Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

7. Tatapan tajam

"Mungkin cintaku terlalu kuat untuk menutupi sifat kerasmu.."

Kelvin berjalan sambil membawa tasnya yang ia gendong hanya menggunakan lengan kanan. Cowok itu datang dengan rambut yang acak- acakan dan berantakan. Seperti biasa, pakaian yang tidak rapi, celana sobek, sepatu berwarna abu- abu. Kelvin berjalan dengan percaya diri. Semua tatapan mata siswa-siswi yang berlalu lalang maupun yang ia lewati tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Kelvin.

Cowok berandalan yang sebenarnya sangat tampan. Rahang yang kokoh, kulit putih dengan hidung mancung. Apalagi tinggi dan tubuh Kelvin yang sangat ideal.

Banyak siswi perempuan yang diam- diam mengagumi sosok Kelvin. Namun mereka memilih diam dan bersikap acuh dengan alasan tidak berani.

Tatapan mata tajam Kelvin yang selalu mengintimidasi semua orang yang ia lihat membuat orang-orang yang bertatap muka dengannya lebih memilih untuk mengalihkan pandangan mereka.

Berbeda dengan Ellen, gadis itu selalu menyukai tatapan mata Kelvin yang selalu mengintimidasi namun penuh cinta.

Kelvin berjalan santai sambil menyisir rambutnya yang berantakan menggunakan jari-jari di tangannya.

Ellen berlali dengan napas terengahnya ke arah Kelvin yang masih berjalan ke arah ruang kelas cowok itu.

"Kelvin," panggil Ellen dengan tangan yang membawa kotak bekal berwarna biru tua.

Mendengar suara cempreng, melengking, dan tak berintonasi yang menjadi ciri khas seorang Ellen membuat Kelvin menepuk jidatnya sendiri sambil memejamkan mata sejenak.

Pengganggunya kini dataang lagi..

"Kelviin.."panggil Ellen setelah sampai di hadapan Kelvin.

Kelvin mengangkat sebelah alisnya ke arah Ellen yang tersenyum manis ke arahnya.

"Selamat pagi Kelvin," kata Ellen lagi yang membuat Kelvin mengangkat sebelah alisnya melihat gadis yang selalu memperlihatkan senyuman.

Kelvin meneliti penampilan Ellen. Gadis yang selalu membiarkan rambutnya tergerai, pakaian rapi, kaos kaki panjang, dan sepatu hitam bertali. Sangat berbanding terbalik darinya.

Setelahnya, Kelvin menarik napasnya panjang kemudian kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhenti karna ulah si pengganggu mungil yang selalu ada dimanapun Kelvin berada.

"Kelvin," panggil Ellen lagi sambil menarik lengan Kelvin membuat cowok itu kembali berhenti.

"Apasih?!" Katanya sambil menghentakan tangannya yang di pegang Ellen.

"Ellen cuma mau kasih ini.." kata gadis itu mengarahkan kotak makan yang ia bawa ke arah Kelvin menggunakan kedua tangannya.

Kelvin melihat sekilas ke arah kotak makan itu. Kemudian beralih melihat ke arah Ellen.

"Gue nggak butuh," jawabnya ketus.

"Tapi, Ellen udah buatin ini untuk Kelvin..Isinya roti pakai selai cokelat kacang.." kata Ellen kemudian menggigit bibir bawahnya.

"Makan aja sendiri."

Kelvin membalikan tubuhnya lagi kemudian kembali berjalan tanpa memperdulikan Ellen yang terus menerus memanggil namanya.

Siang ini cuaca cukup terik, matahari bersinar terang membuat semua anak kelas 12 IPS merasa kepanasan usai jam pelajaran olahraga mereka.

Kelvin berjalan menuju mejanya, masih menggunakan seragam olahraga karna keringat yang membasahi tubuhnya.

Kelvin berniat mengambil alat mandi yang selalu ia bawa di dalam tas miliknya.

Namun, saat tangannya mencari alat mandi tangan Kelvin tanpa sengaja menyentuh sesuatu yang aneh.

Kelvin mengeluarkan kotak makan dari dalam tasnya. Cowok itu mengerutkan keningnya melihat kotak makan yang tidak asing, dan selalu saja ia lihat. Di atas tutup kotak makan itu terdapat sebuah sticky notes dengan tulisan rapi di atasnya.

"Apaan nih," gumamnya sendiri.

"Dimakan yah Kelvin. Maaf kalo Ellen ngasihnya maksa. Semoga Kelvin suka..

^_^

Dio berjalan ke arah Kelvin yang berdiri mematung dengan sesuatu di tangannya. Dio menepuk bahu Kelvin membuat cowok itu sedikit terkejut.

"Woy. Kenapa lo?"

Kelvin menoleh ke arah Dio kemudian menggelengkan kepalanya.

"Itu apaan? Dari Secret admirer lo lagi?" Tanya Dio sambil duduk di atas meja.

Kelvin mengangkat bahunya acuh kemudian melemparkan kotak makan berwarna biru ke arah Dio dengan asal.

"Woy..Santai bro.." kata Dio sambil menangkap kotak makan pemberian Kelvin.

"Ini apa?" Lanjutnya bingung.

"Roti coklat kacang. Makan aja." Katanya kemudian pergi meninggalkan kelas setelah berhasil mengambil barang yang ia perlukan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel