Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 18 Boyong

ayya dan rafi sedang menghadapi ujian nasional, mereka akan segera lulus dan akan meneruskan Pendidikan selanjutnya di mesir, ayya akan meneruskan sekolah menengah atas Bersama ahfaz, sedangkan rafi akan menjadi mahasiswa di universitas AL AZZAR di CAIRO, hari ini adalah hari terakhir mereka ujian, kyai bashori dan umi hana sudah menunggu di ruang tamu ndalem, mereka sedang berpamitan pada kyai Anwar.

"mohon maaf sebelumnya kyai,kalau kami menyembunyikan status pernikahan ayya dan rafi, bukan bermaksud apa-apa, kami hanya tidak ingin ayya terbebani dengan statusnya sebagai seorang isteri,rafi sendiri yang memintanya."kyai bashori menjelaskan pada kyai Anwar tentang hubungan rafi dan ayya.

"tidak apa-apa kyai bashori ,saya sangat menyayangkan rafi dan ayya harus boyong secepat ini. kyai Anwar merasa  tidak rela kalua jenius seperti rafi dan ayya harus meninggalkan pesantrennya.tetapi beliau juga tidak mau egois,rafi dan ayya harus lebih  banyak belajar karena tugas mereka di masa depan sangatlah berat,mereka harus memikul tanggung jawab sebagai seorang penerus untuk mengasuh pondok pesantren milik kyai bashori dan almarhum kyai Ziyad.

"assalamu'alaikum…." ayya dan rafi sudah datang, mereka baru pulang dari sekolah mereka masing-masing.

"wa'alaikum salam...kalian sudah datang?"umi hana langsung memeluk ayya danayya pun mencium tangan umi dan abinya .

"njih umi,tadi ayya berpamitan dulu sama teman-teman."ayya kini duduk didekat umi hana sedangkan rafi duduk diantara kyai bashori dan kyai Anwar.

"ya sudah, ambil barang-barang kalian dan kita akan segera pamit karena hari sudah sore." kyai bashori menyuruh rafi dan ayya bergegas.

"baik bah, rafi ambil tas kami dulu."rafi dan ayya bergegas kekamar mereka masing -masing dan segera mengambil barang-barang mereka yang sudah mereka rapihkan dari semalam.

rafi,ayya,umi hana dan kyai bashori berpamitan pada kyai Anwar ,setelah itu mereka langsung meluncur ke kudus.

"ayya,tadi umimu telepon, katanya besok adalah peringatan setahun meninggalnya abimu, kalian kalua bias besok sebelum dhuhur sudah harus sampai diblitar." umi hana memberi tahu ayya tentang acara besok.

"jadi kalian nanti sampai dirumah langsung istirahat, besok setelah sholat subuh kita langsung berangkat,biar kita tidak kesiangan.kyai bashori menjadwalkan keberangkatan mereka besok.

"njih abi...ayya akan langsung istirahat nanti." ayya kemudian bersandar dibahu umi hana dan tertidur.rafi menggelengkan kepalanya melihat istrinya selalu tertidur saat terkena ac mobil.

"rafi, sampai kapan kau akan menyembunyikan status kalian?" tanya abahnya pada rafi.

"iya fi...sampai kapan kau akan menyembunyikan pernikahan kalian dari ayya..kasihan dia,umi takut ayya akan marah dan kecewa terhadapmu nak kalau kau tidak segera mengatakannya.umi hana merasa khawatir terhadap pernikahan putranya.

"umi tenang saja,ayya dan rafi akan baik-baik saja kok…"rafi menjawab kekhawatiran uminya dengan sangat percaya diri, sebenarnya rafi sudah tahu kalau ayya sudah diberitahu uminya tentang statusnya sebagai istri rafi saat abinya meninggal setahun yang lalu,tetapi ayya pura-pura belum tahu mungkin karena dia belum siap melakukan tugas sebagai seorang istri, jadi rafi membiarkannya dan tidak keberatan dengan apa yang dilakukan oleh istri kecilnya itu.

"umi percaya padamu fi..."umi hana tersenyum,dia sangat memahami putranya.setelah dua jam perjalanan mereka akhirnya tiba dirumahnya di pesantren hafidzul Qur'an.

" fii...gendong istrimu, kasihan kalau dibangunkan..." umi hana menyuruh rafi menggendong ayya yang tertidur pulas.

" baik umi..." rafi segera menggendong ayya ala bridal style dan langsung membawanya kekamar, dengan sangat perlahan rafi membaringkan istrinya dan menyelimutinya, kemudian rafi ikut berbaring disebelahnya karena dia juga sangat lelah dan mengantuk.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel