bab 29 Tamu ayya
"kak rafi,kok kakak nggak ke kampus,ayya tidak apa-apa kok,ayya sudah baikan."ayya bangun dari tidurnya,perutnya sudah tidak sakit lagi,semua itu berkat wedang jahe yang rafi buatkan tadi,rafi sedang mengerjakan tugas kuliah yang dikirimkan temannya via whattshapp tadi,kini rafi sedang asyik mengetik didepan laptopnya,saat ayya bangun,rafi menyimpan data dari tugasnya dan mematikan laptopnya,kemudian dia menghampiri ayya.
"ayya..alhamdulillah kalau sudah baikan,kakak hanya ada satu mata kuliah hari ini dan teman kakak sudah mengirimkannya,kamu tenang saja,kakak juga sudah mengijinkanmu untuk tidak masuk hari ini dan besok,karena biasanya selama dua hari perutmu baru sembuh."rafi tersenyum dan membelai kepala ayya.
"terima kasih kak,ayya mau mandi dulu,kakak lanjutin aja kerjain tugasnya."ayya tersenyum dan menghilang di balik pintu kamar mandi, rafi merasa lega wajah istrinya sudah agak memerah tidak pucat seperti tadi pagi.dia kembali mengerjakan tugasnya yang sedikit lagi selesai.
"rafii,,ayya,, kita makan siang dulu nak,nenek tunggu diruang makan ya.!"umi farida mengajak rafi dan ayya untuk makan siang,rafi segera membuka pintu kamarnya,dia mendapati umi farida tersenyum hendak berbalik kembali keruang makan.
"baik nek,rafi dan ayya akan segera menyusul,ayya sedang mandi,"rafi kemudian mengetuk pintu kamar mandi dan memberitahu ayya bahwa dia sudah ditunggu neneknya,rafi kemudian menyusul umi farida lebih dulu.
"kakek belum pulang nek?"tanya rafi saat sampai diruang makan.nenek nya tersenyum sambil menyodorkan piring untuk rafi
"kakekmu itu sangat sibuk akhir-akhir ini,makanya nenek memberimu mobil agar kalian bertiga bisa menggunakannya untuk berangkat sekolah dan kekampus,karena paman husain sering mengantar kakek untuk pertemuan dan rapat."umi farida kemudian menuang air putih dan memberikannya pada rafi,tak lama ayya keluar,wajahnya terlihat segar,sepertinya perut ayya memang sudah baikan.
"terima kasih banyak nek, rafi akan gunakan mobil itu untuk mengantar jemput ayya dan ahfaz,hanya saja nanti kalau rafi ada kuliah siang rafi ungkin tidak bisa menjemput mereka berdua."rafi melirik istrinya yang baru saja bergabung dimeja makan.ayya terlihat menyimak obrolan rafi dan umi farida.
"kak rafi tidak perlu khawatir,kalau kak rafi belum datang,kami bisa menunggu disekolah,kakak beritahu saja jadwal kakak ,biar ayya dan ahfaz bisa menyesuaikan,kami kan bisa ikut ekstrakulikuler di sekolah." setelah ayya selesai bicara, rafi mengangguk sejutu,mereka bertiga makan bersama,kemudian rafi bergegas menjemput ahfaz,sementara ayya membantu neneknya membereskan meja makan,ayya mencuci semua piring kotor,kemudian ayya menemani neneknya diruang tengah,ayya dan neneknya mengobrol banyak hal menunggu habib mustofa dan ahfaz pulang.
"ayya, apa setiap datang bulan kamu seperti ini nak,selalu mengalami nyeri di perutmu?"tanya umi farida pada ayya,umi farida sangat khawatir saat rafi memberitahunya kalau ayya sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur saat tamunya datang.
"iya nek,katanya umi,nyeri ini kan hilang hingga ayya menikah,tetapi dari awal ayya mendapatkan haid bukankah ayya sudah menjadi istri kak rafi ya nek.?"ayya bertanya kepada neneknya,dia meminta penjelasan pada umi farida,apakah itu mitos atau fakta.umi farida tersenyum mendengar pertanyaan ayya,gadis ini memang sangat cerdas.
"ayya,memang ada sebagian orang yang merasakan nyeri saat haid,dan itu memang akan hilang setelah mereka menikah,dalam arti menikah yang sesungguhnya,artinya,setelah mereka melakukan hubungan suami istri,kalau kalian memang sudah menikah,tetapi kalian belum melakukan hubungan suami istri kan? lagi pula ada juga yang sudah menikah dan punya anak,tetapi saat datang bulan masih merasakan nyeri,itu semua berbeda dari masing-masing orang."nenek farida menjelaskan dengan sabar kepada ayya tentang hal-hal yang menyangkut dengan haid,beliau juga mengajarkan pada ayya bagaimana menjadi seorang istri yang baik.
"terima kasih nek,ayya jadi banyak belajar sekarang." ayya memeluk neneknya dengan erat penuh rasa terima kasih,ayya kemudian pamit untuk kembali kedalam kamarnya ,ayya akan beristirahat sambil menuggu rafi dan ahfaz kembali,nenek farida mengangguk,beliau juga akan tdur siang sebentar.
"ayya,kau sedang apa sayang?" tanya rafi yang melihat ayya tersenyum-senyum sendiri, ayya sedang membaca novel di ponselnya,dia terlihat sangat bahagia,rafi menjadi ikut bahagia melihat istrinya sudah bisa tersenyum lagi.
"ini lho kak,ayya sedang membaca novel,lucu banget ceritanya."ayya menjawab pertanyaan rafi tanpa meninggalkan pandangan matanya yang tertuju pada ponselnya,rafi menggelangkan kepalanya,dia kemudian merebut ponsel ayya dan membaca sekilas,kemudian mengembalikan ponsel istrinya,kemudian rafi berbaring disamping ayya.
"jangan terlalu banyak membaca cerita yang kekanakan sayang,kamu seharusnya membaca novel-novel romantis," rafi mencubit hidung ayya,kemudian tafi menarik tangan istrinya hingga kini tubuh ayya berada diatas tubuh rafi,rafi kemudian mencium bibir ayya dengan penuh kasih sayang.tangannya membelai lembut punggung ayya,ayya merasa sangat bahagia,rafi sangat senang saat bedua bersama ayya seperti ini,rasa sayangnya tulus untuk istrinya
