Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 21 Kau Suamiku

" sayang...bagilah kesedihanmu denganku...jangan kau pendam sendiri...mulai sekarang,suamimu ini akan. selalu menemani mu..." rafi tidak tahan lagi menyembunyikan status nya sebagai suami ayya, ayya yang berada didalam pelukan rafi tersenyum ,dia mempererat pelukannya, rafi kemudian membawa ayya duduk ditempat tidur mereka.

" sayang...sudah...jangan menangis lagi...nanti cantikmu hilang..." rafi merayu istrinya agar segera berhenti menangis.ayya masih merasa sedih tetapi juga sangat bahagia, pada akhirnya rafi memberitahunya bahwa dia adalah suaminya, meskipun sebenarnya ayya sudah tahu,tetapi hatinya puas saat rafi mengakuinya.

" kak rafi...apa yang barusan kakak katakan..." ayya mengusap airmatanya dan menatap mata rafi.

" ayya...kamu adalah istri kakak sayang..." rafi tersenyum dan menyeka airmata ayya.sementara ayya masih menatap suaminya.rafi menjadi salah tingkah.

" ayya...kenapa menatap kakak seperti itu? kamu kaget ya...kamu pasti sangat bahagia memiliki suami setampan kakak kan?" jiwa narsis rafi langsung timbul kepermukaan.

" haha...nggak kak...ayya nggak terkejut kok...karena ayya sudah tahu sejak lama...tetapi kakak benar,ayya sangat bahagia kak...memiliki suami dan pendamping sepertimu..." ayya tersenyum sangat manis didepan rafi,lesung pipi di sebelah kanan pipinya langsung terlihat saat ayya tersenyum, itu membuat ayya terlihat sangat cantik.

" kamu sudah tahu? ...sejak kapan ayya?" tanya rafi pada istrinya.

" saat abi meninggal kak, waktu itu umi memberitahu ayya." ayya tertunduk sambil meremas ujung bajunya.

" sudah selama itu?... kok reaksimu biasa saja, jangan- jangan kamu menyesal ya memiliki suami seperti kakak?" tanya rafi dengan wajah tertekuk.

" kakak berfikir terlalu jauh, kalau ayya menyesal,ayya akan meminta kakak menceraikan ayya saat itu juga." aya menjelaskan pada rafi dengan sabar.

" lalu kenapa kau berpura- pura tidak terjadi apapun ayya, bahkan kakak berfikir kamu akan terkejut." rafi gantian menatap mata ayya.

" semua itu ayya lakukan karena ayya takut,kakak akan meminta hak kakak pada ayya, ayya belum bisa kak...jadi ayya berpura- pura tidak tahu...maafkan ayya kak..." ayya tertunduk,dia merasa bersalah,ayya takut rafi akan marah.rafi mengankat dagu ayya dengan jarinya,ditatapnya wajah imut istrinya yang sembab,rafi mendekatkan wajahnya kewajah ayya, ayya merasa takut dan malu sehingga dia terpejam, rafi melihat ayya bertingkah seperti itu merasa geli, dia kemudian mencium pipi istrinya seperti yang dilakukannya tadi sebelum dia mengakui ayya sebagai istrinya.dia menjentikkan jarinya dikening ayya yang langsung membuka matanya menatap rafi dengan wajah memerah karena malu.

" kenapa kamu terpejam sayang...apakah kamu mengharapkan kakak cium disini...?" tanya rafi sambil mengelus bibir mungil ayya dengan ibu jarinya. ayya semakin tersipu dan membenamkan wajahnya didada rafi,kepalanya menggeleng.

" kakak...ayya hanya malu...karena kakak mencium ayya, ayya tidak pernah berfikir sejauh itu...ayya masih polos kak.. jangan kau ajari ayya dengan hal- hal seperti itu..." ayya masih bersandar didada suaminya,.rafi kemudian menarik ayya dan membaringkan istrinya ditempat tidur, rafi beranjak dari tempat tidur,dia berjalan ke pintu dan menguncinya,rafi melepas baju kokonya menyisakan kaus lengan pendek yang biasa dipakainya untuk dalaman,ini adalah kebiasaan para santri yang tinggal dipesantren.rafi kemudian berbaring dibelakang ayya yang posisinya meringkuk,dia menarik pelan tubuh ayya dan membawanya dalam pelukannya,rafi membenamkan wajahnya dipunggung ayya,tangannya melingkar dipinggang ayya,sementara ayya merasakan tubuhnya seperti dialiri listrik bertegangan tinggi,dia baru sekali ini merasakan pelukan mesra rafi,keduanya saling diam dengan posisi masih sama,rafi menikmati memeluk tubuh ayya,rafi kemudian berbisik ditelinga istrinya.

" sayang...sudah lama sekali kakak ingin memelukmu seperti ini, sekarang apa yang kakak inginkan menjadi kenyataan, apakah kau bahagia menjadi istriku?" tanya rafi dengan suara yang serak menahan keinginannya untuk segera menyentuh ayya, rafi adalah pria dewasa jadi secara naluri dia menginginkan hal- hal yang lebih terhadap ayya saat mereka bersama seperti saat ini,tetapi rafi tidak ingin memaksa ayya,dia ingin ayya sendiri yang menyerakan dirinya pada rafi, suatu saat nanti,saat ayya benar- benar sudah siap lahir dan batin.

"aku sangat bahagia kak...sangat..." ayya menjawab pertanyaan rafi dengan mantap.

" kalau begitu panggil aku ....sayang..." rafi mulai menggoda istrinya, ayya membalikkan badannya dan menatap suaminya.

" apa harus seperti itu kak?" tanya ayya polos.

"iya...memangnya kenapa hemmm....?" rafi mencubit hidung ayta dengan gemas.

" tapi ayya malu kak..." wajah ayya kembali memerah.

" kenapa harus malu sayang...kakak ini suamimu...setidaknya saat kita sedang berduaan seperti ini...please sayang...panggil kakak sekali saja." rafi memohon pada istrinya.ayya pun mendekatkan bibirnya ketelinga rafi dan membisikkan sesuatu yang membuat senyum bahagia rafi mengembang.

" sayang...aku mencintaimu, mulai sekarang aku kekasih halalmu..." ayya merasa heran dengan dirinya sendiri, kenapa dia bisa mengatakan hal itu, setelah menyadari, dia merasa malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, rafi geli melihat tingkah istrinya,dia menyentuh tangan ayya dan melihat wajah ayya yang merona,rafi perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah ayya, bibir rafi menyentuh bibir ayya, kemudian keduanya sama- sama malu, rafi dan ayya nelum berpengalaman tentang ini...jadi harap maklum, hanya bersentuhan bibir saja keduanya sudah sangat senang luar biasa,mereka akhirnya tertidur,saling berpelukan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel