Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

bab 12 Cinta Rafi

"ayya...bagaimana keadaanmu...ini kakak buatkan wedang jahe untukmu..." rafi menyerahkan segelas jahe hangat dan langsung diminum ayya.

" terima kasih kak..." ayya kemudian berbaring meringkuk karena perutnya terasa nyeri.

"dimana yang sakit ayya...kakak bisa bantu apa...?" rafi sangat khawatir melihat wajah pucat ayya.

" perutku sakit kak,,pinggangku terasa pegal..." ayya meringis menahan sakit yang baru sekali ini dialaminya, dia juga merasakan pegal yang teramat sangat di bagian bawah pusarnya,tetapi tentu saja dia tidak berani mengatakannya pada rafi, rafi kemudian memijat pinggang ayya dengan lembut, ayya merasa lebih nyaman dan dia tertidur sekarang.

" ayya...apa ini sakit sekali...?" rafi merasa kasihan pada ayya, melihat ayya tertidur,rafi kembali membereskan barang- barang ayya yang tadi sempat tertunda, kemudian dia pergi kekamar yang dulu ditinggali ahfaz yang kini menjadi kamarnya.

" huammm...capek sekali...aku tidur sebentar." rafi kemudian berbaring di tempat tidur dan terlelap.

saat adzan dhuhur berkumandang,rafi terbangun dari tidurnya, dia kemudian mandi dan berganti baju,rafi mengenakan sarung warna merah bata dan baju koko senada, serban warna hitam tersampir dibahunya, peci  hitam menutupi sebagian rambutnya, rafi terlihat sangat tampan, kemudian dia menuju masjid dan menjadi imam sholat dhuhur kali ini menggantikan abinya yang sedang tidak ditempat.setelah sholat rafi menderes al qur'an dengan menggunakan pengeras suara, ayya mendengar suara rafi yang merdu tersenyum dan dia beranjak dari tidurnya, dia kemudian mengenakan jilbabnya dan pergi keluar, dia duduk diteras rumah dan matanya terpejam mendengar suara merdu rafi.

" kak...suaramu menenangkan hatiku." ayya bergumam sendiri.

"assalamu'alaikum..." umi hana dan kyai bashori baru tiba dan mengucapkan salam saat melihat ayya duduk diteras seorang diri.

" wa'alaikum salam umi,abi..." ayya mencium tangan umi dan abinya dengan takdzim.

" kenapa diluar sendiri ayya?" tanya kyai bashori, ayya pun tersenyum.

" njih abi...mendengarkan kak rafi mengaji, lebih jelas disini.ayya kemudian masuk bersama umi hana dan kyai bashori.

" ayya,kalian jadi pulang besok kan?" tanya umi hana pada menantunya ini.

" njih umi...karena umi dan abi sudah di rumah, kami berangkat besok pagi." ayya duduk bersama umi hana saat rafi kembali.

" abah, umi...kalian sudah kembali?" tanya rafi sambil meraih tangan umi dan abinya dan menciumnya.rafi kemudian duduk di dekat abahnya.rafi dan ayya libur agak lama karena ini adalah bulan ramadhan.

" bah...besok rafi dan ayya akan pulang ke blitar, rafi dan ayya akan merayakan idul fitri di sana, dan kembali seminggu sebelum masuk kembali ke pondok...tidak apa- apa kan bah..umi?" rafi memberitahu rencananya.

" mm...kak rafi mengantar ayya saja dan langsung kembali, kasihan umi sama abi dirumah sendiri..." ayya merasa tidak enak karena rafi memilih menemaninya, ayya tidak tahu setatusnya yang telah menjadi istri rafi,sehingga dia merasa heran kenapa rafi memilih berlebaran bersama keluarganya di banding dengan keluarganya sendiri.

" iya ayya, rafi ingin berlebaran bersama keluargamu tahun ini,karena tahun kemarin kamu yang berlebaran disini...jadi adil kan?" umi hana tersenyum pada ayya,ayya pun mengangguk mendengarkan kata- kata umi hana.mereka pun mengobrol hingga menjelang ashar, rafi dan kyai bashori seperti biasa berada di masjid sedangkan umi hana dan ayya menyiapkan hidangan berbuka puasa,setelah itu ayya berkemas karena besok sehabis sholat subuh mereka akan berangkat ke blitar.

"ayya...pakai saftbeltmu...karena pasti mengantuk..." rafi mengingatkan ayya yang tersenyum malu.

" sudah kak...." ayya kemudian melambaikan tangannya pada umi dan abinya rafi,sementara rafi mulai menjalankan mobilnya.

" rafi...hati- hati...tidak usah ngebut ya..." umi hana berpesan pada putranya dan rafi langsung mengangguk.

" njih umi...umi dan abah tenang saja..." rafi menjalankan mobilnya dan menjauh dari pandangan orang tuanya.rafi menyetir dengan sesekali menyenandungkan sholawat, ayya mendengarnya dengan senyum yang mengembang diwajah cantiknya,rafi melirik istrinya dan ikut tersenyum.

"ayya...kamu cantik sekali...kakak jadi jatuh cinta padamu" rafi mulai merayu ayya yang langsung tertunduk malu,sebenarnya ayya juga menyukai rafi, tetapi ayya hanya memendamnya, takut rafi tidak menerima cintanya, lebih baik tetap seperti ini,,sebagai adik kakak, meski sebenarnya ayya bingung dengan sikap rafibdan keluarganya yang memperlakukannya seperti seorang menantu dibandingkan seperti seorang anak..perasaan ayya sangat sensitif,tetapi dia tidak berani bertanya dan juga dia tidak mau menduga- duga.

" kok jatuh cinta sama adik sendiri.. " ayya tersenyum dan dihatinya berharap rafi mencintainta sebagai seorang wanita bukan sebagai seorang adik.

" memangnya tidak boleh...?" rafi terus menggoda ayya hingga ayya jengah dan wajahnya memerah.

" kak...apa kakak sudah memiliki seseorang yang kakak cintai...?" ayya tiba- tiba bertanya.rafi tersenyum dan memandang wajah ayya yang berubah agak sedih.

" sudah dong...." rafi ingin menguji perasaan ayya terhadapnya.

" kalau boleh tahu...gadis seperti apa yang kakak suka?" tanya ayya penasaran meski hatinya agak merasa cemburu.

" kakak menyukai gadis yang imut dan cantik, periang,berbakti, pintar, hafidzoh dan mungil...seperti kamu ayya..." rafi melirik ayya dan menunggu ekspresinya.

" apa kakak sangat mencintainya?" tanya ayya dengan suara agak bergetar menahan tangis.

" sangat ayya, kakak sangat mencintainya, bahkan kami sudah menikah..." rafi senang melihat ayya cemburu, dia mengatakan yang sebenarnya tetapi juga menyembunyikan kebenaran darinya.

" oh...selamat ya kak...mmm...apa ayya mengenalnya kak?" tanya ayya dengan hati sedih.

" kamu mengenalnya ayya,suatu saat nanti,kalau waktunya sudah tepat,kakak akan memperkenalkan kamu dengan dia.kamu tenang saja ya..." rafi tersenyum bangga bisa mengerjai istri kecilnya.

" tetapi, kenapa kakak menikah secepat itu...?" ayya masih ingin tahu.

" karena kakak sangat takut kehilangannya, kakak takut keduluan orang lain...makanya kakak menikahinya dua tahun yang lalu." rafi sebenarnya kasihan melihat ayya bersedih, tetapi dia juga senang bahwa ayya memiliki perasaan yang sama terhadapnya.rafi membelai kepala ayya dengan penuh kasih sayang.

" ayya...kenapa kamu menangis?" tanya rafi geli melihat istrinya cemburu.

" ayya bahagia melihat kak rafi bahagia...selamat ya kak...apa ayya masih adik kesayangan kakak setelah kakak menikah?" tanya ayya lagi.

" pasti sayang....kau selamanya menjadi kesayangan kakak..." ayya merinding mendengar rafi memanggilnya sayang...dia bahagia tetapi juga merasa cemburu dihati rafi ada orang lain yang dicintainya selain dia.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel