
Ringkasan
ayya, adalah gadis kecil yang cantik yang dititipkan dipesantren ayahku , saat pertama kali melihatnya, aku langsung jatuh cinta padanya, dia ber IQ tinggi dan jenius, aku kemudian menikahinya saat usianya baru menginjak sebelas tahun, kami kemudian menimba ilmu dipesantren yang sama sebagai pasangan suami istri, tetapi dia tidak mengetahui bahwa dia telah memiliki suami, yang dia tahu aku adalah kakaknya karena orang tua ku dan orang tuanya adalah saudara. bagaimana kisah cinta kami selanjutnya...akankah ayya bisa menerimaku, bagaimana sikap ayya saat tahu dia adalah istriku?No One 17 and Under Admitted
bab 1 Arrafi Tsurayya
" Umi...,siapa mereka? kenapa mereka tinggal dirumah kita?" Rafi yang baru kembali dari pesantren, melihat dua orang anak kecil berusia lima tahun berada dirumahnya, mereka seperti sepasang anak kembar, tetapi tidak identik...yang satu anak perempuan yang cantik dan imut dan yang satu anak lelaki yang tampan yang juga imut.
" Rafi...mereka adalah putra dan putri om Ziyad dan tante Kirana, anak angkat Habib Mustofa yang baru kembali dari mesir dua tahun yang lalu, mereka akan tinggal bersama kita sekarang." Umi Hana,ibunda Rafi menjelaskan kepada putra semata wayangnya.saat kirana dan Ziyad datang,rafi masih di pesantren, jadi baru kali ini mereka bertemu.
" Ayya, Ahfaz, kemarilah sayang..." Umi Hana memanggil sikembar dan kedua bocah itu segera menghampirinya dengan patuh.
" Ada apa umi...?" tanya Ayya yang menggandeng tangan adiknya, Ayya kecil sangat menyayangi Ahfaz, dia akan selalu mengajaknya saat dia pergi kemanapun.
" Ayya, Ahfaz, perkenalkan, ini Rafi, putra Umi satu- satunya, dia sedang liburan, jadi beberapa hari ini kalian bisa belajar dan bermain bersama." Umi Hana tersenyum dan melanjutkan kata- katanya.
"Rafi...ini Ayya dan Ahfaz." Rafi pun mengulurkan tangannya, ketiga anak kecil itu berkenalan.
"Hai Ayya, aku Rafi..." Ayya menyambut uluran tangan Rafi dan menciumnya,Ahfaz mengikuti yang dilakukan Ayya.
" Hai kak Rafi yang tampan.." Ayya tersenyum,dia langsung suka pada Rafi, begitu juga denggan Rafi yang langsung menyukai Ayya dan Ahfaz.Umi Hana senang Rafi bisa menerima kehadiran Ayya dan Ahfaz, biasanya Rafi agak tidak menyukai anak perempuan, tetapi begitu melihat Ayya,entah mengapa dia langsung suka, Ayya dan Ahfaz satu kamar dan kamar Rafi didepan kamar mereka.
Rafi sedang menderes didalam kamarnya saat dia mendengar Ayya bersenandung sholawat, suara gadis kecil itu begitu bening dan merdu, Rafi mendengarkannya sambil memejamkan matanya, telinganya dimanjakan oleh senandung sholawat Ayya, dan beberapa saat kemudian Ahfaz ikut bersholawat bersama ayya.
" Mm...kedua anak itu memiliki suara yang bagus." Rafi bergumam sendiri dan dia segera beranjak pergi kekamar Ayya dan Ahfaz untuk menemui mereka.
"assalamu'alaikum...Ayya...buka pintunya..." Rafi mengetuk pelan pintu kamar Ayya.
" Wa'alaikum salam...eh..ada kak Rafi..." Ayya tersipu saat bertemu Rafi, tetapi dia sangat suka melihat wajah tampan Rafi, Ayya merasa nyaman saat berada didekat Rafi.
"Boleh kakak masuk?" Rafi tersenyum dan mencubit pipi tirus Ayya, dan mengelus kepala Ahfaz, Rafi merasa geli melihat dua anak kecil itu, setiap ada Ayya pasti ada Ahfaz,hanya saja,Ahfaz lebih pendiam dari pada Ayya.
" Boleh kak...bukankah ini rumah kakak...kami hanya dititipkan disini..." Ayya tersenyum,dia gadis pintar, jadi dia tahu posisinya dirumah ini, Rafi yang mendengarnya merasa sedih, dia memeluk Ayya dan Ahfaz bersamaan.
" Ini rumah kalian juga...kakak menyayangi kalian...kita bersaudara sekarang, oke? jangan sungkan bila membutuhkan bantuan kakak." Ayya dan Ahfaz mengangguk, ketiganya tersenyum,mereka menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Rafi, Rafi juga sangat menyukai keduanya karena mereka sangat pintar untuk anak seusia mereka.Umi Hana yang memperhatikan interaksi ketiga anak- anak itu tersenyum dan bergumam sendiri.
" Semoga kalian selalu bersama..." Umi Hana kemudian meninggalkan mereka.
sore hari, Rafi,Ayya dan Ahfaz menyetor hafalan kepada Umi Hana dan Kyai Bashori.
Rafi setor lebih dulu, dia saat ini sudah sampai juz dua puluh lima, sedangkan Ayya sudah sampai juz tujuh belas, Ahfaz agak tertinggal,dia baru juz lima belas, Rafi terkejut saat mengetahui dua bocah imut dihadapannya ini ternyata sudah menghafal begitu banyak diusia mereka saat ini.
" Ayya,Ahfaz, kalian hebat...sekecil ini,hafalan kalian sudah banyak, dulu saat kakak seusia kalian, kakak baru sampai juz dua belas." Umi hana dan Kyai Bashori saling pandang dan tersenyum.
" Rafi...kamu harus menikah dengan gadis seperti Ayya kelak,,agar kamu mempunyai anak yang pintar dan cerdas seperti Ayya dan Ahfaz." Kyai Bashori tertawa ,dan Umi Hana mencubit pinggang suaminya.
" Abah...mereka masih terlalu kecil." Umi hana menggelengkan kepalanya.
" Tapi abah tidak ingin kehilangan kesempatan, Abah ingin mempunyai menantu seperti Ayya...
Rafi...Ayya saat kalian dewasa...kalian harus menikah ya..." Kyai Bashori tertawa sementara ketia anak didepannya melihatnya dengan tatapan tak mengerti, mereka hanya mengangguk dan ikut tertawa bersama.
