bab 4 Kembali ke rumah
enam tahun berlalu,ayya dan ahfaz sudah berusia sebelas tahun sekarang,ahfaz menjadi seorang pemuda yang sangat tampan, wajah imut ibunya menempel pada dirinya begitu juga dengan ayya, dia menjadi seorang gadis yang sangat cantik, hari ini mereka diantar oleh kyai bashori dan umi hana ke blitar, mereka akan kembali kepada orang tuanya.
" ayya...ahfaz...kalian akan melanjutkan sekolah dimana...?" umi hana bertanya pada putra dan putri nya itu.
" ahfaz ingin melanjutkan di kediri umi...agar ahfaz lebih dekat dengan rumah." setelah mendengar jawaban ahfaz,umi hana agak merasa sedih, duo kakak beradik ini akan selalu bersama-sama, itu tandanya mereka tidak akan tinggal bersamanya lagi.
" ayya...bagaimana dengan mu nak? apa kau juga akan bersama ahfaz sayang...?" tanya umi hana saat mobil yang mereka tumpangi sudah berada di halaman pesantren Al Buruj milik orang tua ahfaz dan ayya.
" ayya belim tahu umi...masih bingung." ayya kemudian membuka pintu mobil dan diikuti ahfaz,mrreka turun dan menghambur ke pelukan abi dan uminya yang sudah menanti di teras rumah mereka.
"ayya,ahfaz..." umi kirana dan abi ziyad memeluk putra dan putrinya bergantian,sikembar kemudian mencium tangan umi dan anbinya.
" kyai bashori, umi hana silahkan masuk...." ziyad mempersilahkan orang yang telah merawat putranya masuk dan mereka mengobrol diruang tamu, sementara ayta dan ahfaz mohon undur diri untul beristirahat.
" kyai bashori,umi hana..kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya, kalian telah mendidik putra dan putri kami hingga mereka sudah menjadi hafidz dan hafidzoh." ziyad dan kirana tersenyum pada kedua tamunya.
" semua itu karena kedua putra putrimu sangat pandai dan cerdas...mereka juga sudah menghatamkan kitab alfiyyah,ini adalah pencapaian yang langka,didunia ini hanya ada beberapa anak yang bisa melakukannya, aku tidak menyangka memiliki kesempatan bertemu dengan bakat langka itu, bshkan kami tinggal bersama mereka selama enam tahun...kami yang harus berterima kasih..." kyai bashori mengutarakan pendapatnya, umi hana hanya mengangguk- anggukkan kepalanya sambil sesekali tersenyum.
setelah mengobrol dan menikmati makan siang bersama, kyai bashori dan umi hana pulang dan sekaligus akan menjemput rafi yang juga akan liburan karena tes kenaikan kelas sudah selesai, setelah liburan rafi sudah berganti kelas yang baru, dia masih harus menyelesaikan sekkolahnya selama setahun dan lulus.
kyai bashori tiba dirembang sudah agak larut,mereka tiba setelah sholat isya selesai, rafi yang sudah menunggu segera memasukkan barang- barangnya kedalam mobil, dan mereka segera meluncur menuju kediaman mereka di pondok tahfidzul qur'an di kudus, sekitar pukul sebelas malam mereka tiba dirumah.
" umi,abi...rafi masuk kamar langsung ya..." kyai bashori dan umi hana mengangguk, mereka juga langsung beristirahat karena sangat lelah.
" iya nak...beristirahatlah..." kyai bashori mengusap kepala putranya.rafi membawa barang- barang miliknya ke kamarnya.saat melewati kamar ayya dan ahfaz rafi berhenti,dia kemudian membuka pintu kamar adik kecilnya, kamar itu sudah berubah, dulu ada dua set tempat tidur kecil didalamnya, tetapi sekarang hanya ada sebuah tempat tidur yang besar, dan lemari itu sudah kosong, kamar ini hanya menisakan beberapa foto kecil ayya dan ahfaz dan beberapa foto ahfaz yang sudah remaja,rafi tidak menemukan foto ayya saat remaja di kamar ini,diapun keluar dan masuk kedalam kamarnya.saat membuka pintu,rafi kaget melihat kamarnya berubah, sudah dua tahun penuh rafi tidak pulang sama sekali karena kegiatan nya yang sangat padat sebagai seorang vokalis sholawat di pesantren tempatnya menimba ilmu.ada sebuah foto ayya yang sudah remaja didinding kamarnya,suasananya juga lebih feminim,kamarnya tertata rapi, saat rafi masih agak bingung,umi hana menghampirinya.
