Bab 4
Amerika 06:00 AM
Alarm di nakas samping tempat tidur mengagetkan Aleyshia yang tengah tidur nyeyak, dia menggeliat di bawah selimut saat mendengar bunyi alarm jamnya. Aleyshia bangun lebih awal dari biasanya karena dia sudah mengatur waktu di jam wekernya satu jam lebih awal, dia ingin berolahraga sebelum berangkat ke kantor.
Sebenarnya segala peralatan olahraga sudah tersedia, namun hari ini Aleyshia ingin jogging di sekitar mansion milik keluarganya sambil menghirup udara segar di pagi hari yang jarang dia lakukan.
Hampir satu jam dia jogging di luar mansion, setelah kembali dari jogging dia tidak buru-buru memasuki mansion. Melainkan pergi ke halaman belakang untuk duduk di kursi taman sambil merilekskan badannya setelah jogging, sambil melihat hamparan bunga yang di tanam oleh mamanya. Mamanya mempunyai hobi bercocok tanam, sehingga halaman belakang mansion penuh dengan bermacam-macam jenis bunga dan tanaman.
Mungkin karena kelelahan jogging dan udara yang masih segar, membuat Aleyshia tiba-tiba terlelap di kursi taman. Mamanya yang melihat putri semata wayangnya tertidur di kursi taman, berjalan mendekat sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil karena merasa lucu pada tingkah putrinya yang tertidur di sembarang tempat. Ia membelai lembut kepala putri kesayangannya, Aleyshia yang merasakan sentuhan pada kepalanya langsung membuka mata dan melihat mamanya berada di sampingnya, dia tersenyum dan langsung memeluk manja sang mama. Angelica membelai lembut punggung putrinya dengan penuh kasih.
"Apa kau lelah, sayang?" Ujar Angelica pada putrinya.
"Ya, sedikit mom." Sambil menggosok-gosokkan kepalanya pada bahu sang mama.
"Sayang kau istirahatlah sebentar sebelum membersihkan badan, mommy akan menyiapkan sarapan untukmu, kami menunggu di meja makan." Lalu Angelica beranjak meninggalkan putrinya yang masih bersantai di kursi taman.
Satu jam kemudian Aleyshia sudah rapi dengan pakaian kerjanya, dia menuju meja makan lalu mendekat pada ke dua orang tuanya.
"Morning mom, dad." Sapa Aleyshia pada Arnold dan Angelica sambil mengecup pipi mereka bergantian.
"Morning sayang." Balas mereka secara bersamaan.
Suasana di meja makan sangat hening, karena memang itu tata krama turun temurun di keluarga Smith agar saat makan tidak berbicara. Setengah jam kemudian mereka selesai makan dan berbincang sebentar sebelum masing-masing sibuk dengan urusannya.
"Sayang, bagaimana kerjasama yang kau tangani dengan Muller Group?" Tanya Arnold pada putrinya.
"Kerjasama diterima dad, dan sangat lancar." Balas Aleyshia sambil tersenyum dan tanpa sadar Aleyshia membayangkan wajah dingin Alaric.
"Apa kau bertemu dengan pimpinan Muller Group, sayang?" Tanya Arnold, namun Aleyshia masih melamun dan tidak menyahut pertanyaan ayahnya.
"Aleyshia...." Panggil ulang Arnold pada putrinya yang masih tidak fokus.
"Hmmm, kenapa dad?" Tanya Aleyshia canggung karena merasa malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa kau bertemu langsung dengan pimpinan Muller Group, sayang?" Ulang Arnold.
"Ya, dad. Aku bertemu langsung dengannya, masih sangat muda dad dan sangat tampan." Celetuk Aleyshia tanpa sadar.
Angelica dan Arnold menggeleng kecil kepalanya melihat tingkah putri mereka.
"Bagaimana hubungan mu dengan James, sayang. Mommy dan daddy sudah cukup lama tidak melihatnya?" Tanya Angelica.
"Baik mom, James sedang sangat sibuk dan dinas di luar." Ujar Aleyshia.
"Apa kau bahagia sayang?" Tanya Arnold.
