Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 17 Rahasia

" rohman ya rohman, sa'idni ya rohman...

isyroh shodri qur'an, imla' qolbi qur'an..

waslih hayati qur'an...

lillah...lillah...yahfu amali lillah...

walikhifdhi kitabillah...

min awwali bismillah...

lil khotmi walirridlwan...

ya nur...ya nur, ya muhkamu ya tanzil

li muhammadin an jibril..

min robbil arsyi dalil...

lil 'alami wal insan...

takbir...takbir...lil hafidhi wahuwa shoghir..

wadl dloul 'aini qorir...

yahmilu fajron liyunir..

bii tilawatihil akwan...

allah...allah..allahummajma'na...

bikitabika wanfa' na...

waj'alhulana hisna..

wahudan abadan wa aman...

rohman..ya rohman...sa'idni ya rohman..

isyroh shodri qur'an...waslih hayati qur'an..

ayya mengumandankan sholawat sambil sesekali tersenyum, dia selalu ramah kepada siapapun. semua teman- temannya bertepuk tangan, hari ini adalah hari jum'at, pondok dan sekolah libur, jadi para santri mengisi waktu luang mereka sambil berlatih rebana.gus rafi dan gus haidar yang sedang menderes di masjid mendengarkan suara ayya dengan takjub, meski mereka setiap hari mengengar suara ayya,mereka tidak pernah bosan.

" gus rafi...beruntung sekali anda mendapatkan seorang istri seperti ning ayya...do'akan saya ya gus, semoga saya mendapatkan jodoh yang baik, seperti istri anda." haidar tersenyum kearah rafi...dia menepuk pundak rafi dan kemudian kembali menderes, sementara rafi hanya menjawab kata- kata gus haidar dengan seulas senyum, senyum yang sangat manis hingga membuat para gadis tergila- gila saat melihatnya.kang hanif yang ternyata berada didekat mereka tak sengaja mendengar, dia menjatuhkan kitabnya sehingga rafi dan haidar memandangnya dengan keheranan.

" kang hanif kenapa? itu kitabnya jatuh, diambil dulu kang.." gus haidar mengingatkan kang hanif.

" njih gus...mohon maaf...saya kaget mendengar obrolan kalian berdua." kang hanif agak malu karena tak sengaja menguping.

" apa yang membuat kang hanif kaget?" tanya rafi pada kang hanif sambil tersenyum penuh kemenangan,rafi tahu kang hanif menyukai istrinya.

" itu...anu..gus...tentang ning ayya...apa semua itu benar?" tanya kang hanif berharap apa yang didengarnya tidak benar.

" oh..tentang ayya yang ternyata istri saya?" tanya rafi sambil melirik haidar yang sudah hampir tak kuat menahan senyum.

" njih gus...itu semua tidak benar kan? kalian bukankah bersaudara?" tanya kang hanif lagi.

" iya kang hanif...semua itu benar, terus kenapa? apa kang hanif juga patah hati sekarang..?" gus haidar tertawa melihat wajah kang hanif yang merah karena malu dan marah.

" memang selain saya siapa lagi yang patah hati gus?" tanya kang hanif polos.

" tentu saja saya kang...dan saya yakin diluar sana banyak pemuda yang patah hati."setelah gus haidar berbicara, ketiga orang itu tertawa terbahak- bahak.

" kang hanif...hanya kita yang tahu tentang masalah ini, ayya belum tahu kalau saya ini suaminya, dia hanya tahu kalau saya ini kakaknya." rafi memohon untuk merahasiakan semua ini...dan semua orang mengangguk setuju.

saat ayya kembali, dia melihat rafi,gus haidar dan kang hanif berada diserambi dan menatapnya, dia pun tersenyum menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke ndalem, dia harus belajar karena besok akan dilaksanakan ujian nasional.setelah itu,rafi dan ayya akan boyong dan terbang ke mesir, waktunya di pesantren ini tinggal menghitung hari, jadi ayya dan rafi sudah mulai berkemas dam sudah matur sama kyai anwar, sebenarnya kyai anwar menginginkan mereka tetap disini membantunya, tetapi niat rafi dan ayya sudah bulat, dan ini salah satu pesan abinya sewaktu masih hidup.

" abii...ayya kangen...tak terasa sudah hampir setahun abi pergi...ayya juga kangen umi...ayya akan segera pulang saat ujian selesai." ayya berbicara sendiri, dia kemudian berbaring dan tidur siang sebentar, menenangkan hatinya yang tiba- tiba merindukan abi dan uminya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel