bab 30 Terima Kasih Ayya
ayya sudah mulai masuk sekolah,setelah dua hari beristirahat dirumah. ayya merasakan tubuhnya sudah fit sekarang,ahfaz yang kebetulan satu kelas dengan ayya selalu memberitahu tugas yang harus dikerjakan,jadi ayya tidak khawatir akan ketinggalan pelajaran,lagi juga siapa yang tidak mengenal ayya dan ahfaz yang sangat jenius,bahkan rafi saja hampir tersusul oleh ayya,terkadang saat rafi mendapat tugas yang sulit ayya pasti dapat membantunya,seperti hari ini,rafi menjemput ayya sepulang sekolah,ahfaz masih ada kegiatan ekstrakulikuler,jadi hanya ayya yang pergi bersama rafi,mereka akan menjemput kembali ahfaz selepas rafi selesai dengan kuliahnya,rafi sengaja menjemput ayya untuk diajak kekampusnya,rafi memiliki masaalah dengan tugasnya,untuk itu dia mengajak ayya kekampus untuk membantunya.
"ayya,maaf ya,kakak jadi merepotkanmu,untung istri kakak yang cantik ini sangat cerdas."rafi memuji istrinya,selain untuk merayu ayya,semua yang disampaikan rafi adalah sebuah kebenaran,ayya sangat pintar.
"kakak tidak usah memuji ayya,apapun yang kakak minta dari ayya,kalau ayya bisa bantu,pasti akan ayya bantu."ayya tersenyum pada suaminya,rafi kemudian membelai kepala ayya dengan lembut,keduanya sudah memasuki halaman kampus rafi,ayya melihat gedung yang menjulang tinggi didepannay dengan kagum, kelak ayya juga akan kuliah disini.
"ayo ayya,kita langsung menuju perpustakaan,kita akan mencari bahan materinya dulu."rafi menggandeng istrinya menuju perpustakaan,universitas tempat rafi kuliah adalah universitas terbesar di mesir, mahasiswa yang kuliah disini berasal dari seluruh dunia,tak heran perpustakaannya pun sangat besar,nyaman dan lengkap, ayya langsung berlari masuk meninggalkan rafi saking senangnya,namanya juga ayya,mana mungkin dia tidak ngiler melihat buku sebanyak ini,rafi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah konyol istrinya,tetapi dia kemudian tertawa menyadari betapa imutnya ayya.
"ayya,ayo bantu kakak dulu,setelah itu kakak akan menemanimu menjelajahi tempat ini sampai kamu puas."rafi kemudian menggandeng tangan ayya,mereka berdua menaiki lift menuju lantai lima,kemarin rafi sudah kesini,hanya saja rafi butuh pikiran ayya untuk membantu menyelesaikan tugasnya.
"beneran ya kak,awas kalau bohong."ayya mengancam suaminya.
"apapun untukmu sayang,yang penting sekarang bantu kakak dulu."rafi menarik tangan ayya menuju sebuah lorong yang penuh dengan buku-buku yang diperlukan rafi,dia mengambil beberapa buku dan membawanya ke hadapan ayya yang menunggu disebuah meja yang disediakan untuk mempermudah para mahasiswa mengerjakan tugas mereka.
"kak rafi,mana coba ayya lihat materinya,ayya baca dulu,kak rafi mencari bahan yang lain, kan nanti nggak kelamaan."ayya menerima laptop rafi,rafi membukakan tugasnya dan memperlihatkan pada ayya,sementara rafi mencari lagi buku yang mungkin diperlukan,ayya membaca dengan seksama,dia tidak begitu kesulitan karena sudah ada petunjuk dari dosen pembimbing rafi yang memang dibuat untuk mempermudah para mahasiswanya dalam mengerjakan tugas,ayya mengangguk-anggukkan kepalanya,dia langsung mengerti dan mulai mengerjakan tugas rafi,sesekali ayya mencari keberadaan rafi,dia akan memberitahu rafi bahwa buku yang ada didepannya sudah cukup untuk mengerjakan tugasnya tetapi tidak melihat sosok suaminya,ayya kemudian kembali mengerjakan tugas rafi. dalam sekejap tugas kuliah rafi sudah selesai ditangan ayya,jurusan yang diambil rafi adalah jurusan yang sama dengan abinya,dulu ziyad mengajar mata kuliah ini juga,sejak kecil ayya sudah akrab dengan semua ini,ayya kecil sering ikut abinya saat ziyad memberikan bimbingan pada mahasiswanya yang kesulitan dalam mengerjakan tugas ataupun yang memang meminta privat pada ziyad,jadi tugas rafi adalah sepotong kue untuk ayya.
"ayya,ini,kakak sudah mengumpulkan bahan-bahan,kalau masih kurang nanti kita cari lagi,kakak istirahat dulu ya."rafi menaruh tumpukan buku diatas meja didepan ayya,ayya menatap suaminya yang terlihat lelah sambil tersenyum.
"ini kak,,sudah selesai,kita tidak memerlukn buku itu,kakak istirahat sebentar,setelah itu kita kembalikan semuanya."mata rafi langsung membelalak melihat ayya menyodorkan laptopnya,dia yang tadi merebahkan kepalanya diatas meja langsung bangun dan memeriksa laptopnya,seketika mata rafi berbinar,dia refleks mencium pipi istrinya.
"ayya,,,kamu sangat menggemaskan, kakak sebenarnya berfikiran sama denganmu,hanya kakak masih menyimpannya didalam otak kakak."rafi mencari alasan,ayya hanya tersenyum melihat tingkah konyol rafi, rafi kemudian mengirimkan tugasnya kepada dosennya, setelah itu dia dan ayya mengembalikan buku-buku yang diambilnya tadi ketempat semula,keduanya kemudian meninggalkan kampus rafi dan kembali kesekolah ayya untuk menjemput ahfaz.
"kakak harus mentraktir ayya dan ahfaz ya."ayya menggoda suaminya.
"siap tuan putri."rafi kemudian mulai menjalankan mobilnya,ahfaz baru saja menelepon kalau dia sudah menunggu diparkiran sekolah.
rafi melihat dua kakak beradik ini dengan takjub, ayya dan ahfaz menikmati makanannya dengan lahap. mereka berdua memang sedang dalam masa pertumbuhan,jadi nafsu makan mereka lumayan besar,apalagi keduanya sangat rutin berpuasa sunnah,jadi saat mereka tidak berpuasa,rafi akan mentraktir keduanya menikmati makanan kesukaan mereka.
"kak rafi terimakasih ya,sudah mentraktir ahfaz,makanan ini sungguh lezat,semoga rejeki kak rafi lancar dan semakin berlimpah."ahfaz memunculkan naluri penjilatnya saat rafi mulai mentraktirnya.ayya mendelik kepada adiknya,meski akhirnya mengaminkan do'a adiknya.
"aamiin...terima kasih kembali ya faz,tetapi ini adalah hasil kerja keras kakakmu ayya,jadi kau berterima kasihlah padanya,"rafi mencubit gemas pipi ayya.ketiga orang itu menikmati makanan mereka,kemudian karena waktu sudah menjelang malam mereka bertiga bergegas pulang,sebelumya mereka sudah menelepon umi farida kalau mereka akan pulang terlambat.saat mereka kembali,rumah habib mustofa kosong,karena kakek dan neneknya sedang menengok salah satu teman habib mustofa yang sedang dirawat dirumah sakit,jadi rafi dan ayya langsung masuk kedalam kamarnya,ahfaz juga bergegas masuk kedalam kamarnya,badannya sangat lelah,untung besok weekend,jadi dia bisa puas beristirahat dirumah,sementara rafi dan ayya,besok akan menghadiri undangan dari teman rafi yang berulang tahun,tadi keduanya juga sempat membeli kado yang akan dibawa besok,setelah selesai membungkus kado,ayya dan rafi juga beristirahat.