"Maksud daddy?" Tanya Aleyshia polos.
"Maksud dad, apa kau bahagia dengan James?" Ada keraguan pada Arnold tentang James, namun dia tidak tega menyakiti putri semata wayangnya. Biarkan Aleyshia mengetahuinya sendiri kelak jika memang James tidak baik untuknya.
"Apa yang membuatmu ragu dad, aku sangat bahagia dengannya."
"Tidak sayang, dad hanya bertanya padamu. Karena kami hanya ingin melihat kebahagiaanmu. Sudahlah, apa kau akan berangkat bersama dengan dad, sayang?"
"Ya dad, mari kita berangkat." Lalu mereka beranjak dari meja makan. Angelica mengantar anak dan suaminya sampai ke depan mobil yang sudah menunggu mereka.
"Sampai jumpa mom." Lambai Aleyshia saat sudah di dalam mobil.
Setengah jam kemudian mereka sampai di Smith Group, jarak antara mansion dan Smith Group tidak terlalu jauh jadi tidak memakan banyak waktu di jalan.
Aleyshia dan Arnold berjalan berdampingan sambil sesekali bergurau yang menjadikan pemandangan yang menyejukkan di pagi hari di Smith Group. Banyak karyawan yang mengagui interaksi ayah dan anak itu.
"Selamat pagi tuan, pagi nona." Sapa karyawan saat berpapasan dengan Arnold dan Aleyshia.
"Pagi.." Arnold dan Aleyshia mengangguk dan tersenyum ramah pada karyawannya, lalu mereka menuju lift khusus presdir yang tersedia di Smith Group.
Setelah sampai di lantai dua puluh lima dimana kantor Arnold dan Aleyshia berada, Aleyshia menjabat sebagai wakil presdir. Walaupun masih sangat muda tetapi kemampuannya tidak dapat diragukan, Aleyshia bekerja sangat tekun dan disiplin. Kemampuannya membuat dia di hormati dan tidak dipandang sebelah mata lagi oleh karyawannya. Sebelumnya banyak karyawan yang merendahkan kinerjanya, mereka mengira Aleyshia menduduki jabatan wakil presdir hanya karena ayahnya pemilik perusahaan, bukan karena kemampuan dan kecerdasannya. Tetapi lama kelamaan banyak yang mengapresiasi kerja keras Aleyshia, banyak proyek besar maupun kecil yang berhasil ditanganinya contohnya kerjasama dengan Muller Group salah satu perusaahan terbesar di dunia yang saat ini sedang ditanganinya.
Aleyshia berjalan masuk ke ruangannya di ikuti sekretarisnya yang akan memberikan jadwal kegiatan untuk hari ini. Aleyshia duduk di kursi kulitnya sambil memeriksa berkas dan mendengarkan penuturan Elvira sekretarisnya.
Aleyshia mengangguk-anggukkan kepalanya tanda dia mengerti tentang penuturan Elvira.
"Baiklah, El. Kau lanjutkan saja pekerjaan mu, jika ada yang saya butuhkan akan saya panggil." Ujar Aleyshia pada sekretarisnya.
"Baik, nona. Saya permisi dulu." Elvira sedikit membungkukkan badan sebelum meninggalkan ruangan.
Sepeninggalan Elvira, Aleyshia sibuk dengan berkas-berkas yang telah menumpuk di mejanya untuk diperiksa kembali.
Dua jam kemudian Elvira datang ke depan pintu kantor wakil presdir mengingatkan Aleyshia untuk bersiap-siap karena akan diadakan rapat perusahaan.
*toktoktok*
Suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi Aleyshia, Aleyshia kemudian mengankat kepala memandang Elvira.
"Nona, sepuluh menit lagi rapat akan dilaksanakan." Ujar Elvira mengingatkan Aleyshia.
"Baik, El. Terimakasih." Ucap Aleyshia sopan sambil tersenyum.
Aleyshia beranjak dari kursi meninggalkan ruangan, membawa berkas ditangannya menuju lift khusus untuk ke ruang rapat yang berada di lantai dua puluh enam diikuti Elvira di belakangnya.
