Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11

Dari bandara Haneda menuju bandara Sapporo memakan waktu selama kurang lebih satu setengah jam. Aleyshia diajak Kimora untuk berkunjung ke Hokkaido dimana banyak pemandangan yang sangat indah disana, dan keluarga Kimora juga memiliki villa yang terletak di Hokkaido.

Maka dari itu setelah selesai sarapan, Aleyshia dan Kimora buru-buru pergi ke bandara udara Haneda.

"Hei, nona Aleyshia kau datang untuk berlibur tapi kau begitu lesu?" Tanya Kimora sambil menarik tangan Aleyshia menuju tempat check in.

"Aku masih sangat mengantuk Kim, kenapa kau memilih penerbangan yang begitu pagi?" Gerutu Aleyshia yang masih sedikit memejamkan matanya.

"Ini sudah tidak pagi, nona Aleyshia. Kau bisa tidur lagi saat di pesawat, bahkan setelah sampai Hokkaido kau boleh tidur lagi di villa ku." Ujar Kimora.

"Baiklah, baiklah. Terserah kau saja Kim, yang penting kau harus membuat ku senang dengan pemandangan dan tentunya makan-makanan enak disini."

"Tentu saja, selama kau di Jepang aku yang akan memanjakan dan menjadi guide mu, Aleyshia." Ujar Kimora dengan terkekeh.

"Kalau begitu, merepotkan nona Kim." Goda Aleyshia dengan sedikit menjulurkan lidahnya.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu setengah jam, akhirnya mereka sampai di bandara Sapporo. Kemudian mereka menaiki taksi yang ada disekitar bandara menuju villa milik Kimora. Dari bandara menuju villa milik Kimora tidak memakan banyak waktu.

Saat mereka berdua sampai di depan pintu villa, mereka disambut hangat oleh wanita paruh baya pengurus villa milik Kimora.

"Nona Kimora dan nona....?" Tanya pengurus villa.

"Hallo, bibi saya Aleyshia. Senang bertemu daenganmu.." Ujar Aleyshia sambil menjulurkan tangannya.

"Senang bertemu denganmu juga nona Aleyshia. Ayo nona Kimora dan nona Aleyshia masuk, kalian pasti lelah. Saya akan membuatkan kalian teh terlebih dahulu." Ujar pengurus villa.

Kemudian bibi Liu meninggalkan Kimora dan Aleyshia yang sedang beristirahat di sofa untuk membuatkan teh dan mengambil camilan.

"Nona Kimora dan nona Aleyshia ini teh dan camilannya, silahkan dinikmati. Saya akan menaruh koper kalian di kamar. Kamar juga sudah saya bereskan, kalian bisa langsung beristirahat." Ujar bibi Liu.

"Terimakasih bi, maaf merepotkanmu." Ujar Kimora dan Aleyshia bersamaan.

Kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak karena tertawa secara bersamaan. Bibi Liu yang melihatnya juga ikut tersenyum.

"Tidak perlu sungkan nona, jika kalian membutuhkan sesuatu panggil saja, saya permisi dulu untuk menaruh koper kalian." Ujar bibi Liu meninggalkan mereka berdua yang sedang asik menyesap teh dan makan camilan disertai senda gurau mereka menghangatkan suasana villa yang jarang dikunjungi.

Setelah menghabiskan teh dan camilan, mereka berdua menuju lantai dua dimana kamar mereka berada, masing-masing dari mereka memasuki kamar dan membersihkan tubuh sebelum beristirahat.

Saat Aleyshia masih tertidur nyenyak, Kimora memasuki kamar yang ditempati Aleyshia.

"Hei, bangun! Sudah waktunya makan malam!" Ujar Kimora sambil menggerak-gerakkan tubuh Aleyshia.

"Aleyshia! Bukankah kau hanya satu minggu disini, tapi kau masih bermalas-malasan." Lanjut Kimora dengan sedikit berteriak.

Aleyshia yang merasa tidurnya terganggu, mau tidak mau akhirnya dia membuka matanya secara perlahan.

"Baiklah, nona Kim. Aku mandi dan bersiap sebentar, lalu kita makan malam diluar, bagaimana?"

"Aku membangunkan mu memang untuk mengajak mu makan malam diluar, sekalian kita berkeliling menikmati malam di Hokkaido."

"Baiklah, kau tunggu sebentar kim." Ujar Aleyshia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Setelah selesai bersiap Aleyshia dan Kimora keluar dari villa, Kimora mengendarai mobil menuju Sapporo Beer Garden, tempat rekomendasi dari Kimora untuk makan malam mereka.

Setelah selesai makan malam mereka berdua memutuskan untuk berkeliling di sekitaran Sapporo Beer Garden sekalian untuk mencerna makanan.

**

James yang ditekan oleh ayahnya karena masalah perusahaan yang tidak kunjung mendapatkan bantuan, memutuskan untuk mencari Aleyshia di Smith Group, karena hampir satu minggu ini Aleyshia hampir mengabaikannya membuat James sedikit cemas. Siapa lagi yang akan membantu perusahaannya kalau bukan Aleyshia.

