menatap istrinya yang juga tersenyum.

" tapi ayya masih kecil sayang,,kau juga masih kelas dua sma, apa sebaiknya menunggu sampai ayya lulus sekolah nak.  " umi hana mencoba mengutarakan pendapatnya,tetapi kyai bashori agaknya tidak setuju.

" rafi hanya akan menghalalkan ayya umi, rafi tidak akan melakukan apapun terhadapnya, rafi akan melindunginya, kami tidak akan melakukan apapun yang belum pantas kami lakukan, rafi hanya ingin bisa memegang tangannya, memeluknya dan berinteraksi seperti saat kami masih kecil dulu...hanya itu saja kok umi,abi,...meskipun kami bersaudara,tetapi kami bukan saudara yang sesungguhnya, bagaimanapun juga,ayya bukan muhrim rafi, rafi tidak bisa sembarang menyentuhnya seperti saat kami masih kecil dulu, rafi sudah baligh bi...umi...sebentar lagi ayya juga, bagaimana nanti rafi akan melindunginya,maka dari itu, rafi ingin menikahi ayya...abi...umi...ijinkan rafi ya..." rafi berbicara panjang x lebar, umi hana dan kyai bashori cukup puas dengan pemikiran putranya.

" jika memang kamu sudah yakin...kami merestuimu fi...tetapi kau harus bicara sendiri pada om ziyad..." kyai bashori menantang putranya.

" baik bi...kita berangkat besok ya bi..." kata rafi pada abinya.

" bukankah kita akan menjemput ayya lusa?" kyai bashori dan umi hana tersenyum pada putranya.

" rafi ingin pergi besok bi...rafi kangen sekali pada ayya, dua tahun bi...rafi tidak bertemu dengan ayya,ya bi...kita pergi besok..." rafi memohon pada abi dan uminya, tetapi kyai bashori dan umi hana meninggalkan rafi sambil melemparkan kata cemooh untuk rafi.

" umi...sepertinya ada yang sudah tidak tahan ingin menjemput belahan jiwanya..." kyai bashori melirik sedikit rafi yang berwajah memelas.

" iya bii...ada yang sudah kangen dan rindu berat sama calon istrinya.." kedua orang terdekat rafi itu pun meninggalkan rafi seorang diri, sementara rafi menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu orang tuanya, akhirnya rafi masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya, pikirannya menerawang membayangkan wajah cantik dan imut milik ayya.

" ayya...kamu bisa membuat kakak gila kalau kita tak segera bertemu..." rafi kemudian memejamkan matanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel