bab 28 Masih Kecil
rafi,ayya dan ahfaz tiba dirumah setelah sholat isya'mereka langsung menemui umi farida dan habib mustofa.
"kakek,nenek,terima kasih ya atas hadiah pernikahannya, ini semua benar-benar terlalu berlebihan,ayya dan kak rafi hanya butuh do'a dari kalian."ayya memeluk neneknya dengan penuh kasih sayang,umi farida mencium kening ayya,kemudian ayya memeluk habib mustofa,beliau juga mencium kening cucunya,habib mustofa mendo'akan ayya dan rafi agar rumah tangga mereka diberikan ketentraman dan langgeng hingga maut memisahkan mereka. rafi melihat adegan ini merasa agak cemburu,saat habib mustofa menatap tajam mata rafi,dia menundukkan keplanya,rafi masih saja cemburu saat ayya dipeluk atau dicium oleh laki-laki,meskipun rafi tahu mereka adalah mahrom ayya.
"rafi,bawa istrimu beristirahat,besok kalian harus sekolah,dan kekampus kan,ahfaz,kamu juga beristirahatlah,kalian semua pasti lelah setelah berjalan-jalan. 'habib mustofa kemudian mendekati istrinya dan mengajaknya masuk kedalam kamarnya.rafi merangkul pundak ayya dan mengajaknya masuk kekamar juga,ahfaz juga menuju kamarnya,
"sayang,sini,kakak peluk,"rafi melambaikan tangannya memanggil ayya agar mendekat.
"ayya mau mandi dulu kak,ayya gerah banget, kakak memangnya nggak mau mandi?"tanya ayya sambil masuk kedalam kamar mandi,ayya melepaskan seragam kotor yang masih melekat ditubuhnya,kini ayya tinggal memakai dalaman,dia mencuci seragamnya dengan tangan,karena hanya satu buah,jadi dia tidak menggunakan mesin cuci,ayya mendengar pintu kamar mandinya terbuka dia segera menengok kearah pintu,ayya mendapati rafi masuk kedalam dengan handuk membalut pinggangnya,ayya menjerit dan menutup matanya karena rafi tdak memakai baju.,ayya berdiri membelakangi rafi dengan kedua tangan menutup matanya,ayya tidak sadar kalau dia hanya memakai dalaman,rafi tersenyum melihat tingkah polos ayya,dia menghampiri ayya dan memeluknya dari belakang,ayya merinding merasakan sentuhan tangan rafi yang menyentuh kulitnya,rafi mengambil tangan ayya dan membalik badan istrinya,rafi memandangi keindahan dihadapannya,bentuk tubuh ayya ramping dan putih,rafi sampai meneteskan air liurnya melihat tubuh istrinya,naluri kelelakiannya timbul seketika.
"ayya...sayang...kakak mencintaimu,"rafi melumat bibir ranum ayya,sementara tangannya mengelus-elus punggung ayya yang terbuka.
"kak rafi,,ayya mau mandi,kenapa kak rafi masuk kesini,ayya jadi malu."ayya membenamkan wajahnya didada telanjang rafi,segera sesuaatu dibawah tubuh rafi menegang,ayya merasakan sesuatu mendesak perutnya dia mengangkat kepalanya dan memandang suaminya.
"kak,,ada yang bergerak,"ayya bingung,dia tidak tahu sama sekali apa yang terjadi pada suaminya,ayya memang jenius,tetapi untuk hal ini dia belum pernah tahu,dia hanya tahu kalau seorang suami memiliki hak atas isrtinya dan tidur bersama,tetapi hanya sebatas itu,apa yang dilakukan pasangan suami istri sebelum tidur ayya tidak pernah membayangkannya.rafi tersenyum mengelus kepala ayya dengan penuh kasih sayang,istri kecilnya belum dewasa,rafi sebenarnya ingin meminta haknya pada ayya,tetapi dia melihat istrinya belum memahami hal-hal seperti itu rafi mengurungkan niatnya,dia mencium kembali bibir ayya,rafi juga berlama -lama memeluk istrinya,rafi menciumi leher istrinya dan ayya merasa geli dengan sikap suaminya.
" kak rafi...ayya geli...ayo kita mandi." ayya kemudian mengisi bathub dengan air hangat kemudian dia masuk kedalamnya dan berendam.rafi masuk juga.mereka mandi bersama.rafi menyabuni tubuh istrinya dengan menahan gairahnya.setelah ayya selesai.rafi menyuruh ayya keluar lebih dulu dan berganti baju.sementara rafi harus mandi air dingin untuk meredakan gairahnya.dia tersenyum mengingat tingkah ayya.
" ayya...kakak akan mulai mengajarimu...milik kakak sudah merindukan ingin memasuki rumahnya..." rafi bergumam sendiri.kemudian dia menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi...rafi melihat ayya sudah tertidur pulas.dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.rafi kemudian berbaring dibelakang ayya dan memeluknya.
" ayya sayang...kakak sangat mencintaimu sayang..." kemudian rafi memejamkan matanya dan tidur dengan wajahnya berada di leher istrinya.wangi tubuh ayya sehabos mandi bagaikan aroma terapi yang menenangkan hati rafi.dalam pelukannya ayya tertidur dengan nyenyak hingga mereka bangun pada keesokan harinya.
" ayya...sayang...bangun...sudah hampir jam tiga sayang....ayo kita sholat tahajjud dulu..." rafi membangunkan istrinya yang masih terlelap...kemudian ayya membuka matanya,hal pertama yang dilihatnya adalah wajah tampan rafi yang sudah basah terkena air wudhu, ayya tersenyum dan segera beranjak ke kamar mandi untuk buang air kecil dan kembali tidur.
"lho ayya...kakak menunggumu untuk sholat bersama kok malah tidur lagi.." rafi menarik selimut istrinya dan ayya tersenyum pada rafi sambil kembali menadik selimutnya.
" kak rafi...sayang...tamu ayya datang...jadi ayya cuti dulu ya sayang..." ayya menarik selimutnya dan kembali memejamkan matanya.rafi kemudian melakukan sholat sendiri, dia menunggu sampai subuh baru membangunkan ayya untuk bersiap- siap berangkat kesekolah.
" ayya...sayang...bangun...sudah siang...kamu nanti terlambat sekolah lho..." rafi menarik selimut istrinya.dia melihat ayya meringis kesakitan...seperti biasa saat ayya datang bulan, dia akan selalu seperti ini...rafi melihat wajah pucat ayya,dia menjadi cemas,rafi segera kedapur untuk membuatkan ayya wedang jahe panas...umi farida yang melihat rafi membuat minuman tradisional itu bertanya pada rafi.
" kok tumben fi kamu minum jahe?" umi farida mendekati rafi yang sedang menuang rebusan jahe kedalam gelas yang sudah diberi gula jawa.
" iya nek...ayya sedang datang bulan,dia selalu kesakitan...kalau minum jahe panas sakitnya akan mereda." rafi kemudian membawa wedang jahe yang dibuatnya kekamar.ayya masih berbaring ditempat tidur karena saat pertama haid dia tidak akan bangun selama dua hari,setelah memberikan minuman pada ayya,rafi menemui ahfaz, dia minta ahfaz mengijinkan ayya yang tidak masuk sekolah karena sakit,ahfaz pun mengangguk,dia kemudian berangkat bersama pak husain,sementara rafi juga meminta ijin tidak kuliah karena khawatir dengan keadaan ayya,hati umi farida menjadi hangat melihat interaksi ayya dan rafi...keduanya saling menyayangi dan saling menjaga satu sama lain, umi farida jadi mengingat kirana dan ziyad saat muda dulu...mereka juga saling mencintai dan saling menyayangi,hanya saja,rafi sangat protektif terhadap ayya,sementara dulu kirana dan ziyad saling percaya satu sama lain...ziyad juga sering cemburu,tetapi tidak cemburu buta seperti rafi...umi farida tersenyum sendiri dia merasa bahagia untuk cucu-cucunya.