Sesampainya di Smith Group James menuju resepsionis yang berada di dekat loby untuk bertanya sebelum dia keruangan Aleyshia.

"Selamat pagi, tuan. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis ramah pada James.

"Bisakah saya bertemu dengan nona Aleyshia?" Ujar James.

"Maaf tuan, nona Aleyshia sedang tidak ada di kantor, beliau sedang cuti."

"Apa? Cuti?" Ujar James sedikit menaikkan volume suaranya karena terkejut mendengar perkataan resepsionis.

"Ya tuan, nona Aleyshia cuti untuk satu minggu kedepan." Ujar resepsionis masih dengan senyum ramahnya.

"Apa kau tahu Aleyshia pergi kemana?"

"Saya kurang tahu tuan, menurut informasi nona Aleyshia sedang berlibur."

"Terimakasih, kalau begitu saya permisi." Ujar James, tanpa menunggu jawaban dari resepsionis, dia langsung menuju tempat parkir mobil.

Setelah sampai di dalam mobilnya, James mengambil telepon genggam di jasnya lalu menekan nomor Aleyshia. Cukup lama dia menunggu sampai akhirnya telepon terhubung.

"Hallo, James." Ujar Aleyshia disambungan telepon.

"Babe, kau kemana? Aku mencarimu di kantor kata resepsionis kau sedang berlibur, kenapa kau tidak memberitahu ku, babe?" Tanya James.

Mendengar panggilan dari James, Aleyshia merasa jijik mendengarnya. Namun dia harus perpura-pura tidak terjadi sesuatu, agar James tidak mencurigai sebelum rencananya selesai.

"Ya, James aku sedang berlibur ke Jepang. Bukankah kau sibuk akhir-akhir ini, maka dari itu aku tidak memberitahu takut menggangu pekerjaanmu."

"Apa yang kau katakan, babe? Aku selalu memiliki waktu untukmu, apakah kau ingin aku menyusulmu?"

Mendengar bualan James membuat Aleyshia mual dan ingin segera menutup sambungan teleponnya.

"Tidak perlu James, tiga atau empat hari lagi aku akan kembali ke Amerika. Sekarang sudah larut disini, aku ingin beristirahat. Jaga kesehatanmu James, sampai jumpa."

"Babe, aku merindukanmu....."

"Aku juga merindukanmu James.." Ujar Aleyshia muak namun dia masih ingin bermain dengan James, seperti yang James lakukan.

"Kalau begitu istirahatlah, jangan terlalu lelah babe."

"Baik." Ujar Aleyshia, kemudian memutuskan sambungan telepon James.

Kimora yang berada dikamar Aleyshia merasa ada yang janggal saat melihat sahabatnya menerima telepon dari kekasihnya tampak tidak excited, dia pun tidak tahan untuk tidak bertanya.

"Apa kau sedang ada masalah dengan James?" Tanya Kimora.

Membuat Aleyshia yang sedang melamun terkejut.

"A-a-apa yang kau katakan kim, kami baik-baik saja." Ujar Aleyshia menutupi.

"Kau tidak perlu menutupinya dari ku, aku paham denganmu Aleyshia. Jika kau tidak ingin menceritakannya aku tidak memaksamu."

Kemudian Aleyshia mendekat dan langsung memeluk sahabatnya lalu menangis di bahu Kimora.

"Dia selingkuh, aku melihat dia sedang berhubungan intim dengan sekretarisnya di apartemen James, Kim." Ujar Aleyshia sambil terisak.

"Dia menjadikan aku kekasihnya karena latar belakang keluarga ku, ingin memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki orang tuaku Kim." Lanjut Aleyshia yang masih terisak.

Kimora yang mendengar perkataan sahabatnya sangat geram namun dia harus menahan amarahnya. Kimora menenangkan Aleyshia dengan mengusap lembut punggungnya.

"Aleyshia, apa kau sudah memberitahu kedua orang tuamu?" Tanya Kimora yang masih mengusap punggung Aleyshia untuk menenangkan.

"Belum Kim, aku tidak ingin mereka khawatir. Aku ingin membalas perbuatan James sebelum memutuskan hubungan kami." Ujar Aleyshia, lalu melepaskan pelukannya dari Kimora, kemudian menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

Kimora memberikan tisu pada Aleyshia untuk menghapus air matanya.

"Apa kau sudah memiliki rencana?" Tanya Kimora penasaran.

"Tentu Kim. Sebelum aku ke sini aku sudah memasang kamera pengawas di apartemen James, aku akan mengunggah saat buktinya sudah cukup." Ujar Aleyshia dengan tatapan tajamnya.

Melihat tatapan Aleyshia yang begitu dingin, membuat Kimora bergidik ngeri saat melihatnya.

"Kau sungguh-sungguh sangat pintar dan licik, nona Aleyshia Smith." Ujar Kimora lalu menghambur memeluk Aleyshia.

Aleyshia yang tidak siap saat tiba-tiba dipeluk Kimora pun terjatuh ke ranjang, kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel