Bab 8
Setelah Angelica dan Arnold selesai sarapan ditemani putri semata wayangnya, Arnold beranjak dari kursi untuk bersiap-siap pergi ke kantor.
"Sayang, kau hari ini boleh tidak ke kantor. Beristirahatlah dengan baik, temani mommy mu." Ujar Arnold menghampiri putrinya yang masih duduk di ruang makan.
"Bolehkah mom, Aleyshia tetap berangkat ke kantor, banyak pekerjaan yang belum Aleyshia selesaikan?" Tanya Aleyshia pada Angelica.
"Tentu, apapun yang kau mau sayang." Ujar lembut Angelica pada putrinya.
"M-mmm, dad mom bolehkah Aleyshia meminta sesuatu?" Ujar Aleyshia ragu-ragu.
Pasalnya dia hampir berusia 24 tahun, tapi belum pernah diizinkan pergi berlibur sendirian. Keinginannya pergi berlibur adalah untuk menghilangkan kesedihan dan kekecewaannya pada James, pria yang sangat dicintainya hampir selama tiga tahun dengan tulus namun tega mengkhianati perasaannya.
"Katakanlah, sayang...." Ujar Angelica lembut.
"Mom dan daddy, bolehkah akhir pekan ini Aleyshia pergi berlibur? Aleyshia ingin ke Jepang hanya satu minggu, bagaimana? Bolehkah?" Rajuk Aleyshia pada kedua orang tuanya.
"Sayang kau pergi dengan siapa ke Jepang?" Ujar Angelica.
"Sendirian mom, Aleyshia memiliki teman asal Jepang saat berkuliah dulu dan hubungan kami sangat baik. Apakah mom ingat dengan Kimora? Setelah lulus kuliah Kimora kembali ke Jepang untuk membantu usaha orang tuanya."
"Ya, mommy ingat dengan gadis imut itu. Tapi... apakah kau yakin pergi sendirian sayang?" Ujar Angelica yang sedikit cemas, karena belum pernah mengizinkan Aleyshia berpergian sendirian.
"Kau percaya dengan ku kan mom? Aku akan selalu memberi kabar untukmu dan disana ada Kimora, mom." Rajuk Aleyshia pada Angelica.
Arnold yang memahami kekhawatiran istrinya pun mencoba menenangkannya. Dia mendekat lalu memeluk istrinya sambil berbisik di telinga Angelica.
"Kau harus percaya dengan putrimu, dia sudah dewasa. Lagipula disana ada orang tua Kimora, aku akan menghubunginya secara pribadi." Ujar Arnold sambil mengusap lembut punggung Angelica.
"Baiklah...." Ujar Angelica lirih.
"Dad dan mommy setuju kau berlibur, sayang." Ujar Arnold yang masih memeluk istrinya.
"Jadi, kau akan ke kantor dengan dad atau sendiri, sayang?" Lanjut Arnold
"Dengan dad, namun aku harus berganti pakaian dulu dad." Ujar Aleyshia sambil tertawa kecil.
"Baiklah, dad menunggumu."
Lalu Aleyshia beranjak dari kursi, sebelum ke kamar ia menghampiri kedua orang tuanya. Dan mengecup pipi mereka secara bergantian.
"Terimakasih, mom dad." Ujar Aleyshia dengan senyum mengembangnya.
**
Muller Group,
Alaric yang baru sampai, segera melangkahkan kaki menuju lift khusus menuju ruangannya diikuti Edgar.
Saat membuka knop pintu ia sedikit terkejut, ketika melihat ada Joseph diruangannya.
Joseph yang menyadari kedatangan Alaric langsung menegakkan tubuhnya di sofa.
"Apa kau sangat santai, Joseph? Mungkin pekerjaan yang ku berikan terlalu sedikit." Ujar Alaric kesal pada sahabatnya.
"Tenanglah, Alaric. Aku sudah melakukan sesuai keinginanmu, baik Brandon maupun perusahaan yang bersekongkol, tapi untuk perusahaan aku lakukan secara perlahan agar tidak menimbulkan kecurigaan." Tutur Joseph.
"Baguslah, karena akhir pekan ini aku harus pergi ke Jepang untuk proyek baru."
"Ku dengar semalam kau menjadi pahlawan wanita cantik?" Selidik Joseph pada Alaric.
Edgar yang mendengar pertanyaan Joseph merasakan ada hawa dingin yang menyerang punggungnya. Ia tidak berani mangangkat kepalanya.
"Edgar, apa kau sudah bosan bekerja dengan ku?" Ujar Alaric dengan tatapan tajam menatap Edgar.
"T-t-tidak, presdirrrr...." Jawab Edgar gugup.
Joseph yang masih belum mendapatkan jawaban dari Alaric pun memberanikan diri bertanya kembali.
"Alaric, apa kau sungguh tergoda dengan Aleyshia?" Tanya Joseph penasaraan.
Pasalnya yang ia tahu, sahabatnya tidak pernah mau ikut campur dengan masalah orang lain dan semalam ketika dia berpapasan dengan Edgar di loby club malam, dia bertanya pada Edgar apa yang telah terjadi sehingga Alaric pergi terlebih dulu, ketika mendengarkan penjelasan dari Edgar dia pun langsung terkejut dibuatnya.
"Karena kau telalu santai, aku akan membuat kau lembur hingga pertunangan Daniel, Joseph!"
"Kau!! Baiklah aku tidak akan mengganggu mu!!!" Gerutu Joseph sambil berlalu meninggalkan ruangan Alaric.
**
Disisi lain, Aleyshia yang sedang dalam perjalanan menuju Smith Group bersama Arnold terus bersin-bersin.
"Ha-chim ha-chim!"
"Apa kau flu sayang?" Tanya Arnold pada putrinya yang tiba-tiba bersin-bersin.
"Tidak, dad. Hidungku hanya sedikit gatal."
"Baiklah, jika kau merasa tidak enak badan kau pulang saja untuk istirahat, biar dad yang handle pekerjaanmu." Ujar Arnold sambil membelai puncak kepala putrinya.
"Tidak, dad. Aku benar baik-baik saja." Ujar Aleyshia meyakinkan Arnold.
Tiga puluh menit kemudian, Aleyshia dan Arnold sampai diruangan kerjanya masing-masing, Aleyshia dan Arnold sibuk dengan pekerjaannya.
Sampai ketukan pintu sedikit mengganggu Aleyshia yang sedang fokus memeriksa dokumen.
*toktoktok*
"Masuk." Ujar Aleyshia tanpa mengangkat kepalanya.
"Nona, saya hanya ingin mengingatkan anda bahwa ada jadwal makan siang bersama klien, sekarang sudah bisa berangkat. Apa anda sudah siap?" Tanya Elvira asisten pribadi sekaligus sekretaris Aleyshia.
"Tunggu sebentar, aku bereskan meja terlebih dulu."
"Baik, nona."
Kemudian Aleyshia dan Elvira menuju restoran Italia yang sudah di reservasi oleh Elvira. Didepan pintu restoran Aleyshia dan Elvira disambut oleh pelayan dan langsung diantar keruangan pribadi yang sudah di reservasi.
Tidak lama setelah Aleyshia dan Elvira sampai diruangan pribadi klien juga datang bersama dengan asistennya.
Aleyshia dan Jackson membahas tentang kerjasama yang akan mereka jalani dalam waktu dekat. Aleyshia menjelaskan dan mengutarakan keinginan perusahaannya sesuai dengan proposal yang telah dibuat oleh Elvira.
Jackson membaca proposal yang tadi telah dijelaskan oleh Aleyshia untuk memeriksanya dengan teliti, setelah selesai membaca ia segera menyetujuinya dan langsung menandatangani kontrak kerjasama tersebut.
Kemudian mereka menikmati makan siang mereka masing-masing. Setelah selesai makan siang, Aleyshia berbincang sebentar dengan Jackson sebelum pamit untuk kembali ke kantor.
Setelah sampai di dalam mobil, Aleyshia memberi tahu sopirnya untuk mengantar dia ke pusat perbelanjaan terbesar yang dekat dengan restoran yang tadi mereka kunjungi. Setelah sampai di depan loby pusat perbelanjaan dia berkata pada paman Fred sopirnya untuk mengantarkan Elvira kembali ke kantor dan tidak perlu untuk menunggunya.
"El, setelah dari sini aku tidak kembali ke kantor. Aku akan langsung pulang ke rumah." Ujar Aleyshia pada Elvira sebelum turun dari mobil.
"Baik, nona. Jika anda membutuhkan sesuatu segera hubungi saya." Ujar Elvira.
"Ya, El. Terimakasih."
Kemudian Aleyshia memasuki pusat perbelanjaan menuju tempat yang dia tuju, yaitu tempat penjualan kamera pengawas yang terlengkap dan tercanggih yang ada di pusat perbelanjaan tersebut. Ia sudah memiliki rencana untuk membalas pengkhianatan James.
