bab 24 Kekhawatiran Rafi
ayya,rafi,dan ahfaz sedang berada di ruang makan, mereka baru saja selesai sholat isya',kemudian umi farida memanggil ketiganya untuk makan malam Bersama,habib mustofa dan umi farida sudah menunggu mereka.
" ayya,ahfaz,kalian sudah kakek daftarkan di sekolah terfavorit dikota ini, kalian akan mulai sekolah minggu depan,sedangkan rafi besok pagi ikut kakek kekampus,akan ada bimbingan sebelum kamu mulai kuliah minggu depan," habib mustofa kemudian memimpin mereka semua makan,tidak ada yang mengobrol saat mereka makan malam, setelah selesai rafi,ayya dan ahfaz melakukan panggilan video pada umi mereka di blitar juga pada kyai bashori dan umi hana dikudus,mereka mengabarkan bahwa mereka telah samai ditempat habib mustofa dengan selamat.
"rafi ayya,kalian istirahat dulu, ahfaz, ada yang mau kakek sampaikan padamu,ayo ikut kakek keruang kerja kakek."habib mustofa dan ahfaz pergi keruang kerja habib mustofa sementara ayya dan rafi membantu umi farida membereskan ruang makan dan beristirahat.
" nenek,ayya dan kak rafi istirahat dulu ya,"ayya tersenyum pada umi farida,kemudian dia da rafi segera masuk kedalam kamar mereka, ayya dan rafi mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum tidur,kemudian mereka mengaji sebentar baru naik ketempat tidur.
"ayya sayang,,sini,,kakak ingin memelukmu,"rafi melambaikan tangannya memanggil agar ayya mendekat padanya,ayya segera melipat mukenanya dan mencepol rambutnya asal karena mau tidur,kemudian dia mendekati suaminya,rafi meraih tangan ayya dan menariknya kedalam pelukannya.
"ada apa kak, bukannya tadi kakak sudah memeluk ayya seharian,apa masih kurang kak?"ayya tersenyum pada suaminya, rafi membelai punggung ayya pelan.
"ayya,,kakak itu ingin selalu bersamamu, kakak rasanya selalu ingin memelukmu sepanjang waktu,meski seharian kakak sudah memelukmu rasanya masih kurang,dan akan selalu kurang" rafi menyandarkan kepalanya didada ayya,ayya otomatis membelai kepala rafi,kedua remaja itu sedang jatuh cinta,rafi kemudian beranjak dan bersandar dikepala tempat tidurnya,iya menarik ayya dan mendudukan ayya dipangkuannya,posisi ayya seperti digendong rafi,kedua kaki kecilnya melingkar dipinggang rafi,tinggi badan rafi dan ayya sangat jauh berbeda karena ayya sangat mungil seperti uminya,ayya menyandarkan kepalanya didada rafi.
"kak,,ayya nyaman sekali seperti ini,rasanya ayya aman banget kalau sedang Bersama kak rafi,ayya bersyukur bisa menjadi istri kakak."ayya terpejam didada rafi,rafi senang mendengar kata-kata ayya.
"kakak sangat mencintaimu sayang.kakak harap ayya menjaga diri ayya untuk kakak, kakak khawatir ayya akan dicintai orang lain, kakak harap ayya menjaga diri dari lawan jenis,karena sekolah ayya bukan pesantren ,disekolah ayya nanti murid laki-laki dan perempuan akan membaur, jadi kakak harap ayya menjaga diri ayya baik-baik ya."rafi menangkupkan kedua tangannya diwajah mungil ayya.
"kakak percaya pada ayya kan? ayya tidak akan pernah menghianati kakak,tetapi ayya tidak menjamin tidak ada orang yang tidak akan menyukai ayya, yang pasti hati ayya hanya untuk kak rafi,kakak harus percaya sepenuhnya pada ayya,oke?" ayya menatap mata rafi sangat dalam,rafi juga menatap ayya,keduanya kemudian berciuman,hanya sebatas ini yang bias mereka lakukan.
"ayya,kakak percaya sepenuhnya padamu,tetapi kalau kakak melihat mereka mendekatimu kakak merasa cemburu sayang, kakak juga tidak akan meminta hak kakak untuk sementara waktu ini,kakak akan menunggu sampai kita selesai sekolah,kakak takut kita akan memiliki anak saat kitabelum selesai sekolah, jaadi kita akan seperti ini saja dulu."rafi sangat bijaksana,dia sebenarnya sangat ingin memiliki ayya seutuhnya,tetapi dia tidak ingin ayya hamil,rafi juga tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi, rafi ingin semua berjalan secara alami,setelah puas bermesraan keduanya pun tidur,mereka adalah orang-orang yang cerdas,mereka tahu yang benar dan yang salah meski usia mereka masih cukup muda.gen dari kedua orang tua ayya yang cukup mengagumkan membuat ayya da ahfaz menjadi anak-anak yang jenius, didikan Ziyad dan kirana yang memiliki basic Pendidikan agama yang kuat juga campur tangan habib mustofa dan umi farida membuat ayya dan ahfaz menjadi anak muda yang alim, sholih dan sholihah, dan satu lagi, suara merdu kedua orang tuanya juga menurun kepada mereka dengan sempurna.sementara rafi,jangan ditanya,orang tuanya adalah kyai bashori dan umi hana yang juga keponakan dari umi farida membuat keduanya sangat cocok satu sama lain.