" rafi,,maaf sebelumnya, kamarmu ini telah ditinggali ayya selama dua tahun, karena ayya dan ahfaz sudah remaja,mereka tidak boleh tidur sekamar lagi,jadi umi meminjamkan kamarmu nak...maaf ya." umi hana agak malu karena sebelumnya tidak ijin pada rafi.
" tidak apa- apa umi...rafi senang kok ayya mau tinggal dikamar rafi..." kemudian umi hana merasa lega dan dia meninggalkan rafi agar beristirahat,rafi menutup kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya.
" ayya, kamu tidur disini...wangi mu masih menempel dikamar kakak, kakak merindukanmu, hanya saja kita tidak sempat bertemu..." gumam rafi pelan.ayya dan rafi bertemu terakhir kali dua tahun yang lalu saat rafi berlibur dirumah, ayya sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik, rafi semakin menyayanginya, dan rasa sayang yang dia rasakan saat ini bukanlah rasa sayang seorang kakak terhadap adiknya tetapi telah berubah menjadi seorang laki- laki pada seorang wanita.rafi mencintai ayya,sangat- sangat mencintainya.rafi berbaring sambil menatap foto pujaan hatinya yang sangat dia rindukan.rafi mengambil ponselnya dan menyalakannya, kemudian dia mencari kontak ayya,rafi ingin mendengar suara ayya,dia berniat menelepon ayya, tetapi mengingat waktu sudah larut,rafi mengurungkan niatnya dan menulis sebuah pesan.
" cantik....apa kabar..." pesan telah terkirim, ada tanda centang satu, berarti ayya tidak menyalakan ponselnya, rafi pun meletakkan ponselnya di meja dan dia tertidur.di tempat lain ayya baru saja kembali dari pondok putri, dia bersama azka menemui sahabatnya yang juga sering membantu ndalem, mereka mengobrol hingga lupa kalau ternyata sudah larut, kini azka dan ayya sudah tiba di kamar masing- masing.
ayya menyalakan ponselnya dan melihat ada sebuah pesan dari rafi, dia pun mencoba menelepon kakaknya itu.
" assalamu'alaikum cantik..." suara rafi sudah berubah menjadi suara seorang pria, saat mendengar suaranya,hati ayya bergetar.
" wa'alaikum salam kak...kakak sudah pulang ya..." ayya sudah bisa menebak karena dipesantren tidak diperbolehkan membawa ponsel.
" iya cantik...ayya sehat kan?" rafi sangat merindukan ayya...
' alhamdulillah kak,,,kakak juga sehat kan..? mmm kak...ayya mau minta maaf ya...kamar kakak ayya tempati selama ini...umi yang nyuruh, jangan marah ya kak.". ayya takut rafi marah.
" tidak apa- apa...kita bisa memakainya bergantian, saat kakak di pesantren,kau boleh menggunakannya.ohya ayya...kamu melanjutkan di pondok kakak saja ya..." rafi membujuk ayya agar mau bersekolah sambil mondik di pesantren tempatnya belajar.
" ayya belum tau kak...masih bingung..." ayya belum bisa menentukan pilihan,besok dia akan berbicara dulu pada umi dan abinya.
" cepat putuskan ayya, waktu liburan hanya dua minggu, pendaftaran gelombang satu dibuka mulai besok...kau segera kabari kakak,biar kakak yang mendaftar." rafi dan ayya kemudian memutuskan sambungan ponsel mereka karena sudah larut, keduanya kemudian bergegas untuk tidur.
